Pembahasan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

100

D. Pembahasan

1. Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Hasil pengujian hipotesis pertama H a menunjukkan bahwa koefisien nilai t hitung t tabel 2,494 1,664. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Artinya, pengalaman kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Deskripsi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan PT Naga Bhuana Anekapiranti terkategorikan memiliki pengalaman kerja yang banyak 35,8. Banyaknya pengalaman kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut tampak dari lamanya waktu karyawan telah bekerja di PT Naga Bhuana Anekapiranti dan lamanya karyawan telah bekerja pada bidang pekerjaan yang sama. Sementara itu secara umum hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan PT Naga Bhuana Anekapiranti terkategorikan memiliki prestasi kerja yang sangat tinggi 38,3. Hal ini bisa dilihat dari kemampuan karyawan dalam memenuhi standar yang diminta dalam mengerjakan pekerjaan, kemampuan untuk mengetahui masalah- masalah yang dapat menghambat pekerjaan, dan kemampuan untuk mengatasi setiap kesulitan yang dihadapi dalam bekerja. Pengalaman kerja karyawan 35,8 yang terkategorikan banyak di atas akan mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Hal demikian disebabkan lamanya karyawan bekerja dalam suatu perusahaan pengalaman kerja akan membuat ketrampilan dan keahlian dari setiap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 karyawan tersebut bertambah. Bertambahnya ketrampilan dan keahlian inilah yang akhirnya akan menentukan prestasi kerjanya. Hal ini berarti semakin lama bekerja seorang karyawan dalam perusahaan maka karyawan tersebut akan semakin lebih memahami pekerjaannya dan menjadi lebih trampil serta ahli dalam bekerja sehingga prestasi karyawan tersebut menjadi lebih meningkat. Pendapat ini sejalan dengan Susilo Martoyo 1987:90 yang menyatakan bahwa pengalaman kerja memberikan kecenderungan bahwa tenaga kerja yang masa kerjanya sudah lama akan memiliki keahlian dan ketrampilan kerja yang relatif tinggi. Sebaliknya, terbatasnya pengalaman kerja yang dimiliki akan semakin rendah tingkat keahlian dan ketrampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja tersebut. Setiap perusahaan pasti menginginkan pengetahuan dan keterampilan dari setiap karyawannya meningkat, dan untuk mewujudkan hal tersebut PT Naga Bhuana Anekapiranti mengadakan program-program latihan bagi para karyawan. Program-program latihan ini diberikan baik bagi karyawan baru maupun karyawan lama guna menjadikan mereka semua sebagai tenaga kerja yang terlatih. Karyawan-karyawan baru harus dilatih agar mereka dapat menjalankan tugas-tugas yang menjadi kewajibannya dengan baik. Sebab meskipun karyawan baru telah menjalani orientasi yang komprehensif, mereka jarang melaksanakan pekerjaannya dengan memuaskan. Sedangkan karyawan-karyawan lama dilatih untuk mengurangi atau menghilangkan kebiasaan-kebiasaan kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 yang jelek, untuk mempelajari keterampilan-keterampilan baru yang akan meningkatkan prestasi kerja mereka, dan untuk mempersiapkan diri karyawan tersebut sehubungan akan ditransfer atau akan dipromosikan pada jabatan yang lain. Sementara itu tujuan diadakannya latihan bagi karyawan ini adalah untuk memperbaiki kemampuan kerja dalam kaitannya dengan aktivitas ekonomi, dan membantu karyawan dalam memahami suatu pengetahuan praktis dan penerapannya guna meningkatkan keterampilan, kecakapan, dan sikap yang diperlukan oleh perusahaan dalam usaha mencapai tujuan. Bertolak dari tujuan latihan ini maka dapat dikatakan bahwa semakin banyak latihan maka karyawan akan menjadi semakin terlatih, dan semakin terlatihnya seorang karyawan ini akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja guna mencapai sasaran-sasaran kerja yang telah ditentukan. Pendapat ini sejalan dengan Heidjrachman Ranupandojo 1981 : 64 yang menyatakan bahwa latihan- latihan yang diberikan kepada karyawan, akan mendorong para karyawan bekerja lebih keras. Hal ini dikarenakan karyawan-karyawan tersebut telah mengetahui dengan baik tugas-tugas dan tanggungjawabnya sehingga mereka akan berusaha untuk mencapai tingkat prestasi kerja yang lebih tinggi. Jadi semakin terlatih seorang karyawan dalam bekerja maka tujuan perusahaan untuk meningkatkan prestasi kerja yang tinggipun akan dapat tercapai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 2. