Data Aktivitas Siswa dan Deskripsi Proses Pembelajaran

Hari Tanggal Pertemuan Waktu Agenda Kegiatan Jumat, 22 Februari 2013 09.55 – 11.15

B. Data Aktivitas Siswa dan Deskripsi Proses Pembelajaran

1. Data Aktivitas Siswa Dari pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI pada pokok bahasan Teorema Pythagoras ini diperoleh data siswa secara keseluruhan yang meliputi LAS 1, LAS 2, dan LAS 3 seperti yang diperlihatkan pada tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2. Data siswa yang diperoleh No. Siswa LAS 1 LAS 2 LAS 3 1 SISWA 1 Ada Tdk Ada Ada 2 SISWA 2 Ada Tdk Ada Ada 3 SISWA 3 Ada Tdk Ada Tdk Ada 4 SISWA 4 Ada Ada Ada 5 SISWA 5 Ada Tdk Ada Ada 6 SISWA 6 Ada Ada Ada 7 SISWA 7 Ada Ada Ada 8 SISWA 8 Ada Tdk Ada Ada 9 SISWA 9 Ada Tdk Ada Ada 10 SISWA 10 Ada Tdk Ada Ada 11 SISWA 11 Ada Tdk Ada Tdk Ada 12 SISWA 12 Ada Tdk Ada Ada 13 SISWA 13 Ada Ada Ada 14 SISWA 14 Ada Tdk Ada Tdk Ada 15 SISWA 15 Ada Tdk Ada Tdk Ada 16 SISWA 16 Ada Tdk Ada Tdk Ada 17 SISWA 17 Ada Ada Ada 18 SISWA 18 Ada Ada Tdk Ada 19 SISWA 19 Ada Ada Ada 20 SISWA 20 Ada Ada Tdk Ada 21 SISWA 21 Ada Tdk Ada Ada 22 SISWA 22 Ada Tdk Ada Ada 23 SISWA 23 Ada Ada Ada 24 SISWA 24 Ada Tdk Ada Ada 25 SISWA 25 Ada Ada Ada 26 SISWA 26 Ada Tdk Ada Tdk Ada 27 SISWA 27 Ada Ada Ada 28 SISWA 28 Ada Tdk Ada Ada 29 SISWA 29 Ada Ada Tdk Ada 30 SISWA 30 Ada Ada Ada 31 SISWA 31 Ada Tdk Ada Ada 32 SISWA 32 Ada Ada Ada No. Siswa LAS 1 LAS 2 LAS 3 33 SISWA 33 Ada Ada Ada 34 SISWA 34 Ada Tdk Ada Ada 35 SISWA 35 Ada Ada Ada Berdasarkan tabel 4.2, menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti Aktivitas 1 ada 35 siswa, siswa yang mengikuti Aktivitas 2 ada 16 siswa, sedangkan siswa yang mengikuti Aktivitas 3 ada 26 siswa. 2. Deskripsi Transkrip Rekaman Audio Pembelajaran Dari data rekaman audio yang telah diperoleh, peneliti mentranskripsi rekaman tersebut untuk memperlihatkan proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas yang melibatkan seluruh siswa kelas VIII A. Berikut ini merupakan deskripsi proses pembelajaran pada aktivitas 1 transkrip lengkap pada Lampiran D1, aktivitas 2 transkrip lengkap pada Lampiran D2, dan aktivitas 3 transkrip lengkap pada Lampiran D3.  Aktvitas 1 Pada aktivitas ini, peneliti meminta siswa untuk membentuk kelompok dengan anggota masing-masing kelompok 4-5 siswa. Dalam pembentukan kelompok ini, terbentuk sembilan kelompok. Peneliti memberi kebebasan pada setiap kelompok untuk memilih sendiri anggota-anggotanya. Namun dalam pemilihan anggota kelompok itu, ada satu kelompok yang hanya beranggota dua siswa. Kemudian peneliti membagikan LAS 1 LAS 1 terdapat pada Lampiran B1 dan alat peraga “Pythagoras” kepada masing-masing kelompok serta meminta setiap kelompok untuk membaca suatu masalah kontekstual yang tertulis dalam LAS tersebut. Selanjutnya peneliti bertanya kepada satu kelas mengenai apa masalah yang ditemukan oleh siswa. Pertanyaan itu mendapat jawaban dari seorang siswa yang diperlihatkan pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Cuplikan Transkrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 1 Pertemuan Tanggal 10 Januari 2013 No. Transkrip Transkrip 4.1 1 P : “Apa masalah yang kalian temukan?” 2 SISWA 7 : “Masalahnya enggak tahu berapa pohon…” 3 P : “Terus…?” 4 SISWA 7 : “Terus dia mau nyari berapa bibit pohon …” 5 P : “Iya, terus?” 6 SISWA 7 : “Andre hanya tahu…” 7 P : “Yang diketahui apa di situ?” 8 SISWA 7 : “Parkirannya tegak lurus, terdiri dari empat bagian segitiga siku-siku... terus sama persegi biru.” 9 P : “Sudah?” 10 P : “Iya, jadi itu tadi ya masalahnya. Andre tidak tahu berapa banyak bibit pohon yang harus ditanam. Supaya dia tahu berapa banyak bibit pohon yang ditanam, berarti dia harus tahu jaraknya… jarak tepi parkiran itu. Sekarang kerjakan, ikuti langkah-langkah dari halaman dua sampai halaman empat ya…” Keterangan : P = peneliti; SISWA 7 = salah satu siswa. Gambar 4.1. Ilustrasi permasalahan yang dimaksud SISWA 7 berkaitan dengan tabel 4.3 empat segitiga siku-siku, persegi biru, dan pohon Dari tabel 4.2 terlihat bahwa SISWA 7 mengungkapkan masalah yang ditemukan dalam LAS 1, yaitu berapa banyak bibit pohon yang harus ditanam Andre. Sedangkan yang diketahui dalam masalah itu adalah empat lahan parkir yang identik berbentuk segitiga siku-siku dan rumah makan berbentuk persegi dikatakan persegi biru oleh SISWA 7 seperti pada gambar 4.1. Kemudian peneliti memberikan petunjuk bahwa untuk mencari banyak bibit pohon yang harus ditanam, siswa harus mengetahui jarak tepi masing-masing parkiran atau panjang sisi miring masing-masing segitiga siku-siku. Dengan kata lain siswa diarahkan menemukan Teorema Pythagoras terlebih dahulu dan memanipulasi alat peraga “Pythagoras” untuk membantu siswa dalam membayangkan masalah tersebut. Sementara siswa melakukan aktivitas itu, peneliti berkeliling kelas untuk membantu siswa. Langkah awal siswa dalam menemukan Teorema Pythagoras dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Cuplikan Transkrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 1 Pertemuan Tanggal 10 Januari 2013 No. Transkrip Transkrip 4.2 1 SISWA 18 : “… suatu persegi … rumus luas persegi … , Ehh …, ini nomer dua gimana e kak?” 2 P : “Kenapa? Luas persegi?… Rumusnya kan ini? … Ya sudah. Iya enggak? Sisi kali sisi sama dengan sisi kuadrat.” 3 SISWA 18 : “O Cuma diinget tok?” 4 P : “Iya.” 5 SISWA 18 : “Bila jarak pada tepi parkiran tersebut kita misalkan x. Parkiran x, maka bagaimana luas kelesuruhan … berarti semua dikalikan?... Eh…” 6 SISWA A : “Iki ki lho hasile dadi iki” 7 SISWA 18 : “ x kuadrat… x kali x sama dengan x kuadrat.” 8 SISWA 27 : “Iya kak?” 9 P : “ Iya” Transkrip 4.3 10 SISWA 4 : “Ini kak … , bila jarak pada tiap tepi parkiran kita misalkan x, luas keseluruhan rumah makan Andre … luasnya x kali x. Gitu?” 11 P : “Gini-gini… rumus luas persegi masih ingat to? Sisi kali sisi sama dengan sisi kuadrat. Nah, sekarang kan sisinya apa?” 12 SISWA 4 : “x…” 13 P : “x… berarti luasnya?” No. Transkrip 14 SISWA 4 : “x kali x …” 15 P : “Sama dengan?” 16 SISWA 4 : “x kuadrat” 17 P : ”Naaa…” Transkrip 4.4 18 SISWA 29 : “Bingung e kak…” 19 P : “Bingung gimana?” 20 SISWA 29 : “Yang… Bila jarak pada tepi parkiran tersebut kita misalkan x, maka bagian luas keseluruhan rumah makan Andre beserta lahan parkirnya yang berbentuk persegi…?” 21 P : “Ingat luas persegi?” 22 SISWA 29 : “Luasnya persegi sisi kali sisi…” 23 P : “Sama dengan?” 24 SISWA 29 : “Sama dengan s kuadrat…?” Bersamaan dengan SISWA B 25 P : “s apa sisi?” 26 SISWA 29 : “Sisi kuadrat” 27 P : ”Naaa… Berarti kalau sisinya itu x, luasnya gimana?” 28 SISWA 29 : “x kuadrat” Bersamaan dengan SISWA 33 29 P : “Iya …” Keterangan :P = peneliti; SISWA 4, SISWA 7, SISWA 18, SISWA 30, SISWA 33 = salah satu siswa; SISWA A, SISWA B = salah satu siswa yang tidak dikenal Dalam transkrip 4.2, transkrip 4.3, dan transkrip 4.4 terlihat bahwa beberapa siswa bisa menemukan bahwa luas lahan rumah makan milik Andre yang terdiri dari persegi biru dan empat segitiga siku-siku dengan sisi miring dari masing-masing segitiga siku-siku adalah , yaitu . Gambar 4.2. Jawaban kelompok SISWA 18 pada pertanyaan no.2 LAS 1 yang berkaitan dengan tabel 4.4 Namun, peneliti melihat ada suatu masalah ketika seorang siswa bertanya yang diperlihatkan pada tabel 4.4 transkrip 4.4. Dalam transkrip tersebut, siswa rupanya belum memahami konsep luas. Siswa menyatakan bahwa luas persegi, yaitu × = . Pernyataan tersebut benar bila dimisalkan atau digambarkan bahwa sisi persegi adalah . Sedangkan pada transkrip 4.4 nomor 22 SISWA 29 jelas menyatakan bahwa luas persegi adalah × sehingga seharusnya × = . Langkah selanjutnya, siswa diminta memanipulasi alat peraga menjadi sebuah bangun yang baru dan mencari luas bangun baru tersebut dengan menggunakan aljabar. i ii Gambar 4.3. Salah satu kelompok siswa melakukan manipulasi alat peraga Gambar 4.4. Peneliti membantu salah satu kelompok siswa dalam melakukan manipulasi alat peraga Tabel 4.5 memperlihatkan bagaimana proses siswa menemukan luas bangun baru yang diawali dari memanipulasi alat peraga “Pythagoras”. Tabel 4.5. Cuplikan Transkrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 1 Pertemuan Tanggal 10 Januari 2013 No. Transkrip Transkrip 4.5 1 SISWA 35 : “Kak…, ini gimana?” 2 P : “Ini … ini … ini… Ini kan, dari sini diubah ke sini.” 3 SISWA 18 : “Lha ini?” 4 P : “Ini proses perubahannya. Jadi ini kan diputer ke sini. Yang luar ini kan x, kalau dimasukkan ke sini…” 5 SISWA 18 : ”Ohh… iki proses e to??” 6 P : “Ini tetep x kan? Ini juga x.” 7 SISWA 18 : “Jadinya kan seperti ini. Nah, terus…?” 8 P : “Terus diketahui… ini kan y, ini z. Berarti kalau seperti ini, cari ininya z-y to?” 9 SISWA 18 : “Untuk cari bangun ini, z dikurangi y?” 10 P : “Itu kan sisinya, sekarang cari luasnya…” 11 SISWA 18 :”Luas ini s kali s to? Berarti z-y kali z-y?” 12 P : “Iya” Transkrip 4.6 16 SISWA 35 : “Ini… maka bagaimana luas bangun baru, terus luasnya gimana… nyarinya gimana??” 17 P : “Kamu mau membagi ini jadi gimana?” 18 SISWA 35 : “Ini…” 19 P : “Ini kan ada segitiga… segitiga… segitiga… segitiga… sama persegi. Segitiga ini kan kalau dijadiin satu gini jadi persegi panjang…” 20 SISWA 35 : “Ini tu kan… ini… ni… ini kan… ini tu disuruh nyari apanya?” 21 P : “Luas ini lho…. Luas ini…” 22 SISWA 35 : “Luas itu semuanya jadi maksudnya se… se…. 19600.” 23 P : “Bukan…” 24 SISWA 35 : “Iya Luas semuanya kan?” 25 P : “Iya…” 26 SISWA 35 : “Naaa… nih… kalau aku pertama nyari luas ini, nyari luas ini, terus nyari luas ini, terus ditambah?” 27 P : “Iya…” 28 SISWA 35 : “Ya iya… udah ketemu hasilnya 16900…” 29 P : “Terus…?” 30 SISWA 35 : “Ya udah, terus digimanain??… aku bingungnya di situ…” 31 P : “Gini lho… Jangan pakai angka dulu ya…” 32 SISWA 35 : “Iya…” 33 P : “Kan misalnya ininya itu z, terus ini y… ini z….” 34 SISWA 35 : “Ohhhh Ngerti Aaaaa…. Iya ngerti…. Ehhh… tunggu… tunggu… Lha kalau ini…?? Oooo z-y…. Ohh ngerti… iya…. Makasih kakak….” Transkrip 4.7 35 SISWA 23 : “Kak… ini… nomer tiga?” 36 P : “Terus ini… empat kali setengah berapa?” No. Transkrip 37 SISWA 23 : “Delapan…” 38 P : “Ehhh… Empat kali setengah? 39 SISWA 23 : ”Empat kali setengah…? Setengahnya empat… dua, empat kali dua, delapan…” 40 P : “Naa… Eh..” 41 SISWA 23 : “Ya delapan kan?” 42 P : “Ini ada setengah… setengah… setengah… setengah, empat kali… Kalau dua kali setengah?” 43 SISWA 23 : “Dua kali setengah… satu…” 44 P : “Satu… Berarti kalau empat kali setengah? 45 SISWA 23 : ”Dua … Berarti delapan… ini delapan…” 46 P : “Kog delapan?” 47 SISWA 30 : “Dua Dua Dua…” 48 P : “Piye?” 49 SISWA 23 : “Dua z… y… Jadi gimana?” 50 P : ”Sama dengan dua zy…” 51 SISWA 23 : “Dua z… y… mengikuti kata-kata peneliti ditambah… z kuadrat…” 52 P : “Minus zy dikurangi zy? Jadinya apa ?” 53 SISWA 23 : “Empat Minus empat zy… ” 54 P :”Gini… misalnya minus satu ay minus satu ay?” 55 SISWA 23 : “Minus dua Jadi minus empat…” 56 P : “Bukan…” 57 SISWA 23 : “Jadi minus zy pangkat empat..” 58 P : “Kalau zy itu satu, jadi minus satu minus satu jadinya minus?” 