Berita sebagai Hasil Konstruksi realitas Sosial

2.1.2 Berita sebagai Hasil Konstruksi realitas Sosial

Berita merupakan nyawa dari media massa. Keberadaan media massa, baik pada awal kelahirannya, masa perkembangannya, maupun sampai di era kejayaanya sekarang ini sehingga memasuki era informasi, bukan saja penting tetapi juga sangat menentukan arah peradaban umat manusia. Dengan demikian, berita yang memberi hidup media massa. Karena tanpa berita, media massa tidak akan bermakna apapun. Definisi berita menurut William S. Maulsby yang menyatakan bahwa : “Berita bisa didefinisikan sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta- fakta yang mempunyai arti yang penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian para pembaca berita di surat kabar tersebut”. Dan menurut Ric C. hepwood yang memberikan batasan : “Berita adalah laporan pertama dari kajian yang penting sehingga dapat menarik perhatian umum”. Pareno, 2005 : 6 Dalam memaknai realitas, media melakukan dua proses besar. Pertama, pemilihan fakta berdasarkan pada asumsi bahwa jurnalis tidak mungkin terlibat tanpa perspektif. Kedua, bagaimana suatu fakta terpilih tersebut disajikan kepada khalayak Eriyanto, 2003 : 116. Hal ini tentunya tidak dapat dilepaskan dari bagaimana fakta dapat diinterpretasikan dan dipahami oleh media. Berita – yang merupakan substansi jurnalisme – adalah rekonstruksi fakta social yang diceritakan sebagai wacana fakta media. Perspektif rekonstruksionis melihat realitas tak terbuka diteliti secara langsung, tetapi lebih merupakan cerminan suatu kenyataan yang hanya dapat dikonstruksi suatu pikiran. Konstruksi ini berisi suatu kesapakatan pemahaman, komunikasi intersubjektif, andil semua pihak, serta pengalaman dan interpretasi bersama terhadap makna, norma, peran dan aturan. Karena konstruksi fakta bersifat simbolik, maka bentuknya lebih diskursif, yakni dinyatakan, dilakukan, dikonfirmasi melalui teks atau wacana. Media harus selalu menyajikan dan menjelaskan tujuan dan nilai-nilai dalam masyarakat. Ini tidak berarti media harus mendramatisir pemberitaannya, melainkan berusaha mengaitkan suatu peristiwa yang pada hakikatnya merupakan makna keberadaan masyarakat dan hal-hal yang harus diraih. Alasannya, media adalah instrument pendidik masyarakat, sehingga media harus “memikul tanggung jawab sebagai pendidik dalam memaparkan segala sesuatu dengan mengaitkannya ke tujuan dasar masyarakat”. Rivers, Peterson dan Wensen, 2004 : 109

2.2 Ideologi Institusi Media

Dokumen yang terkait

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS.

0 3 47

PEMBINGKAIAN BERITA BAILOUT CENTURY (Studi Analisis Framing Tentang Bailout Century Pada Sidang Paripurna SPR di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas).

1 2 100

Pembingkaian Berita Sel Mewah Artalyta di Rutan Pondok Bambu Jakarta (analisis framing dalam surat kabar Jawa Pos dan Kompas).

0 4 102

Pembingkaian Berita Isu Reshuffle Kabinet (Studi Analisis Framing Berita Isu Reshuffle Kabinet di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas).

0 0 102

PEMBINGKAIAN BERITA KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI, 22 -23 MEI 2010. ( STUDI ANALISIS FRAMING KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI 22-23 MEI 2010).

0 1 79

PEMBINGKAIAN BERITA PEMBATALAN KUNJUNGAN KEPALA NEGARA KE BELANDA DI SURAT KABAR (Studi Analisis Framing Berita Pembatalan Kunjungan Kepala Negara ke Belanda di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas).

3 13 142

PEMBINGKAIAN BERITA PEMBATALAN KUNJUNGAN KEPALA NEGARA KE BELANDA DI SURAT KABAR (Studi Analisis Framing Berita Pembatalan Kunjungan Kepala Negara ke Belanda di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas)

0 0 17

KATA PENGANTAR - PEMBINGKAIAN BERITA RUU NIKAH SIRI DI SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS (Studi Analisis Framing RUU Nikah Siri di Surat Kabar Kompas dan Jawa Pos)

0 0 17

PEMBINGKAIAN BERITA KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI, 22 -23 MEI 2010. ( STUDI ANALISIS FRAMING KISRUH PILKADA DI MOJOKERTO PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN JAWA POS EDISI 22-23 MEI 2010).

0 0 22

Pembingkaian Berita Isu Reshuffle Kabinet (Studi Analisis Framing Berita Isu Reshuffle Kabinet di Surat Kabar Jawa Pos dan Kompas)

0 0 17