15
3. Jenis pekerjaan yang diminati Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa yang
dimaksud jenis pekerjaan yang diminati disini adalah kecenderungan dalam diri individu yang mengarahkannya dalam bekerja atau untuk mencari nafkah
yang ditandai dengan adanya perasaan senang, merasa tertarik dan perasaan bahwa bekerja bersangkut paut dengan kebutuhan dan keahlian.
Informasi mengenai macam-macam pekerjaan penting untuk diketahui oleh kalangan remaja agar dapat memiliki pekerjaan sesuai dengan
minat mereka. Hal ini sejalan dengan pendapat Sukardi 1987:30 yang mengatakan, sebelum seseorang memilih jabatan atau pekerjaan tertentu, ia
sangat membutuhkan informasi yang menggambarkan realitas dari suatu pekerjaan temasuk jenis, bentuk dan kualitas hidup seseorang yang
menjalankan jabatan tertentu. Menurut Hurlock 1997:144 minat seseorang terhadap pekerjaan dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut:
a. Sikap orangtua Orangtua yang kesehariannya berada bersama anak akan
mempengaruhi sikap anak terhadap pilihan pekerjaan, dimana orangtua mendesak untuk tertarik pada suatu pekerjaan yang mereka anggap
bagus dan bergengsi selain hal itu, orangtua juga menganjurkan untuk menghindari pekerjaan yang dianggap tidak menguntungkan.
16
b. Pekejaan yang bergengsi Sejak kecil anak sudah menemukan berbagai macam pekerjaan yang
mempunyai tingkat prestise, misalnya pekerjaan kantor yang dianggap lebih jauh bergengsi dibandingkan pekerjaan di pabrik.
c. Pengalaman pribadi Pengalaman pribadi dalam berhubungan dengan orang-orang dari
berbagai profesi akan mewarnai sikap anak terhadap profesi tersebut, misalnya apabila seseorang menganggap bahwa polisi adalah “orang
yang hebat”, maka anak tersebut akan mengembangkan sikap positif terhadap karier polisi. Sebaliknya anak yang mempunyai pengalaman
buruk dengan dokter akan mengatakan lebih baik mati kelaparan daripada mencari uang sebagai dokter.
C. Prestasi Akademik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003:895, prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan. Sedangkan
prestasi akademik adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya
ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Prestasi akademik juga diartikan sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan melalui mata pelajaran atau mata kuliah, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru atau dosen.
17
Penilaian merupakan bagian penting dalam PBM Proses Belajar Mengajar. Penilaian bagi pengajar dapat membantu menjawab masalah-
masalah penting mahasiswanya, juga untuk mengetahui tingkat keberhasilan mahasiswa dalam belajar. Penilaian selalu ada dalam Proses Belajar Mengajar
yang dinilai adalah hasil belajar mahasiswa seperti ujian sisipanujian tengah semester dan ujian akhir semester. Sebenarnya kuliah mempunyai tugas-tugas
untuk mendidik anak sebagai pribadi yang utuh, maka penilaian tidak hanya terbatas pada status akademiknya saja, akan tetapi meliputi kecerdasan, bakat,
dan penyesuaian personal dan sosial, sikap dan minatnya. Namun dalam praktek secara langsung pengajar lebih banyak terlibat dalam mengukur dan
menilai hasil belajar mahasiswa saja yaitu prestasi akademik. Pada dasarnya manusia makhluk yang paling sempurna dan memiliki
akal yang lebih tinggi sangat memerlukan aktivitas-aktivitas yang menunjang kehidupannya. Dalam hal ini aktivitas-aktivitas manusia dalam belajar
merupakan pijakan kontribusi besar dalam pengembangan dirinya baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang.
Berbicara tentang prestasi belajar atau dalam lingkungan perguruan tinggi disebut dengan istilah prestasi akademik tidak lepas kepada istilah
belajar. Prestasi akademik mahasiswa nampak dalam studi yang berupa nilai- nilai yang tercermin pada indeks prestasi IP. Dalam peraturan akademik
Universitas Sanata Dharma, dijelaskan bahwa indeks prestasi IP adalah nilai kredit rata-rata. Angka indeks prestasi tiap semester diperoleh dari satuan
18
kredit semester SKS kemudian dibagi dengan jumlah SKS yang ditempuh. Beban studi yang boleh diambil oleh mahasiswa pada semester berikutnya
berdasarkan pada indeks prestasi semester sebelumnya, ditentukan sebagai berikut:
Tabel II.1 Indeks Prestasi Dengan Beban Studi Maksimal IP
Beban Studi Maksimal 3,00 – 4,00
2,50 – 2,99 2,00 – 2.49
1,50 – 1,99 1,00 – 1,49
kurang dari 1,00 25 SKS
22 SKS 20 SKS
17 SKS 14 SKS
12 SKS
Sumber: Peraturan Akademik Universitas Sanata Dharma, 1994:9 Tinggi rendahnya indeks prestasi yang dicapai oleh mahasiswa akan
mempunyai konsekuensi terhadap penyelesaian studinya, misalnya akan menentukan cepat atau lambatnya seorang mahasiswa menyelesaikan
studinya, kesempatan mengembangkan potensi dan sebagainya. Tinggi rendahnya prestasi belajar atau prestasi akademik membawa dampak pada
kepercayaan diri sendiri, harapan atau cita-cita. Mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik yang tinggi akan
mempunyai rasa percaya diri yang lebih besar daripada mahasiswa yang memiliki prestasi akademik yang rendah. Apabila mahasiswa mempunyai
prestasi akademik yang rendah maka ia harus meningkatkan belajarnya, berusaha untuk mengejar kekurangannya agar nilai akademiknya semakin baik
atau memperoleh hasil yang maksimal, karena dengan prestasi akademik yang tinggi, peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang diharapkan akan semakin
besar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
D. Kajian Hasil penelitian Yang Relevan
Penelitian sebelumnya dari: Robertus Hadi Wijaya dengan judul “ Pengaruh Motivasi Berprestasi, Proses Belajar Mengajar dan Jenis Pekerjaan
Yang Diminati Mahasiswa Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa”, hasil penelitiannya yaitu: motivasi berprestasi berpengaruh positif terhadap prestasi