6.1.3 Menjelaskan sifat – sifat benda
padat, cair dan gas.
1, 5, 8, 10, 11,
14, 18, 20.
6.1.4 Menyebutkan contoh sifat
benda padat, cair dan gas.
4, 12, 15, 16,
17, 20
Tabel 3.11 Kisi-Kisi Soal Siklus II Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar
Indikator Nomor
Soal
6. Memahami beragam
sifat dan perubahan
wujud benda serta
berbagai cara
penggunaan benda
berdasarkan sifatnya
6.2 Mendeskripsikan terjadinya
perubahan wujud cair ke
padat ke cair; cair ke gas ke
cair; padat ke gas.
6.2.1 Menjelaskan perubahan wujud
benda padat, cair, dan gas
3, 11,
16, 19, 20.
6.2.2 Menyebutkan contoh perubahan
wujud benda padat, cair, dan
gas. 2, 3, 10,
14, 15, 18.
6.2.3 Mengidentifikasi proses perubahan
wujud benda padat, cair, dan
gas pada suatu percobaan.
5, 7, 8, 9.
6.2.4 Menjelaskan perubahan wujud
benda dengan menyebutkan
contoh perubahan wujud benda yang
dimaksud . 1, 6, 12,
13, 17.
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
Instrumen dikatakan baik jika memenuhi persyaratan. Persyaratannya yaitu, validitas dan reliabilitas. Instrumen yang tidak memenuhi persyaratan validitas
dan reliabilitas akan menghasilkan data yang kurang akurat. Oleh karena itu, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam penelitian ini, peneliti memvalidasi dan mereliabilitas instrumen yang peneliti gunakan.
1. Validitas
Alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur yang dimaksud dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur Widoyoko 2009:98. Menurut Arikunto,
2013:211 validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur Suparno, 2014:65. Menurut Arifin 2009:248, uji validitas
banyak jenisnya, antara lain validitas permukaan face validity, validitas isi content validity
, validitas empiris empirical validity, dan validitas konstruk construct validity
.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi content validity berkaitan dengan ketepatan instrumen
dalam mengukur isi yang akan diukur. Instrumen yang digunakan harus sungguh- sungguh mengukur domain yang mau diukur , aitem tes harus merepresentasikan
isi yang mau dites. Validitas isi content validity menurut Suparno, 2014:65 adalah validitas yang mengukur isi dari instrumen yang akan digunakan. Validitas
isi menurut Widoyoko 2009:99 pada umumnya ditentukan melalui penilaian para ahli expert judgement. Untuk itu, dalam menguji validitas isi content
validity , peneliti menggunakan para ahli expert judgement untuk diminta
pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Para ahli akan memberikan penilaian, apakah instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, atau
tidak dapat diujicobakan pada sampel dari populasi yang diambil. Para ahli expert judgement
di sini adalah dosen, kepala sekolah, dan guru kelas. a.
Validitas Isi content validity
Validator 1 adalah salah satu dosen Universitas Sanata Dharma yang ahli dibidang IPA, validator 2 adalah kepala sekolah SD Negeri Weroharjo, dan
validator 3 adalah guru mata pelajaran IPA SD Negeri Weroharjo. Sedangkan untuk perangkat pembelajaran yang divaliditas antara lain seperti Silabus, RPP,
LKS, Materi, dan Soal Evaluasi. Penilaian yang diberikan dosen, kepala sekolah, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan guru akan dijumlahkan lalu dihitung rata-rata. Berikut ini hasil validasi
perangkat pembelajaran, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.12 Skor Perhitungan Validitas Perangkat Pembelajaran No.
Perangkat Pembelajaran
Validator Hasil
1. Silabus
Dosen IPA 84
Kepsek SD Negeri Weroharjo 80
Guru IPA SD Negeri Weroharjo 64
Rata-rata 76, 00
2. RPP
Dosen IPA 92
Kepsek SD Negeri Weroharjo 86
Guru IPA SD Negeri Weroharjo 88
Rata-rata 88, 66
3. LKS
Dosen IPA 82
Kepsek SD Negeri Weroharjo 82
Guru IPA SD Negeri Weroharjo 68
Rata-rata 77, 33
4. Materi Ajar
Dosen IPA 93
Kepsek SD Negeri Weroharjo 86
Guru IPA SD Negeri Weroharjo 66
Rata-rata 81, 33
5. Instrumen Soal
Dosen IPA 55
Kepsek SD Negeri Weroharjo 75
Guru IPA SD Negeri Weroharjo 65
Rata-rata 65, 00
Skor Total 77,66
Tabel 3.13 Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran Nilai
Keterangan
0-20 Sangat kurang layak
21-40 Kurang layak
41-60 Cukup layak
61-80 Layak
81-100 Sangat layak
Berdasarkan tabel tersebut, maka perangkat pembelajaran 1, yakni silabus mendapatkan nilai rata-rata 78,00
yang menunjukkan sudah ―layak‖ digunakan. Perangkat pembelajaran 2, yakni RPP mendapat nilai rata-rata 88,66
menunjukkan RPP ―sangat layak‖ digunakan. Perangkat pembelajaran 3, yakni
LKS mendapat niai rata-rata 77,33 menunjukkan LKS ―layak‖ digunakan.
Perangkat pembelajaran 4, yakni Materi ajar mendapat niai rata-rata 81,33 menunjukkan
LKS ―sangat layak‖ digunakan. Perangkat pembelajaran 5, yakni soal evaluasi mendapat nilai rata-rata 65,00 menunjukan
soal evaluasi ―layak‖ digunakan. Sedangkan untuk rata-rata dari perangkat pembelajaran diperoleh nilai
77,66 menunjukan bahwa perangkat pembelajaran tersebut ―layak‖ digunakan
untuk penelitian.
Tabel 3.14 Skor Perhitungan Validitas Kerjasama No.
Variabel Validator
Hasil
1. Lembar
Pengamatan Dosen IPA
87 Kepsek SD Negeri Weroharjo
70 Guru IPA SD Negeri Weroharjo
79
Skor totalmaks x 100 78,66
2. Lembar
Kuesioner Dosen IPA
94 Kepsek SD Negeri Weroharjo
88 Guru IPA SD Negeri Weroharjo
75
Skor totalmaks x 100 85,66
Skor Total 82,16
Instrumen kerjasama dari lembar pengamatan memperoleh nilai 78,66 menunjukan
lembar pengamatan ―layak‖ digunakan. Lembar kuesioner memperoleh nilai 85,66 menunjukan
lembar kuesioner ―sangat layak‖ digunakan. Sedangkan perhitungan rata-rata instrumen kerjasama diperoleh nilai
82,16 yang menunjukan bahwa instrumen kerjasama ―sangat layak‖ untuk
digunakan dalam penelitian.
b. Validitas Konstruk construk validity