59 SISWA 23 : ”Minus dua… Berarti minus dua zy” 60 P : “Iya… Udah? Terus hitung… dilanjutkan…” Keterangan :P = peneliti; SISWA 18,SISWA 23, SISWA 30, SISWA 35 = salah satu siswa. Dari transkrip 4.5 pada tabel 4.5 siswa membagi bangun baru menjadi tiga bangun yang lebih kecil, yaitu bangun I, bangun II, dan bangun III yang dapat dilihat di gambar 4.5 sehingga siswa akhirnya menemukan bahwa luas keseluruhan dari rumah makan Andre beserta lahan parkirnya adalah = + . Gamb pertanyaa Seda menyimpul 16900 yan sehingga si terbimbing bahwa pene penemuan panjang si siku-siku a Pada berkaitan menyataka 4 × = 8 mbar 4.5. Ilustrasi manipulasi alat peraga dan proses yaan no.3 LAS 1 yang dilakukan oleh kelompok SISWA dengan transkrip 4.5 pada tabel 4.4 Sedangkan pada trankrip 4.6 terlihat bahwa pulkan luas bangun baru adalah sebuah bilanga yang tidak jelas dari mana diperolehnya bi a siswa menjadi bingung dan tidak terarah me bing Teorema Pythagoras. Dari transkrip tersebut peneliti mencoba membimbing siswa untuk m uan luas bangun baru dengan memberikan pe sisi terpanjang dari sisi-sisi yang tegak lurus ku adalah , sedangkan untuk sisi yang pendek a Pada transkrip 4.7, peneliti menemukan n dengan pecahan. Dalam transkrip tersebut akan bahwa 4 × = 8. Dari pernyataan sisw ses menjawab SWA 18 berkaitan a siswa langsung langan 19600 atau bilangan tersebut menuju penemuan sebut terlihat pula mengarah kepada n petunjuk bahwa urus dalam segitiga k adalah . n masalah yang sebut SISWA 23 4 × = 8 siswa itu, peneliti membantu menyataka + + + = 1 + 1 menjawab 4 × = 2 jawaban pe 8 padanya b 4 × = 2 terkait den luas bangun biru siswa bangun ba = + siswa mela luas segiti 120 50 sebagai ala bahwa sisw = 70 yan 120 − 50 Gambar 4 kelom ntu siswa untuk memahami konsep perkalian pe akan bahwa + + + = 1 + 1 sehingga ab bahwa 4 × = 2. Namun, SISWA 23 kem n pertamanya, yaitu 8 hingga SISWA 30 mene bahwa 4 × = 2. Gambar 4.7 merupakan dengan transkrip 4.6. Dalam gambar tersebut ngun baru menjadi empat segitiga siku-siku da swa menyatakan persegi saja hingga akhirnya m baru, yaitu = + . Terlihat pula bahwa elakukan perhitungan pertama yang diduga pen gitiga dengan mensubstitusikan 120 sebagai 50 alasnya. Sedangkan pada perhitungan kedua, pe siswa mencoba menghitung luas bangun yang la = 70 yang mungkin diperoleh dari 120 − 50. ar 4.6. Proses menjawab pertanyaan no.3 LAS 1 yang lompok SISWA 23 berkaitan dengan transkrip 4.7 pa n pecahan dengan + + + = 1 + 1 ngga siswa bisa 4 × = 2 kembali lagi pada 8 negaskan kembali 4 × = 2 kan jawaban siswa but siswa membagi ku dan satu persegi a menemukan luas = + hwa pada mulanya peneliti merupakan 120 ai tinggi dan 50 , peneliti menduga ng lama dengan sisi = 70 120 − 50 ng dilakukan oleh pada tabel 4.5 Setelah menemukan luas bangun baru dalam bentuk aljabar, siswa diarahkan untuk menemukan Rumus Pythagoras dan menyimpulkan hubungan antara sisi-sisi segitiga siku-siku yang merupakan Teorema Pythagoras diperlihatkan pada tabel 4.6. Tabel 4.6. Cuplikan Transkrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 1 Pertemuan Tanggal 10 Januari 2013 No. Transkrip Transkrip 4.8 1 SISWA 33 : “Ini… nih… rumusnya tulis di sini?” 2 P : “Ikuti saja perintahnya… jadi ini perintahnya apa to? Nomer satu itu… luas rumah makan Andre beserta parkirannya itu sama dengan luas bangun baru. Terus kamu nemu ada x kuadrat sama z kuadrat tambah y kuadrat. Ini kan luasnya ini.. ini luasnya ini… Luas ini dan luas ini kan sama, berarti ini sama ini sama enggak?” 3 SISWA 33 : “He’emm…” 4 P : “Berarti kesimpulannya....? Kesimpulannya x kuadrat sama dengan…?” 5 SISWA 33 : “x kuadrat sama dengan s kali s…?” 6 P : “Bukan… Ini lho…” 7 SISWA 33 : “Oooh… x kuadrat sama dengan z kuadrat plus y kuadrat…?” 8 P : ”He’em…..” Transkrip 4.9 9 P : “Piye?” 10 SISWA 26 : “Kak… cara nyari garis miring segitiga itu x, x nya dikuadratkan enggak yang jadi jawaban? 11 P : “Iya… x itu apa? Sisi…” 12 SISWA 26 : “miring…” 13 P : “terus…?” 14 SISWA 26 : “z sama y tegak lurus… Jadi x nya dikuadratin enggak?” 15 P : “Iya… Bentar-bentar… ini kok jadi begini? Kenapa kamu jadikan akar?” 16 SISWA 26 : “Lho bukannya di akar? Kalau cari sisi miringnya kan di akar?” 17 P : “Kalau di akar, berarti ininya enggak kuadrat lagi…” 18 SISWA 26 : “Ooo… iya…” Transkrip 4.10 19 SISWA 33 : “Kak… ini nomer empat udah, terus ini nomer lima?” 20 P : “Jadi ini hubungannya gimana? Coba kamu jelaskan dengan kalimat... Jadi kuadrat sisi miring dari suatu segitiga siku- siku itu sama dengan…? Ini kan jumlah kuadrat sisi-sisi yang saling tegak lurus to? Diapakan? Dijumlahkan to? Coba kamu bikin kalimat… Jadi pada segitiga siku-siku berlaku kuadrat…?” 21 SISWA 33 : “Kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat z ditambah y…” No. 22 P 23 SISW 24 P Keterangan Pada menemuka = + ⇒ = + Gamba LAS 1, ya Sedangkan mulanya m = + peneliti se = + . = + Gamba LAS 1, ya Transkrip kesimpulan sam denga Transkrip : “Apa itu z sama y? Sisi yang?” ISWA 33 : “Sisi yang tegak lurus.” : “Iya…” gan : P = peneliti; SISWA 33, SISWA 26 = salah satu sis Pada tabel 4.6 transkrip 4.8 memperlihatka ukan suatu formula, yaitu Rumus Pythagoras = + ⇒ = + bar 4.7. Jawaban salah satu kelompok siswa pada per yaitu oleh kelompok SISWA 33 berkaitan dengan tra tabel 4.6 an pada transkrip 4.9 memperlihatkan sisw a menuliskan = + dan kemudian sehingga siswa dapat menemukan Rumus Py = + . Namun pada LAS 1 kelompok SISWA 26 = + lihat gambar 4.8. bar 4.8. Jawaban salah satu kelompok siswa pada per yaitu oleh kelompok SISWA 26 berkaitan dengan tra tabel 4.6 ip 4.10 pada tabel 4.6 memperlihatkan siswa pulan tentang Teorema Pythagoras bahwa kuadr ngan jumlah kuadrat ditambah . Kem siswa. tkan siswa yang = + . Keterangan: Kesimpulannya ⇒ = + pertanyaan no.4 transkrip 4.8 pada siswa yang pada = + n dibetulkan oleh Pythagoras = + 26 ini menuliskan = + pertanyaan no.4 transkrip 4.9 pada swa yang membuat kuadrat sisi miring emudian peneliti memancin Pythagoras, yang tegak l = + = + = + Gam L Di mengecek mereka b Namun ke pekerjaan pembelajar memperliha pertemuan se Tabel 4 Pythagoras No. 1 P 2 KEL 3 P 4 P ncing agar siswa lebih jelas lagi untuk menyimpul oras, namun siswa menyatakan bahwa z dan y ak lurus. Kete = + juga Pyth Jadi = + = + Jadi Kua sama sisi te ambar 4.9. Jawaban kelompok SISWA 33 pada perta LAS 1 yang berkaitan dengan transkrip 4.10 pada t Di akhir pembelajaran, peneliti mengajak ek bersama apakah hasil dari penyelesaian masa benar dan menyimpulkan bersama Teorem un ketika peneliti hendak menegajak siswa unt an mereka di papan tulis, bell sekolah berbun ajaran dilanjutkan pada pertemuan berikutn rlihatkan proses pengecekan dan penyimpulan uan selanjutnya. l 4.7. Cuplikan Transkrip Rekaman Audio Pembelaja ras Pada Pelaksanaan Aktivitas 1 Pertemuan Tangga Transkrip Transkrip 4.10 : “Sudah selesai semua? Sekarang kita bahas ya KELAS : “Iya” : “Dari permasalahannya tadi, andre ingin menan beringin, tetapi ia belum tahu jarak tepian itu. tahu berapa banyak bibit yang haruis ditananm yang mau mempresentasikan hasil pekerjaan k : “Ya… “ sambil menunjuk siswa impulkan Teorema n y merupakan sisi Keterangan: = + disebut ga Teorema ythagoras. adi = + = + adi hubungannya Kuadrat sisi mring ma dengan jumlah isi tegak lurus rtanyaan no.5 a tabel 4.5 jak siswa untuk asalah kontekstual orema Pythagoras. untuk memeriksa bunyi dan kegiatan kutnya. Tabel 4.7 pulan tersebut pada lajaran Teorema gal 15 Januari 2013 ya bareng-bareng” nanam pohon itu. Ia juga belum nm. Sekarang siapa n kalian di depan?” No. Transkrip 5 P : “Siapa lagi yang mau?” 6 P : “Ok.. sekarang kita cek bareng-bareng ya…” Teet… Bell istirahat berbunyi menandakan berakhirnya jam pelajaran matematika Transkrip 4.11 7 P : “Permasalahnya, setiap pohon diberi jarak 10 m. Jadi, dari tepi parkiran jaraknya kan 130 m. Kita hitung pohonnya. Jadi ini pohonnya… Ini pohon 1, kita kasih jarak 10 m, 2…. 10 m, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13. Itu sudah 130 m belum?” 8 KELAS : “Sudah” 9 P : “10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110, 120, 130.” 10 P : “Sekarang turun…. 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110, 120, 130.” 11 P : “Sekarang lagi … ke sana. Ini pohon ke-1. Ini 10 m, 20 m , 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110, 120, 130. Iya ndak? Sekarang lagi yang terakhir… Ini pohon 1, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100, 110, 120, 130” 12 P : “Nah,, coba dihitung total semuanya… 1, 2, 3, 4, …, 52” 13 KELAS : “1, 2,3, 4, 5, …, 52. Betul” Mengikuti peneliti Transkrip 4.12 14 P : “Nah, kemaren kan kalian sudah mencoba mencoba memecahkan masalah pohon itu. Dari kegiatan kemaren, yang berhubungan dengan alat peraga dan rumus-rumus yang kalian temukan, apa kesimpulan kalian dengan yang namanya segitiga siku-siku?” 15 P : “Jika kita namakan sisi yang ini x, yang ini y, yang ini z. Terus kalian kemaren menemukan rumus yang bagaimana dengan segitiga ini?” 16 KELAS : “ = + ” 17 P : “Dari segitiga ini, z itu sisi yang bagaimana?” 18 KELAS : “Sisi miring” 19 P : “Terus sisi y dan z ini sisi-sisi yang bagaimana?” 20 KELAS : “Sisi-sisi yang tegak lurus” 21 P : “Iya, sisi-sisi yang tegak lurus…” 22 P : “Jadi, kalau kita bikin kalimat dalam bahasa Indonesia bagaimana?” 23 P : “Pada suatu segitiga siku-siku berlaku… kuadrat dari sisi miring… atau sisi miring itu biasa disebut hipotenusa… kuadrat dari sisi miring sama dengan…?” 24 KELAS : “Jumlah kuadrat sisi-sisi tegak lurus” 25 P : “Iya… jumlah kuadrat sisi-sisi yang tegak lurus atau jumlah sisi-sisi yang lainnya. Jadi ini yang namanya Teorema Pythagoras.” Keterangan : P = peneliti; KELAS = suara siswa satu kelas atau lebih dari satu siswa Gamb Keterangan Parkiran I = Parkiran II Kuadrat sis Kuadrat sis Kuadrat sis Kuadrat sis √16900 Sisi miring Pohon yang = = = 13 pohon Sedangkan Bibit terseb Gambar 4 LAS mbar 4.10. Peneliti bersama siswa membahas masala an: I = sisi tegak lurus I = 50 m. II = sisi tegak lurus I = 120 m. t sisi miring = Kuadrat sisi tegak lurus I + Kuadrat sisi teg t sisi miring = 50 2 m + 120 2 m t sisi miring = 2500 + 14400 t sisi miring = √16900 ing = 130 m ang ditanam : Parkiran I = = = 13 pohon an ada 4 parkiran. Jadi 13 × 4 = 52 pohon yang haru sebut ditanam di tepi sekeliling parkiran 1-4. r 4.11. Jawaban salah satu kelompok siswa pada mas AS 1, yaitu oleh SISWA 5, SISWA 6, SISWA 24, dan alah kontekstual i tegak lurus II. √16900 = = = 13 pohon. arus ditanam Andre. asalah kontekstual an SISWA 33 Gambar 4.12. Jawaban salah satu kelompok siswa pada masalah kontekstual LAS 1, yaitu oleh SISWA 11, SISWA 13, SISWA 17, dan SISWA 26 Dari jawaban siswa pada masalah kontekstual LAS 1 lihat gambar 4.11 dan 4.12, tidak ada siswa yang menggambarkan bagaimana pohon harus ditanam. Secara umum siswa menyelesaikan masalah kontekstual menggunakan pengetahuan aljabar mereka dan jawaban mereka benar.  Aktivitas 2 Aktivitas 2 merupakan aktivitas mengenai Kebalikan Teorema Pythagoras dan Tripel Pythagoras. Dalam aktivitas tersebut, siswa diminta untuk melakukan sebuah eksperimen mengenai bagaimana Teorema Pythagoras dapat menentukan jenis-jenis segitiga menurut sudutnya segitiga lancip, segitiga tumpul, dan segitiga siku-siku. Di awal pertemuan Aktivitas 2 ini, setiap siswa dibagikan LAS 2 LAS 2 terdapat pada lampiran B2 dan kertas berpetak. Kemudian peneliti memberikan motivasi mengenai cerita tentang “Perentang Tali pada zaman Mesir Kuno” dan apersepsi tentang materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya lihat tabel 4.8. Perhatikan pada transkrip 4.13 nomor 5. Ketika peneliti mulai berbicara mengenai jenis-jenis segitiga, rupanya ada siswa yang baru mengetahui adanya segitiga lancip. Kemudian peneliti terus melanjutkan penjelasannya hingga apersepsi selesai. Gambar 4.13. Motivasi “Perentang Tali pada zaman Mesir Kuno” yang terdapat pada LAS 2 Tabel 4.8. Cuplikan Transkrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 2 Pertemuan 16 Januari 2013 No. Transkrip Transkrip 4.13 1 P : “Setelah kalian kemaren mempelajari apa yang namanya Teorema Pythagoras, sekarang kita akan belajar Kebalikannya dari Teorema Pythagoras dan Tripel Pythagoras.” 2 P : “Nah… sebelumnya, seperti yang sudah tertulis di lembar aktivitas kalian itu, segitiga itu menurut sudutnya, dibagi tiga.. Ada segitiga lancip, segitiga siku-siku, dan segitiga..?” 3 KELAS : “Tumpul” 4 P : “Tumpul.” 