Pengujian Hipotesis ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

91

C. Pengujian Hipotesis

1. Pengaruh pengalaman kerja terhadap prestasi kerja karyawan. a. Rumusan hipotesis Ho = Tidak ada pengaruh positif pengalaman kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Ha = Ada pengaruh positif pengalaman kerja terhadap prestasi kerja karyawan. b. Penarikan kesimpulan Berdasarkan perhitungan koefisien regresi diketahui bahwa besarnya nilai r hitung = 0,270, koefisien determinasi sebesar 0,073, dan persamaan garis regresi Y = 37,984 + 0,283 X1 lampiran 4 halaman 140. Koefisien nilai r hitung = 0,270 menunjukkan bahwa korelasi pengalaman kerja dengan prestasi kerja adalah positif dengan kategori rendah. Koefisien determinasi sebesar 0,073 menunjukkan bahwa tinggirendahnya prestasi kerja karyawan ditentukan oleh pengalaman kerja sebesar 7,3 sedangkan sisanya sebesar 92,7 dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil pengujian regresi dapat disajikan dalam persamaan Y = 37,984 + 0,283 X1. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa perubahan variabel prestasi kerja untuk setiap perubahan satu satuan pengalaman kerja adalah sebesar 0,283. Sementara hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5 dengan df = 81 – 2 = 79 besarnya nilai t hitung = 2,494 dan nilai t tabel = 1,664. Oleh karena nilai t hitung lebih besar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 dari pada nilai t tabel 2,494 1,664, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Artinya, pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. 2. Pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan. a. Rumusan hipotesis Ho = Tidak ada pengaruh positif motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Ha = Ada pengaruh positif motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan. b. Penarikan kesimpulan Berdasarkan perhitungan koefisien regresi diketahui bahwa besarnya nilai r hitung = 0,384, koefisien determinasi sebesar 0,148, dan persamaan garis regresi Y = 32,459 + 0,299 X2 lampiran 4 halaman 141. Koefisien nilai r hitung = 0,384 menunjukkan bahwa korelasi motivasi kerja dengan prestasi kerja adalah positif dengan kategori rendah. Koefisien determinasi sebesar 0,148 menunjukkan bahwa tinggirendahnya prestasi kerja karyawan ditentukan oleh motivasi kerja sebesar 14,8 sedangkan sisanya sebesar 85,2 dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil pengujian regresi dapat disajikan dalam persamaan Y = 32,459 + 0,299 X2. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa perubahan variabel prestasi kerja untuk setiap perubahan satu satuan motivasi kerja adalah sebesar 0,299. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 Sementara hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5 dengan df = 81 – 2 = 79 besarnya nilai t hitung = 3,700 dan nilai t tabel = 1,664. Oleh karena nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel 3,700 1,664, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Artinya, motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. 3. Pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan. a. Rumusan hipotesis Ho = Tidak ada pengaruh positif kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Ha = Ada pengaruh positif kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan. b. Penarikan kesimpulan Berdasarkan perhitungan koefisien regresi diketahui bahwa besarnya nilai r hitung = 0,382, koefisien determinasi sebesar 0,146, dan persamaan garis regresi Y = 30,172 + 0,309 X3 lampiran 4 halaman 142. Koefisien nilai r hitung = 0,382 menunjukkan bahwa korelasi kepuasan kerja dengan prestasi kerja adalah positif dengan kategori rendah. Koefisien determinasi sebesar 0,146 menunjukkan bahwa tinggirendahnya prestasi kerja karyawan ditentukan oleh kepuasan kerja sebesar 14,6 sedangkan sisanya sebesar 85,4 dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil pengujian regresi dapat disajikan dalam persamaan Y = 30,172 + 0,309 X3. Persamaan tersebut menunjukkan 94 bahwa perubahan variabel prestasi kerja untuk setiap perubahan satu satuan kepuasan kerja adalah sebesar 0,309. Sementara hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5 dengan df = 81 – 2 = 79 besarnya nilai t hitung = 3,671 dan nilai t tabel = 1,664. Oleh karena nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel 3,671 1,664, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Artinya, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. 4. Pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan. a. Rumusan hipotesis Ho = Tidak ada pengaruh positif disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Ha = Ada pengaruh positif disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan. b. Penarikan kesimpulan Berdasarkan perhitungan koefisien regresi diketahui bahwa besarnya nilai r hitung = 0,322, koefisien determinasi sebesar 0,104,dan persamaan garis regresi Y = 33,277 + 0,265 X4 lampiran 4 halaman143. Koefisien nilai r hitung = 0,322 menunjukkan bahwa korelasi disiplin kerja dengan prestasi kerja adalah positif dengan kategori rendah. Koefisien determinasi sebesar 0,104 menunjukkan bahwa tinggirendahnya prestasi kerja karyawan ditentukan oleh disiplin kerja sebesar 10,4 sedangkan sisanya sebesar 89,6 95 dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil pengujian regresi dapat disajikan dalam persamaan Y = 33,277 + 0,265 X4. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa perubahan variabel prestasi kerja untuk setiap perubahan satu satuan disiplin kerja adalah sebesar 0,265. Sementara hasil pengujian signifikansi menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5 dengan df = 81 – 2 = 79 besarnya nilai t hitung = 3,022 dan nilai t tabel = 1,664. Oleh karena nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel 3,022 1,664, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Artinya, disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. 