Persamaan Pengukuran Measurement Model

67 | P a g e Pengguna y2.5 Persentase tertinggi ada pa da i nterval s edang de ngan persentase sebesar 86 , s ehingga da pat di simpulkan k onsumen KFC sebagai pengguna produk merasa puas terhadap produk yang dijual. Variabel Kinerja Pemasaran Y3 Volume Penjualan y3.1 Persentase tertinggi ada pada interval tinggi dengan persentase sebesar 66, sehingga dapat disimpulkan besarnya volume penjualan di KFC sesuai dengan target pengelola. Pertumbuhan Pelanggan y3.2 Persentase tertinggi ada pada interval tinggi dengan persentase sebesar 95, sehingga da pat d isimpulkan pr osentase pe rtumbuhan j umlah pelanggan KCF selama periode ini cukup baik. Pertumbuhan Penjualan y3.3 Persentase tertinggi ada pada interval tinggi dengan persentase sebesar 78, sehingga da pat d isimpulkan pr osentase pe rtumbuhan j umlah penjualan di KFC selama periode ini cukup baik. Variabel Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Y4 Perdagangan y4.1 Persentase tertinggi ada pa da i nterval s edang de ngan persentase sebesar 54, sehingga da pat di simpulkan variasi produk ya ng di jual di KFC hampir sama kelengkapannya dengan pesaing. Sarana Pelayanan y4.2 Persentase tertinggi ada pada interval tinggi dengan persentase sebesar 61, s ehingga da pat di simpulkan s tandart pe layanan di KFC dapat dikatakan cukup baik bila digunakan dalam sarana persaingan. 4.2.2 Konversi Path Diagram Persamaan Pengukuran Measurement Model dan Persamaan Struktural Strctural Model Pada langkah i ni, m odel y ang di gambarkan da lam pa th diagram dapat dinyatakan dalam dua kategori dasar persamaan yaitu :

a. Persamaan Pengukuran Measurement Model

Spesifikasi m odel pe ngukuran measurement model dilakukan terlebih dahulu pada konstruk eksogen yang pertama yaitu Produk adalah sebagai berikut : 68 | P a g e Produk Cepat Saji X 1.1.1 Produk Cepat Saji = λ 1 Produk + e 1 X 1.1.1 = λ 1 fX 1 . 1 + e 1 X 1.1.1 = 0,883 X 1.1 Dapat diartikan bahwa produk berpengaruh langsung terhadap produk cepat saji sehingga pemilihan indikator produk cepat saji pada variabel laten produk adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Kwalitas Produk X 1.1.2 Mutu = λ 2 Produk + e 2 X 1.1. 2 = λ 2 fX 1.1 + e 2 X 1.1. 2 = 0,640 X 1.1 Dapat diartikan bahwa produk berpengaruh langsung terhadap kwalitas pr oduk sehingga pemilihan i ndikator kwalitas pr oduk pada variabel laten produk adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Keistimewaan Produk X 1.1.3 Pelayanan Produk = λ 3 Produk + e 3 X 1.1.3 = λ 3 fX 1.1 + e 3 X 1.1.3 = 0,730 X 1.1 Dapat diartikan bahwa produk berpengaruh langsung terhadap keistimewaan produk sehingga pe milihan i ndikator keistimewaan produk pada variabel laten produk adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Spesifikasi m odel pengukuran measurement model pa da konstruk endogen yang kedua yaitu Harga adalah sebagai berikut : Diskon X 1.2.1 Diskon = λ 4 Harga + e 4 X 1.2.1 = λ 4 fX 1.2 + e 4 X 1.2.1 = 0,075 X 1.2 Dapat di artikan ba hwa harga tidak berpengaruh l angsung terhadap diskon sehingga pemilihan indikator diskon pada v ariabel laten harga adalah kurang tepat nilai λ 1 0,4. Spesifikasi m odel pengukuran measurement model pa da konstruk endogen yang ketiga yaitu Distribusi adalah sebagai berikut : Saluran Distribusi X 1.3.1 Saluran Distribusi = λ 5 Distribusi + e 5 X 1.3.1 = λ 5 fX 1.3 + e 5 X 1.3.1 = 0,900 X 1. 