5 SISWA 12 : “Segitiga lancip ada po kak?” 6 P : “Ada.” 7 P : “Jadi, segitiga lancip itu segitiga yang semua besar sudutnya lebih kecil dari 90°. Pada segitiga lancip setiap sudutnya pada titik-titik sudut ini kurang dari 90°” 8 P : “Kalau segitiga siku-siku kalian kan sudah tahu. Segitiga siku-siku itu salah satu sudutnya 90°” 9 P : “Sedangkan segitiga tumpul.. ada salah satu sudut yang …” 10 SISWA 26 : “lebih dari 90°” 11 SISWA 30 : “lebih dari 90°” 12 P : “Lebih dari 90°” 13 P : “Masih ingat enggak kalau suatu segitiga itu besar semua sudutnya berapa?” 14 P : “Kan segitiga.. Besar semua sudutnya ini.. Kan misalnya ini ∠ , ∠ , ∠ . Pada semua segitiga, besar sudutnya itu ∠ + ∠ + ∠ = 180°. Ini berlaku untuk semua segitiga, baik segitiga siku-siku, lancip, tumpul…” 15 P : “Nah, untuk aktivitas kali ini… nanti kalian bisa menyelidiki No. Transkrip apakah suatu segitiga itu merupakan segitiga siku-siku, atau segitiga lancip, atau segitiga tumpul.” 16 P : “Ok. Sekarang silakan kerjakan lembar aktivitas itu.” Keterangan : P = peneliti; SISWA 12= salah satu siswa; KELAS = suara siswa satu kelas atau lebih dari satu siswa Tabel 4.9 memperlihatkan beberapa dialog selama kegiatan pembelajaran di dalam kelas pada pertemuan awal dalam aktivitas 2. Dalam tabel tersebut, nampak bahwa siswa cukup kritis untuk bertanya mengenai instruksi aktivitas yang belum dipahami. Dalam aktivitas ini siswa diminta untuk membuat sisi-sisi segitiga dari kertas berpetak dengan bentuk persegi panjang yang nantinya akan dibentuk tiga buah segitiga, yaitu segitiga siku-siku, segitiga lancip, dan segitiga tumpul. Lembar tempat menempelkan segitiga tersebut juga merupakan kertas berpetak agar siswa dapat langsung mengetahui bahwa salah satu sudut segitga yang dibentuk merupakan sudut siku-siku, lancip, ataupun tumpul. Masing-masing lebar dari sisi-sisi segitiga adalah 4 petak dengan tujuan agar tidak terlalu memakan banyak tempat di lembar tempat menempelkan dan agar terlalu kecil untuk digunting dan diwarnai. Untuk segitiga siku-siku, siswa diminta membuat tiga buah sisi segitiga dengan panjang masing-masing 15 petak, 20 petak, dan 25 petak. Untuk segitiga lancip, siswa diminta membuat tiga buah sisi segitiga dengan panjang masing-masing 12 petak, 14 petak, dan 16 petak. Sedangkan untuk segitiga tumpul, siswa diminta membuat tiga buah sisi segitiga dengan panjang masing-masing 15 petak, 20 petak, dan 28 petak. Tabel 4.9. Cuplikan Transkrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 2 Pertemuan Tanggal 16 Januari 2013 No. Transkrip Transkrip 4.14 1 SISWA 27 : “Saya mau tanya…” 2 P : “Ini dipotong… berapa ini? 1,2,3,…” 3 SISWA 27 : “1, 2,3, …, 15” mengikuti peneliti 4 P : “dipotong, terus perlakukan seperti ini” 5 SISWA 27 : “Oo… kayak bentuk segitiga gitu?” 6 P : “Iya.” Transkrip 4.15 7 SISWA 25 : “Mas… maksudnya 15 petaknya atau 15 dari garisnya ini?” 8 P : “15 petak” 9 SISWA 25 : “Dihitung berarti mas?” 10 P : “Iya.” Transkrip 4.16 11 SISWA 23 : “Ini kan dah dipotong mas? Terus ini diarsir?” 12 P : “Bukan.. Ini yang diarsir…” 13 SISWA 23 : “Ini kan gini. Kan ini ditulis di sini donk mas?” 14 P : “Instruksinya apa?” 15 SISWA 23 : “Potonglah tiga kertas… kemudian buat suatu segitiga dengan merotasikan kertas…” 16 P : “Terus bikin dua sudut siku-siku to.. gini… Udah.. terus…” 17 SISWA 23 : “Kemudian buat suatu segitiga…” 18 P : “Terus ujungnya ini sama ujungnya ini dipertemukan. Caranya ini diputer sampai ininya ketemu… Dah…” 19 SISWA 23 : “Ini di lem?” 20 P : “Di lem.” Transkrip 4.17 21 SISWA 17 : “Kak… warnanya itu bebas atau…” 22 P : “Bebas…” 23 SISWA 17 : “Ininya … ininya sama-sama atau beda-beda?” 24 P : “Bagusnya beda..” Keterangan : P = peneliti; SISWA 27, SISWA 25, SISWA 23, SISWA 17 = salah satu siswa; KELAS = suara siswa satu kelas atau lebih dari satu siswa. Gambar 4.14, gambar, 4.15, gambar 4.16, dan gambar 4.17 menunjukkan hasil aktivitas 2 beberapa siswa yang mengikuti petunjuk pada lembar aktivitas 2 dengan benar. i ii iii Gambar 4.14. Hasil aktivitas SISWA 27 pada LAS berkaitan dengan tabel 4.9 transkrip 4.14. LAS 2 . i ii iii Gambar 4.15. Hasil aktivitas SISWA 25 pada LAS 2 berkaitan dengan tabel 4.9 transkrip 4.15. Gambar 4 i ii iii r 4.16. Hasil aktivitas SISWA 23 pada LAS 2 berkait 4.9 transkrip 4.16. aitan dengan tabel i ii iii Gambar 4.17. Hasil aktivitas SISWA 17 pada LAS 2 berkaitan dengan tabel 4.9 transkrip 4.17 Dalam Akt dalam men 4.18. Sel berlangsun berkelompok. siswa yang Aktivitas 2 ini, ada pula siswa yang melakuka engikuti instruksi yang diberikan pada LAS Keterangan : Ini merupakan hasil pada soal nomor 1. Terlihat bahwa siswa petunjuk yang dib benar. Kesalahan siswa ad kertas berpetak d masing-masing 15, 2 sebelum ujung setia saling bertemu me segitiga. i Keterangan : Ini merupakan hasil pada soal nomor 2. Terlihat bahwa siswa petunjuk yang dib benar. Kesalahan siswa ad kertas berpetak d masing-masing 14 sebelum ujung setia saling bertemu me segitiga, sementara selesai membuat pers panjangnya 12 petak. ii Gambar 4.18. Hasil aktivitas SISWA 4 pada LA Selama kegiatan pembelajaran pada Aktivita sung, ada beberapa siswa yang bekerja secara indi ompok. Gambar 4.19 dan gambar 4.20 memperliha ang bekerja secara berkelompok. lakukan kesalahan S 2 lihat gambar sil aktivitas 2 siswa . swa tidak mengikuti diberikan dengan adalah melekatkan dengan panjang , 20, dan 25 petak tiap kertas tersebut membentuk sebuah sil aktivitas 2 siswa . swa tidak mengikuti diberikan dengan adalah melekatkan dengan panjang 4 dan 16 petak tiap kertas tersebut membentuk sebuah tara siswa belum ersegi panjang yang tak. LAS 2 vitas 2 ini sedang individual namun rlihatkan beberapa Gambar 4.19. Beberapa siswa bekerja secara berkelompok Gambar 4.20. Beberapa siswa melakukan aktivitas di lantai Setelah membuat segitiga siku-siku, segitiga lancip, dan segitiga tumpul, siswa mulai menjawab pertanyaan pada nomer 1, 2, dan 3 pada LAS 2. Tabel 4.10 memperlihatkan siswa yang mencari hubungan antara segitiga siku-siku, segitiga lancip, dan segitiga tumpul masing-masing dengan Teorema Pythagoras. Tabel 4.10. Cuplikan Transkrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 2 Pertemuan 17 Januari 2013 No. Transkrip Transkrip 4.18 1 SISWA 17 : “Gini aja. Gini aja. Gambarnya aja ya.. Ah.. aku enggak tau ah, enggak dong.” 2 P : “Naa.. ini bener. Ini kan menggunakan busur. Bener. Sekarang gunakan Teorema Pythagoras. Ini dikuadratkan, ditambah, berapa?” No. Transkrip 3 SISWA 17 : “O iya ding ditambah... Kan ini enggak sama?” 4 P : “Gini lho… Dicek satu-satu aja. Ini sisi yang paling panjang berapa?” 5 SISWA 17 : “25.” 6 P : “Terus ini?” 7 SISWA 17 : “625.” 8 P : ”Terus ini?” 9 SISWA 17 : “256.” 10 P : “ Ini?” 11 SISWA 17 : “400.” 12 P : “Ini berapa?” 13 SISWA 17 : “625.” 14 P : “Dah..Bener. Berarti ini segitiga?” 15 SISWA 17 : “Siku-siku.” Transkrip 4.19 16 SISWA 23 : “Ini lebih besar ini apa ini? Lebih besar ini kan? Lebih kecil dari..” 17 P : “Lebih besar dari…” 18 SISWA 23 : “Loh… lebih kecil no.. Kan 15 sama 20, 35. Kan 28.” 19 P : “Ini lho.. Ini kan hasilnya ini. Ini hasilnya ini.” 20 SISWA 23 : “Jadi 28 kuadrat lebih besar dari ini?” 21 P : “He’em.” Keterangan : P = peneliti; SISWA 17, SISWA 23 = salah satu siswa. Pada transkrip 4.18 memperlihatkan siswa yang menggunakan busur lebih dahulu untuk menentukan apakah segitiga pertama yang dibuatnya merupakan segitiga siku-siku atau bukan. Kemudian peneliti meminta siswa menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan apakah segitiga tersebut benar merupakan segitiga siku-siku. Gambar 4 Seda mengenai siswa berpe 28 15 + 20 bahwa 28 15 + 20 ⇔ 28 35 memaham i ii iii r 4.21. Jawaban SISWA 17 no. 1, 2, dan 3 pada LAS 2 dengan tabel 4.9 transkrip 4.18 Sedangkan transkrip 4.19 memperlihatkan sisw nai jawaban nomor 3 pada LAS 2. Dalam tra berpendapat bahwa 28 15 + 20 karena 28 15 + 20 ⇔ 28 35. Peneliti membant hami maksud dari nomor 3 pada LAS 2 itu hingga AS 2yang berkaitan swa yang bertanya transkrip tersebut 28 15 + 20 na ia memandang 28 15 + 20 ⇔ 28 35 antu siswa untuk hingga siswa dapat menyatakan bahwa 28 15 + 20 seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.22. i ii iii Gambar 4.22. Jawaban SISWA 23 no. 1, 2, dan 3 pada LAS 2yang berkaitan dengan tabel 4.10 transkrip 4.19 Sementara itu, tabel 4.11 menunjukkan beberapa siswa lain yang sedang mengisi tabel Tripel Pythagoras pada LAS 2. Transkrip 4.20 memperlihatkan dua siswa yang bertanya mengenai Tripel Pythagoras dan peneliti yang memberikan sedikit penjelasan mengenai Tripel Pythagoras. Tabel 4.11. Cuplikan Transkrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 2 Pertemuan Tanggal 17 Januari 2013 No. Transkrip Transkrip 4.20 1 SISWA 35 : “Kak, ini jadinya 4 − 3 ?” 2 P : “He’em.” 3 P : “O iya…. Untuk Tripel Pythagoras saya jelasin sebentar. Tripel Pythagoras adalah tiga bilangan bulat positif yang memenuhi kuadrat bilangan terbesar sama dengan jumlah kuadrat dua bilangan yang lainnya. Nah, di situ sudah ada tabel Tripel Pythagoras. Silakan diisi tabelnya. Sudah, kerjakan lagi, kalau bingung tanya…” 4 SISWA 31 : “Kalau ini misalnya sini urut. Enggak papa?” 5 P : “Boleh. Yang penting m nya lebih besar dari n” Transkrip 4.21 6 SISWA 35 : “Kak.. kak… kak… ini kayaknya gampang deh. Ini aku kan 1, 2, 3, 4, 5 sampai 22. Terus tapi kayaknya ini tambah ini… ini. Ini tambah ini… ini. Ini tambah ini… ini. Ini tambah ini… ini. Ini tambah ini… ini. Ya udah enggak usah diitung lagi ya kak ya?” 7 P : “Yakin??” 8 SISWA 35 : “Yakin. Yakin baget malah. Yakin banget.” 9 P : “100 dikurangi 81 berapa?” 10 SISWA 35 : “81… 19. Ya udah tinggal tambah-tambahin ya?” 11 P : “Emm. Iya. Ya sudah.” Transkrip 4.22 12 SISWA 23 : “Mas Nomer 4 itu gimana?” 13 P : “Mana?... Ya soalmu. Jangan pakai soalnya orang lain.” 14 SISWA 23 : “Ini. Enggak dong.” 15 P : “Oo ini. Kamu cari tiga bilangan yang namanya Tripel Pythagoras. Jadi masukkan sembarang bilangan m sama n. Bebas, yang penting bilangannya positif. Terus m itu harus lebih besar dari n. Ini contohnya kayak gini. Terus dihitung pake rumus ini. ” 16 P : “Ini kan 2 kuadrat dikurangi 1, 3 to? 2 dikali 1, 2. Terus 2 kuadrat ditambah 1 kuadrat sama dengan…?” 17 SISWA 23 : “5.” 18 P : “5. Dah lanjutkan.” 19 SISWA 23 : “Terus ini?” 20 P : “Cari bilangan bebas.” 21 SISWA 23 : “4?” 22 P : “Terserah.” 23 SISWA 23 : “Gimana tadi? Kalau ininya dua… Berarti nyari ininya?” 24 P : “Ya dimasukkin sini.” 25 SISWA 23 : “Kan dikurangi… Kan 4 dikurangi 1… Ooo iya.” Keterangan : P = peneliti; SISWA 23, SISWA 35 = salah satu siswa. Sedangkan pada transkrip 4.21, nampak bahwa siswa memiliki cara sendiri untuk mencari bilangan pada bilangan Tripel Pythagoras. untuk mencari , siswa menjumlahkan dan sehingga = + . Pada transkrip 4.22 memperlihatkan salah satu siswa bertanya mengenai bagaimana cara mengisi tabel Tripel Pythagoras seperti pada siswa di transkrip 4.20. Gambar 4.23. Hasil pekerjaan SISWA 35 pada LAS 2 dalam mengisi tabel Tripel Pythagoras berkaitan dengan transkrip 4.21 pada tabel 4.10 Kemudian, aktivitas 2 ini dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Pada pertemuan itu, peneliti meminta beberapa siswa untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis dan meminta siswa menjelaskan hasil pekerjaannya tersebut di depan kelas. Tabel 4.12 memperlihatkan dialog dimana beberapa siswa menjelaskan hasil pekerjaannya yang merupakan kesimpulan dari serangkaian aktivitas yang telah dilakukan siswa. Tabel 4.12. Transkrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 2 Pertemuan Tanggal 23 Januari 2013 No. Transkrip Transkrip 4.23 1 P : “Siapa yang sudah selesai?” 2 P : “Ya Maju” 3 SISWA 35 : “ Enggak… enggak… enggak… belum… belum… Kesimpulannya belum e.” 4 SISWA 23 : “Jangan kak..” 5 P : “Enggak papa… kamu nomer 1.” 6 SISWA 23 : “Aku nomer 2” 7 P : “Iya, kamu nomer 2.” 8 SISWA 35 : “Kak digambar enggak?” 9 P : “Gambar.” 10 SISWA 23 : ”Digambar?” 11 P : “Disketsakan aja… Mana nomer 2?” 12 P : “Sudah? Maju.” 13 SISWA 18 : “Belum… belum…” 14 P : “Lha ini sudah.” 