memecahkan masalah. Dari ketiga indikator berpikir kritis tersebut maka pada siklus I nilai rata-rata proses meningkatkan kreatifitas siswa yaitu 56,76,
kemudian meningkat pada siklus II menjadi 67,72 dan meningkat lagi pada siklus III menjadi 84,38.
2.2 Kerangka Berpikir
Praktisi pendidikan Arief Rachman menilai, kreatifitas dikembangkan dari proses pembelajaran yang tepat bukan dari materi-materi kurikulum, tapi
bagaimana guru menciptakan proses pembelajaran di dalam kelas agar anak senang bertanya, suka meneliti, dan senang menciptakan. Dari penjelasan
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa seorang guru diharapkan mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendemontsrasikan perilaku yang
kreatif. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kreatifitas siswa antara lain : 1 Guru menghargai hasil-hasil pikiran kreatif
siswa, 2 Guru respek terhadap pertanyaan, ide dan solusi siswa yang tidak biasa unusual, 3 Guru menunjukkan bahwa gagasan siswa adalah memiliki
nilai yang ditunjukkan dengan cara mendengarkan dan mempertimbangkan. Pada tataran ini, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan
kepada orang lain. Adapaun siswa dapat dikatakan memiliki tingkat kreatifitas belajar
yang baik apabila: 1 sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membangun, 2 mampu mengungkapkan pendapat secara spontan dan tidak
17
malu-malu, 3 daya imajinasi kuat tertarik dengan hal yang baru, 4 dapat bekerja sendiri, 5 sering mencoba hal baru.
KONDISI AWAL
TINDAKAN Guru belum
menggunakan model Problem Based
Learning
Guru menggunakan model Problem
Based Learning Banyak siswa yang
ramai Banyak siswa yang
tidak fokus dalam pembelajaran
SIKLUS I SIKLUS II
Diduga melalui penerapan model Problem Based learning dapat
meningkatkan kreatifitas
KONDISI AKHIR
pembelajaran tematik sub tema: jenis-jenis pekerjaan pada siswa
kelas IV SDN 6 Sendangharjo Tahun 20142015
Gambar 1. Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas
2.3 Hipotesis Tindakan
Adapun langkah-langkah singkat dari model problem based learning yaitu 1 orientasi siswa pada masalah, 2 guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya, 3 mengorganisasi siswa untuk meneliti, 4 guru membantu
siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut, 5 membimbing penyelidikan individual maupun
18
kelompok, 6 guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah, 7 mengembangkan dan menyajikan hasil karya, 8 guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya, 9 menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah, 10 guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Diharapkan siswa kelas IV SD N 6 Sendangharjo dapat meningkatkan kreatifitasnya dalam pembelajaran tematik sub tema jenis-jenis pekerjaan
dengan menggunakan model problem based learning.
19
BAB III METODE PENELITIAN