3 69 | P a g e Dapat d iartikan ba hwa distribusi berpengaruh l angsung terhadap saluran distribusi sehingga pemilihan indikator saluran distribusi pada variabel laten distribusi adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Persediaan X 1.3.2 Persediaan = λ 6 Distribusi + e 6 X 1.3. 2 = λ 6 fX 1. 3 + e 6 X 1.3. 2 = 0,785X 1. 3 Dapat di artikan bahwaa distribusi berpengaruh l angsung terhadap persediaan sehingga pemilihan indikator persediaan pada variabel laten distribusi adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Spesifikasi m odel pengukuran measurement model pa da konstruk endogen yang keempat yaitu Promosi adalah sebagai berikut: Periklanan X 1.4.1 Periklanan = λ 7 Promosi + e 7 X 1.4.1 = λ 7 fX 1.4 + e 7 X 1.4.1 = 0,313 X 1.4 Dapat di artikan bahwa promosi tidak berpengaruh l angsung terhadap periklanan sehingga pe milihan i ndikator periklanan pada variabel laten promosi adalah kurang tepat nilai λ 1 0,4. Promosi Penjualan X 1.4.2 Promosi Penjualan = λ 8 Promosi + e 8 X 1.4. 2 = λ 8 fX 1.4 + e 8 X 1.4. 2 = 0,790 X 1.4 Dapat d iartikan ba hwa promosi berpengaruh l angsung terhadap promosi penjualan sehingga pemilihan indikator promosi penjualan pada variabel laten promosi adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Hubungan Masyarakat X 1.4.3 Hubungan Masyarakat = λ 9 Promosi + e 9 X 1.4. 3 = λ 9 fX 1.4 + e 9 X 1.4. 3 = 0,625X 1.4 Dapat d iartikan ba hwa promosi berpengaruh l angsung terhadap hubungan masyarakat sehingga pemilihan indikator hubungan masyarakat pada variabel laten promosi adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. 70 | P a g e Spesifikasi m odel pengukuran measurement model pa da konstruk endogen yang kelima yaitu Lokasi adalah sebagai berikut : Tempat X 1.5.1 Tempat = λ 10 Lokasi + e 10 X 1.5.1 = λ 10 fX 1.5 + e 10 X 1.5.1 = 0,092 X 1.5 Dapat d iartikan ba hwa lokasi tidak berpengaruh l angsung terhadap tempat sehingga pemilihan indikator tempat pa da variabel laten lokasi adalah kurang tepat nilai λ 1 0,4. Spesifikasi m odel pengukuran measurement model pa da konstruk e ndogen y ang kenam yaitu K eragaman P roduk a dalah sebagai berikut : Merk X 1.6.1 Merk = λ 11 Keragaman Produk + e 11 X 1.6.1 = λ 11 fX 1.6 + e 11 X 1.6.1 = 0,559 X 1.6 Dapat d iartikan ba hwa keragaman produk berpengaruh langsung t erhadap m erk s ehingga pe milihan i ndikator m erk pa da variabel laten Keragaman Produk adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Desain X 1.6.2 Desain = λ 12 Keragaman Produk + e 12 X 1.6. 2 = λ 12 fX 1.6 + e 12 X 1.6. 