b Kebijakan
1 Meningkatkan kualitas pembelajaran, SDM, sarana prasarana 2 Peningkatan kemandirian, kepribadian generasi muda, daya
saing, rasa nasionalisme dan peningkatan prestasi olahraga. 3 Meningkatkan kualitas data
4 Meningkatkan kualitas pelayanan dan penyelenggaraan pendidikan
5 Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang
pendidikan.
Gambar 4.2 : Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DISDIKPORA Kabupaten Sleman Perda No.9 tahun 2009
KEPALA DINAS
Kelompok Jabatan Fungsional
SEKRETARIS
Sub Bagian Umum
Sub Bagian Kepegawaian
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Perencanaan dan
Evaluasi
Bid.Pembinaan Kurikulum dan
Kesiswaan Seksi Kursis
TK dan SD Seksi Kursis
SMP Seksi Kursis
SMA dan SMK
Bid.Pembinaan Tenaga Pendidik
dan Kependidikan Seksi Tenaga Pendidik
dan Kependidikan TK dan SD
Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMP
Bid.Pengelolaan Sarpras Pendidikan
Bid.Pemberdayaan Pend.Nonformal dan
Informal Bidang Pemuda
dan Olahraga
Seksi Tenaga Pendidik dan Kependidikan
SMA dan SMK Unit Pelaksana Teknis
Seksi Sarpras TK dan SD
Seksi Sarpras SMP
Seksi Sarpras SMA dan SMK
Seksi PAUD Seksi Dikmas
Seksi Pembinaan Kelembagaan
Pend.Nonformal dan Informal
Seksi Pemuda
Seksi Olahraga
Sumber : DISDIKPORA Kabupaten Sleman
65
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Setelah Mahkamah Konstitusi mengeluarkan keputusan Nomor 13PUU-VI2008 pada tanggal 13 Agustus 2008 atas pengujian Undang-
undang Nomor 45 tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2008 Pemerintah wajib melaksanakan tindak lanjut
dari keputusan ini tentang anggaran pendidikan sebesar 20 persen. Pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri mengeluarkan Surat Edaran
SE Nomor 9032706SJ pada tanggal 8 September 2008 yang berisi tentang alokasi belanja pendidikan dalam APBD sebagai perhitungan
anggaran pendidikan. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sleman, tujuan dari
penelitian ini untuk mengevaluasi implementasi anggaran pendidikan pada APBD Kabupaten Sleman. Data yang digunakan adalah anggaran
pendidikan dan realisasi anggaran pendidikan di Kabupaten Sleman serta laporan anggaran dan realisasi anggaran belanja daerah selama tahun
anggaran 2009-2014. Berikut ini merupakan data anggaran dan realisasi belanja daerah Kabupaten Sleman tahun anggaran 2009-2014 :
Tabel 5.1 : Anggaran Belanja Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2009-2014 dalam rupiah
Uraian 2009
2010 2011
2012 2013
2014 Belanja
1.228.530.332.845,17 1.244.286.348.597,65 1.376.859.030.800,05 1.595.739.879.570,00 1.946.380.363.064,13 2.288.645.856.460,56
Belanja Tidak Langsung
821.368.291.114,92 826.537.234.022,65
909.074.256.758,05 1.077.495.829.077,60 1.215.579.447.776,32 1.321.166.036.239,10
Belanja Pegawai
699.031.742.556,00 726.295.742.307,49
797.031.956.946,05 958.072.749.327,51 1.025.827.941.556,40 1.143.891.239.513,81
Belanja Bunga
144.000.000,00 144.000.000,00
144.000.000,00 144.000.000,00
144.000.000,00 144.000.000,00
Belanja Subsidi
- -
- -
34.745.931.658,00
-
Belanja Hibah
19.411.418.350,00 20.280.011.487,00
37.714.827.000,00 50.562.429.581,00
45.430.797.100,00 26.157.473.850,00
Belanja Bantuan Sosial
59.779.802.439,00 35.183.302.725,00
32.667.194.225,00 17.211.724.500,00
28.581.731.500,00 41.701.077.000,00
Belanja Bagi Hasil Kepada Pemerintah
ProvinsiKabupaten Kota dan Desa
18.528.558.295,92 19.528.558.295,24
19.693.062.267,00 24.316.536.860,00
33.879.052.826,99 41.583.030.285,00
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Bawahan
21.466.635.000,00 20.701.460.733,00
20.818.935.000,00 23.462.935.000,00
34.574.225.000,00 41.397.451.000,00
Belanja Tidak Terduga
3.006.134.474,00 4.404.158.474,92
1.004.281.320,00 3.725.453.809,09
12.395.768.134,93 26.291.764.590,29
Belanja Langsung
407.162.041.730,25 417.749.114.575,00
467.784.774.042,00 518.244.050.492,40
730.800.915.287,81 967.479.820.221,46
Belanja Pegawai
67.856.742.547,00 75.213.856.466,00
91.357.792.678,00 100.546.836.055,00
135.696.427.280,00 144.501.680.983,46
Belanja Barang dan Jasa
200.546.704.118,25 215.743.125.709,00
230.691.104.566,00 235.720.324.392,00
334.114.081.862,81 435.746.963.796,00
Belanja Modal
138.758.595.065,00 126.792.132.400,00
145.735.876.798,00 181.976.890.045,40
260.990.406.145,00 387.231.175.442,00
Sumber : DPKAD Kabupaten Sleman
