Peningkatan kreatifitas siswa dalam pembelajaran tematik sub tema : jenis-jenis pekerjaan melalui penerapan model problem based learning pada siswa kelas IV SDN 6 Sendangharjo tahun 2014/2015.

(1)

TAHUN 2014/2015 PURNAMANINGSIH

Program Studi PGSD UniversitasSanata Dharma Jl. Affandi (Gejayan) Mrican, TromolPos 29 Yogyakarta

Email: amil.amul@yahoo.com ABSTRAK

Latar Belakang Penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas pada siswa kelas IV SD N 6 Sendangharjo, karena pada dasarnya siswa cenderung hanya DMC (duduk, mendengarkan, catat). Jadi kreatifitas siswa kurang diolah dalam suatu pembelajaran. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model Problem Based Learning agar siswa mampu menyelesaikan masalah, sehingga siswa menjadi aktif dalam berfikir, berkomunikasi, mencari dan menyimpulkan.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas dalam pembelajaran tematik sub tema: jenis-jenis pekerjaan melalui penerapan model problembased learning pada siswa kelas IV SDN 6 Sendangharjo, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 6 Sendangharjo, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksankan dalam dua siklus. Metode pengumpulan data digunakan teknik observasi, non tes dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan adalah teknik kualitatif dananalisis deskriptif.

Dari hasil sebelumtindakanhingga tindakan siklus I sampai siklus II terjadi peningkatan kreatifitas pembelajaran tematik sub tema: jenis-jenis pekerjaan. Pada sebelum tindakan persentase pencapaian kreatifitas sebesar 30%. Pada siklus I persentase pencapaian kreatifitas sebesar 62%. Pada siklus II persentase pencapaian kreatifitas pembelajaran tematik sub tema: jenis-jenis pekerjaan sebesar 91%, hal ini menyatakan bahwa ada peningkatan sebanyak 29 % dari siklus I ke silkus II. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model

problem basedlearning dapat meningkatkan kreatifitas pembelajaran tematik sub tema:

jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas IV SDN 6 Sendangharjo semester gasal, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan tahun 2014/2015.


(2)

CREATIVITY FOR INCREASING STUDENT LEARNING IN THEMATIC SUB THEME : TYPES OF WORK THROUGH THE APPLICATION

OF MODEL PROBLEM BASED LEARNING IN CLASS IV SDN 6 SENDANGHARJO

YEAR 2014/2015

Purnamaningsih 111134164 Study Program PGSD

Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University

Background of this research is to improve students' creativity in fourth grade N 6 Sendangharjo, because basically students tend only DMC (sitting, listening, note). So the creativity of students are less processed in a study. In this study, researchers used a model of Problem Based Learning so that students are able to solve the problem, so that students become active in thinking, communicating, searching and concluded.

The purpose of this study is to enhance creativity in learning thematic sub-themes : the types of work through the application of Problem Based Learning models in grade IV SDN 6 Sendangharjo , District Karangrayung , Grobogan . This study uses a class action research . The subjects of this study were students of class IV SDN 6 Sendangharjo , District Karangrayung , Grobogan .

This class action research are conducted in two cycles . Data collection method used observation techniques , non-test and documentation . Technical analysis of the data used is qualitative and descriptive analysis techniques .

From the results of prior actions to act first cycle to the second cycle increased creativity thematic learning sub-themes : the kinds of jobs . In the prior action percentage creative achievement by 30 % . In the first cycle percentage creative achievement by 62 % . In the second cycle the percentage achievement of learning creativity thematic sub-themes : the types of work by 91 % , it is stated that there is an increase of 29 % from the first cycle to silkus II . From the above data it can be concluded that by applying the model of Problem Based Learning can improve learning creativity thematic sub-themes : the types of jobs in grade IV SDN 6 Sendangharjo odd semester , District Karangrayung , Grobogan year 2014/2015 .