2 = 0,716 X 1.6 Dapat d iartikan ba hwa keragaman produk berpengaruh langsung t erhadap d esain sehingga pemilihan i ndikator de sain pa da variabel laten keragaman produk adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Kemasan X 1.6.3 Kemasan = λ 13 Keragaman Produk + e 13 X 1.6.3 = λ 13 fX 1.6 + e 13 X 1.6.3 = 0,706 X 1.6 Dapat d iartikan ba hwa keragaman produk be rpengaruh langsung t erhadap k emasan sehingga pe milihan i ndikator k emasan pada variabel laten keragaman kroduk adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. 71 | P a g e Spesifikasi m odel pengukuran measurement model pa da konstruk e ndogen y ang k etujuh y aitu P elayanan a dalah s ebagai berikut : Keandalan X 1.7.1 Keandalan = λ 14 Pelayanan + e 14 X 1.7.1 = λ 14 fX 1.7 + e 14 X 1.7.1 = 0,313 X 1.7 Dapat diartikan bahwa pelayanan tidak berpengaruh langsung terhadap keandalan s ehingga pe milihan i ndikator keandalan pada variabel laten pelayanan adalah kurang tepat nilai λ 1 0,4. Daya Tangkap X 1.7.2 Daya Tangkap = λ 15 Pelayanan + e 15 X 1.7.2 = λ 15 fX 1.7 + e 15 X 1.7.2 = 0,005 X 1.7 Dapat di artikan ba hwa pelayanan tidak berpengaruh langsung t erhadap da ya tangkap sehingga pemilihan indikator daya tangkap pada variabel laten pelayanan adalah kurang tepat nilai λ 1 0,4. Kepastian X 1.7.3 Kepastian = λ 16 Pelayanan + e 16 X 1.7.3 = λ 16 fX 1.7 + e 16 X 1.7.3 = 0,443 X 1.7 Dapat d iartikan ba hwa pelayanan be rpengaruh l angsung terhadap kepastian se hingga p emilihan ind ikator kepastian pada variabel laten pelayanan adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Empati X 1.7.4 Empati = λ 17 Pelayanan + e 17 X 1.7.4 = λ 17 fX 1.7 + e 17 X 1.7.4 = 0,652 X 1.7 Dapat d iartikan ba hwa pelayanan be rpengaruh l angsung terhadap empati sehingga pe milihan ind ikator empati pada v ariabel laten pelayanan adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Spesifikasi m odel pengukuran measurement model pa da konstruk endog en yang k edelapan y aitu P erangkat ada lah se bagai berikut : 72 | P a g e Perangkat Keras X 1.8.1 Perangkat Keras = λ 18 Perangkat + e 18 X 1.8.1 = λ 18 fX 1.8 + e 18 X 1.8.1 = 0,482 X 1.8 Dapat diartikan bahwa perangkat berpengaruh langsung terhadap perangkat k eras sehingga pe milihan indikator pe rangkat keras pada variabel laten perangkat adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Perangkat Lunak X 1.8.2 Daya Tangkap = λ 19 Pelayanan + e 19 X 1.8.2 = λ 19 fX 1.8 + e 19 X 1.8.2 = 0,492 X 1.8 Dapat diartikan bahwa perangkat berpengaruh langsung terhadap perangkat k eras sehingga pe milihan indikator pe rangkat keras pada variabel laten perangkat adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Spesifikasi m odel pengukuran measurement model pa da konstruk eksogen yang kedelapan yaitu Kebijakan Perusahaan adalah sebagai berikut : Kebijakan Bagian X. 1 Kebijakan Bagian = λ 20 Kebijakan Perusahaan + e 20 X. 1 = λ 20 fX + e 20 X. 1 = 0,997 X Dapat di artikan bahwa kebijakan perusahaan berpengaruh langsung t erhadap k ebijakan b agian s ehingga pe milihan