Pengertian Otonomi Daerah Dalih Penyelenggaraan otonomi Derah

45 4. Melihat pertumbuhan dan perkembangan perolehan pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan selama periode tertentu. Dalam penelitian ini, penelitian ini hanya menggunakan analisis rasio keuangan sebagai variable dalam pengukuran kinerja keuangan pada pemerintah daerah kota Tulungagung, yaitu: a. Rasio kemandirian keuangan daerah b. Rasio aktivitas c. Rasio pertumbuhan

2.2.8. Otonomi Daerah dan Desentralisasi

2.2.8.1. Pengertian Otonomi Daerah

Dalam Undang-undang No. 22 Tahun 1999 Pasal 1 butir b, yang dimaksud dengan otonomi daerah adalah: “Kewenangan daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.” Sedangkan daerah Otonom adalah : Kesatuan Masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan menguras setempat. Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa otonomi daerah dapat dilaksanakan, jika ada pelimpahan atau pemberian wewenang pemerintah dari pusat kepada daerah otonom. Berdasarkan ketentuan dalam UU No. 32 Tahun 1999 di atas dapat dikatakan otonom daerah 46 berarti adanya kewenangan untuk mengatur dan mengurus masyarakatnya sendiri berdasarkan pengertian dan substansi dari desentralisasi.

2.2.8.2. Dalih Penyelenggaraan otonomi Derah

Dalih penyelenggaraan otonom daerah telah disebutkan di dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 : Bahwa dalam menghadapi perkembangan ke depan, baik di dalam maupun luar negri, serta tantangan persaingan global dipandang perlu menyelenggarakan otonomi derah dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara profosional diwujudkan dengan peraturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional, serta penimbangan keuangan pusat dan daerah,sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan serta prestasi dan keanekaragaman daerah yang dilaksanakan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada dasarnya Undang-Undang No. 22 tahun 1999 juga masih menggunakan asas pemerintahan dalam Undang-Undang No. 5 tahun 1974. Asas-asas tersebut adalah desentralisasi,dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Perbedaannya adalah sebagai berikut: a. Pemberian asas desentralisasi penuh diberikan kepada pemerintah kabupaten dan kota dalam wujud otonomi luas, nyata dan betanggung jawab 47 b. Pelaksanaan asas dekonstrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. Asas desentralisasi penuh kepada daerah kabupaten dan kota berimplikasi pada penyelenggaraan otonomi daerah secara luas, nyata dan bertanggung jawab. Otonomi daerah secara luas berarti pemberian kewenangan daerah mencakup kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter. Dan fiscal, agama serta kewenangan di bidang lain. Otonomi daerah menjadi jalan untuk meringkas proses dan dengan demikian bias berarti penghematan pengeluaran pusat. Issue kemandirian bias dijadikan dalih oleh pusat untuk tidak secara penuh memikul tanggung jawab yang seharusnya dipikul oleh pusat Widarta,2001 : 8.

2.2.8.3. Tujuan Otonomi daerah

Dokumen yang terkait

Analisa Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Pada Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja (Studi Kasus: Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu).

2 64 103

Studi Komperatif Pengukuran Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Sebelum dan Sesudah Otonomi Khusus (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Aceh Timur).

1 47 113

Analisis Pengaruh Pemberlakuan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang

4 90 95

Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah Dalam Era Otonomi Daerah Studi Kasus pada Pemerintah Daeah Kabupaten Tobasa

2 34 104

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH ( Studi kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak )

8 37 18

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah).

0 4 16

ANALISIS KINERJA ANGGARAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN OTONOMI ANALISIS KINERJA ANGGARAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN WONOGIRI.

0 1 9

ANALISIS KINERJA ANGGARAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH ANALISIS KINERJA ANGGARAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 13

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2003-2005.

0 0 16

PENGARUH PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH : Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung.

0 4 54