(3)

PENINGKATAN KREATIFITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SUB TEMA: JENIS-JENIS PEKERJAAN MELALUI

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV SDN 6 SENDANGHARJO

TAHUN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

PURNAMANINGSIH 111134164

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015


(4)

(5)

(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Setulus hati, karya/skripsi ini saya persembahkan untuk :

 Allah SWT, atas segala rahmat yang diberikan pada saya sebagai hambanya, dan yang menjadi penerang dan Maha segalanya atas segala kagundahan dalam pengerjaan karya ilmiah ini.

 Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Haji Witono serta Ibu Sri Suwarni yang tak pernah lelah memberikan doa, semangat, motivasi, dan nasehat dengan penuh curahan rasa cinta dan kasih sayang yang sangat tulus kepada saya, anaknya.

 Nenek saya terkasih, Mbah Somo Ijoyo yang selalu memberikan rasa kasihnya kepada saya, cucunya.

 Saudara-saudariku tersayang, kakak saya Hariyanto, saudara kembar saya, Purnamaningrum dan si centil Mbak Atik Rahma.

 Keponakan-keponakan, Keluarga Pakdhe Santosa dan Budhe Muji yang selaku memberikan saya doa beserta semangat.

 Kedua mertua saya, Bapak Sarono Widodo,S.Pd.M,Pd dan Ibu Rukanti,S.Pd yang selalu membimbing saya dan memberikan nasehat selama pengerjaan skripsi.

 Suami saya Ganang Rickyanto Widodo yang tercinta, selalu memberikan doa, semangat dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi.

 Kedua adik ipar saya yang saya kasihi, Inneke Rizky Widodo dan Tian.

 Sahabat dan teman-teman tercinta saya tanpa bisa saya sebutkan satu per satu, yang selalu memberi semangat dan doa dimanapun keberadaan mereka.

 Teman-teman seperjuangan dalam suka dan duka, mahasiswa-mahasiswi angkatan 2011 terutama teman-teman seperjuangan kelas E ,Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.


(7)

HALAMAN MOTTO

Pengetahuan adalah kekuatan”

„Tiada doa yg lebih indah selain doa agar skripsi ini cepat

selesai‟

„Ku olah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea,

kubingkai dalam bab sejumlah lima, jadilah mahakarya,

gelar sarjana kuterima, orangtua,keluarga besar pun

bahagia‟

„Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam

ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri

sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali.

Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita

berada kepada Dia-

lah tempat meminta dan memohon‟

„Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedetik

saja, karena atas kelengahan kita tak akan bisa

dikembalikan seperti semula‟


(8)

(9)

(10)

ABSTRAK

PENINGKATAN KREATIFITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SUB TEMA: JENIS-JENIS PEKERJAAN MELALUI

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV SDN 6 SENDANGHARJO

TAHUN 2014/2015

Purnamaningsih 111134164 Program Studi PGSD

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Latar Belakang Penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas pada siswa kelas IV SD N 6 Sendangharjo, karena pada dasarnya siswa cenderung hanya DMC (duduk, mendengarkan, catat). Jadi kreatifitas siswa kurang diolah dalam suatu pembelajaran. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model

Problem Based Learning agar siswa mampu menyelesaikan masalah, sehingga

siswa menjadi aktif dalam berfikir, berkomunikasi, mencari dan menyimpulkan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas dalam

pembelajaran tematik sub tema: jenis-jenis pekerjaan melalui penerapan model

problem based learning pada siswa kelas IV SDN 6 Sendangharjo, Kecamatan

Karangrayung, Kabupaten Grobogan.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 6 Sendangharjo, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksankan dalam dua siklus. Metode pengumpulan data digunakan teknik observasi, non tes dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan adalah teknik kualitatif dan analisis deskriptif.

Dari hasil sebelum tindakan hingga tindakan siklus I sampai siklus II terjadi peningkatan kreatifitas pembelajaran tematik sub tema: jenis-jenis pekerjaan. Pada sebelum tindakan persentase pencapaian kreatifitas sebesar 30%. Pada siklus I persentase pencapaian kreatifitas sebesar 62%. Pada siklus II persentase pencapaian kreatifitas pembelajaran tematik sub tema: jenis-jenis pekerjaan sebesar 91%, hal ini menyatakan bahwa ada peningkatan sebanyak 29 % dari siklus I ke silkus II. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model problem

based learningdapat meningkatkan kreatifitas pembelajaran tematik sub tema:

jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas IV SDN 6 Sendangharjo semester gasal, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan tahun 2014/2015.


