Analisis Laporan Keuangan Tinjauan Teoritis

a menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang harus dibayar, b sebagai dasar dalam penetapan-penetapan kebijaksanaan baru, c menilai apakah perusahaan memerlukan bantuan atau tindakan lain, d menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan, e bagi lembaga pemerintahan lainnya bisa menjadi bahan penyusunan data dan statistik. 6. Analis, akademis, pusat data bisnis Bagi para analis, akademis, dan juga lembaga-lembaga pengumpulan data bisnis seperti PDBI, Moody’s, Brunstreet, Standard Poor, Perfindo, laporan keuangan ini penting sebagai bahan atau sumber informasi primer yang akan diolah sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi analisis, ilmu pengetahuan, dan komoditi informasi.

2.1.4 Analisis Laporan Keuangan

Sebelum menanamkan investasinya, seorang investor hendaknya menganalisis laporan keuangan perusahaan dimana ia akan menanamkan modalnya agar mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut agar dapat meminimalkan risiko-risiko investasi yang mungkin timbul dan dapat memperhitungkan return semaksimal mungkin yang akan diperoleh dengan investasi tersebut. Analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan Djarwanto, 2004:59. Harahap 2013:190 menyatakan analisis laporan keuangan adalah penguraian pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan Universitas Sumatera Utara yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non- kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Menurut Bernstein 1983:3, “analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran- ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan”. Harahap 2013:195 mengemukakan, kegunaan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa, 2. dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata explicit dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan implicit, 3. dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan, 4. dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan, 5. mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan rating, 6. dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan yang dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain: a dapat menilai prestasi perusahaan, b dapat memproyeksi keuangan perusahaan, c dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu: i. posisi keuangan Aset, Neraca, dan Modal, ii. hasil usaha perusahaan Hasil dan Biaya, iii. likuiditas, iv. solvabilitas, Universitas Sumatera Utara v. aktivitas, vi. rentabilitas atau profitabilitas, vii. indikator pasar modal. d menilai perkembangan dari waktu ke waktu, e melihat komposisi struktur keuangan, aris dana. 7. dapat menentukan peringkat rating perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis, 8. dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal, 9. dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya, 10. bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang. Di dalam melakukan analisis laporan keuangan, alat yang paling populer dan banyak digunakan adalah analisis rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan angka-angka yang diperoleh dari hasil perhitungan dan perbandingan dari pos-pos yang mempunyai hubungan relevan dan signifikan di dalam laporan keuangan. Djarwanto 2004:146 mengelompokkan rasio menjadi 3 kelompok berdasarkan sumber datanya, yaitu rasio-rasio neraca, rasio-rasio laporan laba rugi, dan rasio-rasio antarlaporan. 1. Rasio-rasio neraca balance sheet ratios Rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya rasio lancar current ratio, rasio tunai quick ratio, rasio modal sendiri dengan total aktiva, rasio aktiva tetap dengan utang jangka panjang, dan lain sebagainya. 2. Rasio-rasio laporan laba-rugi income statement ratios Rasio-rasio laporan laba-rugi yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari laporan perhitungan laba-rugi, misalnya rasio laba bruto dengan penjualan neto, rasio laba usaha dengan penjualan neto, operationg ratio, dan lain sebagainya. 3. Rasio-rasio antarlaporan interstatement ratios Universitas Sumatera Utara Rasio-rasio antarlaporan yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan laporan laba-rugi, misalnya rasio penjualan neto dengan aktiva usaha, rasio penjualan kredit dengan piutang rata-rata, rasio harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata, dan lain sebagainya. Menurut Harahap 2013:301, adapun rasio keuangan yang sering digunakan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitasrentabilitas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio pertumbuhan, market based, dan rasio produktivitas. 1. Rasio likuiditas Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. 2. Rasio solvabilitas Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. 3. Rasio profitabilitasrentabilitas Rasio profitabilitasrentabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. 4. Rasio leverage Rasio leverage menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity. 5. Rasio aktivitas Rasio aktivitas menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. 6. Rasio pertumbuhan Rasio pertumbuhan menggambarkan persentase pertumbuhan pos-pos perusahaan dari tahun ke tahun, 7. Market based Penilaian Pasar Market based ratio merupakan rasio yang lazim dan yang khusus dipergunakan di pasar modal yang menggambarkan situasikeadaan prestasi perusahaan di pasar modal. 8. Rasio produktivitas Universitas Sumatera Utara Rasio produktivitas menunjukkan tingkat produktivitas dari unit atau kegiatan yang dinilai.

2.1.5 Return Saham

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh EPS, PER dan M/B terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 98 114

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 70 117

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 52 93

Pengaruh Informasi Arus Kas dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 51 89

Pengaruh Laba Bersih dan Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)

0 3 1

Pengaruh Rasio Harga Saham Per Laba dan Nilai Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2014

0 10 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal - Analisis Pengaruh EPS, PER dan M/B terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 25

Analisis Pengaruh EPS, PER dan M/B terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 9

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Profitabilitas, dan Independensi Dewan Komisaris terhadap Return Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11