Modal Dasar Pembangunan Sektor Pariwisata.
29
18. Inggris 19. Iran
20. Irlandia 21. Islandia
22. Italia 23. Jepang
24. Jerman 25. Kamboja
26. Kanada 27. Korea Selatan
28. Kuwait 29. Laos
30. Liechtenstein 31. Luxemburg
32. Maladewa 33. Malta
34. Meksiko 35. Mesir
36. Monako 37. Norwegia
38. Oman 39. Prancis
40. Polandia 41. Portugal
42. Qatar 43. Republik Rakyat China
44. Rusia 45. Saudi Arabia
46. Swiss 47. Selandia Baru
48. Suriname 49. Swedia
50. Swiss 51. Taiwan
52. Yunani 53. Aljazair
54. Tunisia 55. Romania
56. Lithuania 57. Panama
58. Libya 59. Latvia
60. Czech Republic 61. Slovakia
62. Fiji 63. Slovenia
30
Tarif Visa on Arrival untuk per wisman adalah:
x 7 tujuh hari per orang US 10 x 30 tigapuluh hari perorang US25
Sumber: Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Nomor: M.02-IZ.01.10 Tahun 2007 tentang Perubahan
Kedelapan Atas Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi manusia Nomor: M-04.IZ.01.10 Tahun 2003 tentang Visa Kunjungan Saat
Kedatangan dan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor A.KU. 01.10-36 Tanggal 1 Maret 2007,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2005 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Hukum dan Hak Asasi manusia, Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2005 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen
Hukum dan Hak Asasi Manusia
Adapun pemberian Visa on Arrival tersebut diatas berlaku bagi kedatangan Wisman melalui beberapa Bandara airport dan Pelabuhan
Laut seaport yang telah ditentukan oleh Pemerintah seperti dibawah ini:
Bandar a Pintu M asuk Pelayanan V isa on Ar r ival No.
PELABUHAN UDARA K O T A
PROPINSI
1 Polonia
Medan Sumatera Utara
2 Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru Riau
3 Tabing
Padang Sumatera Barat
4 Hang Nadim
Batam Riau
5 Soekarno-Hatta
Jakarta DKI Jakarta
6 Halim Perdana Kusuma
Jakarta DKI Jakarta
7 Juanda
Surabaya Jawa Timur
8 Adi Sucipto
Jogjakarta DI Jogjakarta
9 Adi Sumarmo
Surakarta Jawa Tengah
10 Husein Sastranegara
Bandung Jawa Barat
11 Ahmad Yani
Semarang Jawa Tengah
12 Ngurah Rai
Denpasar Bali
13 Selaparang
Mataram NTB
14 Ei-Tari
Kupang NTT
15 Hasanuddin
Makassar Sulawesi Selatan
16 Sam Ratulangi
Manado Sulawesi Utara
17 Sepinggan
Balikpapan Kalimantan Timur
Sumber: Keppres No. 103 Tahun 2003 lihat lampiran
31
Pelabuhan Laut Pintu M asuk Pelayanan V isa on Ar r ival No.
PELABUHAN LAUT K O T A
PROPINSI
1 Sekupang, Batu Ampar, Nongsa,
Marina Teluk Senimba, dan Batam Center
Batam Riau
2 Bandar Bintang Telani Lagoi dan
Bandar Sri Udana Lobam Tanjung Uban
Riau 3
Belawan Belawan
Sumatera Utara 4
Sibolga Sibolga
Sumatera Utara 5
Yos Sudarso Dumai
Riau 6
Tanjung Balai Karimun -
Riau 7
Tanjung Pinang Tanjung Pinang Riau
8 Teluk Bayur
Padang Sumatera Barat
9 Tanjung Priok
Jakarta DKI Jakarta
10 Tanjung Mas
Semarang Jateng
11 Padang Bai dan Benoa
- Bali
12 Tenau
Kupang NTT
13 Maumere
Maumere NTT
14 Bitung
Bitung Sulawesi Utara
15 Soekarno-Hatta
Makassar Sulawesi Selatan
16 Pare-pare
Pare-pare Sulawesi Selatan
17 Jayapura
Jayapura Papua
f. Komitmen politik dari pemerintah Komitmen politik yang kuat dari pemerintah untuk mempersatukan
bangsa dan menjadikan sektor pariwisata sebagai andalan dalam pembangunan ekonomi rakyat akan berpengaruh langsung dan dapat
menjadi modal dasar bagi pengembangan industri pariwisata.
g. Keberhasilan pembangunan Keberhasilan pembangunan telah memberikan dampak positif dalam
pembangunan dan pengembangan pariwisata di Indonesia. Prasarana dan sarana yang semakin baik ,telah memberikan
kemudahan dan citra positif bagi kepariwisataan Indonesia. Keberhasilan ini dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:
a. semakin meningkatnya seni dan budaya bangsa b. semakin meningkatnya sadar wisata dan pertisipasi masyarakat
dalam pembangunan pariwisata c. semakin dikenalnya objek dan daya tarik oleh wisatawan
nusantara maupun mancanegara d. semakin meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan
32
Gambar 1.6 Alam yang Segar dan Adat yang Unik