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Hasil pengujian hipotesis kedua H a menunjukkan bahwa koefisien nilai t hitung t tabel 3,700 1,664. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Artinya, motivasi kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Deskripsi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan PT Naga Bhuana Anekapiranti terkategorikan memiliki motivasi kerja yang tinggi 56,8. Tingginya motivasi kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut bisa dilihat dari adanya dorongan kerja yang timbul pada diri seorang karyawan untuk berperilaku dalam mencapai prestasi yang telah ditentukan. Sementara itu secara umum hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan PT Naga Bhuana Anekapiranti terkategorikan memiliki prestasi kerja yang sangat tinggi 38,3. Motivasi kerja karyawan 56,8 yang terkategorikan tinggi di atas akan mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Hal demikian disebabkan karyawan yang termotivasi akan berusaha mencapai prestasi kerja yang baik, dan dengan prestasi kerja yang baik akan menunjang kelancaran dan kemajuan perusahaan. Tetapi sebaliknya bila karyawan tidak termotivasi maka semangat karyawan rendah dan hal ini akan menurunkan prestasi kerja karyawan. Oleh karena itu ada baiknya bila perusahaan mengetahui dan lebih memahami motivasi kerja yang ada dari setiap karyawan, agar perusahaan tersebut dapat membimbing dan mengarahkan karyawannya 104 untuk bekerja lebih baik sehingga prestasi kerja yang diinginkan dari setiap karyawan tersebut dapat tercapai. Sebab jika motivasi kerja karyawan tinggi, maka karyawan tersebut akan terdorong untuk menampilkan hal terbaik yang dimilikinya. Usaha-usaha para karyawan ini jelas sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan yaitu meningkatkan prestasi kerja karyawan. Sementara itu menurut Panji Anoraga 1992:77 motivasi adalah kemampuan kerja karyawan yang timbulnya karena ada dorongan dari dalam pribadi karyawan yang bersangkutan sebagai hasil integrasi keseluruhan dan kebutuhan pribadi, pengaruh lingkungan fisik dan pengaruh lingkungan sosial, dimana kekuatannya tergantung dari proses pengintegrasian tersebut. Jadi dapat dikatakan bagaimanapun motivasi didefinisikan terdapat 3 komponen utama yang mempengaruhi motivasi yaitu : kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kebutuhan merupakan segi utama dari motivasi yang timbul dari seseorang apabila ia merasa ada kekurangan di dalam dirinya, dan usaha untuk mengatasi ketidakseimbangan ini biasanya akan melahirkan suatu dorongan. Ini berarti dorongan merupakan usaha pemenuhan kekurangan secara terarah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dorongan merupakan segi kedua motivasi yang berorientasi pada tindakan tertentu. Dorongan yang berorientasi pada tindakan inilah yang sesungguhnya menjadi inti motivasi. Sebab bila tidak ada tindakan, situasi ketidakseimbangan tidak akan pernah teratasi. Segi ketiga dari motivasi adalah tujuan. Mencapai tujuan berarti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 mengembalikan keseimbangan diri seseorang baik yang bersifat fisiologis maupun bersifat psikologis. Bertolak dari pengertian dan sedikit penjelasan di atas maka motivasi kerja merupakan besar kecilnya usaha yang diberikan oleh seorang karyawan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Sejalan dengan pendapat tersebut Wahjo Sumidjo 1991:177 menyatakan bahwa motivasi kerja merupakan dorongan kerja yang timbul pada diri seorang karyawan untuk berperikelakuan dalam mencapai prestasi yang telah ditentukan. Jadi jika dalam diri karyawan timbul motivasi kerja yang tinggi maka prestasi kerja yang tinggi juga dapat tercapai. 3. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Hasil pengujian hipotesis ketiga H a menunjukkan bahwa koefisien nilai t hitung t tabel 3,671 1,664. