Hasil Tambahan Hasil Penelitian

involvement adalah 0,369 dengan nilai F = 64,391 p0,05. Hal ini berarti bahwa variabel job involvement secara signifikan memberikan kontribusi sebesar 36,9 terhadap variabel kesiapan berubah. Tabel 18. Koefisien Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 48.467 9.750 4.989 .000 Involvement 1.237 .154 .608 8.024 .000 a. Dependent Variable: Readiness Berdasarkan tabel di atas maka persamaan regresinya yaitu: Y = 48,467 + 1,237 X 2 Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Konstanta sebesar 48,467 artinya jika job involvement X 2 adalah 0, maka kesiapan berubah pada karyawan nilainya adalah 48,467. b. Koefisien job involvement X 2 sebesar 1,237 berarti setiap penambahan 1 skor akan menambah kesiapan berubah sebesar 1,237.

2. Hasil Tambahan

a. Gambaran Skor Variabel Kesiapan Berubah Gambaran variabel kesiapan berubah dilihat dari nilai mean, minimum dan maksimum pada partisipan yang mengisi skala. Nilai mean partisipan sebesar 126,2679 SD=16,24197 dengan nilai minimum 90 dan nilai maksimum 165. Hasil tersebut terangkum dalam tabel berikut: Universita Sumatera Utara Tabel 19. Gambaran Umum Skor Kesiapan Berubah Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kesiapan berubah 112 90.00 165.00 126.2679 16.24197 Valid N listwise 112 Untuk memberikan interpretasi terhadap mean skor yang telah diperoleh, digunakan suatu norma kategorisasi sebagai acuan dalam pengelompokan mean skor partisipan untuk menentukan tingkat kesiapan berubah partisipan. Kategorisasi skor kesiapan berubah dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empirik dan mean hipotetik. Skala kesiapan berubah terdiri dari 33 aitem dengan lima pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 5. Dari skala kesiapan berubah yang diisi subjek, maka diperoleh mean hipotetik sebesar 99 dengan standar deviasi sebesar 22. Sementara mean empirik yang diperoleh sebesar 126,2679 dengan standar deviasi sebesar 16,24197. Perbandingan antara mean hipotetik dan mean empirik dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 20. Gambaran Skor Hipotetik dan Skor Empirik Kesiapan Berubah Hipotetik Empirik Min Max Std. Deviasi Mean Min Max Std. Deviasi Mean 33.00 165.00 22.00 99.00 90.00 165.00 16.24197 126.2679 Perbandingan mean empirik X dan mean hipotetik µ dari variabel kesiapan berubah menunjukkan X 126.2679 µ 99, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kesiapan berubah pada subjek penelitian lebih tinggi daripada rata- rata tingkat kesiapan berubah pada populasi umumnya. Universita Sumatera Utara Berdasarkan tabel 20 maka diperoleh kategorisasi kesiapan berubah seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel 21. Kategorisasi Data Hipotetik Kesiapan Berubah Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase Kesiapan berubah X 77 Rendah 77 X 121 Sedang 32 28,6 X 121 Tinggi 80 71,4 Total 112 100 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki kesiapan berubah tinggi sebanyak 80 orang 71,4, subjek yang memiliki kesiapan berubah sedang sebanyak 32 orang 28,6, dan tidak ada subjek yang memiliki kesiapan berubah yang rendah. b. Gambaran Skor Job Insecurity Gambaran variabel job insecurity dilihat dari nilai mean, minimum dan maksimum pada partisipan yang mengisi skala. Nilai mean partisipan sebesar 94,6441 SD = 9,75733 dengan nilai minimum 50 dan nilai maksimum 113. Hasil tersebut terangkum dalam tabel berikut: Tabel 22. Gambaran Umum Skor Job Insecurity Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Insecurity 112 50.00 113.00 90.2768 10.16194 Valid N listwise 112 Universita Sumatera Utara Kategorisasi skor job insecurity dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empirik dan mean hipotetik. Skala job insecurity terdiri dari 23 aitem dengan lima pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 5. Dari skala job insecurity yang diisi subjek, maka diperoleh mean hipotetik sebesar 72 dengan standar deviasi sebesar 16. Sementara mean empirik yang diperoleh sebesar 90,2768 dengan standar deviasi sebesar 10,16194. Perbandingan antara mean hipotetik dan mean empirik dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 23. Gambaran Skor Hipotetik dan Skor Empirik Job Insecurity Hipotetik Empirik Min Max Std. Deviasi Mean Min Max Std. Deviasi Mean 23.00 115.00 15.33 69.00 50.00 113.00 10.16194 90.2768 Perbandingan mean empirik X dan mean hipotetik µ dari variabel job insecurity menunjukkan X 90,2768 µ 69, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat job insecurity pada subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata tingkat job insecurity pada populasi umumnya. Berdasarkan tabel 23 maka diperoleh kategorisasi job insecurity seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 24. Kategorisasi Data Hipotetik Job Insecurity Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase Job Insecurity X 53,67 Rendah 2 1,8 53,67 X 84,33 Sedang 22 19,6 X 84,33 Tinggi 88 78,6 Total 118 100 Universita Sumatera Utara Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki job insecurity rendah sebanyak 2 orang 1,8, subjek yang memiliki job insecurity sedang sebanyak 22 orang 19,6 dan subjek yang memiliki job insecurity tinggi sebanyak 88 orang 78,8. c. Gambaran Skor Job Involvement Gambaran variabel job involvement dilihat dari nilai mean, minimum dan maksimum pada partisipan yang mengisi skala. Nilai mean partisipan sebesar 62,7321 SD = 7,97630 dengan nilai minimum 32 dan nilai maksimum 80. Hasil tersebut terangkum dalam tabel berikut: Tabel 25. Gambaran Umum Skor Job Involvement Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Involvement 112 32.00 80.00 62.7321 7.97630 Valid N listwise 112 Kategorisasi skor job involvement dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empirik dan mean hipotetik. Skala job involvement terdiri dari 16 aitem dengan lima pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 5. Dari skala kesiapan berubah yang diisi subjek, maka diperoleh mean hipotetik sebesar 48 dengan standar deviasi sebesar 16,67. Sementara mean empirik yang diperoleh sebesar 62,7321 dengan standar deviasi sebesar 7,97630. Perbandingan antara mean hipotetik dan mean empirik dapat dilihat pada tabel berikut : Universita Sumatera Utara Tabel 26. Gambaran Skor Hipotetik dan Skor Empirik Job Involvement Hipotetik Empirik Min Max Std. Deviasi Mean Min Max Std. Deviasi Mean 16.00 80.00 16.67 48.00 32.00 80.00 7.97630 62.7321 Perbandingan mean empirik X dan mean hipotetik µ dari variabel job involvement menunjukkan X 62,7321 µ 48, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat job involvement pada subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata tingkat job involvement pada populasi umumnya. Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh kategorisasi job involvement seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 27. Kategorisasi Data Hipotetik Job Involvement Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase Job Involvement X 31.33 Rendah 31.33 X 64.67 Sedang 71 63.4 X 64.67 Tinggi 41 35.6 Total 112 100 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki job involvement tinggi sebanyak 41 orang 36,6, subjek yang memiliki job involvement sedang sebanyak 71 orang 63,4, dan tidak ada subjek yang memiliki job involvement rendah. Universita Sumatera Utara

D. Pembahasan