15 SISWA 18 : “Iya yang ini.” 16 SISWA 27 : “Yang itunya belum.” 17 SISWA 18 : “Belum.” 18 P : “Ya udah, kita simpulkan bareng-bareng aja.” 19 SISWA 27 : “Ini kesimpulannya gimana sih?” 20 P : “Dari kegiatan ini kamu dapat menyimpulkan apa?” 21 SISWA 27 : “Merupakan sudut …” 22 P : “Sudah?” 23 P : “Siapa yang nulis nomer 1?” 24 KELAS : “SISWA 35” 25 SISWA 35 : “Apa?” 26 P : “Jelasin..” 27 SISWA 35 : “Lha kok aku?” 28 P : “Ayo jelasin. Kamu yang ngerjain to?” 29 SISWA 35 : “Tapi kan aku enggak bisa jelasin.” 30 P : “Dicoba..” 31 SISWA 18 : “Aku yang jelasin..” 32 P : “Iya.” 33 SISWA 18 : “28 kuadrat sama dengan 15 kuadrat ditambah 20 kuadrat. 28 kuadrat sama dengan 784, 15 kuadrat sama dengan 225 ditambahkan dengan 20 kuadrat sama dengan 400. Jadi hasilnya 625. Jadi segitiga ini disebut segitiga tumpul.” 34 KELAS : “Hore” 35 SISWA 18 : “Yeee” 36 SISWA 35 : “Bangunan ini merupakan segitiga siku-siku karena besar sudutnya 90°. Cara mengerjakannya 25 kuadrat sama dengan 15 kuadrat ditambah 20 kuadrat. 25 kuadrat sama dengan 625, 15 kuadrat sama dengan 225 ditambah 20 kuadrat sama dengan 400. 625=625. Jadi segitiga ini adalah segitiga siku-siku.” 37 KELAS : “Yeee Huuu” 38 P : “Ayo kamu jelasin.” 39 SISWA 23 : “Enggak bisa.. enggak bisa.” No. Transkrip 40 P : “Ya sudah… Ini segitiga apa?” 41 KELAS : “Lancip” 42 P : “Kenapa lancip?” 43 SISWA 27 : “Besar sudutnya antara 0° sampai 90°.” 44 P : “Terus dengan menggunakan Teorema Pythagoras ditemukan seperti ini.” Transkrip 4.24 1 P : “Emm.. jadi… bila pada suatu segitiga, kalau kuadrat sisi miring.. bukan miring. Ini masih segitiga … belum siku- siku, kita belum tahu siku-siku . Jadi sisi yang terpanjang sama dengan …” 2 SISWA 27 : “Sisi yang lain.” 3 P : “Jumlah kuadrat …” 4 KELAS : “Sisi yang lain.” 5 P : “Sisi-sisi yang lain. Maka segitiga itu disebut segitiga …” 6 KELAS : “Siku-siku..” 7 P : “Nah ini yang dinamakan dengan Kebalikan Teorema Pythagoras.” 8 P : “Sekarang kalau yang ini?” 9 P : “Pada suatu segitiga, jika kuadrat sisi terpanjang lebih kecil dari …” 10 SISWA 33 : “Jumlah kuadrat sisi-sisi yang lain.” 11 P : “He’em, maka?” 12 SISWA 33 : “segitiga yang terbentuk segitiga lancip.” 13 P : “Terus yang ini gimana? Pada suatu segitiga …” 14 SISWA 27 : “Bila kuadrat sisi terpanjang lebih besar dari jumlah kuadrat sisi-sisi yang lain, maka segitiga itu disebut …” 15 SISWA 27 : “Segitiga tumpul.” Bersamaan dengan SISWA 33 16 P : “Iya, jadi itu kesimpulannya.” Keterangan : P = peneliti; SISWA 18, SISWA 23, SISWA 27, SISWA 35, SISWA 33 = salah satu siswa; KELAS = suara siswa satu kelas atau lebih dari satu siswa Dari tabel 4.12 transkrip 4.23 terlihat bahwa tiga siswa diminta peneliti menuliskan jawaban mereka di papan tulis dan menjelaskannya di depan kelas. Namun SISWA 23 tidak mau menjelaskan hasil pekerjaannya. Gambar 4.24. SISWA 35 menjelaskan hasil pekerjaannya pada LAS 2 no. 1 i ii Gambar 4.25. SISWA 23 menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis i dan hasil pekerjaan SISWA 23 pada LAS 2 no.2 di papan tulis Gambar 4 Sedangkan untuk men Aktivitas 2 i Gam  Aktvitas 3 Akt sisi-sisi seg siswa dimi ar 4.26. SISWA 18 menjelaskan hasil pekerjaannya p an pada transkrip 4.24 terlihat bahwa peneliti enyimpulkan bersama-sama mengenai apa yan s 2 ini. ambar 4.27. Kesimpulan yang dibuat SISWA 23 dari  s 3 Aktivitas 3 merupakan pembelajaran mengena segitiga siku-siku dengan sudut istimewa. Dala diminta untuk melukis segitiga-segitiga dengan pada LAS 2 no. 3 iti mengajak siswa ang diperoleh dari ri Aktivitas 2  enai perbandingan alam aktivitas ini, an sudut istimewa untuk mene sudut istim Di mengingat masing sisw Dalam akt diperlihatka Gam Tabel 4.1 pembelajar berdiskusi da enemukan perbandingan sisi-sisi segitiga si stimewa. Di awal pembelajaran siswa diberi ape gatkan materi pada pertemuan sebelumnya, kem siswa diberi LAS 3 LAS 3 terdapat pada aktivitas ini siswa diberi masalah kontekstua hatkan pada gambar 4.28. ambar 4.28. Masalah kontekstual yang diberikan ke 4.13 memperlihatkan beberapa dialog yang ajaran berlangsung. Nampak bahwa beberapa skusi dalam mengerjakan LAS 3 dan bertanya kepa siku-siku dengan apersepsi untuk kemudian masing- da Lampiran B3. kstual seperti yang kepada siswa ng terjadi selama apa siswa sedang kepada peneliti. Tabel 4.13. CuplikanTranskrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 3 Pertemuan Tanggal 29 Januari 2013 No. Transkrip Transkrip 4.25 1 SISWA 35 : “Jadi ininya, lukislah titik D. Dimana titiknya?” 2 P : “Dibaca ini.” 3 SISWA 18 : “Di sini lho sayang.” 4 SISWA 35 : “Membagi ruas ini? 5 SISWA 25 : “Yang gedhe?” 6 SISWA 35 : “Ooo aku ngerti. Emm… Caranya gimana ya? Dari sini…” 7 SISWA 18 : “Gimana sih, ininya?” 8 P : “Ini dibagi to… Tadi kan 12 cm, tinggal dibagi dua aja.” 9 SISWA 35 : “Ya 6 dong?” 10 P : “Yoi.” 11 SISWA 23 : “Ya udah, selesai.” 12 SISWA 35 : “Lha terus?” 13 SISWA 23 : “Tengahnya garis” 14 SISWA 35 : “Tengahnya garis. Ya udah selesai kalau gitu.” 15 P : “Lha iya.” Transkrip 4.26 16 SISWA 35 : “Kak… kak… kak… ini yang ini disuruh nyari ininya? Disuruh nyari ini make Pythagoras? Iya bukan? Kan disuruh nyari ACD sama BCD?” 17 P : “He’em.” 18 SISWA 35 : “Pake rumus Pythagoras?” 19 P : “Iya ... Gambarnya mana?” 20 SISWA 18 : “Belum.” 21 SISWA 35 : “Kok gambarnya mana?” 22 SISWA 23 : “Digambar ulang lagi.” 23 SISWA 35 : “Ooo digambar.” 24 SISWA 35 : “Kak… kak… kak… ini harus sama 12 cm? Kan kepanjangan 12 cm..” 25 P : ”Cukup.” 26 SISWA 35 : “Ini ni.. gimana caranya?” 27 P : “Dari 10. 10 ke 22.” Peneliti membantu siswa dalam menggunakan penggaris SISWA 35 yang patah 28 SISWA 35 : “O iya.” Transkrip 4.27 1 SISWA 27 : “Ini kan?” 2 P : “Yakin?” 3 SISWA 27 : “Yakin dong.” 4 P : “Kan tiap titik sudut suatu segitiga itu 60°, 60°, 60°. Yang ditanyakan kan sudut ACD. Masak ini 60. Kan 60 itu ini?” 5 SISWA 27 : “30° kak.” 6 P : “Dari mana?” 7 SISWA 27 : “Ini… kan dibagi…” 8 P : “Dibagi berapa?” 9 SISWA 27 : “Dibagi 2.” 10 P : “He’em.” Keterangan : P = peneliti; SISWA 18, SISWA 23, SISWA 27, SISWA 35, SISWA 33 = salah satu siswa. Transkrip 4.25 memperlihatkan beberapa siswa yang berdiskusi mengenai membuat segitiga sama sisi dengan panjang setiap sisinya adalah 12 cm. Sedangkan transkrip 4.26 merupakan lanjutan dialog dari transkrip 4.25 yang memperlihatkan siswa bertanya mengenai bagaimana mencari sudut ACD dan sudut BCD. Namun, nampaknya SISWA 35 kurang memahami instruksi yang tertulis pada LAS 3. Dalam LAS 3 siswa tersebut, ternyata siswa menggambar tidak pada tempatnya sehingga diperlihatkan di transkrip 4.26 bahwa peneliti meminta siswa tersebut menggambar pada tempatnya agar sesuai dengan instruksi yang diberikan lihat pula gambar 4.30. Gambar 4.29. Gambar SISWA 35 tidak pada tempatnya Gambar 4 s Pada transkr mengenai sudut terse diperoleh 30° Gambar 4 ar 4.30. SISWA 35 menggambar pada tempat yang su setelah diminta peneliti berkaitan dengan transkrip nskrip 4.27 di tabel 4.13 terlihat bahwa siswa se nai bagaimana mencari besar sudut ACD. Untuk rsebut, siswa hanya perlu membagi 60° den h 30°. r 4.31. Jawaban SISWA 27 pada LAS 3 no. 2a yang b transkrip 4.27 sudah disediakan krip 4.26 a sedang bertanya ntuk mencari besar dengan 2 sehingga g berkaitan dengan Dalam pertemuan ini, jam pelajaran terpotong oleh jam istirahat. Namun ketika istirahat masih ada siswa yang tidak mau istirahat dan malah berkonsultasi kepada peneliti mengenai LAS 3. Tabel 4.14 memperlihatkan dialog ketika siswa berkonsultasi kepada peneliti ketika jam istirahat. Tabel 4.14. Transkrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 3 Pertemuan Tanggal 29 Januari 2013 Waktu Istirahat No. Transkrip Transkrip 4.28 1 SISWA 27 : “Kakak Bentar, saya mau tanya. Yang nomer 2 ini gimana? Berapa panjang sisi…” 2 P : “Ya dihitung. Ini kan pakai … Ini kan siku-siku to?” 3 SISWA 27 : “Ini 90°.” 4 P : “He’em.” 5 SISWA 27 : “Ini 60°. Dihitung ini tambah-tambah-tambah gitu?” 6 P : “Pakai Pythagoras. Ini berapa …? Yang ini berapa…?” 7 SISWA 27 : “Ini berapa… maksudnya ini panjangnya berapa?” 8 P : “He’em.” 9 SISWA 27 : “12 dibagi 2, 6.” 10 P : “Terus, jadi?” 11 SISWA 27 : “Berapa tadi?” 12 P : “Ini berapa ini?” 13 SISWA 27 : “Ini kan… kalau ini berarti ini 12, ini 12.” 14 SISWA 31 : “12.” 15 P : “12… Eh, ngawur. Siapa bilang 12?” 16 SISWA 27 : “Eh, Ini” 17 SISWA 31 : “Aku bilang ini yang 12.” 18 SISWA 27 : “Ini 12. Berarti kan ini …” 19 P : “Ini kan belum dicari.” 20 SISWA 27 : “O iya ya. Goblok. Hehe…” 21 P : “Di sini di sini ngitungnya.” 22 SISWA 27 : “Kalau rumus Pythagoras itu… yang c kuadrat sama dengan a kuadrat ditambah b kuadrat itu kan?” 23 P : “He’em.” 24 SISWA 27 : “Jadi …” 25 SISWA 31 : “12 kuadrat sama dengan …” 26 SISWA 27 : “12 kuadrat sama dengan 6 kuadrat ditambah … enggak tahu ditambah berapa?” 27 P : “Pythagoras itu apa sih? Kuadrat sisi terpanjang sama dengan jumlah kuadrat sisi yang lain. Atau kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi yang lain.” 28 SISWA 35 : “Berarti 12 kuadrat plus 6 kuadrat … Eh min ya. Min deh.” 29 SISWA 27 : “O ini 6. Iya bukan?” 30 SISWA 35 : “Ngawur” 31 P : “Ini CD kuadrat … dah dihitung.” 32 SISW 33 SISW 34 P 35 SISW 36 SISW 37 P 38 SISW 39 P 40 SISW 41 P 42 SISW 43 SISW 44 P 45 SISW 46 P 47 SISW 48 SISW 49 SISW 50 P 51 SISW 52 P 53 SISW 54 P 55 SISW 56 P 57 SISW Keterangan Dari tabel mengenai tersebut dapa Gambar ke Pada siswa terliha pada segitiga SWA 27 : “144 sama dengan 36 ya, ditambah CD kua SWA 23 : “Itu kan rumus Pythagoras kan … ini 144 d : “Dibagi apa dikurangi?” SWA 23 : “Dibagi” Bersamaan dengan SISWA 27 SWA 23 : “Kan udah tanda sama dengan.” : “Ini apa ini, ditambah to?” SWA 27 : “CD … Gini kan CD kuadrat?” : “Terus?” SWA 27 : “144 dibagi …” : “Kok dibagi sih?” SWA 31 : “Iki … dikurang.” SWA 27 : “Dikurangi 36 sama dengan ...” : “Tulisnya yang rapi dong. Kalau nulis kaya dengannya harus lurus, enggak boleh kana SWA 27 : “Haha …” : “Terus ini apa?” SWA 27 : “Eh… ini kan kurang. Gimana sih…” SWA 31 : “Tuh kan bedon kan…” SWA 27 : “144 dikurangi 36 sama dengan … CD kuad : “He’em.” SWA 27 : “14 kurangi 6 berapa e? … 8? … 18? … Iya : “Eh, ngawur. 14 kurangi 6 berapa? 8. Terus kurangi 3 berapa?” SWA 27 : “Saya kira habis … 108.” : “He’em.” SWA 27 : “Udah. Jadi deh.” : “Habis itu, CD ?” SWA 27 : “Enggak tahu.” gan : P = peneliti; SISWA 27, SISWA 31, SISWA 23 = s bel 4.13 transkrip 4.28 terlihat bahwa siswa se i bagaimana mencari panjang CD yang ha dapat dilihat pada gambar 4.32. ar 4.32. Jawaban SISWA 27 pada LAS 3 no. 2b setela kepada peneliti berkaitan dengan tabel 4.13 transkr Pada pertemuan selanjutnya karena peneliti lihat cukup kesulitan untuk menemukan perbandi itiga siku-siku dengan sudut istimewa, maka t uadrat?” dibagi 36 …” 7 ya gini tuh sama nan kiri oke gitu.” uadrat ya?” Iya kan?” rus ini kan jadi 13, = salah satu siswa. a sedang bertanya g hasil konsultasi elah berkonsultasi skrip 4.28 iti melihat bahwa bandingan sisi-sisi ka terpaksa peneliti menjelaskan langsung agar waktu pembelajaran tidak terlalu terulur. Tabel 4.15 memperlihatkan dialog mengenai bagaimana peneliti menjelaskan tentang perbandingan sisi-sisi pada segitiga dengan sudut- sudut istimewa. Tabel 4.15. CuplikanTranskrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 3 Pertemuan 30 Januari 2013 No. Transkrip Transkrip 4.29 1 P : “Udah ya… biar cepet langsung tak jelasin aja.” 2 KELAS : “Nah, gitu…” 3 P : “Kemaren saya minta kalian membuat segitiga sama sisi. Jadi segitiga sama sisi ini kita namakan segitiga ABC. Kalau kita bagi sisi AB menjadi dua, bikin titik D lalu hubungkan dengan titik C. Nah, ini 12 cm, ini 12 cm. Berarti kalau ini 12 cm, ini…?” 