Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

19 hingga Rumah Sakit Petumbukan di masa PT. Perkebunan Nusantara 3. Akhirnya, dengan melalui proses yang panjang dan rumit di pengadilan, pihak PT. Perkebunan Nusantara 3 Kantor Sungei Karang harus rela menyerahkan kembali tanah pertapakan Rumah Sakit Petumbukan beserta bangunan-bangunan ikutannya kepada pihak ahli waris keluarga OK. Tousa sebagai pemilik lahan. Penelitian ini membicarakan tentang riwayat atau Sejarah Rumah Sakit Petumbukan sejak berdiri di tahun 1905 hingga ditutup di tahun 2002. Atas dasar itu, maka penelitian ini diberi judul “Sejarah Rumah Sakit Petumbukan Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang 1905-2002”.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam melakukan suatu penelitian maka yang menjadi landasan dari penelitian itu sendiri adalah apa yang menjadi akar permasalahannya. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan dengan kalimat-kalimat pertanyaan berikut: 1. Bagaimana kondisi Rumah Sakit Petumbukan saat awal berdiri semasa Serdang Doctor Fonds Hospitaal sampai Gabungan Rumah Sakit Petumbukan 1905- 1980? 2. Bagaimana perkembangan Rumah Sakit Petumbukan selama periode PT. Perkebunan V 1980-1996 dan pengaruh terhadap karyawan, masyarakat sekitar? 3. Bagaimana perkembangan Rumah Sakit Petumbukan selama periode PT. Perkebunan Nusantara 3 1996-2002 dan alasan yang paling signifikan ditutupnya Rumah Sakit Petumbukan? Universitas Sumatera Utara 20

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan dan manfaat yang penting bukan hanya bagi penulis tetapi juga bagi masyarakat umum. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui sejarah dan latar belakang berdirinya Rumah Sakit Petumbukan selama periode Serdang Doctor Fonds Hospitaal sampai Gabungan Rumah Sakit Petumbukan 1905-1980. 2. Menguraikan perkembangan Rumah Sakit Petumbukan selama periode PT. Perkebunan V 1980-1996. 3. Memaparkan kondisi Rumah Sakit Petumbukan selama periode PT. Perkebunan Nusantara 3 1996-2002 yang berujung pada ditutupnya rumah sakit ini di tahun 2002. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Agar Sejarah Rumah Sakit Petumbukan ini tidak hilang begitu saja karena peranannya yang cukup besar dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang ada di daerah Petumbukan dan sekitarnya. 2. Mudah-mudahan dengan adanya penelitian yang bersifat deskriptif-naratif tentang Sejarah Rumah Sakit Petumbukan ini dapat menjadi pemicu penelitian-penelitian berikutnya mengenai berbagai hal tentang rumah sakit ini. Juga dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.

