Pantang BerkalaSistim Berkala Pengamatan Lendir Vagina Pengukuran Suhu Badan Teori Carl Rogers 1974

2.5.3. KB Alamiah

KB alamiah terdiri dari empat macam, yaitu: senggama terputus coitus interuptus, pantang berkala sistem kalender, pengamatan lendir vagina metode Billing, dan pengukuran suhu badan.

2.5.4. Senggama Terputus Coitus Interuptus

Senggama terputus merupakan metode pencegahan terjadinya kehamilan yang dilakukan dengan cara menarik penis dari liang senggama sebelum ejakulasi, sehingga sperma dikeluarkan diluar liang senggama. Cara senggama terputus memerlukan kesiapan mental suami-istri.

2.5.5. Pantang BerkalaSistim Berkala

Merupakan salah satu cara kontrasepsi alamiah yang dapat dikerjakan sendiri oleh pasangan suami-istri tanpa pemeriksaan medis terlebih dahulu, dengan memperhatikan masa subur istri melalui perhitungan masa haid. Masa berpantang dapat dilakukan pada waktu yang sama dengan masa subur, dimana saat mulainya dan berakhirnya masa subur bisa ditentukan dengan perhitungan kalender.

2.5.6. Pengamatan Lendir Vagina

Metode ini merupakan metode pantang senggama pada masa subur. Untuk mengetahui masa subur, dilakukan pengamatan lendir vagina yang diambil pada pagi hari. Metode ini dikenal dengan sebagai metode ovulasi Billing. Metode ini sangat efektif jika pasangan suami-istri menerapkan dengan baik Hayes, 1995. Universitas Sumatera Utara

2.5.7. Pengukuran Suhu Badan

Metode ini merupakan metode pantang senggama pada saat masa subur. Pengukuran dilakukan pada pagi hari, saat bangun tidur dan belum melakukan kegiatan apapun. Cara ini akan efektif jika dilakukan dengan baik dan benar. 2.6. Faktor yang Memengaruhi Timbulnya Perilaku Kesehatan Secara teoritis, ada banyak teori yang menjelaskan tentang timbulnya sebuah perilaku kesehatan, dalam hal ini perilaku penggunaan alat kontrasepsi vasektomi, seperti teori timbulnya perilaku yang dikemukakan oleh Carl Rogers 1974, Marthin Fishbein 1963, Lawrence Green 1991.

2.6.1. Teori Carl Rogers 1974

Menurut Rogers 1974, perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh pengetahuan seseorang. Sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan, yakni: 1. Kesadaran Awareness, yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus objek terlebih dahulu. 2. Tertarik Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus 3. Evaluasi Evaluation, yakni menimbang-nimbang baik tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. 4. Mencoba Trial, yakni orang telah mencoba perilaku baru 5. Adopsi Adoption, yakni subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Universitas Sumatera Utara

2.6.2. Teori Marthin Fishbein 1963