indikator kebijakan bagian pada v ariabel laten kebijakan perusahaan adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Spesifikasi m odel pengukuran measurement model pa da konstruk e ndogen y ang kesembilan y aitu P rilaku K onsumen a dalah sebagai berikut : Budaya Y 1.1 Budaya = λ 21 Prilaku Konsumen + e 21 Y 1.1 = λ 21 fY 1 + e 21 Y 1.1 = 0,821 Y 1 Dapat d iartikan bahwa prilaku k onsumen berpengaruh langsung terhadap budaya sehingga pemilihan indikator budaya pada variabel laten prilaku konsumen adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. 73 | P a g e Sosial Y 1.2 Sosial = λ 22 Prilaku Konsumen + e 22 Y 1.2 = λ 22 fY 1 + e 22 Y 1.2 = 0,776 Y 1 Dapat d iartikan ba hwa prilaku k onsumen berpengaruh langsung t erhadap s osial sehingga pe milihan indikator so sial pa da variabel laten prilaku konsumen adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Pribadi Y 1.3 Pribadi = λ 23 Prilaku Konsumen + e 23 Y 1.3 = λ 23 fY 1 + e 23 Y 1.3 = 0,797 Y 1 Dapat d iartikan ba hwa prilaku k onsumen berpengaruh langsung terhadap pribadi sehingga pemilihan indikator pribadi pada variabel laten prilaku konsumen adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Psikologi Y 1.4 Psikologi = λ 24 Prilaku Konsumen + e 24 Y 1.4 = λ 24 fY 1 + e 24 Y 1.4 = 0,507 Y 1 Dapat d iartikan ba hwa prilaku k onsumen berpengaruh langsung t erhadap psikologi s ehingga pe milihan indikator psikologi pada v ariabel laten prilaku k onsumen adalah sangat t epat nilai λ 1 0,4. Spesifikasi model pe ngukuran measurement model pa da konstruk endogen yang kesepuluh yaitu Keputusan Pembeliaan adalah sebagai berikut : Pemrakarsa Y 2.1 Pemrakarsa = λ 25 Keputusan Pembeliaan + e 25 Y 2.1 = λ 25 fY 2 + e 25 Y 2.1 = 0,055 Y 2 Dapat di artikan bahwa keputusan p embeliaan berpengaruh langsung t erhadap p emrakarsa s ehingga pe milihan i ndikator pemrakarsa pada variabel laten keputusan pembeliaan adalah kurang tepat nilai λ 1 0,4. Pemberi Pengaruh Y 2.2 Pemberi Pengaruh = λ 26 Keputusan Pembelian + e 26 Y 2.2 = λ 26 fY 2 + e 26 74 | P a g e Y 2.2 = 0,691 Y 2 Dapat di artikan bahwa keputusan p embeliaan berpengaruh langsung t erhadap pemberi p engaruh sehingga pe milihan indikator pemberi p engaruh pada v ariabel l aten k eputusan pembeliaan adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Pengambilan Keputusan Y 2.3 Pengambil keputusan = λ 27 Keputusan Pembelian + e 27 Y 2.3 = λ 27 fY 2 + e 27 Y 2.3 = 0,683 Y 2 Dapat di artikan bahwa keputusan p embeliaan berpengaruh langsung t erhadap pengambilan keputusan sehingga pe milihan indikator pengambilan keputusan pada v ariabel l aten keputusan pembeliaan adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Pembeli Y 2.4 Pembeli = λ 28 Keputusan Pembelian + e 28 Y 2.4 = λ 28 fY 2 + e 28 Y 2.4 = 0,593 Y 2 Dapat di artikan bahwa keputusan p embeliaan berpengaruh langsung terhadap pembeli sehingga pemilihan indikator pembeli pada variabel laten keputusan p embeliaan ada lah sang at t epat nilai λ 1 0,4. Pengguna Y 