Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 81
2. Nabi Besar Penyempurna Ajaran Ru Jiao
Agama Khonghucu bukan sekadar suatu ajaran yang diciptakan oleh Nabi Kongzi, melainkan agama yang telah diturunkan Tian melalui para nabi purba dan raja suci
jauh sebelum Nabi Kongzi lahir. Seperi disampaikan oleh Nabi Kongzi: “Aku hanya meneruskan, idak mencipta. Aku hanya percaya dan menaruh suka
kepada ajaran dan kitab-kitab yang kuno itu.” Lunyu . VII: 1.
Pada Bab 5 kita telah membahas tentang rangkaian turunnya Wahyu Tuhan untuk Ru Jiao Agama Khonghucu, di mana telah dibahas mengenai para nabi dan
raja suci purba yang menerima wahyu Tuhan yang selanjutnya menjadi cikal bakal ajaran Khonghucu.
B. Agama Khonghucu di Indonesia
1. Awal Mula Perkembangan
Pada awal perkembangan agama Khonghucu di Indonesia ajaran yang diprakikkan terbatas di lingkungan keluarga keturunan Zhonghua di mana antara satu dengan
yang lainnya belum mencerminkan adanya suatu keseragaman. Mereka melakukan berbagai tata cara keagamaan dengan ritual menurut apa yang telah dilakukan
secara turun-temurun oleh para nenek moyang mereka. Perkembangan selanjutnya, ajaran agama Khonghucu didukung oleh kehidupan berorganisasi kemasyarakatan
dan keagamaan dengan maksud agar teratur dan lebih baik sesuai dengan tuntutan zaman tanpa mengurangi esensiini dan nilai penghayatan spiritual atau justru dalam
rangka untuk meningkatkannya dalam berbagai aspek kehidupan umat manusia.
2. Masuknya Agama Khonghucu ke Indonesia
Keberadaan umat Khonghucu Indonesia beserta lembaga-lembaga keagamaannya sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Mengingat sejak zaman San Guo sekitar
abad ke iga sebelum Masehi, agama Khonghucu telah menjadi salah-satu dari iga agama di Negeri Zhongguo pada saat itu. Terlebih lagi pada zaman Dinasi Han tahun
136 SM bahwa agama Khonghucu ditetapkan sebagai agama negara. Agama Khonghucu di Indonesia iba sebagai
agama keluarga. Kedatangan komunitas Konfusian pertama kali terjadi pada masa formasi Kerajaan
Majapahit. Mereka datang bersama tentara Tar-Tar yang dikirim untuk menghukum Kertanegara Raja
Singosari terakhir.
Sebagai suatu bukti mengenai keberadaan agama Khonghucu di Indonesia pada tahun 1688
dibangun Kelenteng Thian Ho Kiong di Makassar, tahun 1819 dibangun Kelenteng Ban Hing Kiong di
Manado dan tahun 1883 dibangun Kelenteng Boen Thiang Soe di Surabaya. Kemudian pada tahun 1906
setelah diadakan pemugaran kembali bergani nama menjadi Wen Miao. Kelenteng
sumber: dokumen penulis
Gambar 6.1 Kelenteng Talang
di kota Cirebon-Jawa Barat
diunduh dari
psmk.kemdikbud.go.idpsmk
82 | SMASMK kelas X
Talang di Kota Cirebon-Jawa Barat adalah juga merupakan salah satu Kongzi Miao tempat ibadah Khonghucu, semua itu juga merupakan peninggalan sejarah yang
telah berusia tua. Kelenteng lain yang bernuansa Dao Po Gong
antara lain: di Bogor didirikan pada zaman VOC dan banyak tempat lain di seluruh Nusantara mulai dari Aceh hingga ke
NTT. Akhir abad ke-19 di seluruh Pulau Jawa terdapat 217 sekolah berbahasa
Mandarin, jumlah murid tercatat sebanyak 4.452 siswa, guru-gurunya direkrut dari Negeri Zhongguo. Kurikulum yang digunakan mengikui sistem tradisional yakni
menghafalkan ajaran Khonghucu. Mereka adalah anak-anak pedagang dan tokoh masyarakat seperi Kapitan dan Lieutnant Cina. Siswa-siswa tersebut menempuh
ujian di ibu kota Kerajaan Qing untuk menjadi seorang Junzi. Komunitas dagang Zhonghoa sudah sangat berkembang jauh sebelum kedatangan VOC. Jaringan
Zhonghoa sudah melipui Manila, Malaka, Saigon, dan Bangkok. Jadi sejak awal perkembangan komunitas Zhonghoa sudah sangat luas.
3. Lembaga Agama Khonghucu di Indonesia