(11)

ABSTRACT

CREATIVITY FOR INCREASING STUDENT LEARNING IN THEMATIC SUB THEME : TYPES OF WORK THROUGH THE APPLICATION

OF MODEL PROBLEM BASED LEARNING IN CLASS IV SDN 6 SENDANGHARJO

YEAR 2014/2015

Purnamaningsih 111134164 Study Program PGSD

Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University

Background of this research is to improve students' creativity in fourth grade N 6 Sendangharjo, because basically students tend only DMC (sitting, listening, note). So the creativity of students are less processed in a study. In this study, researchers used a model of Problem Based Learning so that students are able to solve the problem, so that students become active in thinking, communicating, searching and concluded.

The purpose of this study is to enhance creativity in learning thematic sub- themes : the types of work through the application of Problem Based Learning models in grade IV SDN 6 Sendangharjo , District Karangrayung , Grobogan . This study uses a class action research . The subjects of this study were students of class IV SDN 6 Sendangharjo , District Karangrayung , Grobogan .

This class action research are conducted in two cycles . Data collection method used observation techniques , non-test and documentation . Technical analysis of the data used is qualitative and descriptive analysis techniques .

From the results of prior actions to act first cycle to the second cycle increased creativity thematic learning sub-themes : the kinds of jobs . In the prior action percentage creative achievement by 30 % . In the first cycle percentage creative achievement by 62 % . In the second cycle the percentage achievement of learning creativity thematic sub-themes : the types of work by 91 % , it is stated that there is an increase of 29 % from the first cycle to silkus II . From the above data it can be concluded that by applying the model of Problem Based Learning can improve learning creativity thematic sub-themes : the types of jobs in grade IV SDN 6 Sendangharjo odd semester , District Karangrayung , Grobogan year 2014/2015 . Keywords : Creativity Learning , Problem Based Learning Model .


(12)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan segala berkat, kasih dan Karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul PENINGKATAN KREATIFITAS

SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SUB TEMA: JENIS-JENIS PEKERJAAN MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV SDN 6 SENDANGHARJO ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Progran Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari dan merasakan bahwa

adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku Ketua Program

Pendidikan PGSD Universitas Sanata Dharma dan Ibu Christiyanti Aprinastuti,

S.Si.,M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi PGSD Universitas Sanata

Dharma.

3. Drs. Paulus Wahana, M. Hum selaku dosen pembimbing I dan Ibu Eny Winarti

M.Hum.,Ph.D selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia memberikan

bimbingan, petunjuk dan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi


(13)

(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... ABSTRAK...

ABSTRACT...

KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ...

DADTAR LEMBAR……… DAFTAR GRAFIK ………

DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN

i ii iii iv v vi vii viii ix x xii xiv xv xvi xvii xviii 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. Latar Belakang... Pembatasan Masalah... Rumusan Masalah Penelitian... Tujuan Penelitian... Manfaat Penelitian... Definisi Operasional..……….. 1 4 5 5 6 6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka ... 7 2.1.1. Teori-Teori Yang Mendukung ……..………

2.1.2. Hasil Penelitian Yang Relevan ……..………

7 15 2.2.

2.3.

Kerangka Berpikir ... Hipotesis Tindakan ...

16 17

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. 3.2. 3.3. 3.4.

Jenis Penelitian ... Setting Penelitian ... Persiapan ... Rencana Tindakan ...

19 20 20 21

3.4.1. Siklus I …...……… 3.4.2. Siklus II …...……….

21 25 3.5. 3.6. 3.7. 3.8. 3.9.

Teknik Pengumpulan Data ... Instrumen Pengumpulan Data ... Teknik Pengujian Instrumen ... Teknik Analisis Data ...

Indikator Keberhasilan ………..

28 33 35 36 37


(15)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. 4.2.

Hasil Penelitian ... Pembahasan ...

38 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. 5.2. 5.3.

Kesimpulan ... Keterbatasan Penelitian ... Saran ...