2.5 Pengguna = λ 29 Keputusan Pembelian + e 29 Y 2.5 = λ 29 fY 2 + e 29 Y 2.5 = 0,853 Y 2 Dapat di artikan bahwa keputusan p embeliaan berpengaruh langsung terhadap pengguna sehingga pe milihan i ndikator pengguna pada variabel laten keputusan pembeliaan adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Spesifikasi m odel pengukuran measurement model pa da konstruk e ndogen y ang kesebelas y aitu Kinerja P emasaran adalah sebagai berikut : Volome Penjualan Y 3.1 Volome Penjualan = λ 30 Kinerja Pemasaran + e 30 Y 3.1 = λ 30 fY 3 + e 30 Y 3.1 = 0,613 Y 3 75 | P a g e Dapat d iartikan ba hwa kinerja p emasaran berpengaruh langsung terhadap volome penjualan sehingga pemilihan indikator volome penjualan pada variabel laten kinerja pemasaran adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Pertumbuhan Pelanggan Y 3.2 Pertumbuhan Pelanggan = λ 31 Kinerja Pemasaran + e 31 Y 3.2 = λ 31 fY 3 + e 31 Y 3.2 = 0,627 Y 3 Dapat d iartikan ba hwa kinerja p emasaran berpengaruh langsung t erhadap pertumbuhan pelanggan sehingga pe milihan indikator pe rtumbuhan pe langgan pa da v ariabel l aten k inerja pemasaran adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Pertumbuhan Penjualan Y 3.3 Pertumbuhan Penjualan = λ 32 Kinerja Pemasaran + e 32 Y 3.3 = λ 32 fY 3 + e 32 Y 3.3 = 0,981 Y 3 Dapat d iartikan ba hwa kinerja p emasaran berpengaruh langsung terhadap p ertumbuhan p enjualan sehingga pemilihan indikator pertumbuhan penjualan pada variabel l aten kinerja pemasaran adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Spesifikasi m odel pengukuran measurement model pa da konstruk e ndogen y ang k eduabelas y aitu Keunggulan B ersaing Berkelanjutan adalah sebagai berikut : Perdagangan Y 4.1 Perdagangan = λ 33 Keunggulan Bersaing Berkelanjutan + e 33 Y 4.1 = λ 33 fY 4 + e 33 Y 4.1 = 0,966 Y 4 Dapat di artikan bahwa keunggulan be rsaing b erkelanjutan berpengaruh l angsung terhadap p erdagangan sehingga pemilihan indikator pe rdagangan p ada v ariabel laten k eunggulan be rsaing berkelanjutan adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. Sarana Pelayanan Y 4.2 Sarana Pelayanan = λ 34 Keunggulan Bersaing Berkelanjutan + e 34 Y 4.2 = λ 34 fY 4 + e 34 Y 4.2 = 0,684 Y 4 76 | P a g e Dapat di artikan bahwa keunggulan be rsaing b erkelanjutan berpengaruh langsung terhadap sarana pelayanan sehingga pemilihan indikator sarana pe layanan pa da v ariabel l aten k eunggulan be rsaing berkelanjutan adalah sangat tepat nilai λ 1 0,4. b. Persamaan Struktural Structural Model Persamaan struktural d ari model y ang di buat p eneliti ada lah sebagai berikut : Produk X 1.1 Produk = β 1 Bauran Pemasaran + Z 1 ; X 1.1 = β1 fX 1 + Z 1 X 1.1 = βX 1 + Z 1 X 1.1 = 0,368 X 1 Dapat di artikan bahwa produk merupakan faktor pe nentu bauran p emasaran, karena nilai C .R produk t erhadap bauran pemasaran lebih besar dari nilai t ta bel dengan df = 32 yaitu 2,758 2,037 signifikan dengan kontribusi sebesar 0.368. Harga X 1.2 Harga = β 2 Bauran Pemasaran + Z 2 ; X 