4 KELAS : “6” 5 P : “6 cm. Nah, pada segitiga itu … segitiga sama sisi , titik sudutnya semua 60°” 6 SISWA P : “60, 60, 60…” 7 P : “Kalau ini dibagi 2 …” 8 SISWA Q : “30” 9 P : “Iya 30. Jadi sudah tahu ya, sudut ACD itu 30°. Sudut BD = CD juga 30°. Sekarang untuk mencari panjang CD …” 10 SISWA 35 : “CD kuadrat…” 11 P : “Untuk mencari CD gunakan Teorema Pythagoras. Coba kita ambil segitiga ADC … Kalau kita terapkan Teorema Pythagoras gimana?” 12 SISWA R : “a kali b …” 13 SISWA 35 : “CD kuadrat…” 14 SISWA 29 : “AD kuadrat…” 15 KELAS : “AC kuadrat …” 16 P : “AC kuadrat sama dengan …” 17 SISWA 23 : “AD kuadrat …” 18 SISWA 35 : “AD kuadrat plus …” 19 KELAS : “AD kuadrat tambah CD kuadrat.” 20 P : “Nah, berapa AC? “ 21 SISWA 29 : “12…” 22 KELAS : “12 kuadrat.” 23 P : “AD ?” 24 KELAS : “6 kuadrat.” 25 KELAS : “Belum diketahui..” 26 P : Berapa 12 kuadrat?” 27 KELAS : “144” 28 SISWA 23 : “36” 29 P : “Sekarang CD kuadrat?” 30 SISWA S : “144 dikurangi 36” 31 KELAS : “108.” 32 P : Nah, jadinya berapa?” 33 KELAS : “akar 108…” 34 SISWA 29 : “Cari akar 108 gimana?” 35 P : “Iya Jadi untuk mecari akar 108 ini, coba kalian pikirkan suatu bilangan kuadrat kali bilangan biasa hasilnya 108… berapa?” 36 SISWA 23 : “36 kali 3” 37 P : “Sekarang akar 36?” 38 KELAS : “6” 39 P : “Karena 3 itu tidak bisa diakar, tetep ditulis … akar 3.” 40 KELAS : “Betul” 41 P : “Jadi perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku dengan sudut- sudut 30°, 60°, dan 90°. Kalau kita misalkan segitiga ini … ini a, ini b, ini c. maka perbandingannya a : b : c…. pertama kita lihat ini, a nya kan AD. Berapa AD?” 42 KELAS : “6” 43 P : “Terus ? 44 KELAS : “6 akar 3.” 45 SISWA 30 : “AC 12…” 46 P : ”Nah…” 47 SISWA 30 : “… sama dengan…” 48 P : “Ini kan perbandingan dari segitgga ini. Kalau kita bagi semua dengan 6 berapa?” 49 KELAS : “1“ 50 P : “1 banding …” 51 KELAS : “1 akar 3.” 52 P : “1 tidak perlu ditulis tidak apa-apa.” 53 SISWA 30 : “Tidak ditulis tidak apa-apa?” 54 P : “Tidak ditulis tidak apa-apa. Terus 12 bagi 6 berapa?” 55 KELAS : “2” 56 P : “Jadi ini adalah perbandingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku dengan sudut-sudut 30°, 60°, dan 90°. 57 P : “Sekarang yang segitiga satunya … Kan kalian saya minta untuk menggambar dua ruas garis yang saling tegak lurus. 6 cm dan 6 cm. kita namakan segitiga ABC. Jika kalian ukur dengan busur derajat, kalian akan menemukan sudut- sudutnya ini 45°. Yang jadi pertanyaan sekarang, berapa panjang AC?” 58 SISWA 27 : “6 akar 2.” 59 P : “Gunakan Teorema Pythagoras. Gimana?” 60 SISWA 27 : “AC sama dengan AB kuadrat plus BC kuadrat.” 61 P : “Terus?” 62 KELAS : “36 tambah 36 …” 63 KELAS : “72.” 64 KELAS : “36..” 65 KELAS : “akar 2.” 66 P : “Nah, sama seperti ini. Perbandingan sisi-sisi segitiga siku- siku dengan sudut-sudut 45°, 45°, 90° seperti ini…” Kalau kita misalkan segitiga ini… ini a, ini b, ini c. Pertama kita lihat pada perbandingan segitiga yang ini. AB berapa?” 67 KELAS : “6” 68 P : “Terus BC?” 69 SISWA 30 : “6.” 70 P : “AC?” 71 KELAS : “6 akar 2.” 72 P : “Nah, sekarang agar diperoleh perbandingan … ini dibagi 6.” 73 KELAS : “1… 1… akar 2.” 74 P : “Sudah. Silakan disalin dulu..” Keterangan : P = peneliti; SISWA 27, SISWA 30, SISWA 29, SISWA 23, SISWA 35 = salah satu siswa; KELAS = suara siswa satu kelas atau lebih dari satu siswa. Gambar 4.33. Peneliti menjelaskan dan menuliskan secara langsung mengenai perbandingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku dengan sudut-sudut istimewa Setelah menjelaskan mengenai perbandingan sisi-sisi pada segitiga dengan sudu-sudut istimewa, peneliti meminta siswa umtuk menyalin tulisan peneliti di papan tulis ke dalam LAS masing-masing siswa. Selanjutnya pada tabel 4.16 diperlihatkan bahwa peneliti memberi penjelasan mengenai hasil pekerjaan siswa mengenai masalah kontekstual pada LAS 3. Tabel 4.16. CuplikanTranskrip Rekaman Audio Pembelajaran Teorema Pythagoras Pada Pelaksanaan Aktivitas 3 Pertemuan Tanggal 30 januari 2013 No. Transkrip Transkrip 4.30 1 P : “Oke sekarang kita bahas yang ini. Di sini yang jadi pertanyaan adalah jarak dari posisi awal ke posisi akhir. Sedangkan yang diketahui … tinggi orang itu 1,5 meter dan tinggi tiang bendera dari atas hingga ke tanah 7,5 meter. Di sini sudah ada petunjuk bahwa pada posisi awal komandan upacara melihat puncak bendera dengan sudut 45°. Sedangkan di posisi akhir melihat dengan sudut 30°. Pertama kita abaikan tinggi ini. Yna gkita butuhkan adalah panjang dari ini sampai ini. Jadi … 6. Karena ini 45° kan l. Lihat ke sini, 1… 1 akar 2. Kalau ini 6, ini?” 2 KELAS : “6” 3 P :”Terus ini?” 4 KELAS : “6 akar 2.” 5 P : “Nah, sekarang kita lihat yang 30° ... Jadi kalau ini saya balik, perbandingannya jadi seperti ini. Sisi di hadapan sudut 30° itu 1, sisi dihadapan sudut 60° itu akar 3, dan sisi miringnya 2. Kalau yang diketahui sekarang ini 6, ini berapa?” 6 KELAS : “2 kali 6 ...” 7 P : “Terus ini? kan akar 3, sma seperti ini. 2 terus dikalikan ini.” 8 KELAS : “2 nya dari mana?” 9 P : “Dari sini ... Ya … , jadi sudah diketahui ini, sekarang panjangnya ini gimana?” 10 KELAS : “6 kali akar 3 dikurangi 6.” 11 P : “Iya. Seperti ini sudah benar. Bisa disederhanakan. Keluarkan 6 nya. Nah, ini jawabannya.” 12 SISWA T : “1 nya dari mana?” 13 P : “ Ini? Kalau 6 dikali akar 3 berapa? 6 akar 3 to? 6 dikali 1 kan 6.” 14 SISWA T : “O ho’oh-ho’oh. Ngerti-ngerti.” Keterangan : P = peneliti; SISWA T = salah satu siswa; KELAS = suara siswa satu kelas atau lebih dari satu siswa Gambar 4.34. Peneliti menjelaskan bagaimana menyelesaikan masalah kontekstual berkaitan dengan transkrip 4.30 pada tabel 4.15 3. Analisis Hasil Observasi Dari observasi aktivitas siswa secara umum di kelas diperoleh data, yaitu skor pada masing-masing aspek untuk aktivitas 1, aktivitas 2, dan aktivitas 3 yang diperlihatkan oleh tabel 4.17 berikut. Tabel 4.17. Skor Dalam Observasi Aktivitas Siswa Secara Umum Di Kelas No. Aspek pengamatan Skor Aktivitas 1 Aktivitas 2 Aktivitas 3 Ob.1 Ob.2 Ob.3 Ob.4 Ob.5 Ob.6 1. Siswa menggunakan alat peraga 5 5 4 5 4 4 2. Siswa menyelesaikan masalah kontekstual 4 4 3 3 2 3 3. Siswa melakukan aktivitas memanipulasi alat peraga dengan benar untuk menemukan pengetahuan formal 5 4 3 3 4 4 4. Siswa menemukan pengetahuan formal 4 4 3 4 3 2 5. Siswa memberikan pendapat kepada guru 1 1 1 2 3 3 6. Siswa bekerja dalam kelompok 5 5 3 4 3 4 7. Siswa berdiskusi dalam kelompok 3 3 2 4 3 3 8. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru 4 4 4 4 4 4 9. Siswa mengajukan pertanyaan kepada siswa lain 3 3 3 5 3 4 10. Siswa membantu siswa lain 3 3 3 3 3 4 Skor Total Observer = ∑ 37 36 29 38 32 35 Skor Rata-rata Observer ̅ = 3,7 3,6 2,9 3,8 3,2 3,5 Skor Rata-rata Aktivitas ∑ ̅ 2 3,65 3,35 3,35 Dari tabel 4.17 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Pada aktivitas 1 dengan skor rata-rata aktivitas adalah 3,65 menunjukkan bahwa untuk masing-masing aspek terdapat sekitar 15 siswa sampai dengan 21 siswa yang melaksanakan kesepuluh aspek tersebut. b. Pada aktivitas 2 dengan skor rata-rata aktivitas adalah 3,35 menunjukkan bahwa untuk masing-masing aspek terdapat sekitar 15 siswa sampai dengan 21 siswa yang melaksanakan kesepuluh aspek tersebut. c. Pada aktivitas 3 dengan skor rata-rata aktivitas adalah 3,35 menunjukkan bahwa untuk masing-masing aspek terdapat sekitar 15 siswa sampai dengan 21 siswa yang melaksanakan kesepuluh aspek tersebut. Dari ketiga kesimpulan di atas dapat ditarik garis besar bahwa pada masing-masing aspek tersebut untuk semua aktivitas secara umum terdapat 15 siswa sampai dengan 21 siswa yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. C. Hasil Tes Siswa dan Analisis Cara Penyelesaian Soal Siswa dalam Tes 1, Tes 2, Tes 3, Tes 4 dan Tes Akhir Hasil Tes siswa secara keseluruhan yang meliputi Tes 1, Tes 2, Tes 3, Tes 4, dan Tes Akhir dapat dilihat pada tabel 4.18. Tabel 4.18. Daftar Nilai Siswa dalam Tes 1, Tes2, Tes 3, Tes 4, dan Tes Akhir No. Siswa Tes 1 Tes 2 Tes 3 Tes 4 Tes Akhir Rata-rata Tes 1 SISWA 1 89 100 96 61 26 74,40 2 SISWA 2 100 - 90 60 56 76,50 3 SISWA 3 100 93 100 61 55 81,80 4 SISWA 4 19 22 54 5 20 24,00 5 SISWA 5 100 100 96 61 47 80,80 6 SISWA 6 100 93 100 68 34 79,00 7 SISWA 7 90 44 82 45 80 68,20 8 SISWA 8 95 95 60 40 73 72,60 9 SISWA 9 100 95 96 70 28 77,80 10 SISWA 10 20 31 78 40 41 42,00 11 SISWA 11 100 44 42 61 56 60,60 12 SISWA 12 58 20 66 61 15 44,00 13 SISWA 13 38 100 44 3 55 48,00 14 SISWA 14 82 38 100 61 60 68,20 15 SISWA 15 50 92 - 61 25 57,00 No. Siswa Tes 1 Tes 2 Tes 3 Tes 4 Tes Akhir Rata-rata Tes 16 SISWA 16 - - - 60 20 40,00 17 SISWA 17 - 92 100 61 56 77,25 18 SISWA 18 - 98 100 - 75 91,00 19 SISWA 19 90 98 100 61 56 81,00 20 SISWA 20 85 - - 24 45 51,33 21 SISWA 21 100 92 66 - 34 73,00 22 SISWA 22 100 - - 42 15 52,33 23 SISWA 23 100 96 66 71 75 81,60 24 SISWA 24 100 98 70 20 32 64,00 25 SISWA 25 85 95 90 61 60 78,20 26 SISWA 26 100 - 2 72 74 62,00 27 SISWA 27 90 100 100 72 69 86,20 28 SISWA 28 100 98 96 - 49 85,75 29 SISWA 29 90 38 100 61 60 69,80 30 SISWA 30 - 100 96 61 60 79,25 31 SISWA 31 100 98 90 70 54 82,40 32 SISWA 32 100 98 100 61 60 83,80 33 SISWA 33 100 100 100 62 78 88,00 34 SISWA 34 20 52 38 61 73 48,80 35 SISWA 35 100 98 100 61 75 86,80 Rata-rata Siswa 83,90 80,60 81,23 54,34 51,17 69,07 Dari tabel 4.18 menunjukkan bahwa ada beberapa siswa yang tidak mengikuti Tes 1, Tes 2, Tes 3, Tes 4, namun semua siswa mengikuti Tes Akhir. Untuk analisis hasil tes ini, dipilih 11 siswa yang telah mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran Teorema Pythagoras dengan pendekatan PMRI dan semua tes yang diberikan berdasarkan tabel 4.2 dan 4.18. Tabel 4.19 menunjukkan nilai 11 siswa tersebut dalam Tes 1, Tes 2, Tes 3, Tes 4 dan Tes Akhir. Tabel 4.19. Nilai Tes 1, Tes 2, Tes 3, dan Tes Akhir siswa yang mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran Teorema Pythagoras dengan pendekatan PMRI No. Siswa Tes 1 Tes 2 Tes 3 Tes 4 Tes Akhir Rata-rata Tes 1. SISWA 4 19 22 54 5 20 24.00 2. SISWA 6 100 93 100 68 34 79.00 3. SISWA 7 90 44 82 45 80 68.20 4. SISWA 13 38 100 44 3 55 48.00 5. SISWA 19 90 98 100 61 56 81.00 6. SISWA 23 100 96 66 71 75 81.60 No. Siswa Tes 1 Tes 2 Tes 3 Tes 4 Tes Akhir Rata-rata Tes 7. SISWA 25 85 95 90 61 60 78.20 8. SISWA 27 90 100 100 72 69 86.20 9. SISWA 32 100 98 100 61 60 83.80 10. SISWA 33 100 100 100 62 78 88.00 11. SISWA 35 100 98 100 61 75 86.80 Rata-rata Siswa 82.91 85.82 85.09 51.82 60.18 73.16 Dari daftar nilai pada tabel 4.18 dikategorikan nilai tes akhir 11 siswa yang dilihat dari nilai tes akhir semua siswa sebagai berikut lihat tabel 4.20. Tabel 4.20. Kategori Nilai Tes Akhir Siswa No. Siswa Tes Akhir Kategori 1. SISWA 7 80 Tinggi 2. SISWA 33 78 3. SISWA 35 75 4. SISWA 23 75 5. SISWA 27 69 Sedang 6. SISWA 25 60 7. SISWA 32 60 8. SISWA 19 56 9. SISWA 13 55 10. SISWA 6 34 11. SISWA 4 20 Rendah Pengkategorian nilai tes akhir siswa itu diperoleh dari i kategori inggi adalah ≥ + , yaitu ≥ 70.52 ii kategori sedang adalah − ≤ + , yaitu 31.82 ≤ 70.52 iii kategori rendah adalah − , yaitu 31.82 dengan = nilai tes akhir siswa = 1, 2, 3, … , , = nilai rata-rata tes akhir siswa kelas VIII A, dan = standar deviasi. Rumus Standar Deviasi adalah = ∑ − Dari tabel 4.20 dipilih 4 siswa dengan kategori sedang SISWA 6, SISWA 13 , SISWA 32, dan SISWA 27 dan 2 siswa dengan kategori tinggi SISWA 33 dan SISWA 7 untuk dianalisis cara penyelesaian soal siswa pada Tes 1, Tes 2, Tes 3, Tes 4, dan Tes Akhir. 