62
d. Dokumentasi
Dalam hal ini penulis mengumpulkan data primer dengan cara mencari data yang telah ada di bagian keuangan pemerintah kabupaten
Tulungagung, Dispenda dan Bappeda Kabupaten Tulungagung.
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.4.1. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak dapat dilakukan dengan berbagai
metode diantaranya metode Kolmogorov Smirnov Sumarsono, 2004 : 40.
a. Hipotesis
: H
: Data berdistribusi normal H
1
: Data tidak berdistribusi normal b. Daerah Keputusan :
- Tingkat signifikan 5 maka H diterima dan H
1
ditolak, berarti data berdistribusi normal
- Tingkat signifikan
≤ 5 maka H ditolak dan H
1
diterima, berarti data tidak berdistribusi normal
3.4.2. Teknik Analisis
Paired Sample T-Test
Dalam menganalisis data yang diperoleh, metode yang digunakan adalah Uji t untuk dua beda rata-rata dengan sampel yang berpasangan
Paired Sample T-Test. Uji ini digunakan untuk menguji dua beda rata-
63
rata dua sampel berpasangan, yaitu dengan membandingkan rata-rata dua sampel yang berpasangan, dimana subyek yang sama mengalami
pengukuran berbeda. Perumusan :
SD = 1
2 2
n n
d d
Suharyadi, 2003 : 103
Keterangan : SD = Standard Deviasi
d = Perbedaan rasio keuangan antara sebelum dan sesudah otonomi daerah
n = Jumlah sampel berpasangan
3.4.3. Uji Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis digunakan uji t untuk sampel yang berpasangan Paired Sample Test adalah sebagai berikut :
a. Hipotesis dua sisi
Ho : µ
1
= µ
2
Tidak ada perbedaan rasio keuangan sebelum dan sesudah pemberlakuan anggaran berbasis kinerja
Hi : µ
1
≠ µ
2
Ada perbedaan rasio keuangan sebelum dan sesudah pemberlakuan anggaran berbasis kinerja
b. Level of significance
α sebesar 0,05 dan n = 3
64
c. Nilai t
hitung
dengan rumus sebagai berikut : t
hitung
= n
Sd X
X
2 1
Sd
2
= 1
97 1
n d
d
i
Santoso, 2000 : 100 Keterangan :
n = Jumlah sampel
1
X = Rata-rata rasio keuangan sebelum pemberlakuan anggaran berbasis kinerja
2
X = Rata-rata rasio keuangan sesudah pemberlakuan anggaran berbasis kinerja
Sd = Standar deviasi dari d d
= Selisih observasi ke-i dari rasio keuangan sebelum otonomi daerah dengan rasio keuangan sesudah otonomi daerah.
d. Daerah Keputusan : -
Tingkat signifikan 5 maka H diterima dan H
1
ditolak, berarti tidak ada perbedaan rasio keuangan sebelum dan sesudah
pemberlakuan anggaran berbasis kinerja -
Tingkat signifikan ≤ 5 maka H
ditolak dan H
1
diterima, berarti ada perbedaan rasio keuangan sebelum dan sesudah pemberlakuan
anggaran berbasis kinerja
65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN