10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Belajar
Menurut B. R. Hergenhahn Matthew H. Olson 2010, belajar adalah perubahan perilaku atau potensi perilaku yang relatif permanen yang
berasal dari pengalaman dan tidak bisa dinisbahkan ke temporary body states keadaan tubuh temporer seperti keadaan yang disebabkan oleh sakit,
keletihan atau obat-obatan. Sedangkan W.S. Winkel 2005 menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental psikis, yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu
bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Perolehan perubahan itu dapat berupa suatu hasil yang baru atau pula penyempurnaan terhadap hasil yang
telah diperoleh. Dari uraian tersebut, dapat ditarik garis besar bahwa belajar adalah
aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan dan diperoleh melalui pengalaman yang menghasilkan sejumlah
perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap.
B. Belajar Bermakna Ausubel
Menurut Ausubel Ratna Wilis Dahar, 2006 : 94, belajar bermakna dapat diklasifikasikan ke dalam dua dimensi. Dimensi pertama berhubungan
dengan cara informasi atau materi pelajaran yang disajikan pada siswa melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua menyangkut cara bagaimana
siswa dapat mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada. Ausubel menyatakan pula bahwa belajar bermakna merupakan suatu proses
dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.
C. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan pada kemampuan-kemampuan manusia yang mengakibatkan manusia tersebut berubah dalam sikap dan
tingkah lakunya W.S. Winkel, 2005. Kemampuan-kemampuan tersebut digolongkan sebagai berikut :
i Kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan dan pemahaman ii Kemampuan sensori-motorik yang meliputi keterampilan melakukan
rangkaian gerak-gerik badan dalam urutan tertentu iii Kemampuan dinamik–afektif yang meliputi sikap dan nilai, yang meresapi
perilaku dan tindakan. Menurut Nana Sudjana 1989 : 22, hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Howard Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yaitu i keterampilan
dan kebiasaan, ii pengetahuan dan pengertian, iii sikap dan cita-cita. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yaitu i informasi
verbal, ii keterampilan intelektual, iii strategi kognitif, iv sikap, v keterampilan motoris.
Sedangkan Bloom Nana Sudjana, 1989 membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu :
1. Ranah Kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yaitu a pengetahuan atau ingatan, b pemahaman, c aplikasi, d analisis, e sintesis, dan f evaluasi.
2. Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu
a penerimaan, b jawaban atau reaksi, c penilaian, d organisasi, dan e internalisasi.
3. Ranah Psikomotorik Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak yang terdiri dari enam aspek, yaitu a gerakan refleks, b keterampilan gerakan dasar, c kemampuan perseptual, d
keharmonisan atau ketepatan, e gerakan keterampilan kompleks, dan f gerakan ekspresif dan interpretatif.
Dari uraian diatas, dapat ditarik garis besar bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman belajar
yang memberikan pengaruh maupun perubahan pada
i Kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan,
ingatan, dan
pemahaman atau pengertian Winkel, Kingsley, Gagne, dan Bloom ii Kemampuan verbal Gagne
iii Kemampuan dinamik-afektif yang meliputi sikap, nilai, tindakan,
keterampilan, dan kebiasaan Winkel dan Kingsley iv Kemampuan sensori-motorik yang meliputi keterampilan melakukan
rangkaian gerak-gerik badan dalam urutan tertentu Winkel.
D. Penyelesaian Soal Matematika