5. Pengaruh pengalaman kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja, dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan. a. Pengujian Asumsi Klasik Sebelum dilakukan uji hipotesis kelima, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Hasil pengujian asumsi klasik yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1 Multikolinieritas Multikolinieritas adalah keadaan yang menunjukkan dimana ada hubungan linier yang sempurna antara beberapa variabel bebas. Uji multikolinieritas digunakan untuk menyelidiki terjadi tidaknya multikolinieritas dalam regresi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai VIF untuk variabel pengalaman kerja adalah 1,101, untuk variabel motivasi kerja adalah 1,109 untuk 96 variabel kepuasan kerja adalah 1,057, dan untuk variabel disiplin kerja adalah 1,168. Mengingat nilai VIF semua variabel bebas menunjukkan angka di bawah 5, maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas lampiran 6 halaman 146 2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residu dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil pengujian menunjukkan bahwa r Spearman’s rho hitung variabel pengalaman kerja X1 sebesar 0.012 dengan probabilitas ? 0,913. Mengingat nilai ? = 0,913 a = 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas untuk variabel pengalaman kerja. Untuk variabel motivasi kerja X2 diperoleh r Spearman’s rho hitung sebesar 0.04 dengan probabilitas ? 0,970. Mengingat nilai ? = 0,970 a = 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas untuk variabel motivasi kerja. Untuk variabel kepuasan kerja X3 diperoleh r Spearman’s rho hitung sebesar 0,030 dengan probabilitas ? 0,788. Mengingat nilai ? = 0,788 a = 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedostisitas untuk variabel kepuasan kerja. Sedangkan untuk variabel disiplin kerja X4 diperoleh r Spearman’s rho hitung sebesar 0,021 dengan probabilitas ? 97 0,854. Mengingat nilai ? = 0,854 a = 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas untuk variabel disiplin kerja lampiran 6 halaman 146. 3 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dipengaruhi oleh data sebelumnya. Adanya autokorelasi bertentangan dengan salah satu asumsi dasar regresi ganda, yaitu tidak ada korelasi diantara galat acak. Jika terjadi autokorelasi dapat dikatakan bahwa koefisien estimasi yang diperoleh kurang akurat. Untuk mengetahui apakah data dalam regresi terjadi autokorelasi atau tidak dapat dideteksi dengan uji Durbin – Watson. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai DW sebesar 2.042 lampiran 6 halaman 147. Berdasarkan ketentuan tabel DW nilai 2,042 berada diantara 1,74 sampai dengan 2,26, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada autokorelasi. Berikut ini akan disajikan tabel rangkuman dari hasil pengujian asumsi klasik : Tabel 19 Rangkuman Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik Kesimpulan Multikorelasi Tidak terjadi Heteroskedostisitas Tidak terjadi Autokorelasi Tidak ada 98 b. Rumusan hipotesis Ho = Tidak ada pengaruh positif pengalaman kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja, dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan Ha = Ada pengaruh positif pengalaman kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja, dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan c. Penarikan kesimpulan Pengujian signifikansi pengaruh variabel pengalaman kerja X1, motivasi kerja X2, kepuasan kerja X3, dan disiplin kerja X4 terhadap prestasi kerja disajikan dalam tabel berikut lampiran 5 halaman 144 : Tabel 20 Hasil Pengujian Regresi Ganda Model Sum Of Squares df Mean Squares F Sig Regresion 591.179 4 147.795 15.350 0.000 Residual 731.735 76 9.628 Total 1322.914 80 Pada model summary lampiran 5 halaman 144 menunjukkan bahwa nilai koefisien R sebesar 0,668. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara 4 variabel pengalaman kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja, dan disiplin kerja dengan prestasi kerja adalah positif dengan kategori cukup. Sedangkan nilai R square atau koefisien determinasi R 2 adalah 0,447 0,668 x 0,668. Hal ini menunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 bahwa 44,7 varian dari prestasi kerja karyawan bisa dijelaskan oleh varian dari keempat variabel independen. Sedangkan sisanya sebesar 55,3 disebabkan oleh sebab lain. Persamaan regresi dapat disusun sebagai berikut : Y = 0,277X1 + 0,224X2 + 0,393X3 + 0,205X4 + 5,969. Persamaan tersebut menunjukkan perubahan prestasi kerja Y untuk setiap perubahan satuan dalam variabel pengalaman kerja X1 apabila motivasi kerja, kepuasan kerja, dan disiplin kerja semuanya dianggap tetap adalah 0,277, perubahan prestasi kerja Y untuk setiap perubahan satuan dalam variabel motivasi kerja X2 apabila pengalaman kerja, kepuasan kerja, dan disiplin kerja semuanya dianggap tetap adalah 0,224, perubahan prestasi kerja Y untuk setiap perubahan satuan dalam variabel kepuasan kerja X3 apabila pengalaman kerja, motivasi kerja, dan disiplin kerja semuanya dianggap tetap adalah 0,393, dan perubahan prestasi kerja Y untuk setiap perubahan satuan dalam variabel disiplin kerja X4 apabila pengalaman kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja semuanya dianggap tetap adalah 0,205. Tabel 20 di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung = 15,350 sedangkan nilai F tabel pada taraf signifikan 5 dengan df = 76 adalah 2,492. Oleh sebab itu F hitung F tabel 15,350 2,492, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Artinya, variabel pengalaman kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja, dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100

D. Pembahasan