68 69 70


(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indikator Kreatifitas Siswa ... Tabel 2. Kriteria Kreatifitas Siswa ...

Tabel 3. Hasil Pencapaian Kreatifitas Siswa Pada Siklus I ………..

Tabel 4. Pencapaian Kreatifitas Siswa Pada Siklus I .………..

Tabel 5. Hasil Pencapaian Kreatifitas Siswa Pada Siklus II ………. Tabel 6. Pencapaian Kreatifitas Siswa Pada Siklus II ……….. Tabel 7. Kreatifitas Siswa (Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II) …………

Tabel 8. Data Guru SD N 6 Sendangharjo Tahun 2014/2015 ………

Tabel 9. Data Siswa SD N 6 Sendangharjo Tahun 2014/2015 ………… Tabel 10. Kreatifitas Siswa Pada Kondisi Awal ……… Tabel 11. Pencapaian Kreatifitas Siswa Pada Kondisi Awal ……….

31 35 42 45 50 52 54 61 62 63 65


(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas ... Gambar 2. Prosedur Penelitian Model Kemmis & Taggart ... Gambar 3. Denah Gedung SD N 6 Sendangharjo ...

17 19 60


(18)

DAFTAR LEMBAR

Lembar 1. Observasi Kreatifitas Siswa ………


(19)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Pencapaian Kreatifitas Siklus I ………...

Grafik 2. Pencapaian Kreatifitas Siklus II ………..……… Grafik 3. Pencapaian Kreatifitas Siswa Sebelum Siklus (Pra Siklus) …… Grafik 4. Pencapaian Kreatifitas Siswa Pada Kondisi Awal ……….

45 53 56 65


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP Siklus I ………...

Lampiran 2. RPP Siklus II ...

Lampiran 3. Kuesioner Kreatifitas Siswa …... Lampiran 4. Instrumen Observasi ………...

Lampiran 5. Catatan Harian Siswa …...

Lampiran 6. Instrumen Observasi Terstruktur ………... Lampiran 7. Hasil Wawancara Siswa ………...

Lampiran 8. Pedoman Wawancara Dialog Awal ...

Lampiran 9. Catatan Observasi Pendahuluan …...

Lampiran 10. Daftar Nama Siswa Kelas IV ... Lampiran 11. Pedoman Observasi Siklus I ………...

Lampiran 12. Pedoman Observasi Siklus II ……….. Lampiran 13. Daftar Nama Anggota Kelompok ……… Lampiran 14. Tanggapan Guru Kelas IV Setelah Penelitian ……… Lampiran 15. Surat Keterangan Melakukan Riset ………

Lampiran 16. Dokumentasi / Foto-Foto Kegiatan ………. 75 95 114 115 116 117 118 120 121 123 125 134 143 144 146 147


(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proses belajar merupakan kegiatan yang dilakukan antara seorang guru

dengan siswa dengan tujuan memperoleh informasi baru dari seorang guru.

Hal-hal yang diperhatikan dalam proses belajar yaitu penggunaan sebuah

model pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif. Tujuannya agar siswa

dapat tertarik dengan materi yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa

memahami dan ikut aktif dalam pembelajaran dan diharapkan anak menjadi

kreatif. Model pembelajaran adalah model diartikan sebagai jalan atau cara

yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu (Ngatmini, dkk., 2010:94).

Proses pembelajaran agar dapat maksimal dalam mencapai tujuan belajar harus

menerapkan sebuah model pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara terhadap siswa, mereka belum

mampu untuk lebih meningkatkan kretifitasnya dalam menjawab dan mengisi

lembar pertanyaan. Karena pada dasarnya, siswa cenderung hanya DMC

(duduk, mendengarkan, catat). Jadi, pada kondisi awal kreatifitas siswa kurang

diolah dalam suatu pembelajaran jenis-jenis pekerjaan. Menurut guru kelas IV

ibu Poncowatiningsih, siswa kurang kreatif dalam pelajaran tematik mengenai

jenis-jenis pekerjaan. Siswa kurang mampu menyebutkan dan menjelaskan


(22)

siswa mampu menyelesaikan masalah, sehingga siswa menjadi aktif dalam

berfikir, berkomunikasi, mencari dan menyimpulkan.

Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran

yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam segi kognitif,

psikomotorik, dan afektif antar mata pelajaran. Dengan pembelajaran tematik

siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang utuh dan bermakna. Utuh

dalam arti pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran

menjadi lebih bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa

kegiatan scientific pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami

konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata

yang menghubungkan antar konsep dalam mata pelajaran maupun antar mata

pelajaran. Jika dibandingkan dengan pendekatan konvensional, maka

pembelajaran tematik tampak lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam

belajar, sehingga siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran untuk

pembuatan keputusan. Di dalam kurikulum 2013 ini pembelajaran difokuskan

pada pendekatan scientific. Pendekatan scientific mengharuskan siswa

melaksanakan kegiatan 5M yaitu, 1) Mengamati, 2) Menanya, 3) Menalar, 4)

Mencoba, dan 5) Mengkomunikasikan.

Untuk dapat melaksanakan tersebut siswa harus mempunyai kreatifitas

belajar yang baik. Dalam pembelajaran, kreatifitas balajar sangat dibutuhkan

untuk memaksimalkan hasil belajar. Menurut Anies dalam Asmani (2013: 135)

proses pendidikan kita saat ini terlalu mementingkan aspek kognitif dan


(23)

Selama ini banyak orang yang berasumsi bahwa pembelajaran tematik

adalah pelajaran yang sulit dan mungkin jika bisa “dihilangkan” saja. Asumsi

tersebut muncul karena selama ini guru kurang bisa berinovasi dalam proses

pembelajaran. Guru kurang menguasai model-model pembelajaran yang

beragam, sehingga guru sering menggunakan metode pembelajaran yang itu-

itu saja. Hal itulah yang membuat siswa menjadi mudah cepat bosan ketika

pembelajaran, hal itu juga yang membuat tingkat kreatifitas belajar siswa

menjadi rendah. Kreatifitas sendiri yaitu kemampuan seseorang untuk

menciptakan sesuatu yang baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah

ada dan semuanya relatif berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.

Beberapa cara untuk meningkatkan kreatifitas siswa antara lain: a)

menggunakan model pembelajaran problem based learning, b) menumbuhkan

lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif, c) menghubungkan pelajaran

dengan pengalaman siswa, d) belajar dan bermain, serta, e) memanfaaatkan

perangkat multimedia dalam pembelajaran.

Adapun permasalahan yang terdapat di sekolah adalah kreatifitas siswa

yang rendah dan mempengaruhi ketidaktertarikan siswa untuk mengikuti

pembelajaran didalam kelas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru

harus berusaha agar siswa lebih tertarik dan mengikuti pelajaran sehingga

dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran. Salah satu upaya

yang dapat dilakukan guru adalah dengan memilih model pembelajaran yang


(24)

dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk

berkembang sesuai dengan keinginan dan kemampuan. Maka beberapa model

pembelajaran yang dipandang sejalan dengan dan cocok dengan prinsip-prinsip

pendekatan saintifik antara lain model pembelajaran problem based learning.

Penulis menggunakan model problem based learning karena model

pembelajaran problem based learning adalah pembelajaran berbasis masalah

yang terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang otentik dan

bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk

melakukan penyelidikan terhadap suatu masalah dalam hal ini mengenai

penyelidikan suatu masalah yang memang sedan terjadi disekitar mereka

sehingga diharapkan pemilihan permasalahan ini dapat diterima oleh siswa dan

mampu meningkatkan kreatifitas siswa. Berdasar pemikiran tersebut, maka

penulis mencoba melakukan penelitian ini yang berjudul “Peningkatkan

Kreatifitas Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Sub Tema: Jenis-Jenis

Pekerjaan Melalui Penerapan Model Problem Based Learning Pada Siswa

Kelas IV SDN 6 Sendangharjo Tahun 2014/2015”. 1.2 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan mempermudah pemahaman antar variabel,

maka dalam penelitian ini akan dibatasi masalah-masalahnya yaitu sebagai

berikut:

a) Peningkatan kreatifitas siswa dalam pembelajaran tematik membahas

subtema: jenis-jenis pekerjaan yang diterapkan bagi siswa kelas IV


(25)

b) Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning membahas

subtema : jenis-jenis pekerjaan yang diterapkan bagi siswa kelas IV SD

N 6 Sendangharjo.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan

dikaji peneliti yaitu sebagai berikut :

a)

b)

Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tematik dengan subtema jenis-jenis

pekerjaan melalui penerapan model problem based learning dapat

meningkatkan kreatifitas siswa kelas IV SD N 6 Sendangharjo?

