Pertemuan 2 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

mengetahui pemahaman perindividu, atau sebagai catatan skor kemajuan individu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung, apakah siswa yang ditanya sudah benar-benar paham tentang materi yang dipelajari atau belum. Setiap siswa dipastikan mendapat pertanyaan dari guru, sehingga catatan kemajuan siswa tidak ada yang luput. Skor perolehan dari pertanyaan lisan ditambahkan dengan skor menjawab soal tes, kemudian diakumulasi dengan nilai teman sekelompok. Langkah ke lima, penghargaan kelompok. Guru mengakumulasi nilai hasil tes siswa secara berkelompok, lalu memberikan penghargaan untuk kelompok yang mendapat skor tertinggi. Kegiatan Akhir Guru memberikan penguatan, membenarkan jawaban-jawaban siswa yang salah. Setelah itu, guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan dari pembejaran yang sudah usai, dan dilanjutkan kegiatan refleksi bersama. Guru memberikan tugas kepada siswanya, kemudian doa penutup.

b. Pertemuan 2

Pertemuan ke 2 siklus 1 pada hari Sabtu, 24 September 2016, pukul 07.00- 08.10 WIB. Materi yang diajarkan yaitu, sifat benda padat, cair, dan benda gas. Kegiatan Awal Pertemuan 2, guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, lalu berdoa bersama. Guru menanyakan kabar siswa, melakukan presensi, mengecek kesiapan siswa. Guru melanjutkan dengan kegiatan apersepsi yaitu, menanyakan siswanya mengenai perjalanan mereka menuju ke sekolah, benda apa saja yang mereka jumpai. Setelah itu, guru melakukan motivasi, mengajak siswanya untuk bernyanyi. Masuk ke orientasi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator yang harus dicapai oleh siswanya. Kegiatan Inti Kegiatan inti pembelajarannya mengacu pada langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu sebagai berikut: Langkah pertama, presentasi materi oleh guru di dalam kelas. Guru menggunakan PPT menjelaskan mengenai sifat benda padat, cair, dan benda gas. Guru meyebutkan sifat benda padat, cair dan gas. Setelah itu, guru bertanya ke siswanya untuk memastikan pemahaman siswa mengenai penjelasan dari guru. Langkah ke dua, pembentukan kelompok dan kerja kelompok. Guru membagi siswa ke dalam tiga kelompok heterogen berjumlah 5 orang siswa tiap kelompoknya. Siswa berkumpul dalam kelompok yang sudah ditentukan. Sebelum melakukan aktivitas bersama kelompok, guru mengingatkan siswanya mengenai faedah kerja dalam kelompok dengan mengacu pada aturan yang sudah dibuat aturan ini di tempel di depan kelas saat penelitian. Setelah itu, guru membagi LKS ke tiap kelompok. Kelompok melakukan eksperimen sesuai petunjuk yang ada dalam LKS yakni, menggunakan alat peraga yang sudah disiapkan oleh guru untuk mengetahui sifat dari benda padat, cair, dan benda gas. Guru bertindak sebagai fasilitator, membimbing setiap kelompok dalam bekerja. Usai melakukan eksperimen, siswa membuat laporan hasil kerja kelompok, hasil kerja kelompok dilaporkan di depan kelas. Langkah ke tiga, pemberian kuis. Usai kerja kelompok, siswa dipersilahkan untuk menempati tempat duduk masing-masing, setelah itu mereka siap mengerjakan soal tes secara individu. Nilai hasil mengerjakan soal tes akan ditambahkan dengan nilai hasil dari menjawab pertanyaan secara lisan atau catatan skor kemajuan siswa yang kemudian diakumulasi dengan nilai teman sekelompok. Langkah ke empat, penghitungan skor kemajuan individu. Setelah siswa selesai mengerjakan tes, guru bertanya ke siswanya secara acak untuk mengetahui pemahaman perindividu, atau sebagai catatan skor kemajuan individu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung, apakah siswa yang ditanya sudah benar-benar paham tentang materi yang dipelajari atau belum. Setiap siswa dipastikan mendapat pertanyaan dari guru, sehingga catatan kemajuan siswa tidak ada yang luput. Maksudnya, guru bisa melihat tingkat pemahaman persiswa saat itu juga. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Skor yang diperoleh dari pertanyaan lisan diakumulasi dengan skor menjawab soal tes, kemudian dirata-ratakan. Skor rata-rata inilah yang dijadikan skor kelompok. Langkah ke lima, penghargaan kelompok. Guru mengakumulasikan nilai hasil tes siswa secara berkelompok, lalu memberikan penghargaan untuk kelompok yang mendapat skor tertinggi. Kegiatan Akhir Guru memberikan penguatan, membenarkan jawaban-jawaban siswa yang salah. Setelah itu, guru mengajak siswanya untuk membuat kesimpulan dari pembejaran yang sudah usai, dan dilanjutkan kegiatan refleksi bersama. Guru memberikan tugas kepada siswanya, kemudian doa penutup.

3. Pengamatan

a. Proses pembelajaran

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar PKn melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe card sort di kelas III MI Al – Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor

1 3 108

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep sumber daya alam melalui penerapan model pembelajaran cooperative tipe STAD

0 6 134

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan prestasi belajar PAI melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siswa Kelas X SMAN 90 Jakarta

1 53 118

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 7

Upaya meningkatkan motivasi, kreativitas, dan prestasi belajar IPA dengan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 0 5