Anggaran Daerah TINJAUAN PUSTAKA

pendapatan dan pengeluaran, membantu pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan. Tujuan dan manfaat penyusunan APBD adalah untuk mengetahui anggaran pengeluaran belanja daerah serta untuk mengetahui dan membandingkan pengeluaran serta pemasukan pendapatan daerah dari tahun ke tahun. Fungsi APBD dan Kedudukan APBD menurut Ateng Syafruddin http:www.pengertianpakar.com201412pengertian- apbd-dan-apbn.html, yaitu : a. Sebagai dasar kebijakan menjalankan keuangan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk masa tertentu yaitu satu tahun anggaran. b. Sebagai pemberian kuasa dari pihak legislatif yaitu DPRD kepada kepala daerah sebagai pimpinan eksekutif untuk melakukan pengeluaran dalam rangka menjalankan aktivitas keuangan di pemerintahan daerah. c. Sebagai penetapan kewenangan kepada kepala daerah untuk melakukan pembangunan daerah dan pelayanan kepada masyarakat. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 pasal 20 disebutkan bahwa APBD merupakan kesatuan yang terdiri dari: a. Pendapatan daerah Pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode anggaran tertentu UU.No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah , pendapatan daerah berasal dari penerimaan dari dana perimbangan pusat dan daerah, juga yang berasal daerah itu sendiri yaitu pendapatan asli daerah serta lain-lain pendapatan yang sah. Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui Rekening Kas Umum Daerah yang menambah ekuitas dana lancar yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Sesuai dengan ketentuan pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pendapatan Daerah terdiri dari : 1. Pendapatan Asli Daerah PAD Pengertian pendapatan asli daerah menurut Undang- Undang No. 28 Tahun 2009 yaitu sumber keuangan daerah yang didapat dari wilayah daerah yang bersangkutan. a. Pajak daerah yang selanjutnya disebut Pajak adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. b. Retribusi daerah adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan. c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan merupakan penerimaan daerah yang berasal dari hasil perusahaan milik daerah dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Penerimaan ini antara lain dari BPD, perusahaan daerah, dividen BPR-BKK dan penyertaan modal daerah kepada pihak ketiga. d. Lain-lain PAD yang sah ialah pendapatan yang tidak termasuk dalam jenis pajak daerah, retribusi daerah, pendapatan dinas. Lain-lain usaha daerah yang sah mempunyai sifat yang pembuka bagi pemerintah daerah untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan baik berupa materi dalam kegiatan tersebut bertujuan untuk menunjang atau memantapkan suatu kebijakan daerah disuatu bidang tertentu. Lain-lain PAD yang sah terdiri dari : 1. Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan 2. Jasa giro 3. Pendapatan bunga 4. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dan komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan danatau pengadaan barang danatau jasa oleh daerah. 2. Dana Perimbangan Dana perimbangan diperoleh melalui bagian pendapatan daerah dari penerimaan pajak bumi dan bangunan baik dari pedesaan, perkotaan, pertambangan sumber daya alam serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan. Dana perimbangan terdiri dari : a. Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah berdasarkan angka persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. b. Dana Alokasi Umum adalah sejumlah dana yang dialokasikan kepada setiap Daerah Otonom provinsikabupatenkota di Indonesia setiap tahunnya sebagai dana pembangunan. DAU merupakan salah satu komponen belanja pada APBN, dan menjadi salah satu komponen pendapatan pada APBD. c. Dana Alokasi Khusus adalah alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara kepada provinsikabupatenkota tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Pemerintahan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.