Analisis Data Bahan dan Metode .1 Bahan

Gambar 2.1 Perubahan komposisi komponen berat bambu setelah pra-perlakuan biologis. Komponen: KI, konsentrasi inokulum; KB, kehilangan berat; LK, lignin klason; HC, hemiselulosa; AC, alfaselulosa; E, ekstraktif etanol-benzene. SD, selektivitas delignifikasi Pada saat enzim dari jamur mendegradasi lignin, karbohidrat juga ikut terdegradasi. Diantara komponen kimia dalam bambu, hemiselulosa merupakan komponen yang paling dipengaruhi oleh pra-perlakuan jamur. Kehilangan berat sampel berkisar 4.31-15.17, hal ini mungkin berkaitan dengan aktifitas jamur pelapuk putih JPP yang cenderung mendegradasi hemiselulosa yang lebih mudah diakses daripada selulosa untuk menyediakan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan metabolismenya dan menyediakan selulosa lebih banyak Yu et al. 2009. Miselium tumbuh pertama kali pada bagian luar bambu dan diikuti oleh penetrasi kedalam lapisan substrat. Hilangnya sebagian lignin dan hemiselulosa merusak komplek karbohidrat-lignin yang menyebabkan rusaknya ikatan hidrogen dalam selulosa Li et al. 2010, aktivitas ini menyebabkan kehilangan berat setelah pra-perlakuan.

2.3.2 Perubahan Struktur Selulosa pada Bambu

Spektroskopi FTIR digunakan sebagai alat analitik kualitatif untuk menentukan perubahan kimia di permukaan bambu untuk melengkapi dan memahami hasil investigasi dengan XRD. Gambar 2.2 menunjukkan spektrum inframerah IR bambu setelah pra-perlakuan pada daerah bilangan gelombang 800-4000 cm -1 . 20 40 60 80 100 Kontrol 5 KI, 15 hari 5 KI, 30 hari 5 KI , 45 hari 10 KI, 15 hari 10 KI, 30 hari 10 KI, 45 hari K o m p o si si Kom p o n e e n ki m ia KB LK HC AC E SD 1.02 8.08 0.86 3.76 16.1 9 0.84 Gambar 2.2 Spektra FTIR bambu setelah pra-perlakuan biologis dengan TV pada tingkat inokulum 5 A dan inokulum 10 B yang diinkubasi bervariasi selama 15, 30, dan 45 hari Perlakuan jamur pada bambu tidak menyebabkan perubahan gugus fungsional, tetapi hanya menyebabkan perubahan intensitas serapan. Ikatan hidrogen O-H uluran yang kuat dan lebar terlihat pada 3420 cm -1 1 dan serapan uluran C-H tampak pada bilangan gelombang sekitar 2920 cm -1 2. Pada daerah finger print antara 1750-800 cm -1 , beberapa puncak ditemukan. Puncak- puncak di daerah ini adalah 1736 cm -1 3 untuk C=O yang tidak terkonjugasi dalam xylan hemiselulosa, 1635 cm -1 4 untuk O-H yang diabsorbsi dan C-O terkonjugasi, kedua bilangan gelombang 1605 cm -1 5 dan 1512 cm -1 6 untuk gugus aromatik skeletal di lignin, 1462 cm -1 7 untuk deformasi C-H di lignin dan selulosa, 1426 cm -1 8 untuk C-H 2 scissoring motion di selulosa, 1378 cm -1 9 untuk deformasi C-H di selulosa dan hemiselulosa, 1328 cm -1 10 untuk vibrasi C-H di selulosa dan vibrasi C 1 -O di turunan syringyl, 1246 cm -1 11 untuk cincin guaiacyl dan uluran C-O di lignin dan xylan, 1164 cm -1 12 untuk vibrasi C-O-C di selulosa dan hemiselulosa, 1110 cm -1 13 untuk gugus aromatik A B