1. Hasil Tes 1, Tes 2, Tes 3, Tes 4 dan Tes Akhir SISWA 6  Tes 1 Pada butir soal no.1, siswa bisa menyatakan sisi-sisi setiap segitiga siku-siku dengan tepat. Gambar 4.35. Jawaban SISWA 6 pada Tes 1 butir soal no.1 Pada butir soal no. 2 baik 2a maupun 2b, siswa menjawab soal dengan benar. Hanya saja siswa tidak menuliskan langkah-langkah jawaban dengan tepat. Gambar 4.36. Jawaban SISWA 6 pada Tes 1 butir soal no.2a Gambar 4.37. Jawaban SISWA 6 pada Tes 1 butir soal no.2b Pada butir soal no.3, siswa menjawab pertanyaan dengan benar namun menuliskan langkah-lagkahnya kurang benar. Di sini peneliti menangkap maksud siswa bahwa AC = C sisi miring pada ∆ , BC = B sisi yang tegak lurus dengan sisi AB pada ∆ , AB = A sisi yang tegak lurus dengan sisi BC pada ∆ . Sedangkan x merupakan sisi AD pada segitiga ACD. Gambar 4.38. Jawaban SISWA 6 pada Tes 1 butir soal no.3  Tes 2 Pada butir soal A, siswa menjawab benar untuk semua butir soal Aa sd Af kecuali Ae. Kesalahan siswa pada butir soal Ae adalah bahwa 81 58. Dalam menjawab pertanyaan butir soal A ini, terlihat bahwa siswa mengukur masing-masing sudut setiap segitiga dengan busur terlebih dahulu kemudian baru menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan jenis segitiga. Gambar 4.39. Jawaban SISWA 6 pada Tes 2 butir soal Aa sd Ae Gambar 4.40. Jawaban SISWA 6 pada Tes 2 butir soal A.f Pada butir soal B, siswa menjawab semua soal dengan benar. Namun siswa tidak menuliskan kesimpulan dengan benar.  Tes 3 Pada butir Siswa me membuat ske istimewa perbanding 9 ∶ 9√3 ∶ 18 mercusuar G Gambar 4.41. Jawaban SISWA 6 pada Tes 2 butir  butir soal no.1, siswa menjawab dengan jawaba mengilustrasikan permasalahan dalam soal t buat sketsa sebuah segitiga siku-siku yang memi a 30°, 60°, dan 90° sehingga siswa dapa ndingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku itu denga 9 ∶ 9√3 ∶ 18 dan kemudian dapat pula menyim usuar. Gambar 4.42. Jawaban SISWA 6 pada Tes 3 butir s tir soal B  aban yang tepat. l tersebut dengan miliki sudut-sudut dapat menemukan ngan perbandingan 9 ∶ 9√3 ∶ 18 yimpulkan tinggi ir soal no.1 Pada butir Nampak ba siku denga menemuka sehingga si 2b. Ga Ga Pada butir Dari jawa gambar pa perbanding 30°. Selanj yang sala Pythagoras. butir soal no.2, siswa menjawab dengan jawaba k bahwa siswa terlebih dahulu membuat sketsa dengan sudut-sudut istimewa 30°, 60°, da ukan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku a siswa dapat menjawab pertanyaan pada butir Gambar 4.43. Jawaban SISWA 6 pada Tes 3 butir so Gambar 4.44. Jawaban SISWA 6 pada Tes 3 butir so butir soal no.3, siswa juga menjawab dengan jawa waban sisiwa, peneliti melihat bahwa siswa pada soal terlebih dahulu hingga kemudia ndingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku yang sala lanjutnya untuk mencari sisi miring pada se salah satu sudutnya 45°, siswa mengguna oras. aban yang tepat. sketsa segitiga siku- dan 90° untuk -siku dalam soal butir soal no. 2a dan soal no.2a soal no.2b waban yang tepat. a mencorat-coret udian menentukan salah satu sudutnya segitiga siku-siku unakan Teorema G  Tes 4 Pada but ular terlebi penyelesai siswa bena = √225 ⇔ = 15 Ga Pada butir siswa meng sarang. Ke Gambar 4.45. Jawaban SISWA 6 pada Tes 3 butir so  da butir soal no. 1a, terlihat bahwa siswa membua lebih dahulu hingga sepertinya siswa menemuka saian soal dengan menggunakan Teorema Pytha benar, namun nampaknya siswa tidak mem = √225 ⇔ = 15. Gambar 4.46. Jawaban SISWA 6 pada Tes 4 butir so butir soal no.1b, siswa menjawab dengan tepat. enghitung jarak total yang ditempuh ular dari sa Kemudian siswa langsung membagi jarak total ir soal no. 3  mbuat sketsa jalan ukan sebuah cara thagoras. Jawaban emahami bahwa = √225 ⇔ = 15 soal no. 1a pat. Terlihat bahwa i sarang hingga ke otal tersebut dengan 8 sehingga Sedangkan dengan be Teorema P Gambar Pada butir masing sa mengguna segitiga siku luas segitig G ngga mengetahui banyaknya tikus yang an pada butir soal no. 1c, siswa bisa menjaw benar. Terlihat pada gambar 4.48 bahwa sisw a Pythagoras untuk menjawab butir soal no.1c. bar 4.47. Jawaban SISWA 6 pada Tes 4 butir soal no. 1b Gambar SISWA butir butir soal no.2, siswa benar hingga langkah menc sawah yang berbentuk segitiga. Nampak unakan teorema Pythagoras untuk mencari siku-siku. Namun pada langkah berikutnya, sisw itiga lain yang tidak jelas dari mana asal-usulny Gambar 4.49. Jawaban SISWA 6 pada Tes 4 butir s diperoleh ular. njawab pertanyaan swa menggunakan o.1c. bar 4.48. Jawaban WA 6 pada Tes 4 utir soal no. 1c ncari luas masing- pak bahwa siswa ri salah satu sisi , siswa menghitung sulnya. ir soal no. 2 Pada butir Dengan de sekali soal  Tes Akhir Pada butir menyelidiki namun sisw merupakan T Pada butir 25 sehingg Gam Pada butir Pythagoras Namun sisw Selain itu, si butir soal no.3, siswa tidak memberikan jawaba n demikian peneliti menganggap siswa tidak soal itu.  khir butir soal no. 1a, siswa menggunakan Teorema P diki Tripel Pythagoras dan langkah-langkah siswa tidak menyimpulkan apakah tigaan bila kan Tripel Pythagoras atau bukan. \ Gambar 4.50. Jawaban SISWA 6 pada Tes Akhirbutir soal no. 1a butir soal no. 1b, siswa melakukan kesalahan dal 25 hingga jawaban siswa salah. ambar 4.51. Jawaban SISWA 6 pada Tes Akhir butir butir soal no.1c, terlihat bahwa siswa mengguna oras untuk menentukan jenis segitiga dalam un siswa memberikan simbol yang salah untuk la tu, siswa juga salah untuk menentukan jenis seg aban sama sekali. dak mengerti sama  Pythagoras untuk kah siswa benar, bilangan pada soal \ dalam menghitung 25 tir soal no. 1b nggunakan Teorema am soal tersebut. uk langkah terakhir. s segitiganya. Gam Pada butir siswa kura penggunaa Gam Pada butir diselesaika soal denga sudut-sudut Gam Pada butir menyelesa siswa juga ambar 4.52. Jawaban SISWA 6 pada Tes Akhir butir butir soal 1d, siswa mampu menentukan jenis se kurang tepat dalam menuliskan simbol dalam l aan Teorema Pythagoras. ambar 4.53. Jawaban SISWA 6 pada Tes Akhir butir butir soal no. 2, siswa tidak mampu melihat bahw ikan dengan Teorema Pythagoras. Siswa justru ngan perbandingan sisi-sisi pada segitiga si sudut istimewa 30°, 60°, 90° sehingga jawaban si ambar 4.54. Jawaban SISWA 6 pada Tes Akhir butir butir soal no. 3, nampak bahwa siswa mebua esaikan soal. Namun sketsa tersebut salah. Se uga salah. tir soal no. 1c s segitiga. Namun langkah terakhir tir soal no. 1d hwa soal itu dapat ustru menyelesaikan siku-siku dengan ban siswa salah. tir soal no. 2 buat sketsa untuk Sehingga jawaban Gam Pada butir bangun pe sebuah se menyelesa Gam 2. Hasil Tes 1, T  Tes 1 Pada butir segitiga si bahwa sisw dalam bent ambar 4.55. Jawaban SISWA 6 pada Tes Akhir butir butir soal no. 4, nampak bahwa siswa tidak persegi panjang pada soal dengan panjang segi empat sehingga siswa melakukan ke esaikan soal. ambar 4.56. Jawaban SISWA 6 pada Tes Akhir butir s 1, Tes 2, Tes 3, Tes 4 dan Tes Akhir SISWA 13  butir soal no. 1, siswa sangat mampu meny siku-siku dengan Pythagoras. Gambar 4.57 siswa tidak hanya bisa menyatakan sisi-sisi se bentuk umum tetapi juga dalam bentuk khusus. tir soal no. 3 dak melihat bahwa ng 140 m adalah kesalahan dalam tir soal no. 4 13  enyatakan sisi-sisi 4.57 menunjukkan segitiga siku-siku sus. Gambar 4.57. Jawaban SISWA 13 pada Tes 1 butir soal no. 1 Pada butir soal no. 2a, siswa sudah benar langkah berpikirnya. Namun pada langkah terakhir, rupanya siswa kurang memahami konsep bilangan kuadrat. Gambar 4.58. Jawaban SISWA 13 pada Tes 1butir soal no. 2a Pada butir soal no.2b, nampak bahwa pemikiran siswa sudah benar. Hanya saja sepertinya siswa kurang memahami konsep aljabar. Gambar 4.59. Jawaban SISWA 13 pada Tes 1 butir soal no. 2b Pada butir Teorema P Ga  Tes 2 Pada butir mengguna Gam butir soal no.3, nampak bahwa siswa tidak mampu a Pythagoras. Gambar 4.60. Jawaban SISWA 13 pada Tes 1 butir so  butir soal A, siswa mampu menentukan jenis unakan Teorema Pythagoras. ambar 4.61. Jawaban SISWA 13 pada Tes 2 butir so mpu menggunakan ir soal no. 2b  nis segitiga dengan soal Aa sAe G Pada butir bilangan m G  Tes 3 Pada butir sisi-sisi se mendapatka Gambar 4.62. Jawaban SISWA 13 pada Tes 2 butir butir soal B, siswa juga mampu menentukan n merupakan Tripel Pythagoras. Gambar 4.63. Jawaban SISWA 13 pada Tes 2 butir  butir soal no.1, nampak bahwa siswa menggunaka segitiga siku-siku dengan sudut-sudut i patkan tinggi mercusuar. tir soal Af ukan apakah tigaan tir soal B  ggunakan perbandingan istimewa untuk G Pada butir sisi segitig dengan be menyelesa Gam Pada butir menyelesa merupakan sehingga pe G Pada butir sisi-sisi pa pada gamba Gambar 4.64. Jawaban SISWA 13 pada Tes 3 butir butir soal no. 2a, siswa tidak bisa menerapkan pe itiga siku-siku dengan sudut-sudut istimewa 30°, benar sehingga siswa melakukan kesa esaikan soal. ambar 4.65. Jawaban SISWA 13 pada Tes 3 butir soal 2a Gambar SISWA 13 p so butir soal no. 2b, siswa menggunakan Teorema P esaikan soal. Gambar 4.67 menunjukkan bahwa kan kelanjutan pemikiran dari jawaban siswa pa a penyelesaian pada butir soal 2b juga salah. Gambar 4.67. Jawaban SISWA 13 pada Tes 3 butir butir soal no. 3, siswa tidak mampu menerapka pada segitiga siku-siku dengan sudut-sudut ist mbar 4.68, siswa justru menghitung sudut. tir soal 1 n perbandingan sisi- 30°, 60°, dan 90° kesalahan dalam ar 4.66. Coretan 3 pada Tes 3 butir soal 2a Pythagoras untuk hwa jawaban siswa pada butir soal 2a tir soal 2b pkan perbandingan istimewa. Terlihat G  Tes 4 Pada butir 4.71, sisw penyelesai Gambar pad G Pada butir jawaban se soal itu.  Tes Akhir Pada buti bilangan y Gamb Gambar 4.68. Jawaban SISWA 13 pada Tes 3 butir  tir soal no. 1 lihat gambar 4.69, gambar 4.70, siswa nampaknya tidak memahami soal saian siswa menjadi asal-asalan. ar 4.69. Jawaban SISWA 13 pada Tes 4 butir soal 1a Keterangan : 1 Gambar 4.70. Jawa pada Tes 4 bu Gambar 4.71. Jawaban SISWA 13 pada Tes 4 butir butir soal no. 2 dan 3, siswa sama sekali tida n sehingga peneliti menduga siswa tidak menge  khir butir soal no.1a, siswa mampu menentukan n yang disebutkan merupakan Tripel Pythagoras. mbar 4.72. Jawaban SISWA 13 pada Tes Akhir butir tir soal 3  4.70, dan gambar soal sehingga cara : 10 + 19 = 29 awaban SISWA 13 butir soal 1c tir soal 1b tidak memberikan ngerti sama sekali  ukan bahwa tigaan oras. tir soal no. 1a Pada butir soal no. 1b, 1c, dan 1d, siswa dapat menentukan jenis segitiga-segitiga siku-siku dengan menggunakan Teorema Pythagoras lihat gambar 4.73, gambar 4.74, dan gambar 4.75. Gambar 4.73. Jawaban SISWA 13 pada Tes Akhir butir soal no. 1b Gambar 4.74. Jawaban SISWA 13 pada Tes Akhir butir soal no. 1c Gambar 4.75. Jawaban SISWA 13 pada Tes Akhir butir soal no. 1d Pada butir soal no. 2, siswa mampu menerapkan Teorema Pythagoras untuk mencari panjang tangga. Namun, nampaknya siswa kurang memahami konsep bilangan akar pangkat dua sehingga siswa menemukan jawaban yang kurang tepat. Gambar 4.76. Jawaban SISWA 13 pada Tes Akhir butir soal no. 2 Pada butir soal no. 3, siswa tidak mampu menerapkan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku dengan sudut istimewa untuk menyelesaikan soal. Dari gambar 4.77 terlihat bahwa siswa membuat sketsa segitiga- segitiga siku-siku dan menyelesaikan soal dengan cara asal-asalan. Gambar 4.77. Jawaban SISWA 13 pada Tes Akhir butir soal no. 3 Pada butir soal no. 4, siswa tidak mampu menerapkan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan soal. Gambar 4.78. Jawaban SISWA 13 pada Tes Akhir butir soal no. 4 3. Hasil Tes 1, Tes 2, Tes 3, Tes 4 dan Tes Akhir SISWA 32  Tes 1 Pada butir soal no. 1, dari gambar 4.79 terlihat bahwa siswa sangat mampu dalam meyatakan sisi-sisi segitiga siku-siku dengan Teorema Pythagoras. Gambar 4.79. Jawaban SISWA 32 pada Tes 1 butir soal no. 1 Pada butir soal no. 2, siswa mampu menggunakan Teorema Pythagoras dengan benar untuk menyelesaikan butir soal no.2a lihat gambar 4.80. Sedangkan untuk butir soal no. 2b, siswa juga mampu menggunakan Teorema Pythagoras dalam mencari nilai x. Namun dari penyelesaian siswa tersebut, siswa kurang teliti pada langkah kedua dan langkah ketiga. Gambar 4.80. Jawaban SISWA 32 pada Tes 1 butir soal no. 2a Gambar 4.81. Jawaban SISWA 32 pada Tes 1 butir soal no. 2b Pada butir soal no. 3, dari gambar 4.82 terlihat bahwa siswa mampu menggunakan Teorema Pythagoras untuk mencari panjang salah satu sisi segitiga siku-siku yaitu, AD. Dalam langkah-langkah