1.4 Tinjauan Pustaka

Universitas Sumatera Utara 21 Meskipun Rumah Sakit Petumbukan cukup dikenal, tetapi penelitian mengenai Rumah Sakit Petumbukan ini masih terbilang belum banyak dilakukan. Bahkan, itu pun hanya menyinggung sedikit saja tentang rumah sakit ini. Dari penelitian pustaka yang dilakukan, penulis hanya menemukan satu di antaranya, yakni yang dilakukan oleh Kiki Nazira berupa penelitian skripsi yang berjudul “Kemajemukan Hukum dalam Proses Penyelesaian Sengketa Tanah Adat pada Orang Melayu”. Skripsi ini membahas tentang berbagai hal di sekitar masalah agraria, khususnya tentang penyelesaian sengketa tanah adat pada orang-orang Melayu. 8 Berkaitan dengan Rumah Sakit Petumbukan, ia menunjukkan betapa rumitnya penyelesaian atas sengketa lahan antara pihak ahli waris keluarga OK. Tousa dengan pihak Rumah Sakit PT. Perkebunan Nusantara 3 Sungei Karang. 9 Mengenai sejarah rumah sakit ini, meskipun ada sedikit dibahas, tetapi tidak dibicarakan secara spesifik. Meskipun demikian, skripsi ini cukup banyak memberi informasi yang bermanfaat bagi penulis, khususnya tentang penyelesaian konflik yang telah dimenangkan oleh pihak ahli waris, sekaligus sebagai penyebab ditutupnya rumah sakit ini di tahun 2002. Selain itu, dalam penelitian ini penulis juga memerlukan berbagai literatur berupa buku-buku yang berkaitan dengan objek yang akan dikaji yang dapat membantu pemahaman serta kelancaran penulis dalam melaksanakan penelitian ini. T. Keizerina Devi dalam bukunya yang berjudul “Poenale Sanctie: Studi tentang Globalisasi Ekonomi dan Perubahan Hukum di Sumatera Timur 1870-1950” menjelaskan bahwa beberapa hak kuli-kuli kontrak buruh perkebunan yang harus dipenuhi oleh perusahaan perkebunan onderneming adalah fasilitas perumahan dan kesehatan. Kuli-kuli tersebut 8 Mahadi, Sedikit Sejarah Perkembangan Hak-hak Suku Melayu atas Tanah di Sumatera Timur tahun 1800-1975, Bandung: Penerbit Alumni, 1976. Universitas Sumatera Utara 22 ditempatkan di rumah-rumah berbentuk bangsal atau barak panjang yang disebut tanksi. Setiap tanksi menampung sebanyak 1.000 orang kuli, sehingga mereka harus berdesakan penuh sesak. Hal ini ditambah lagi dengan kondisi tempat tinggal yang kotor, jorok, dan pengap kurangnya cahaya penerangan dan ventilasi udara yang buruk. Dan akhirnya mengakibatkan banyak kuli yang tiba-tiba terkena wabah penyakit. Dr. Baerman, seorang dokter dari Rumah Sakit Petumbukan menguraikan bagaimana penyakit-penyakit seperti: cacingan, malaria, kolera, typus, dan pes tidak bisa diatasi di Rumah Sakit Petumbukan. 10 Di samping itu, buku ini juga menceritakan tentang perkembangan perkebunan swasta asing di Sumatera Timur dan timbulnya masalah tenaga kerja, penerapan sanksi bagi para kuli perkebunan sampai pada usaha penghapusan siksaan atau hukuman itu bagi para buruh perkebunan karena banyak pihak yang peduli kepada nasib para kuli ini. Buku ini sangat membantu penulis dalam melakukan penelitian mengenai kondisi kesehatan para buruh perkebunan hingga dibangun rumah-rumah sakit di beberapa perkebunan onderneming dan tentu saja salah satunya adalah Rumah Sakit Petumbukan yang menjadi objek penelitian penulis. Dalam buku yang berjudul “Manajemen Administrasi Rumah Sakit” karangan Tjandra Yoga Aditama, dijelaskan bahwa Rumah Sakit adalah tempat dirawatnya orang- orang yang sedang tidak sehat secara fisik maupun mentalnya. Di buku itu juga dipaparkan tentang bagaimana tata cara mengelola rumah sakit, sistem administrasi, struktur organisasi dan manajemen dalam rumah sakit seperti apa, sehingga sedikit 9 Kiki Nazira, Op. cit.. hlm. 24-26. 10 T. Keizerina Devi, Poenale Sanctie: Studi Tentang Globalisasi Ekonomi dan Perubahan Hukum di Sumatera Timur 1870-1950, Medan: USU Press, 2004, hlm. 126-130. Universitas Sumatera Utara 23 banyak memberikan gambaran umum bagi penulis mengenai Manajemen Administrasi Rumah Sakit. 11 Adapun buku yang berjudul “Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan, dan Pasien” karangan dr. H. Dalmy Iskandar menjelaskan tentang definisi rumah sakit beserta jenis- jenisnya, hukum rumah sakit, tanggung jawab rumah sakit. Lalu dibahas juga mengenai tenaga kesehatan yang meliputi dokter, dokter gigi, dokter spesialis, apoteker, bidan, dan lain sebagainya. Selain itu juga ada pembahasan mengenai pasien, mulai dari definisi pasien, hak dan kewajiban pasien, dan lain-lain. Buku ini cukup membantu penulis dalam melakukan penelitian yang dilakukan. Penulis jadi mengetahui seluk beluk rumah sakit, tenaga kesehatan, pasien, maupun hukum dan tanggung jawab perdata di rumah sakit. 12 Selain itu, buku yang berjudul “Menuju Kesehatan Madani” karangan Rosalia Sciortino menjelaskan tentang pelayanan pengobatan di rumah-rumah sakit di Hindia Belanda dulu. Saat itu pengobatan menjadi tanggung jawab tukang-tukang bedah, karena Kompeni tidak memiliki banyak tenaga medis: dokter dan perawat yang terdidik secara akademis. Jumlah dokter yang dipekerjakan oleh Belanda sangatlah sedikit jika dibandingkan dengan tukang-tukang bedah. Dalam buku ini juga dipaparkan mengenai peranan perawat, puskesmas yang ada di Hindia Belanda saat itu. Dari buku ini dapat memberikan informasi mengenai kondisi rumah sakit di zaman penjajahan kolonial Belanda dulu yang dibutuhkan oleh penulis. 13 Keempat buku di atas cukup berguna bagi penulis dalam melakukan penelitian ini. Penulis jadi mengetahui gambaran umum mengenai rumah sakit, seluk beluk, jenis- 11 Tjandra Yoga Aditama, Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Jakarta: UI Press, 2003, hlm. 5. 12 Dalmy Iskandar, Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan, dan Pasien, Jakarta: Sinar Grafika, 1998, hlm. 24-27. 13 Rosalia Sciortino, Menuju Kesehatan Madani, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999, hlm. 5-8. Universitas Sumatera Utara 24 jenisnya, dan bagaimana sistem manajemen dan struktur organisasinya. Ada di antaranya yang membahas tentang kondisi perkebunan di Sumatera Timur, yang menuntut setiap perkebunan onderneming agar memperhatikan kondisi kesehatan para buruh dan juga menyediakan pelayanan kesehatan bagi buruhnya agar produktivitas di perkebunan itu tidak terganggu. Ada juga yang membahas tentang poenale sanctie yang sangat menyiksa, pun ada uraian mengenai kondisi pengobatan di zaman kolonial Belanda dahulu ketika rumah sakit belum didirikan. Selain itu keempat buku di atas juga dapat mendukung proses penelitian yang dilakukan oleh penulis karena memberikan informasi yang relevan serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai objek yang diteliti, yaitu sejarah kesehatan dan lebih spesifiknya adalah kajian mengenai sejarah rumah sakit.

1.5 Metode Penelitian