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Artinya, kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Deskripsi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan PT Naga Bhuana Anekapiranti terkategorikan memiliki kepuasan kerja yang tinggi 46,9. Tingginya kepuasan kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut bisa dilihat dari tingkat kepuasan yang dirasakan oleh karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengan semua karyawan, dan adanya penghargaan yang dirasakan adil oleh karyawan. Sementara itu secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 umum hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan PT Naga Bhuana Anekapiranti terkategorikan memiliki prestasi kerja yang sangat tinggi 38,3. Prestasi kerja dapat ditingkatkan dengan memperhatikan karyawan khususnya tentang kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja dapat diartikan sebagai sikap yang tercermin dari tindakan para karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut mampu memberikan kesenangan dan mampu memenuhi harapan- harapan yang ingin dicapai oleh para karyawan tersebut, sehingga mampu menghasilkan prestasi kerja yang lebih baik. Prestasi kerja yang baik akan mengakibatkan penghargaan yang lebih tinggi. Bila penghargaan tersebut dirasa adil dan memadai maka kepuasan kerja akan meningkat. Hal ini disebabkan karena karyawan tersebut menerima penghargaan dalam proporsi yang sesuai dengan prestasi yang berhasil mereka capai. Dilain pihak, apabila penghargaan dipandang oleh karya wan tidak mencukupi untuk suatu tingkat prestasi kerja tertentu maka memunculkan ketidakpuasan karyawan. Kondisi kepuasan dan ketidakpuasan terhadap penghargaan yang diterima oleh karyawan ini selanjutnya menjadi umpan balik yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan dimasa yang akan datang. Pendapat ini sejalan dengan Usmara 2006:52 yang menyatakan bahwa karyawan lebih senang dengan kelebihan penghargaan daripada kurangnya penghargan, sebab jika karyawan merasakan bahwa penghargaan yang diberikan kurang maka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 mereka akan mengalami ketidakpuasan, sehingga hal ini menyebabkan prestasi karyawan tersebut menurun. Pendapat lain dikemukakan oleh Strauss dan Sayles Hani Handoko 1987:196 yang menyatakan kepuasan kerja penting untuk aktualisasi diri. Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis, dan pada gilirannya akan menjadi frustasi. Karyawan seperti ini akan sering melamun, mempunyai semangat kerja yang rendah, cepat lelah dan bosan, emosinya tidak stabil, sering absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Sedangkan karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunyai catatan kehadiran dan perputaran yang lebih baik, kurang aktif dalam kegiatan serikat karyawan, dan berprestasi kerja lebih baik daripada karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja. Oleh karena itu, kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi karyawan maupun perusahaan, terutama karena menciptakan keadaan positif di dalam lingkunga n kerja perusahaan. 4. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Hasil penyajian hipotesis keempat H a menunjukkan bahwa koefisien nilai t hitung t tabel 3,022 1,664. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Artinya, disiplin kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Deskripsi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan PT Naga Bhuana Anekapiranti terkategorikan memiliki disiplin 108 kerja yang tinggi 59,3. Tingginya disiplin kerja yang dimiliki oleh karyawan tersebut tampak dari sikap, tingkah laku, dan perbuatan karyawan yang sesuai dengan peraturan-peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Sementara itu secara umum hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan PT Naga Bhuana Anekapiranti terkategorikan memiliki prestasi kerja yang sangat tinggi 38,3. Disiplin kerja karyawan 59,3 yang terkategorikan tinggi di atas akan mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Hal demikian disebabkan disiplin kerja dapat memacu semangat kerja karyawan untuk melaksanakan aturan-aturan dan tata tertib yang ada dalam perusahaan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, tunduk dan patuh terhadap kebijaksanaan perusahaan, memiliki semangat yang tinggi serta akan