1.2 = β 2 f X 1 + Z 2 X 1.2 = βX 1 + Z 2 X 1.2 = 0,232 X 1 Dapat diartikan bahwa harga bukan merupakan faktor penentu bauran pemasaran, karena nilai C.R harga terhadap bauran pemasaran lebih kecil dari nilai t tabel dengan df = 32 yaitu 1,965 2,037 tidak signifikan dengan kontribusi sebesar 0.232. Distribusi X 1.3 Distribusi = β 3 Bauran Pemasaran + Z 3 ; X 1.3 = β 3 fX 1 + Z 3 X 1.3 = βX 1 + Z 3 X 1.3 = 0,406 X 1 Dapat d iartikan bahwa distribusi merupakan faktor pe nentu bauran pemasaran, karena ni lai C .R di stribusi t erhadap bauran pemasaran lebih besar dari nilai t ta bel dengan df = 32 yaitu 3,437 2,037 signifikan dengan kontribusi sebesar 0,406. Promosi X 1.4 Promosi = β 4 Bauran Pemasaran + Z 4 ; 77 | P a g e X 1.4 = β 4 f X 1 + Z 4 X 1.4 = βX 1 + Z 4 X 1.4 = 0,305 X 1 Dapat di artikan bahwa promosi buk an merupakan f aktor penentu bauran pemasaran, karena nilai C.R promosi terhadap bauran pemasaran lebih kecil dari nilai t tabel dengan df = 32 yaitu 1,545 2,037 tidak signifikan dengan kontribusi sebesar 0,305. Lokasi X 1.5 Lokasi = β 5 Bauran Pemasaran + Z 5 ; X 1.5 = β 5 fX 1 + Z 5 X 1.5 = βX 1 + Z 5 X 1.5 = 0,304 X 1 Dapat di artikan bahwa lokasi merupakan f aktor pe nentu bauran pemasaran, karena nilai C.R lokasi terhadap bauran pemasaran lebih besar dari ni lai t t abel d engan d f = 32 y aitu 2,478 2,03 7 signifikan dengan kontribusi sebesar 0,304. Keragaman Produk X 1.6 Keragaman Produk = β 6 Bauran Pemasaran + Z 6 ; X 1.6 = β 6 f X 1 + Z 6 X 1.6 = βX 1 + Z 6 X 1.6 = 0,992 X 1 Dapat diartikan ba hwa keragaman pr oduk merupakan faktor penentu bauran pemasaran, k arena ni lai C .R k eragaman pr oduk terhadap bauran pemasaran lebih besar dari nilai t tabel dengan df = 32 yaitu 5,332 2,037 signifikan dengan kontribusi sebesar 0,992. Pelayanan X 1.7 Pelayanan = β 7 Bauran Pemasaran + Z 7 ; X 1.7 = β 7 f X 1 + Z 7 X 1.7 = βX 1 + Z 7 X 1.7 = 0,405 X 1 Dapat diartikan bahwa pelayanan merupakan faktor penentu bauran pemasaran, karena ni lai C .R p elayanan terhadap bauran pemasaran lebih besar dari nilai t tabel dengan df = 32 yaitu 3,777 2,037 signifikan dengan kontribusi sebesar 0,405. Perangkat X 1.8 Perangkat = β 8 Bauran Pemasaran + Z 8 ; X 1.8 = β 8 f X 1 + Z 8 78 | P a g e X 1.8 = βX 1 + Z 8 X 1.8 = 0,219 X 1 Dapat di artikan bahwa perangkat buk an merupakan f aktor penentu bauran pemasaran, k arena ni lai C .R perangkat terhadap bauran pemasaran lebih besar dari nilai t tabel dengan df = 32 yaitu 1,938 2,037 tidak signifikan dengan kontribusi sebesar 0,219. Bauran Pemasaran X 1 Bauran Pemasaran = β 9 Kebijakan Perusahaan + Z 9 ; X 1 = β 9 f X + Z 9 X 1.9 = βX 1 + Z 9 X 1 = 0,265 X Dapat d iartikan bahwa b auran pemasaran merupakan faktor penentu kebijakan perusahaan, k arena ni lai C .R pe rilaku k onsumen terhadap kebijakan perusahaan lebih besar dari nilai t tabel dengan df = 32 yaitu 2,186 2,037 signifikan dengan kontribusi sebesar 0,265. Perilaku Konsumen Y1 Perilaku Konsumen = β 9 Kebijakan Perusahaan + Z 9 ; Y 1 = β 10 f