Analisis Univariat 1. Faktor Predisposisi Tingkat Pengetahuan

frekuensi tertinggi berada pada kategori 30-49 tahun, yaitu sebanyak 7149 pasangan, sedangkan terendah berada pada kategori di bawah 20 tahun 20 tahun, yaitu sebanyak 105 pasangan. Jumlah PUS yang berusia 20 tahun masih tinggi di Desa Helvetia, yaitu sebanyak 48 pasangan, sedangkan di Desa T. Tujuh tidak ada. Secara rinci dapat disajikan dalam tabel 4.4. berikut: Tabel 4.4. Jumlah Pasangan Usia Subur PUS Berdasarkan Kelompok Umur di Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang, Tahun 2010 No Nama Desa Kelompok Umur PUS 20 Tahun 20-29 Tahun 30-49 Tahun 1 Helvetia 48 1259 1840 2 Manunggal 6 761 2694 3 P. Johar 3 690 1756 4 T. Tujuh - 142 336 5 K. Gading 48 525 523 Jumlah 4.2. Analisis Univariat 4.2.1. Faktor Predisposisi

a. Tingkat Pengetahuan

Pengukuran terhadap tingkat pengetahuan responden dilakukan dengan mengajukan 10 pertanyaan tentang kontrasepsi vasektomi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa 101 responden 87,8 masih menganggap bahwa kontrasepsi vasektomi dapat mengurangi kejantanan, demikian juga dengan dampak kontrasepsi lainnya. Masih banyak responden 89,5 yang beranggapan bahwa kontrasepsi vasektomi juga dapat menyebabkan impotensi. Sebagian besar responden 76,7 tidak tahu bawah penggunaan kondom harus dilakukan pada awal senggama Universitas Sumatera Utara bagi akseptor kontrasepsi. Demikian juga dengan prosedur pelaksanaan vasektomi, sebagian besar 87,9 responden tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam melakukan vasektomi. Jawaban responden berdasarkan pertanyaan tentang pengatahuan, secara rinci disajikan dalam tabel 4.5. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jawaban terhadap Pertanyaan Pengetahuan tentang Kontrasepsi Vasetomi n = 115 N o Pertanyaan Jawaban f 1 Dari segi jangka waktu penggunannya, vasektomi merupakan jenis kontrasepsi permanen ? a. Ya b. Tidak c. Tidak Tahu 72 41 2 62,6 35,6 1,8 Jumlah 115 100 2 Kontrasepsi vasektomi dapat mengurangi kejantanan ? a. Ya b. Tidak c. Tidak Tahu 101 12 2 87,8 10,4 1,8 Jumlah 115 100 3 Kontrasepsi vasektomi juga dapat menyebabkan impotensi a. Ya b. Tidak c. Tidak Tahu 103 11 1 89,5 9,5 1,0 Jumlah 115 100 4 Kontrasepsi vasektomi dapat mencegah suami dari penyakit menular a. Ya b. Tidak c. Tidak Tahu 12 93 10 10,4 80,8 8,8 Jumlah 115 100 5 Jika dilihat dari aspek efektivitas, maka kontrasepsi vasektomi termasuk jenis kontrasepsi dengan efektivitas tinggi a. Ya b. Tidak c. Tidak Tahu 45 52 18 39,1 45,2 15,7 Jumlah 115 100 6 Kontrasepsi vasektomi mengakibatkan keluhan yang lebih sedikit dibanding kontrasepsi lain Universitas Sumatera Utara a. Ya b. Tidak c. Tidak Tahu 30 82 3 26,0 71,3 2,7 Jumlah 115 100 7 Penggunaan kontrasepsi vasektomi harus menggunakan kondom selama 12 – 15 kali senggama agar sel mani menjadi negatif a. Ya b. Tidak c. Tidak Tahu 7 20 88 6,0 17,3 76,7 Jumlah 115 100 8 Prosedur medis kontrasepsi vasektomi dilakukan hanya sekitar 15 – 45 menit a. Ya b. Tidak c. Tidak Tahu 6 8 101 5,2 6,9 87,9 Jumlah 115 100 9 Biaya lebih murah karena membutuhkan satu kali tindakan saja a. Ya b. Tidak c. Tidak Tahu 7 76 32 6,0 66,0 28,0 Jumlah 115 100 1 Dengan menggunakan kontrasepsi vasektomi akan membantu pasangan istri untuk tidak menggunakan kontrasepsi sehingga terhindar dari efek samping akibat kontrasepsi pada wanita. a. Ya b. Tidak c. Tidak Tahu 86 14 15 74,7 12,1 13,2 Jumlah 115 100 Berdasarkan jawaban dari kuesioner tentang pengetahuan responden, maka dihasilkan bahwa distribusi frekuensi tingkat pengetahuan tertinggi pada kategori kurang, yaitu sebanyak 83 reponden 72,2 dan terendah pada kategori baik, yaitu sebanyak 32 responden 27,8, sebagaimana yang disajikan dalam tabel 4.6. Tabel 4.5. Lanjutan Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden tentang Kontrasepsi Vasektomi di Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011 No Tingkat Pengetahuan Jumlah Responden Persentase 1 2 Baik Kurang 32 83 27,8 72,2 Jumlah 115 100,0

b. Sikap