komitmen organisasi dan dukungan organisasi, kepuasan dan keterlibatan kerja, dan kesetiaan dengan kesiapan individu untuk berubah.
Hanpachern et al 1998 dalam penelitiannya menemukan adanya hubungan antara kesiapan untuk berubah dengan hubungan sosial dalam tempat
kerja, budaya organisasi dan hubungan manajemen-kepemimpinan. Hal ini juga didukung oleh penelitian Madsen, Miller John 2005 bahwa persepsi dari
adanya relasi sosial yang baik atau positif juga berkaitan secara positif dengan kesiapan terhadap perubahan organisasi. Dalam penelitian Madsen et al 2005
juga ditemukan bahwa identifikasi, keterlibatan serta loyalitas terhadap organisasi berkaitan secara positif dengan kesiapan terhadap perubahan organisasi.
B. Job Insecurity
1. Definisi Job Insecurity
Job insecurity adalah ketidakberdayaan untuk mempertahankan kelanjutan pekerjaan yang dikehendaki pada kondisi kerja yang mengancam
Grennhalgh Rosenblatt, 1984. Hal ini berdasarkan persepsi dan interpretasi dari karyawan itu sendiri terhadap lingkungan kerjanya. Adanya berbagai
perubahan yang terjadi di dalam organisasi membuat karyawan sangat mungkin merasa terancam, gelisah dan tidak aman karena potensi perubahan
mempengaruhi kondisi kerja dan kelanjutan hubungan serta balas jasa yang diterimanya dari organisasi Grennhalgh Rosenblatt, 1984.
Universita Sumatera Utara
Definisi lain yang dikemukakan oleh Ashford, Lee Bobko 1989 bahwa job insecurity merupakan suatu tingkat dimana para pekerja merasa
pekerjaannya terancam dan merasa tidak berdaya untuk melakukan apapun terhadap situasi tersebut. Job insecurity dirasakan tidak hanya disebabkan oleh
ancaman terhadap kehilangan pekerjaan tetapi juga kehilangan dimensi pekerjaan tersebut.
Joelsen Wahlquist Hartley Jacobson, Klandermans Van Vuuren, 1991 menyatakan bahwa job insecurity merupakan pemahaman individual
pekerja sebagai tahap pertama dari proses kehilangan pekerjaan. Pada kenyataannya, populasi yang mengalami Job insecurity adalah selalu dalam
jumlah yang lebih besar daripada pekerja yang benar-benar kehilangan pekerjaan. Hartley et al 1991 menambahkan bahwa job insecurity dilihat sebagai
kesenjangan antara tingkat security yang dialami seseorang dengan tingkat security yang diperolehnya.
Selain itu, Smithson Lewis 2000 menyatakan bahwa job insecurity merupakan kondisi seseorang karyawan yang menunjukkan rasa bingung atau
merasa tidak aman dikarenakan kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Kondisi ini muncul karena banyaknya jenis pekerjaan yang sifatnya sesaat atau pekerjaan
kontrak. Makin banyak jenis pekerjaan dengan durasi waktu yang sementara atau tidak permanen menyebabkan semakin banyaknya karyawan yang mengalami job
insecurity.
Universita Sumatera Utara
Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa job insecurity merupakan penilaian pekerja terhadap suatu
keadaan dimana mereka merasa terancam dan mereka merasa tidak berdaya untu mempertahankan kelanjutan pekerjaan tersebut.
2. Aspek-Aspek Job Insecurity