penyelesaian itu, siswa mencari AC terlebih dahulu sebelum mencari AD. Selain itu, peneliti juga melihat bahwa siswa kurang teliti dalam penulisan. Gambar 4.82. Jawaban SISWA 32 pada Tes 1 butir soal no. 3  Tes 2 Pada butir soal A, siswa mampu menggunakan Teorema Pythagoras dalam menentukan jenis segitiga-segitiga yang diberikan untuk butir soal Aa, Ac, Ad, Ae, dan Af. Sedangkan untuk soal Ab, siswa kurang teliti dalam menyimpulkan jawabannya. Dalam penyelesaian itu, jelas bahwa kuadrat sisi terpanjang lebih besar dari jumlah kuadrat sisi-sisi yang lain sehingga seharusnya segitiga yang diberikan merupakan segitiga tumpul. Namun siswa menjawab segitiga lancip. Gambar 4.83 dan gambar 4.84 menunjukkan langkah-langkah penyelesaian siswa. Terlihat pula bahwa selain menggunakan Teorema Pythagoras, siswa juga menggunakan busur derajat untuk menentukan jenis segitiga- segitiga yang diberikan. Gambar 4.83. Jawaban SISWA 32 pada Tes 2 butir soal Aa sd Ae Gambar 4.84. Jawaban SISWA 32 pada Tes 2 butir soal Af Pada butir soal B, dari gambar 4.85 terlihat bahwa siswa mampu menggunakan Teorema Pythagoras untuk menyelidiki apakah tigaan bilangan yang diberikan merupakan Tripel Pythagoras. Gambar 4.85. Jawaban SISWA 32 pada Tes 2 butir soal Af  Tes 3 Pada butir soal no. 1, siswa mampu menerapkan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 60°. Namun siswa kurang teliti dalam membaca pertanyaan. Selain itu, siswa tidak menjawab pertanyaan pada soal. Gambar SISWA butir Pada butir segitiga si menunjukka benar. Ga Pada butir segitiga siku tangga den tangga de perbanding melainkan benar. ar 4.86. Coretan A 32 pada Tes 3 utir soal no.1 Gambar 4.87. Jawaban S pada Tes 3 butir soa butir soal no. 2, siswa mampu menerapkan perbandi siku-siku yang salah satu sudutnya 30°. ukkan langkah-langkah penyelesaian siswa dan Gambar 4.88. Jawaban SISWA 32 pada Tes 3 butir s butir soal no. 3, siswa mampu menerapkan perbandi siku-siku yang salah satu sudutnya 30° untuk m dengan kemiringan 30°. Sedangkan untuk m dengan kemiringan 45°, siswa tidak ndingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah sa nkan menggunakan Teorema Pythagoras dan n SISWA 32 soal no.1 bandingan sisi-sisi 30°. Gambar 4.88 dan jawaban siswa ir soal no.2 bandingan sisi-sisi uk mencari panjang uk mencari panjang k menggunakan h satu sudutnya 45° n jawaban siswa Gambar 4.89. Coretan SISWA 32 pada Tes 3 butir soal no.3 Gambar 4.90. Jawaban SISWA 32 pada Tes 3 butir soal no.3  Tes 4 Pada butir soal no. 1, siswa mampu menerapkan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan soal 1a, dan 1c dan jawaban siswa benar meskipun siswa kurang mampu menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan baik. Dari gambar 4.91 terlihat bahwa siswa membuat sektsa jalan ular. Pada soal 1c terlihat bahwa siswa kurang memahami dalam menulis bilangan dalam akar. Sedangkan pada soal 1b, terlihat dari gambar 4.92 bahwa siswa menghitung keliling bangun yang disketsakan siswa di soal 1a dan siswa menemukan jawaban yang benar. Ga Ga Gambar 4 pada T Pada buti memandan demikian menerapka nampakny Gambar 4.91. Jawaban SISWA 32 pada Tes 4 butir so Gambar 4.92. Jawaban SISWA 32 pada Tes 4 butir s r 4.93. Coretan SISWA 32 a Tes 4 butir soal no. 1c Gambar 4.94. Jawab pada Tes 4 butir butir soal no. 2, dari gambar 4.96 terlihat ndang sawah jagung merupakan segitiga siku n peneliti menyimpulkan bahwa siswa kur pkan Teorema Pythagoras untuk soal itu. Selain knya kurang memahami bentuk bangun segitiga ir soal no. 1a ir soal no. 1b waban SISWA 32 tir soal no. 1c hat bahwa siswa siku-siku. Dengan kurang mampu lain itu, siswa juga ga siku-siku. Gambar 4.95. Coretan SISWA 32 pada Tes 4 butir soal no. 2 Gambar 4.96. Jawaban SISWA 32 pada Tes 4 butir soal no. 2 Pada butir soal no. 3, siswa tidak menuliskan jawaban sama sekali di lembar tes.  Tes Akhir Pada butir soal no.1a, siswa mampu menentukan bahwa tigaan bilangan yang diberikan merupakan Tripel Pythagoras lihat gambar 4.97. Gambar 4.97. Jawaban SISWA 32 pada Tes Akhir butir soal no. 1a Pada butir soal no.1b, 1c, dan 1d, siswa mampu menentukan jenis segitiga-segitiga yang diberikan menggunakan Teorema Pythagoras lihat gambar 4.98. Gambar 4.98. Jawaban SISWA 32 pada Tes Akhir butir soal no. 1b sd 1d Pada butir soal no. 2, dari gambar 4.99 terlihat bahwa siswa mampu menggunakan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan soal dan jawaban yang diperoleh siswa benar meskipun siswa kurang rapi dan jelas dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian kurang mampu menuliskan penyelesaian secara formal. Gambar 4.99. Jawaban SISWA 32 pada Tes Akhir butir soal no. 2 Pada butir soal no. 3, siswa mampu melihat perbandingan segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 30° dalam soal lihat gambar 4.101. Namun siswa kurang mampu dalam menerapkan perbandingan tersebut pada gambar soal yang diberikan lihat gambar 4.100 sehingga tidak menyelesaikan soal dengan benar. Gambar 4.100. Coretan SISWA 32 pada Tes Akhir butir soal no. 3 Gambar 4.101. Jawaban SISWA 32 pada Tes Akhir butir soal no. 3 Pada butir soal no. 4, siswa memandang bahwa lahan yang berbentuk persegi panjang dan segitiga siku-siku itu merupakan bangun yang berbentuk persegi dan segitiga siku-siku sehingga siswa tidak menyelesaikan soal dengan benar. Dari gambar 4.102 terlihat bahwa siswa tidak mencari luas lahan melainkan mencari keliling lahan. Gambar 4.102. Jawaban SISWA 32 pada Tes Akhir butir soal no. 4 4. Hasil Tes 1, Tes 2, Tes 3, Tes 4 dan Tes Akhir SISWA 27  Tes 1 Pada butir soal no. 1, siswa mampu menyatakan sisi-sisi segitiga siku- siku menggunakan Teorema Pythagoras dengan tepat. Gambar 4.103. Jawaban SISWA 27 pada Tes 1 butir soal no. 1 Pada butir soal no. 2a, siswa mampu mencari salah satu sisi segitiga siku-siku menggunakan Teorema Pythagoras. Namun pada butir soal no. 2a, siswa kurang mampu menggunakan Teorema Pythagoras untuk mencari nilai x. Nampak pula pada gambar 4.105 bahwa siswa kurang memahami konsep aljabar. Gambar 4.104. Jawaban SISWA 27 pada Tes 1 butir soal no. 2a Gambar 4.105. Jawaban SISWA 27 pada Tes 1 butir soal no. 2b Pada butir so untuk me kurang tepa Ga  Tes 2 Pada butir siswa mam jenis segiti butir soal no. 3, siswa mampu menggunakan Teor mencari salah satu sisi-segitiga siku-siku m tepat dalam menuliskan langkah-langkah penye Gambar 4.106.Jawaban SISWA 27 pada Tes 1 butir s  butir soal A, dari gambar 4.107 dan gambar 1.108 ampu menggunakan Teorema Pythagoras unt gitiga-segitiga yang diberikan. eorema Pythagoras ku meskipun masih yelesaian. ir soal no. 3  1.108 terlihat bahwa untuk menentukan Gamb G Pada butir yang dibe menunjukka mbar 4.107. Jawaban SISWA 27 pada Tes 2 butir soa Gambar 4.108. Jawaban SISWA 27 pada Tes 2 butir butir soal B, siswa mampu menentukan bahwa diberikan merupakan Tripel Pythagoras. ukkan langkah-langkah penyelesaian siswa. soal Aa sd Ae utir soal Af a tigaan bilangan s. Gambar 4.109 G  Tes 3 Pada butir segitiga si soal. Nam soal. Sisw mercusuar mercusuar Gamba SISWA 2 Pada butir segitiga si Gambar 4.109. Jawaban SISWA 27 pada Tes 2 butir  butir soal no.1, siswa mampu menerapkan perbandi siku-siku yang salah satu sudutnya 60° untuk amun dari gambar 4.111 siswa tidak menjaw iswa menyimpulkan bahwa jarak antara m usuar adalah 9 m padahal pertanyaan soal usuar. bar 4.110. Coretan A 27 pada Tes 3 butir soal no. 1 Gambar 4.111. Jawaban pada Tes 3 butir so butir soal no. 2, siswa mampu menerapkan perbandi siku-siku yang salah satu sudutnyta 30°. utir soal B  bandingan sisi-sisi untuk memecahkan njawab pertanyaan monyet dengan soal adalah tinggi ban SISWA 27 soal no. 1 bandingan sisi-sisi 30°. Gambar 4.112 menunjukka Nampak ba Ga Pada butir siku yang gambar 4.114 pula untuk m Ga Ga ukkan langkah-langkah siswa dalam meny k bahwa siswa menjawab pertanyaan dengan bena Gambar 4.112. Jawaban SISWA 27 pada Tes 3 butir butir soal no. 3, siswa mampu menerapkan sisi-si ng salah satu sudutnya 30° untuk menyelesa 4.114, terlihat bahwa siswa menggunakan Teor untuk mencari panjang tangga yang salah satu sudut Gambar 4.113. Coretan SISWA 27 pada Tes 3 butir s Gambar 4.114. Jawaban SISWA 27 pada Tes 3 butir nyelesaikan soal. n benar. tir soal no. 2 si-sisi segitiga siku- saikan soal. Pada eorema Pythagoras u sudutnya 45°. ir soal no. 3 tir soal no. 3  Tes 4 Pada butir soal no. 1, siswa mampu menerapkan Teorema Pythagoras. Gambar 4.115 menunjukkan langkah-langkah siswa dalam menyelesaikan butir soal no. 1a. Dalam penyelesaian itu, nampak bahwa siswa membuat sketsa jalan ular dan menyelesaikan soal menggunakan Teorema Pythagoras dengan benar. Gambar 4.116 menunjukkan langkah-langkah siswa dalam menyelesaikan butir soal no.1b. Dari penyelesaian itu, terlihat bahwa siswa mencari keliling bangun yang disketsakan terlebih dahulu dan berhasil memperoleh jawaban yang benar. Namun siswa kurang tepat dalam menyimpulkan jawaban yang diperolehnya. Sedangkan gambar 4.118 menunjukkan langkah-langkah siswa dalam menyelesaikan butir soal no.1c. Dari penyelesaian itu, nampak bahwa siswa menggunakan Teorema Pythagoras dan jawaban yang diperoleh siswa benar. Namun pada langkah terakhir siswa melakukan kesalahan dalam penulisan. Gambar 4.115. Jawaban SISWA 27 pada Tes 4 butir soal no. 1a Gambar 4.116. Jawaban SISWA 27 pada Tes 4 butir soal no. 1b Gambar 4 pada T Pada butir untuk men berpikir unt penyelesai kurang satu l Ga Pada butir so untuk men pertama da penulisan y 10√2 r 4.117. Coretan SISWA 27 a Tes 4 butir soal no. 1c Gambar 4.118. Jawa pada Tes 4 butir butir soal no. 2, siswa mampu menerapkan Teor enyelesaikan soal. Terlihat dalam gambar 4.119 untuk mencari luas keseluruhan lahan dan l saian serta jawaban itu benar. Dari poenyele satu langkah yaitu mencari biaya yang harus dike Gambar 4.119. Jawaban SISWA 27 pada Tes 4 butir butir soal no. 3, siswa mampu menggunakan Teor enyelesaikan soal lihat gambar 4.120. Namun dalam penyelesaian itu siswa melakukan ke n yaitu tidak menuliskan kuadrat pada 10√2. waban SISWA 27 tir soal no. 1c orema Pythagoras 4.119 bahwa siswa n langkah-langkah elesaian itu siswa us dikeluarkan. tir soal no. 2 eorema Pythagoras mun pada langkah n kesalahan dalam 10√2. Ga  Tes Akhir Pada butir menentuka Pythagoras Siswa just adalah seg bahwa sisw soal no. Pythagoras Gambar menentuka Gamb Gambar 4.120. Jawaban SISWA 27 pada Tes 4 butir  khir butir soal no. 1a, siswa menggunakan Teorema P ukan bahwa tigaan bilangan yang diberikan m oras gambar 4.121. Namun siswa tidak menjaw ustru menyimpulkan bahwa tigaan bilangan segitiga siku-siku. dengan demikian peneliti siswa kurang teliti dalam membaca soal. Sedan no. 1b hingga 1 c, siswa mampu mengguna oras untuk menentukan jenis segitiga-segitiga 4.122 menunjukkan langkah-langkah ukan jenis segitiga. mbar 4.121. Jawaban SISWA 27 pada Tes Akhir buti tir soal no. 3  Pythagoras untuk n merupakan Tripel njawab pertanyaan. n yang diberikan liti menyimpulkan dangkan pada butir nggunakan Teorema a yang diberikan. h siswa dalam utir soal no. 1a Gambar 4.122. Jawaban SISWA 27 pada Tes Akhir butir soal no. 1b sd 1d Pada butir soal no. 2, dari gambar 4.123 terlihat bahwa siswa mampu menggunakan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan soal dan jawaban yang diperoleh siswa benar meskipun siswa kurang rapi dan jelas dalam menuliskan langkah-langkah penyelesaian kurang mampu menuliskan penyelesaian secara formal. Gambar 4.123. Jawaban SISWA 27 pada Tes Akhir butir soal no. 2 Pada butir soal no. 3, siswa mampu melihat perbandingan segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 30° dalam soal lihat gambar 4.124. Namun siswa kurang mampu dalam menerapkan perbandingan tersebut pada gambar soal yang diberikan lihat gambar 4.125. Gambar 4.124. Jawaban SISWA 27 pada Tes Akhir butir soal no. 3 Gambar 4.125. Coretan