Uji Multikolinearitas Uji Heterokedastisitas

Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot Dari grafik histogram di atas, terlihat bahwa distribusi data simetris pada bagian kiri dan kanan. Sementara pada grafik normal P-P Plot, terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa pola distribusi data adalah normal.

4.1.2.2 Uji Multikolinearitas

Tujuan uji multikolinearitas menurut Ghozali 2005 yaitu “untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen”. Multikolinearitas merupakan situasi dimana terjadinya korelasi antara variabel independen yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, variabel-variabel bebas menjadi Universitas Sumatera Utara tidak ortogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi di antara sesamanya sama dengan nol Erlina, 2012:103. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel-variabel independen. Secara umum, ada dua cara untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, yakni dengan melihat nilai tolerancedan variance inflation factor VIF. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolineritas adalah jika tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Hasil pengujian terhadap multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .035 .179 .198 .844 EPS .001 .001 .121 .966 .337 .845 1.184 PER .010 .007 .171 1.325 .189 .797 1.255 MB .049 .069 .088 .719 .474 .893 1.120 a. Dependent Variable: RS Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2014 Berdasarkan data olahan pada tabel 4.3, maka dapat dilihat bahwa semua variabel independen memiliki nilai VIF 10 dan nilai tolerance 0,1. Dengan demikian, Universitas Sumatera Utara maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi korelasi di antara varibel-variabel independen yang diuji.

4.1.2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas sementara jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik nilai residu scatterplot. Suatu model terjadi heteroskedastisitas jika nilai-nilai residunya membentuk pola sebaran yang meningkat, yaitu secara terus-menerus bergerak menjauhi garis nol. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik scatterplot berikut ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Dari gambar scatterplot di atas, terlihat bahwa titik- titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Ttitik-titik tersebut juga menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model ini layak dipakai dalam penelitian ini.

4.1.2.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh EPS, PER dan M/B terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 98 114

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 70 117

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 93

Pengaruh Informasi Arus Kas dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 51 89

Pengaruh Laba Bersih dan Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)

0 3 1

Pengaruh Rasio Harga Saham Per Laba dan Nilai Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2014

0 10 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal - Analisis Pengaruh EPS, PER dan M/B terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 25

Analisis Pengaruh EPS, PER dan M/B terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 9

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11