Tabel 5.2 : Realisasi Anggaran Belanja Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2009-2014 dalam rupiah
Uraian 2009
2010 2011
2012 2013
2014 Belanja
958.045.675.886,63 1.028.576.356.891,85 1.073.315.161.014,51 1.439.946.412.998,38 1.733.223.825.924,23 1.978.674.626.620,63
Belanja Tidak Langsung
642.596.620.789,63 714.414.696.411,85
712.782.326.677,11 1.032.856.495.943,18 1.144.812.399.150,23 1.209.959.642.739,63
Belanja Pegawai
558.942.145.776,76 571.211.809.040,33
633.066.626.173,11 897.126.904.212,64
992.715.698.928,80 1.051.282.076.217,20
Belanja Bunga
144.000.000,00 144.000.000,00
144.000.000,00 144.000.000,00
144.000.000,00 144.000.000,00
Belanja Subsidi
- -
- -
15.807.638.030,00
-
Belanja Hibah
17.634.765.642,87 78.268.930.600,00
14.127.500.000,00 29.433.802.950,00
28.113.485.950,00 24.501.795.800,00
Belanja Bantuan Sosial
30.786.000.000,00 29.208.271.343,20
29.364.639.225,00 58.123.541.302,22
27.941.573.000,00 39.944.377.000,00
Belanja Bagi Hasil Kepada Pemerintah
ProvinsiKabupaten Kota dan Desa
15.543.667.908,00 16.316.145.467,40
16.374.579.959,00 22.498.270.862,32
33.879.052.826,99 34.947.552.827,00
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah
dan Pemerintah Bawahan
15.000.678.987,00 14.939.060.733,00
15.000.700.000,00 21.922.735.000,00
34.291.400.000,00 41.167.900.000,00
Belanja Tidak Terduga
4.545.362.475,00 4.326.479.227,92
4.704.281.320,00 3.607.241.616,00
11.919.550.414,44 17.971.940.895,43
Belanja Langsung
315.449.055.097,00 314.161.660.480,00
360.532.834.337,40 407.089.917.055,20
588.411.426.774,00 768.714.983.881,00
Belanja Pegawai
60.589.245.265,00 69.375.666.272,00
78.750.772.172,00 76.574.717.985,00
122.974.352.940,00 125.875.393.310,00
Belanja Barang dan Jasa
175.874.564.257,00 179.452.913.838,00
171.000.249.110,40 199.840.724.115,00
263.764.884.241,00 331.560.836.197,00
Belanja Modal
78.985.245.575,00 65.333.080.370,00
110.781.813.055,00 130.674.474.955,20
201.672.189.593,00 311.278.754.374,00
Sumber : DPKAD Kabupaten Sleman
1. Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran
2009-2014
Belanja daerah merupakan kewajiban pemerintah daerah yang harus diakui sebagai pengurangan nilai kekayaan bersih.
Belanja daerah terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung. Total anggaran belanja daerah pada tahun 2009 sebesar
Rp1.228.530.332.845,17. Tahun 2010 anggaran belanja daerah sebesar Rp1.244.286.348.597,65. Pada tahun 2011 total anggaran
belanja daerah sebesar Rp1.376.859.030.800,05. Tahun 2012 anggaran belanja daerah sebesar Rp1.595.739.879.570,00. Pada
tahun 2013
total anggaran
belanja daerah
sebesar Rp1.946.380.363.064,13. Tahun 2014 total anggaran belanja
daerah hingga mencapai sebesar Rp2.288.645.856.460,56. a.
Belanja Tidak Langsung Belanja tidak langsung merupakan belanja yang digunakan
untuk membiayai belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil
kepada Pemerintah ProvinsiKabupatenKota dan Desa, belanja bantuan keuangan kepada Pemerintah ProvinsiPemerintah
Daerah dan Pemerintah Bawahan, dan belanja tidak terduga. Total anggaran belanja tidak langsung pada tahun anggaran
2009 sebesar Rp821.368.291.114,92. Tahun anggaran 2010 sebesar Rp826.537.234.022,65. Pada tahun anggaran 2011
belanja daerah sebesar Rp909.074.256.758,05. Tahun anggaran 2012 sebesar Rp1.077.495.829.077,60. Pada tahun anggaran
2013 belanja daerah sebesar Rp1.215.579.447.776,32 dan tahun
anggaran 2014
belanja daerah
sebesar Rp1.321.166.036.239,10. Berikut ini merupakan uraian
komponen belanja tidak langsung : 1 Belanja Pegawai
Belanja pegawai merupakan jenis belanja yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan penggajian Pegawai Negeri
Sipil Daerah PNSD, pengangkatan calon PNSD, kebutuhan kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat,
tunjangan keluarga dan mutasi pegawai, asuransi kesehatan yang dibebankan pada APBD.
2 Belanja Bunga Belanja bunga merupakan belanja yang digunakan untuk
memenuhi kewajiban pembayaran bunga pinjaman baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
3 Belanja Subsidi Belanja subsidi diberikan kepada perusahaan atau lembaga
tertentu agar harga jual dari hasil produksinya terjangkau oleh masyarakat yang daya belinya terbatas. Produk yang
diberi subsidi merupakan kebutuhan dasar dan menyangkut kebutuhan hidup yang diperlukan orang banyak.