Latar Belakang Sejarah Rumah Sakit Petumbukan Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang (1905-2002).

16 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkebunan tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang Sumatera Utara. Diawali dengan kedatangan Jacobus Nienhuys ke pesisir timur Sumatera Utara pada 6 Juli 1863 dengan membuka perkebunan tembakau. 1 Saat itu terjadi pembukaan kebun-kebun besar di Sumatera Utara, dan lambat laun banyak bermunculan perkebunan tembakau, karet, kelapa sawit, kopi, dan lain sebagainya di wilayah ini. Mulai saat itulah babak baru dalam sejarah di Sumatera Utara berawal, dan kini menjadi ciri khas tersendiri bagi daerah ini yang memiliki catatan panjang dalam sejarah perkebunan nasional. Buruh perkebunan atau yang lebih dikenal dengan sebutan kuli merupakan bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dari perkebunan. 2 Dengan adanya kuli, maka produktivitas kerja di perkebunan pun terlaksana. Setiap perkebunan harus memperhatikan kondisi kesehatan dan tempat tinggal para kuli. Hal tersebut sudah merupakan kewajiban bagi perkebunan onderneming 3 dan hak bagi para kuli untuk mendapatkannya. 4 Hal ini tentu saja harus dilakukan demi kepentingan perkebunan itu sendiri agar kegiatan produksi di perkebunan itu tidak terganggu. Untuk mengatasi problem kesehatan para kuli, ada beberapa perkebunan yang menyediakan mantri-mantri. Namun, jumlah mantri yang ada tidak sebanding dengan 1 Karl. J. Pelzer, Toean Keboen dan Petani: Politik Kolonial dan Perjuangan Agraria 1863-1947. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1985, hlm. 51-52. 2 Mohammad Said, Suatu Zaman Gelap di Deli: Koeli Kontrak Tempo Doeloe dengan Derita dan Kemarahannya. Medan: Harian Waspada, 1990, hlm. 49-51. 3 Onderneming adalah perkebunan yang diusahakan secara besar-besaran dengan alat yang canggih. Universitas Sumatera Utara 17 jumlah kuli yang mencapai ribuan. Pihak pengambil keputusan di perkebunan pun akhirnya berembuk dan mencari solusi lain untuk mengatasi masalah kesehatan para pekerjanya. Solusi tersebut antara lain dengan membangun fasilitas penunjang kesehatan yang antara lain berupa klinik, pusat kesehatan untuk kuli atau bisa disamakan dengan puskesmas, ataupun rumah sakit. 5 Untuk membangun fasilitas penunjang kesehatan seperti yang telah disebutkan di atas tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu alasan untuk efektifitas dan efisiensi dalam pembangunan fasilitas kesehatan di daerah yang relatif berdekatan jaraknya menjadi pertimbangan. Berkaitan dengan itu, beberapa onderneming di Deli Serdang misalnya, pada tahun 1905 mendirikan sebuah yayasan bernama Serdang Doctor Fonds atau Yayasan Dokter Serdang. Yayasan ini bersifat sosial dan tugas utamanya adalah untuk menjamin kesehatan para kuli yang sedang sakit yang berasal dari perkebunan anggota yayasan ini. Yayasan ini juga merupakan pendiri Rumah Sakit Petumbukan. Yayasan Dokter Serdang beranggotakan beberapa perkebunan besar yang jaraknya relatif dekat satu dengan lainnya. Perkebunan yang menjadi anggota yayasan ini antara lain Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam R.C.M.A yang kini menjadi PT. Perkebunan Nusantara 3 Sei Karang, Harrison Crossfiled sekarang PT. PP London Sumatra, SIPEF, Perkebunan Tanjung Purba PT. Serdang Tengah dan beberapa perkebunan lainnya. Jika dilihat dari letak geografisnya, Rumah Sakit Petumbukan berada di tengah-tengah perkebunan yang mengelilinginya. Rumah Sakit Petumbukan berdasarkan jenisnya merupakan rumah sakit perkebunan. 4 T. Keizerina Devi, Poenale Sanctie: Studi tentang Globalisasi Ekonomi dan Perubahan Hukum di Sumatera Timur 1870-1950, Medan: USU Press, 2004, hlm. 126-130. Universitas Sumatera Utara 18 Rumah Sakit Petumbukan mulai didirikan sejak tahun 1905 dan mulai beroperasi penuh pada tahun 1913. 6 Rumah sakit ini terbilang cukup panjang usianya, sudah ada sedari 1905 sampai 2002. Di tahun 2002 rumah sakit ini ditutup karena adanya sengketa kepemilikan lahan dengan ahli waris OK. Tousa. Sungguh sangat disayangkan rumah sakit yang berusia lebih kurang 97 tahun, atau hampir satu abad ini, harus ditutup dan kemudian dihancurkan. Kini sudah tidak ada lagi bangunan rumah sakit beserta ikutannya. Yang ada hanyalah puing-puing reruntuhan yang telah rata dengan tanah. Saat ini, yang tersisa hanya Sanggar Kegiatan Belajar, terdapat dua ruangan belajar yang digunakan untuk Kejar Paket B dan C. 7 Sengketa lahan berawal dari perjanjian jual beli antara OK. Tousa dengan Serdang Doctor Fonds pada 20 Maret 1913, dengan imbalan berupa pengobatan dan perawatan secara cuma-cuma bagi OK. Tousa, keluarga, dan ahli warisnya. Pada masa orang-orang Eropa yang bertugas di rumah sakit ini kompensasi tersebut dijalankan terus, namun ketika beralih pada orang-orang pribumi perjanjian tersebut dianggap tidak ada. Pihak ahli waris OK. Tousa pun melakukan protes dan berupaya membuat perjanjian baru pada 8 Maret 1965, dengan pihak Gabungan Rumah Sakit Petumbukan. Situasi menjadi semakin memburuk ketika adanya Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor tahun 1980 yang menginstruksikan agar Rumah Sakit Gabungan Perkebunan dialihkan kepada PT. Perkebunan. Dalam hal ini Gabungan Rumah Sakit Petumbukan dialihkan ke PT. Perkebunan V. Hal ini berlangsung terus cukup panjang 5 Wawancara dengan Kanaya, Pisang Pala, 15 Oktober 2010. 6 Kiki Nazira, Kemajemukan Hukum dalam Proses Penyelesaian Sengketa Tanah Adat pada Orang Melayu, Skripsi, Medan: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU, 2006, hlm. 65. 7 Arsip milik OK. Dirhamsyah Tousa: Surat Permohonan No. 319II.05.3TU2005 tentang Izin Pemakaian Lokasi Sanggar Kegiatan Belajar SKB dari Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Deli Serdang kepada ahli waris OK. Tousa. Universitas Sumatera Utara 19 hingga Rumah Sakit Petumbukan di masa PT. Perkebunan Nusantara 3. Akhirnya, dengan melalui proses yang panjang dan rumit di pengadilan, pihak PT. Perkebunan Nusantara 3 Kantor Sungei Karang harus rela menyerahkan kembali tanah pertapakan Rumah Sakit Petumbukan beserta bangunan-bangunan ikutannya kepada pihak ahli waris keluarga OK. Tousa sebagai pemilik lahan. Penelitian ini membicarakan tentang riwayat atau Sejarah Rumah Sakit Petumbukan sejak berdiri di tahun 1905 hingga ditutup di tahun 2002. Atas dasar itu, maka penelitian ini diberi judul “Sejarah Rumah Sakit Petumbukan Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang 1905-2002”.

1.2 Rumusan Masalah