mencurahkan segala potensi dan kemampuannya terhadap tugas pekerjaannya dalam perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan itu sendiri dan juga meningkatkan prestasi kerja perusahaan. Pendapat ini sejalan dengan Bedjo siswanto 1987:280 yang menyatakan bahwa tujuan diadakannya disiplin kerja antara lain sebagai usaha tindak lanjut agar para karyawan mampu memperoleh tingkat prestasi yang sesuai dengan harapan- harapan perusahaan baik jangka pendek maup un jangka panjang. Menurut Bedjo Siswanto 1987 : 188, disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak menolak untuk menerima sanksi- sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. Ini berarti karyawan harus patuh dan taat terhadap peraturan- peraturan yang berlaku dan mampu mengendalikan diri. Apabila ada karyawan yang melanggar aturan, maka perlu mendapat sanksi. Sanksi tersebut dapat bervariasi : ringan, sedang, atau bahkan berat sesuai dengan kadar kesalahan yang dilakukan. Selain itu sanksi juga harus diberikan dengan tepat, baik dalam hal waktu maupun orangnya, dan benar-benar disertai tindakan korektif. Tindakan korektif ini dimaksudkan untuk memberikan ganjaran kepada seseorang agar tidak melakukan pelanggaran lebih lanjut dan agar dapat memunculkan disiplin diri yakni seseorang melaksanakan disiplin tanpa adanya paksaan. Dengan adanya sanksi dan peraturan mengenai kedisiplinan kerja yang ketat, maka diharapkan karyawan senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Dimana peraturan- peraturan ini nantinya akan menyebabkan keteraturan karyawan dalam bekerja, dan keteraturan yang terjadi ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan. 5. Pengaruh Pengalaman Kerja, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Disiplin Kerja terhadap Prestasi Kerja. Hasil pengujian hipotesis kelima H a menunjukan bahwa nilai F hitung F tabel 15,350 2,492. Dengan demikian dapat disimpulkan 110 bahwa Ha diterima. Artinya, pengalaman kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja, dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Nilai R 2 sebesar 0,447 yang berarti 44,7 prestasi kerja dipengaruhi pengalaman kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja, dan disiplin kerja. Sedangkan sisanya sebesar 55,5 dipengaruhi oleh sebab lain. Deskripsi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan PT Naga Bhuana Anekapiranti terkategorikan memiliki pengalaman kerja yang banyak 35,8, motivasi kerja yang tinggi 56,8, kepuasan kerja yang tinggi 46,9, serta disiplin kerja ya ng tinggi 59,3. Sementara itu secara umum hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan PT Naga Bhuana Anekapiranti terkategorikan memiliki prestasi kerja yang sangat tinggi 38,3. Pengalaman kerja yang banyak, motivasi kerja yang tinggi, kepuasan kerja yang tinggi, serta disiplin kerja yang tinggi secara bersama- sama akan memberikan pengaruh yang baik bagi prestasi kerja karyawan. Agar masing- masing prediktor ini dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap prestasi kerja karyawan, maka perlu dikontrol dan dikelola sedemikian rupa sehingga masing- masing prediktor tersebut tidak menjadi kendala bagi karyawan untuk berprestasi. Sebagai contoh apabila pengalaman karyawan rendah, tetapi ia mempunyai motivasi kerja yang tinggi unt uk berusaha belajar dan berusaha lebih baik lagi dalam bekerja, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 ditambah dengan adanya kesadaran akan disiplin kerja yang tinggi dari karyawan, maka diharapkan prestasi kerja dari karyawan tersebut bisa meningkat. Selain itu prestasi kerja dari karyawan juga akan meningkat apabila departemen personalia atau manajemen senantiasa memperhatikan kepuasan kerja karyawan, karena hal ini mampu mempengaruhi tingkat kedisiplinan dan motivasi kerja karyawan Hani Handoko 1987 : 194. Sebab dengan tercapainya kepuasan kerja dari karyawan, maka motivasi dan disiplin kerja karyawanpun juga akan meningkat, ini ditunjukkan dengan menurunnya tingkat absensi dari para karyawan. Jadi semakin tinggi tingkat kepuasan kerja, motivasi kerja, dan disiplin kerja dari karyawan, maka prestasi kerja karyawan akan meningkat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112

BAB VI PENUTUP