Gambar 4.3 Grafik
Scatterplot
Dari gambar scatterplot di atas, terlihat bahwa titik- titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola
tertentu atau tidak teratur. Ttitik-titik tersebut juga menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal
tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model ini layak dipakai dalam penelitian ini.
4.1.2.4 Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu periode t-1 dalam suatu model regresi linear. Masalah autokorelasi muncul
Universitas Sumatera Utara
karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang
baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mendeteksi masalah autokorelasi, di antaranya adalah uji Durbin-Watson. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya
autokorelasi mengacu kepada pendapat Sunyoto 2009:91, yaitu sebagai berikut:
a. angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,
b. angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi,
c. angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
Berikut ini hasil uji Durbin-Watson dengan menggunakan program SPSS versi 19:
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .217
.047
a
.008 .62959
1.689 a. Predictors: Constant, MB, EPS, PER
b. Dependent Variable: RS
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2014
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1,689. Angka tersebut terletak di antara -2 sampai +2, dari
pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.
4.1.3 Pengujian Hipotesis
4.1.3.1 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh atau hubungan variabel independen dengan
variabel dependen. Hasil dari analisis regresi linier berganda mengenai pengaruh Earning Per Share EPS,
Price Earning Ratio PER dan Market-to-Book Ratio MB terhadap return saham pada perusahaan properti dan
real estate yang terdaftar di BEI periode 2010-2012 adalah seperti yang disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
1 Constant
.035 .179
EPS .001
.001 .121
PER .010
.007 .171
MB .049
.069 .088
a. Dependent Variable: RS
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2014
Universitas Sumatera Utara