57
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.1.1. Definisi Operasional
Definisi operasional menurut Nazir 1999:152 adalah suatu definisi yang diberikan kepada sesuatu dengan cara memberikan sesuatu dengan cara
memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan sesuatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variable tersebut.
3.1.2.Pengukuran Variabel
Variabel yang termasuk dalam penelitian ini adalah : a.
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah sebelum diberlakukannya anggaran berbasis kinerja
Rasio Kemandirian menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintah, pembangunan dan pelayanan
kepada masyarakat yang telah membayar pajak dan restribusi pada periode sebelum otonomi daerah. Pengukuran dinyatakan dalam satuan
prosentase termasuk dalam Skala Rasio. b.
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah sesudah diberlakukannya anggaran berbasis kinerja
Rasio Kemandirian menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintah, pembangunan dan pelayanan
58
kepada masyarakat yang telah membayar pajak dan restribusi pada periode sesudah otonomi daerah.
Rasio kemandirian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Rasio Kemandirian =
100 x
pinjaman dan
propinsi pusat
ah int
pemer bantuan
PAD Daerah
Asli tan
Pendapa
c. Rasio Aktivitas sebelum diberlakukannya anggaran berbasis kinerja
Rasio Aktivitas ditunjukan dengan rasio belanja rutin dan rasio belanja pembangunan periode sebelum otonomi daerah. Rasio ini
menggambarkan bagaimana pemerintah daerh memprioritaskan alokasi dananya pada belanja rutin dan belanja pembangunan secara optimal.
Pengukuran dinyatakan dalam satuan prosentase termasuk dalam Skala Rasio.
d. Rasio Aktivitas sesudah diberlakukannya anggaran berbasis kinerja
Rasio Aktivitas ditunjukkan dengan rasio belanja rutin dan rasio belanja pembangunan periode sesudah otonomi daerah. Rasio ini
menggambarkan bagaimana pemerintah daerah memprioritaskan alokasi dananya pada belanja rutin dan belanja pembangunan secara optimal.
Rasio aktivitas itu dapat diinformasikan sebagai berikut : 1.
Rasio belanja rutin =
100 x
APBD Total
rutin belanja
Total
2. Rasio belanja pembangunan =
100 x
APBD Total
n pembanguna
belanja Total
59
e. Rasio Pertumbuhan sebelum diberlakukannya anggaran berbasis kinerja
Rasio Pertumbuhan digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan pemerintah daerah dalam mempertahankan dan
meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai periode sebelum otonomi daerah. Pengukuran dinyatakan dalam suatu prosentase termasuk
dalam Skala Rasio. f.
Rasio Pertumbuhan sesudah diberlakukannya anggaran berbasis kinerja Rasio pertumbuhan digunakan untuk mengukur seberapa besar
kemampuan pemerintah daerah dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai periode sesudah otonomi
daerah. Rasio pertumbuhan ini dapat dirumuskan sebagai berikut : X =
100 x
1 Yrt
1 Yrt
Yrt
Halim, 2001 : 135 Keterangan :
X = Rasio pertumbuhan yang dinyatakan dalam persen
Yrt = Sumber penerimaan dan pengeluaran pada tahun ke-t
Yrt – 1 = Sumber penerimaan dan pengeluaran pada tahun ke-t – 1
3.2. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel