Manfaat dan Dampak Negatif Industri Pariwisata
27
b. Sumber Daya Alam Wilayah Indonesia dengan iklim tropisnya sepanjang tahun memiliki
potensi kekayaan alam dan laut yang belum sepenuhnya dieksploitasi.untuk kesejahteraan rakyat. Kekayaan, keragaman dan
keindahan alam baik di dasar lautan maupun di darat dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik dari dalam negeri maupun dari
manca negara.
Gambar 1.5 Sumber Daya Alam dan Keberagaman Adat
c. Penduduk yang besar dan budaya yang beragam Indonesia termasuk negara berpenduduk terbesar di dunia selain China,
India dan Amerika Serikat. Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam, seni budaya,
sejarah dan dialek yang berbeda dapat menjadi modal besar bagi pengembangan kepariwisataan.
d. Stabilitas Keamanan Keamanan dan toleransi merupakan syarat mutlak bagi tumbuh dan
berkembangnya industri pariwisata. Bangsa Indonesia yang sebelumnya dikenal karena memiliki budaya tinggi, luhur, ramah, santun, beradab,
dan sangat toleran antar sesama, disadari atau tidak mulai berubah menjadi bangsa yang mudah tersinggung, dan emosional. Munculnya
kasus bom Bali dan kasus yang sama di beberapa wilayah di Indonesia secara langsung dan seketika telah mengakibatkan industri pariwisata
kita jatuh terpuruk. Negara kita mulai dicap sebagai negara teroris dan seakan telah kehilangan jati dirinya. Oleh karena itu marilah kita
membangun kembali citra negeri ini, mengembalikan kepercayaan dunia bahwa negeri ini memang negeri yang beradab, berbudaya, santun dan
toleran kepada semua umat manusia.
28
e. Pencitraan Nasional Pada era tahun 1980 sampai dengan 1990 an dunia Pariwisata kita
sangat diminati oleh Wisatawan International Wisatawan Mancanegara, terbukti dengan banyaknya devisa yang disumbangkan oleh para
wisatawan asing tersebut bagi pendapatan nasional negara kita umumnya dan khusunya bagi daerah tujuan utama wisatawan asing di
Indonesia seperti: Bali, Yogyakarta, Tanah Toraja dan Danau Toba dan lainnya, akan tetapi pada beberapa tahun terakhir ini grafik kunjungan
Wisman ke Indonesia secara umum jumlahnya sangat menurun drastis disebabkan oleh beberapa citra buruk atau negative misalnya:
x Bom Bali 1 dan 2 x Tsunami di Wilayah Sumatera dan Jawa Barat
x Gempa Bumi di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah x Virus Flue Burung
x Larangan terbang bagi pesawat asal dan milik perusahaan di Indonesia ke Eropa dan Amerika karena alasan minimnya
keselamatan penerbangan indonesia, dll Untuk itu pencitraan nasional harus terus menerus dilakukan oleh semua
pihak sehingga kunjungan Wisman akan segera bangkit lagi yang menjadikan Indonesia sebagai main destination mereka, dan untuk hal ini
salah satu cara yang dilakukan oleh Pemerintah adalah memberikan ijin Visa on Arrival VOA sesuai dengan peraturan Menteri Hukum dan hak
Asasi Manusia RI no: M.02IZ.01.10.tahun 2007 lihat lampiran, bagi warga masyarakat yang berasal dari berbagai negara dibawah ini.
Warga Negara Asing yang memperoleh Fasilitas Visa on Arrival : 1. Afrika Selatan
2. Amerika Serikat 3. Argentina
4. Australia 5. Austria
6. Bahrain 7. Belgia
8. Belanda 9. Brazilia
10. Bulgaria 11. Cyprus
12. Denmark 13. Emirat Arab
14. Estonia 15. Finlandia
16. Hongaria 17. India
29
18. Inggris 19. Iran
20. Irlandia 21. Islandia
22. Italia 23. Jepang
24. Jerman 25. Kamboja
26. Kanada 27. Korea Selatan
28. Kuwait 29. Laos
30. Liechtenstein 31. Luxemburg
32. Maladewa 33. Malta
34. Meksiko 35. Mesir
36. Monako 37. Norwegia
38. Oman 39. Prancis
40. Polandia 41. Portugal
42. Qatar 43. Republik Rakyat China
44. Rusia 45. Saudi Arabia
46. Swiss 47. Selandia Baru
48. Suriname 49. Swedia
50. Swiss 51. Taiwan
52. Yunani 53. Aljazair
54. Tunisia 55. Romania
56. Lithuania 57. Panama
58. Libya 59. Latvia
60. Czech Republic 61. Slovakia
62. Fiji 63. Slovenia