BAB III METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel terikat Y
: Kesiapan berubah 2. Variabel bebas X1
: Job Insecurity X2
: Job Involvement
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Kesiapan Berubah
Kesiapan berubah adalah perilaku karyawan yang menerima, merangkul dan mengadopsi perubahan serta bersedia untuk terlibat dalam aktivitas perubahan
tersebut. Kesiapan berubah diukur menggunakan skala yang disusun berdasarkan dimensi-dimensi kesiapan berubah yang dikemukakan oleh Holt et al 2003 pada
tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Dimensi Kesiapan Berubah
Dimensi Definisi
Appropriateness Keyakinan karyawan bahwa perubahan memang tepat
dilakukan dan organisasi akan mendapatkan keuntungan dengan menerapkan perubahan
Change specific efficacy Keyakinan
karyawan bahwa
mereka memiliki
keterampilan dan sanggup untuk melakukan tugas yang berkaitan dengan.perubahan
Management support Keyakinan atau persepsi karyawan bahwa pihak
manajemen akan mendukung dan berkomitmen untuk melaksanakan perubahan yang direncanakan
Personal valence Keuntungan personal yang akan diperoleh karyawan
ketika perubahan diimplementasikan
Universita Sumatera Utara
Skor kesiapan berubah diperoleh dari total skor seluruh dimensi dari skala kesiapan berubah. Skor tinggi pada skala kesiapan berubah menggambarkan
bahwa subjek memiliki kesiapan berubah yang tinggi dan sebaliknya skor rendah yang didapatkan menggambarkan bahwa subjek memiliki kesiapan berubah yang
rendah pula.
2. Job Insecurity
Job insecurity adalah ketidakamanan yang dipersepsi oleh pekerja mengenai kelanjutan pekerjaan dan aspek-aspek penting dalam pekerjaannya
karena adanya ancaman dari perubahan situasi kerjanya saat ini. Job insecurity diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan komponen job
insecurity yang dikemukakan oleh Ashford et al 1989 tabel berikut:
Tabel 2. Komponen Job Insecurity
Komponen Deskripsi
Severity of threat 1. Pentingnya aspek-aspek
pekerjaan job features Persepsi tentang pentingnya aspek-aspek pekerjaan
bagi diri karyawan. Misalnya: kesempatan untuk promosi dan kebebasan untuk mengatur jadwal kerja.
2. Kemungkinan munculnya perubahan negatif atau
kehilangan aspek-aspek dalm pekerjaan job features.
Persepsi tentang tingkat kemungkinan munculnya perubahan negatif atau ancaman terhadap aspek-
aspek pekerjaan yang dianggap penting. Misalnya kemungkinan mendapat promosi, mempertahankan
tingkat gaji atau memperoleh kenaikan gaji.
3. Pentingnya kejadian negatif dalam pekerjaan total job.
Persepsi tentang
pentingnya potensi
atau kemungkinan setiap peristiwa negatif terjadi pada
keseluruhan pekerjaan. 4. Kemungkinan munculnya
kejadian negatif atau kehilangan pekerjaan total
job Persepsi tentang tingkat kemungkinan terjadinya
peristiwa yang secara negatif mempengaruhi dan mengancam
keseluruhan pekerjaan.
Misalnya: kemungkinan dipecat atau demosi
Powerlesness Perasaan tidak berdaya karena kehilangan kontrol
terhadap pekerjaan
Universita Sumatera Utara
Skor job insecurity diperoleh dari total skor seluruh komponen dari skala job insecurity. Skor tinggi pada skala job insecurity menggambarkan bahwa
subjek memiliki tingkat job insecurity yang tinggi dan sebaliknya skor rendah yang didapatkan menggambarkan bahwa subjek memiliki tingkat job insecurity
yang rendah pula.
3. Job Involvement