Jarak dengan Fasilitas Kesehatan Tindakan Petugas Kesehatan

4.2.2. Faktor Pemungkin

Faktor pemungkin menurut Lawrence Green adalah yaitu faktor-faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi terjadinya sebuah perilaku. Yang termasuk dalam faktor ini adalah: 1 ketersediaan sumber daya kesehatan sarana kesehatan rumah sakit dan tenaga, 2 keterjangkauan sumber daya dapat dijangkau baik secara fisik ataupun dapat dibayar masyarakat, misalnya jarak sarana kesehatan dengan tempat tinggal, jalan baik, ada angkutan dan upah jasa dapat dijangkau masyarakat, 3 ketrampilan tenaga kesehatan. Namun dalam penelitian ini, yang faktor pemungkin yang diteliti adalah jarak dengan fasilitas kesehatan.

a. Jarak dengan Fasilitas Kesehatan

Variabel jarak dengan fasilitas kesehatan diukur dengan cara memberikan satu buah pertanyaan tentang berapa jauh jarak rumah responden dengan fasilitas kesehatan terdekat, yang dapat dimanfaatkan untuk kontrasepsi vasektomi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh jarak rata-rata rumah responden dengan fasilitas kesehatan terdekat adalah 19,5 KM, sehingga jarak rumah responden dengan fasilitas kesehatan dikategorikan menjadi dua, yaitu: jauh, jika jarak rumah responden dengan fasilitas kesehatan terdekat lebih jauh dari jarak rata-rata, sedangkan dikategorikan dekat jika jarak rumah responden dengan fasilitas kesehatan lebih dekat dibanding dengan jarak rata-rata. Distribusi frekuensi jarak rumah responden dengan fasilitas kesehatan, tertinggi pada kategori jauh ≥ rata -rata, yaitu sebanyak 73 reponden 63,5 dan terendah pada kategori dekat rata-rata, yaitu sebanyak 42 Universitas Sumatera Utara responden 36,5. Hasil penelitian secara rinci disajikan dalam tabel 4.15 berikut ini. Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi Jarak Rumah Responden dengan Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011 No Jarak Jumlah Responden Persentase 1 2 Dekat rata-rata Jauh ≥ rata-rata 42 73 36,5 63,5 Jumlah 115 100,0 4.2.3. Faktor Penguat Faktor penguat reinforcing factors merupakan faktor penyerta yang datang sesudah perilaku yang memberikan ganjaran, insentif, atau hukuman atas perilaku dan berperan bagi menetap atau lenyapnya perilaku itu, yang termasuk ke dalam faktor ini adalah faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti pada faktor penguat adalah variabel tindakan petugas kesehatan dan sikap istri.

a. Tindakan Petugas Kesehatan

Pengukuran pada variabel tindakan petugas kesehatan terhadap kontrasepsi vasektomi dilakukan dengan memberikan pertanyaan berbentuk kuesioner. Pertanyaan yang diajukan sebanyak 5 pertanyaan. Pada pertanyaan tentang apakah petugas kesehatan sering memberikan informasi tentang kontrasepsi vasektomi, sebanyak 56 responden 48,6 menyatakan sering. Sebanyak 59 responden 51,3 responden menyatakan bahwa petugas kesehatan juga sering menganjurkan agar Universitas Sumatera Utara saudara menjadi akseptor kontrasepsi vasektomi. Sebagian besar responden, yaitu sebanyak 67 responden 58,2 menyatakan bahwa petugas kesehatan sering menjelaskan tentang tempat atau fasilitas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kontrasepsi vasektomi. Sebanyak 78 responden 67,8 menyatakan bahwa petugas sering menjelaskan tentang besar biaya yang dikeluarkan jika ingin mengikuti kontrasepsi vasektomi. Pada pertanyaan terakhir, yaitu tentang apakah petugas menjelaskan dengan baik jika saudara bertanya tentang kontrasepsi vasektomi, sebanyak 78 responden 67,8 menyatakan sering. Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban terhadap Pertanyaan Tindakan Petugas Kesehatan n = 115 No Pertanyaan Jawaban F 1 Petugas kesehatan memberikan informasi tentang kontrasepsi vasektomi. a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak Pernah 56 45 14 48,6 39,1 12,3 Jumlah 115 100 2 Petugas kesehatan juga menganjurkan agar saudara menjadi akseptor kontrasepsi vasektomi a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak Pernah 34 59 22 29,5 51,3 19,2 Jumlah 115 100 3 Petugas kesehatan menjelaskan tentang tempat atau fasilitas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kontrasepsi vasektomi a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak Pernah 67 30 18 58,2 26,0 15,8 Jumlah 115 100 4 Petugas menjelaskan besar biaya yang dikeluarkan jika ingin mengikuti kontrasepsi vasektomi a. Sering b. Kadang-kadang 78 30 67,8 26,2 Universitas Sumatera Utara c. Tidak Pernah 7 6,0 Jumlah 115 100 5 Petugas menjelaskan dengan baik jika saudara bertanya tentang kontrasepsi vasektomi a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak Pernah 78 20 17 67,8 17,3 14,9 Jumlah 115 100 Distribusi frekuensi tindakan petugas kesehatan tertinggi pada kategori baik, yaitu sebanyak 73 reponden 63.5 dan terendah pada kategori kurang, yaitu sebanyak 42 responden 36,5. Hasil penelitian tentang tindakan petugas kesehatan disajikan dalam tabel 4. 17 berikut ini. Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi Tindakan Petugas Kesehatan tentang Kontrasepsi Vasektomi di Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011 No Tindakan Petugas Kesehatan Jumlah Responden Persentase 1 2 Baik Kurang 73 42 63,5 36,5 Jumlah 115 100,0

b. Sikap Istri