Pendahuluan Penyebutan Nama Tuhan

2 | SMASMK kelas X

A. Pendahuluan

Dalam seiap agama tentu ada suatu hubungan antara pemeluk agama tersebut dengan yang disembahnya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi terlepas dari itu semua, adalah suatu kekeliruan bila manusia dalam kemajuan berpikir dan kekriisannya kemudian menjadi ingin terlalu banyak tahu secara detail akan Tuhan yang dimaksud. Bahkan lebih jauh lagi, manusia hanya mau menerima Tuhan dengan segala ikhwalnya bila semua itu masuk akalnalarnya. Bagaimana pun manusia haruslah sadar, bahwa Tuhan bukanlah hasil imajinasi manusia semata. Arinya, keberadaan Tian idak mudah ditangkap oleh pengerian manusia dengan segala keterbatasannya. Namun demikian, manusia dapat memahami dan menghayai gaya-gaya suci Kebajikan Tian Tian De yang dikaruniakan ke dalam diri manusia yang berupa benih-benih kebajikan Ren De. Benih- benih kebajikan yang menjadi Watak Sejai Xing itulah yang akan menjadi penjalin atau jembatan yang menghubungkan manusia kepada penciptanya yaitu Tian Tuhan Yang Maha Esa. Berangkat dari sinilah kemudian manusia dapat mengimani akan Tuhan dengan segenap kebajikan-Nya sifat-Nya. Maka, agama memerlukan pendalaman yang dipelajari secara tekun oleh umatnya agar mampu mengeri bahwa wahyu Tuhan yang turun kepada para nabi utusan-Nya bukanlah suatu yang dapat diterima seperi pelajaran ilmu pengetahuan lainnya, namun harus melalui suatu tahap pengimanan yang disertai menyatunya perasaan yang bersih, dan tentunya dibantu dengan logika pemikiran yang benar.

B. Penyebutan Nama Tuhan

Dalam kitab suci agama Khonghucu terdapat beberapa sebutan untuk mewakili beberapa pengerian akan Tuhan. Adapun isilah yang paling sering dipakai dan yang paling orisinil dalam kitab suci adalah: Di Shang Di dan Tian Huang Tian. Di atau Shang Di mengandung ari sesuatu yang Mahakuasa; yang menguasai langit dan bumi menembus langit dan bumi. Tian atau Huang Tian mengandung ari Tuhan Yang Mahabesar. Sebutan Di banyak digunakan di dalam kitab suci yang berasal dari zaman Dinasi Shang atau Yin 1766-1122 SM, sedang sebutan Tian banyak digunakan di dalam kitab- kitab suci sebelum Dinasi Shang, seperi pada zaman Dinasi Xia 2205-1766 SM dan sesudah Dinasi Shang, yaitu pada zaman Dinasi Zhou 1122-255 SM, tetapi sering kedua sebutan itu digunakan bersama-sama dalam satu kalimat. Sementara Tian berdasarkan eimologi huruf terbentuk dari karakter huruf Yi 一 arinya satu, dan huruf Da 大 arinya besar. Maka, Tian berdasarkan karakter huruf mengandung pengerian: “Satu Yang Mahabesar.” Tugas Mandiri D Carilah ayat suci yang berkaitan dengan keyakinan akan Tian dengan Sumber: Kitab suci Si Shu dan Wu Jing. diunduh dari psmk.kemdikbud.go.idpsmk Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 3 Dalam Kitab Shu Jing Kitab Hikayat menyebut Tian biasanya dengan memberi tambahan kata-kata untuk makin memuliakan-Nya, seperi: 1. Huang Tian : Tuhan Yang Mahabesar. 2. Hou Tian : Tuhan Yang Maha Melipui dan ada di mana-mana. 3. Cang Tian : Tuhan Yang Mahasuci di tempat Yang Mahainggi. 4. Min Tian : Tuhan Yang Maha Pengasih Merahmai bagi yang taat. 5. Shang Di : Tuhan Yang Mahakuasa. Nabi Kongzi yang hidup pada zaman Dinasi Zhou, biasanya menggunakan isilah Tian untuk menyebut nama Tuhan, kecuali untuk kalimat-kalimat yang dipeik dari kitab- kitab suci yang lebih tua Wujing digunakan sebutan Di atau Shang Di. Dalam Kitab Perubahan Yi Jing ada sebuah sebutan khusus untuk menyebut nama Tuhan, yakni Qian 乾 yang dilukiskan dengan simbol garis-garis posiif murni . Sebutannya adalah Wu Ji Mahakosong atau idak dapat dilukiskan, sesuatu yang di luar batas kemampuan manusia. Sedangkan Tuhan sebagai Khalik dilukiskan dengan sebutan Tai Ji Mahamulayang mengadakan yang ada. Tuhan sebagai Roh Semesta juga disebut sebagai Yang Maharoh Gui Shen.

C. Sifat-Sifat Kebajikan Tuhan