SISWA 27 pada Tes Akhir butir soal no. 3 Pada butir soal no. 4, siswa mampu melihat bahwa untuk menyelesaikan soal dapat menggunakan Teorema Pythagoras. Dalam penyelesaian siwa, peneliti melihat siwa menggunakan Teorema Pythagoras dalam mencari lebar persegi panjang yang diberikan dan jawaban siswa benar. Namun pada langkah selanjutnya siswa tidak mencari luas sebagai salah satu langkah mencari biaya yang dibutuhkan melainkan mencari keliling bangun lahan sehingga jawaban siswa salah. Gambar 4.126. Jawaban SISWA 27 pada Tes Akhir butir soal no. 4 Di bagian bawah jawaban butir soal no. 4 pada lembar Tes Akhir, siswa menuliskan suatu catatan yang menyatakan bahwa siswa tidak membawa Akhir. Gam 5. Hasil Tes 1, T  Tes 1 Pada butir mampu da Pythagoras. Ga Pada butir siku-siku wa catatan sehingga sedikit kesulitan dalam m ambar 4.127. Catatan SISWA 27 pada Tes Akhir but s 1, Tes 2, Tes 3, Tes 4 dan Tes Akhir SISWA 33  butir soal no. 1, dari gambar 4.128 terlihat bahw pu dalam meyatakan sisi-sisi segitiga siku-siku de oras. Gambar 4.128. Jawaban SISWA 33 pada Tes 1 butir butir soal no. 2, siswa mampu menentukan salah sa ku pada butir soal 2a dan menentukan ni mengerjakan Tes utir soal no. 4 33  bahwa siswa sangat ku dengan Teorema tir soal no. 1 h satu sisi segitiga n nilai x dengan mengguna siswa juga Gambar pada Pada butir mengguna segitiga siku siswa menc Ga unakan Teorema Pythagoras. Dari gambar 4.130 uga menentukan sisi-sisi segitga siku-siku. ar 4.129. Jawaban SISWA 33 ada Tes 1 butir soal no. 2a Gambar 4.130. Ja 33 pada Tes 1 bu butir soal no. 3, dari gambar 4.131 terlihat bahw unakan Teorema Pythagoras untuk mencari siku-siku yaitu, AD. Dalam langkah-langkah pe encari AC terlebih dahulu sebelum mencari AD Gambar 4.131. Jawaban SISWA 33 pada Tes 1 butir 4.130 terlihat bahwa . Jawaban SISWA butir soal no. 2b hwa siswa mampu ri salah satu sisi h penyelesaian itu, AD. tir soal no. 3  Tes 2 Pada butir soal A, siswa mampu menentukan jenis segitiga-segitiga yang diberikan dengan tepat menggunakan Teorema Pythagoras lihat gambar 4.132 dan gambar 4.133. Gambar 4.132. Jawaban SISWA 33 pada Tes 2 butir soal no. Aa sd Ae Gambar 4.133. Jawaban SISWA 33 pada Tes 2 butir soal no. Af Pada butir soal B, siswa mampu menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan apakah tigaan bilangan yang diberikan merupakan Tripel Pythagoras atau bukan. Gambar 4.134. Jawaban SISWA 33 pada Tes 2 butir soal B  Tes 3 Pada butir soal no. 1, siswa mampu menerapkan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 60° untuk menyelesaikan soal. dari gambar 4.136 terlihat bahwa siswa juga membuat sketsa segitiga siku-siku. Gambar 4.135. Coretan SISWA 33 pada Tes 3 butir soal no. 1 Gambar 4.136. Jawaban SISWA 33 pada Tes 3 butir soal no. 1 Pada butir soal no. 2, siswa mampu menerapkan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 30°. Gambar 4.137 menunjukkan langkah-langkah penyelesaian siswa dan jawaban siswa benar. Dari gambar tersebut terlihat pula siswa membuat sketsa segitiga siku-siku sudut yang salah satu sudutnya 30°. Gambar 4.137. Jawaban SISWA 33 pada Tes 3 butir soal no. 2 Pada butir soal no. 3, siswa mampu menerapkan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 30° dan segitiga yang salah satu sudutnya 45°. Dari gambar 4.138 terlihat pula bahwa siswa membuat sketsa masing-masing tangga. Gambar 4.138. Jawaban SISWA 33 pada Tes 3 butir soal no. 3  Tes 4 Pada butir soal no. 1, siswa mampu menerapkan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan soal 1a dan jawaban siswa benar meskipun siswa kurang mampu menuliskan langkah-langkah penyelesaian dengan baik siswa menggunakan simbol “?”. Dari gambar 4.139 terlihat bahwa siswa membuat sektsa jalan ular. Sedangkan pada soal 1b, terlihat dari gambar 4.140 bahwa siswa menghitung keliling bangun yang disketsakan siswa dari soal 1a dan siswa menemukan jawaban yang benar dengan membagi keliling bangun tersebut dengan bilangan 8. Untuk butir soal 1c, terlihat dari gambar 4.141 bahwa siswa tidak mampu menerapkan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan soal itu. Gambar 4.139. Jawaban SISWA 33 pada Tes 4 butir soal no. 1a Gambar 4.140. Jawaban SISWA 33 pada Tes 3 butir soal no. 1b Gambar 4.141. Jawaban SISWA 33 pada Tes 3 butir soal no. 1c Gambar 4.142. Coretan SISWA 33 pada Tes 3 butir soal no. 1c Pada butir soal no. 2, siswa memandang bahwa sawah jagung merupakan segitiga siku-siku sehingga penyelesaian siswa salah. Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa siswa kurang mampu menerapkan Teorema Pythagoras untuk soal itu. Selain itu, siswa juga nampaknya kurang memahami bentuk bangun segitiga siku-siku. Gambar 4.143. Jawaban SISWA 33 pada Tes 3 butir soal no. 2 Pada butir soal no. 3, siswa mampu menerapkan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan soal itu. Gambar 4.145 menunjukkan langkah- langkah penyelesaian siswa. Dari gambar tersebut terlihat bahwa siswa mampu mengimajinasikan bangun ruang dan mensketsakannya dalam bangun datar. Gambar 4.144. Coretan SISWA 33 pada Tes 3 butir soal no. 3 Gambar 4.145. Jawaban SISWA 33 pada Tes 3 butir soal no. 3  Tes Akhir Pada butir soal no.1a, siswa mampu menentukan bahwa tigaan bilangan yang diberikan merupakan Tripel Pythagoras lihat gambar 4.146. Gambar 4.146. Jawaban SISWA 33 pada Tes Akhir butir soal no. 1a Pada butir soal no.1b, 1c, dan 1d, siswa mampu menentukan jenis segitiga-segitiga yang diberikan menggunakan Teorema Pythagoras. Dari gambar 4.147 terlihat bahwa siswa dapat menjelaskan dengan tepat alasan mengapa segitiga-segitiga yang diberikan merupakan segitiga siku-siku atau segitiga lancip, atau pun segitiga tumpul. Gambar 4.147. Jawaban SISWA 33 pada Tes Akhir butir soal no. 1b sd 1d Pada butir soal no. 2, dari gambar 4.148 terlihat bahwa siswa mampu menggunakan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan soal dan jawaban yang diperoleh siswa benar. Gambar 4.148. Jawaban SISWA 33 pada Tes Akhir butir soal no. 2 Pada butir soal no. 3, siswa mampu melihat perbandingan segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 30° lihat gambar 4.149. Dari langkah-langkah penyelesaiannya, siswa mampu menemukan bagian atap yang tidak diketahui. Namun siswa belum sepenuhnya menjawab pertanyaan dalam soal. Gambar 4.149. Jawaban SISWA 33 pada Tes Akhir butir soal no. 3 Gambar 4.150. Coretan SISWA 33 pada Tes Akhir butir soal no. 3 Pada butir soal no. 4, siswa memandang bahwa lahan yang berbentuk persegi panjang dan segitiga siku-siku itu merupakan bangun yang berbentuk persegi dan segitiga siku-siku. Dari gambar 4.151 terlihat bahwa siswa langsung menghitung luas persegi panjang yang dipersepsikan sebagai persegi. Gambar 4.151. Jawaban SISWA 33 pada Tes Akhir butir soal no. 4 6. Hasil Tes 1, Tes 2, Tes 3, Tes 4 dan Tes Akhir SISWA 7  Tes 1 Pada butir soal no.1, siswa dapat menyatakan sisi-sisi semua segitiga siku-siku dengan tepat. Gambar 4.152. Jawaban SISWA 7 pada Tes 1 butir soal no. 1 Pada butir soal no. 2, terlihat bahwa siswa dapat menyelesaikan soal 2a dengan benar. Sedangkan untuk soal 2b, arah berpikir siswa sudah benar hanya saja langkah berhitungnya salah sehingga hasil dari penyelesaian tersebut juga salah. Gambar 4.153. Jawaban SISWA 7 pada Tes 1 butir soal no. 2a Gambar 4.154. Jawaban SISWA 7 pada Tes 1 butir soal no. 2b Pada butir soal no.3, terlihat bahwa langkah berpikir siswa sudah benar dan penyelesaian juga sudah benar meskipun siswa masih kurang tepat dalam menuliskan langkah terakhir dalam penyelesaian I. Ga  Tes 2 Pada butir Pythagoras Af siswa menentuka Gam Ga Pada butir Nampak ba Gambar 4.155. Jawaban SISWA 7 pada Tes 1 butir s  butir soal A, nampak bahwa siswa bisa mengguna oras untuk butir soal Aa, Ab, dan Ac. Sedangk a tidak mampu menggunakan Teorema Py ukan jenis segitiga. ambar 4.156. Jawaban SISWA 7 pada Tes 2 butir soa Gambar 4.157. Jawaban SISWA 7 pada Tes 2 butir so butir soal B, siswa hanya mengerjakan butir soa k bahwa siswa tidak bisa menggunakan Teore ir soal no. 3  nggunakan Teorema ngkan Ad, Ae, dan Pythagoras untuk soal Aa sd Ae ir soal no. Af soal no.1 dan 2. orema Pythagoras untuk buti mengguna G  Tes 3 Pada buti perbanding Ga Pada butir sisi-sisi pa pohon pisa butir soal no. 1. Sedangkan pada butir soal no. 2, unakan Teorema Pythagoras. Gambar 4.158. Jawaban SISWA 7 pada Tes 2 butir  butir soal no.1, siswa mampu menyelesaika ndingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku dengan sudut Gambar 4.159. Jawaban SISWA 7 pada Tes 3 butir s butir soal no.2, nampak bahwa siswa bisa meliha pada segitiga siku-siku yang terbentuk dar pohon pisang. no. 2, siswa mampu tir soal B  ikan soal dengan n sudut istimewa. ir soal no.1 lihat perbandingan dari permasalahan Ga Ga Pada butir perbanding jawaban si G  Tes 4 Pada butir dan mam Pythagoras. Gambar 4.160. Jawaban SISWA 7 pada Tes 3 butir s Gambar 4.161. Jawaban SISWA 7 pada Tes 3 butir s butir soal no. 3, siswa dapat menyelesaikan soal ndingan segitiga siku-siku yang disketsakann n siswa benar. Gambar 4.162. Jawaban SISWA 7 pada Tes 3 butir s  butir soal 1.a, nampak bahwa siswa membuat ske ampu meyelesaikan soal dengan mengguna oras. ir soal no.2a ir soal no.2b soal dengan melihat kannya dan hasil ir soal no.3  t sketsa jalan ular unakan Teorema Gambar 4.163. Jawaban SISWA 7 pada Tes 4 butir soal no. 1a Pad butir soal no. 1.b, siswa nampaknya menghitung jarak total yang ditempuh ular. Kemudian siswa membagi jarak total itu dengan 8 dan menemukan banyaknya tikus yang diperoleh ular. Gambar 4.164. Jawaban SISWA 7 pada Tes 4 butir soal no. 1b Pada butir soal no. 1.c, siswa nampaknya tidak memahami soal. Nampak bahwa siswa menggunakan perbandingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku dengan sudut istimewa untuk menyelesaikan soal. Gambar 4.165. Jawaban SISWA 7 pada Tes 4 butir soal no. 1c Gambar 4.166. Coretan SISWA 7 pada Tes 4 butir soal no. 1c Pada butir soal no.2, terlihat bahwa siswa menganggap sawah jagung merupakan segitiga siku-siku sehingga ia mencari panjang salah satu sisi segitiga tersebut dengan Teorema Pythagoras. Gambar 4.167. Jawaban SISWA 7 pada Tes 4 butir soal no. 2  Tes Akhir Pada butir soal no. 1a, nampak bahwa siswa mampu menentukan apakah tigaan bilangan merupakan Tripel Pythagoras. Gambar 4.168. Jawaban SISWA 7 pada Tes Akhir butir soal no. 1a Pada butir soal no. 1b, 1, c, dan 1d, siswa mampu menentukan jenis segitiga dengan menggunakan Teorema Pythagoras. Gambar 4.169. Jawaban SISWA 7 pada Tes Akhir butir soal no. 1b Gambar 4.170. Jawaban SISWA 7 pada Tes Akhir butir soal no. 1c Gambar 4.171. Jawaban SISWA 7 pada Tes Akhir butir soal no. 1d Pada butir soal no.2, nampak bahwa siswa mampu menerapkan Teorema Pythagoras untuk menyelesaikan soal. Gambar 4.172. Jawaban SISWA 7 pada Tes Akhir butir soal no. 2 Pada butir soal no. 3, siswa juga mampu menyelesaikan soal dengan menggunakan perbandingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku. Gambar 4.173. Jawaban SISWA 7 pada Tes Akhir butir soal no. 3 Pada butir soal no. 4, nampak bahwa siswa melihat sebuah persegi panjang dengan panjang 140 m sehingga siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal. Gambar 4.174. Jawaban SISWA 7 pada Tes Akhir butir soal no. 4

D. Analisis Hasil Wawancara Siswa

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika|b:Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/2003

0 11 80

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

Efektifitas penggunaan metode resitasi dan kartu kerja terhadap hasil belajar fisika siswa kelas II cawu III pokok bahasan struktur inti dan radioaktifitas di MAN 2 Jember tahun pelajaran 2000/2001

0 4 105

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik pada pokok bahasan pecahan

2 17 79

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185