X 1 + Z 10 Y 1 = β 10 X + Z 10 Y 1 = 0,393 X Dapat diartikan bahwa perilaku konsumen merupakan faktor penentu kebijakan perusahaan, k arena ni lai C .R perilaku k onsumen terhadap kebijakan perusahaan lebih besar dari nilai t tabel dengan df = 32 yaitu 3,767 2,037 signifikan dengan kontribusi sebesar 0,393. Keputusan Pembelian Y 2 Keputusan Pembelian = γ 1 Perilaku Konsumen + Z 10 ; Y 2 = β 11 fY 1 + Z 11 Y 2 = β 11 Y 1 + Z 11 Y 2 = 0,129 Y 1 Dapat d iartikan bahwa k eputusan pembelian bukan merupakan f aktor pe nentu perilaku k onsumen, karena n ilai C .R keputusan pembelian terhadap perilaku konsumen lebih kecil dari nilai t tabel dengan df = 32 y aitu 1,054 2,037 tidak signifikan dengan kontribusi sebesar 0,129. Kinerja Pemasaran Y 3 Kinerja Pemasaran = γ 2 Keputusan Pembelian + Z 11 ; Y 3 = β 12 fY 2 + Z 12 79 | P a g e Y 3 = β 12 Y 2 + Z 12 Y 3 = 0,177 Y 2 Dapat di artikan bahwa k inerja p emasaran buk an merupakan faktor p enentu keputusan pe mbelian, karena n ilai C .R k inerja pemasaran terhadap keputusan pembelian lebih kecil dari nilai t tabel dengan df = 32 yaitu 1,263 2,037 tidak signifikan dengan kontribusi sebesar 0,177. Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Y 4 Keunggulan Bersaing Berkelanjutan = γ 3 Kinerja Pemasaran + Z 12 ; Y 4 = β 13 fY 3 + Z 13 Y 4 = β 13 Y 3 + Z 13 Y 4 = 0,426 Y 3 Dapat d iartikan bahwa keunggulan be rsaing be rkelanjutan merupakan f aktor p enentu kinerja pe masaran, k arena nilai C .R keunggulan be rsaing be rkelanjutan terhadap kinerja pemasaran lebih besar dari nilai t ta bel dengan d f = 32 yaitu 3,113 2,037 tidak signifikan dengan kontribusi sebesar 0,426. 4.2.3 Pengembangan Model Berbasis Teori Model y ang di bangun secara t eoritis berdasarkan t elaah pustaka m erupakan syarat m utlak ba gi pe ngembangan model S EM. Penelitian ini be rtujuan untuk menguji hubu ngan p engaruh bauran pemasaran, k ebijakan pe rusahaan, pe rilaku k onsumen, keputusan pembelian t erhadap k inerja pe masaran yang be rorientasi pa da keunggulan bersaing berkelanjutan dengan menggunakan pendekatan Structural Equation Modelling . Konstruk y ang a kan di teliti a kan diuraikan dalam tabel sebagai berikut : 80 | P a g e Tabel 4.2 Variabel dan Indikator Variabel Indikator Produk 1 Produk Kadaluarsa 2 Mutu 3 Pelayanan Produk Harga 1 Diskon Distribusi 1 Saluran Distribusi 2 Persediaan Promosi 1 Periklanan 2 Promosi Penjualan 3 Hubungan Masyarakat 4 Penjualan Pribadi Lokasi 1 Tempat Keragaman Produk 1 Merk 2 Desain 3 Ukuran Kemasan Pelayanan 1 Keandalan 2 Daya Tangkap 3 Kepastian 4 Empati Perangkat 1 Perangkat Keras 2 Perangkat Lunak Kebijakan Perusahaan 1 Kebijakan Bagian Perilaku Konsumen 1 Budaya 2 Sosial 3 Pribadi 4 Psikologi Keputusan Pembelian 1 Pemrakarsa 2 Pemberi Pengaruh 3 Pengambil Keputusan 4 Pembeli 5 Pengguna Kinerja Pemasaran 1 Volume Penjualan 2 Pertumbuhan Pelanggan 3 Pertumbuhan Penjualan Keunggulan Bersaing Berkelanjutan 1 Perdagangan 2 Sarana Pelayanan 81 | P a g e

4.3 Pengembangan Diagram Alur