Apakah pembelajaran tematik dengan sub tema jenis-jenis pekerjaan

melalui penerapan model problem based learning dapat meningkatkan

kreatifitas siswa kelas IV SD N 6 Sendangharjo?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

a)

b)

Untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran tematik melalui

penerapan model problem based learning dalam peningkatkan kreatifitas

siswa kelas IV SD N 6 Sendangharjo tahun ajaran 2014/2015.

Untuk meningkatkan dan mengetahui kreatifitas siswa melalui penerapan

model problem based learning dalam peningkatkan kreatifitas siswa kelas


(26)

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat:

a) Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini menambah teori dalam peningkatan

kreatifitas siswa melalui model pembelajaran problem based learning.

b) Praktis

Bagi siswa

Peningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran tematik sub

tema: jenis-jenis pekerjaan melalui penerapan model problem based

learning pada siswa kelas IV SD N 6 Sendangharjo tahun 2014/2015

Bagi Guru

Sebagai masukan yang dapat menambah pengetahuan mengenai

model problem based learning dalam rangka meningkatkan kreatifitas

dalam pembelajaran tematik sub tema: “jenis-jenis pekerjaan”. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas

pembinaan berkelanjutan kepada guru kelas IV SD N 6 Sendangharjo.

1.6 Definisi Operasional

a) Indikator kreatifitas pada siswa yaitu (1) memiliki rasa ingin tahu; (2) sering

mengajukan pertanyaan yang membangun; (3) memberikan banyak gagasan


(27)

spontan dan tidak malu-malu; (5) mempunyai atau menghargai keindahan;

(6) bebas berfikir dalam belajar; (7) memiliki rasa humor tinggi; (8)

memiliki daya imajinasi yang kuat; (9) mampu mengajukan pemikiran,

gagasan pemecahan masalah yang berbeda dengan orang lain; (10) dapat

bekerja sendiri; (11) sering mencoba hal-hal baru; dan (12) mampu

mengembangkan atau merinci suatu gagasan.

b) Model pembelajaran problem based learning adalah belajar dengan

memanfaatkan masalah dan siswa harus melakukan pencarian atau


(28)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Teori-Teori Yang Mendukung

2.1.1.1 Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik sebagai suatu pendekatan belajar mengajar

yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema untuk memberikan

pengalaman bermakna bagi siswa. Pengalaman bermakna maksudnya anak

memahami konsep – konsep yang telah mereka pelajari itu melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka

pahami (Tim Pengembang PGSD,1996).

Menurut Mulyadi ( 2011 : 65 ) pembelajaran tematik adalah

pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa

mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada

siswa.

2.1.1.2 Pengertian Kreatifitas

Kreatifitas merupakan suatu unsur kekuatan sumber daya manusia

yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi

baru, asosiasi baru berdasarkan bahan, informasi, data atau elemen-elemen


(29)

Menurut Asmani (2013:141-142) berfikir kreatif adalah kebiasaan

dari pikiran yang selalu dilatih untuk memperhatikan intuisi, menghidupkan

imajinasi, mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru, membuka sudut

pandang yang menakjubkan dan membangkitkan ide-ide yang tidak terduga.

Menurut Ilahi (2012:191-192) berpikir kretif dapat membantu siswa

dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi, sehingga mampu

mengatasi kesulitan-kesulitan hidup yang berkembang. Berdasarkan paparan

dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas

belajar sub tema macam-macam energi adalah menciptakan sesuatu yang baru

berdasarkan bahan, informasi, data atau elemen-elemen yang sudah ada

sebelumnya menjadi hal-hal yang bermakna dan bermanfaat agar siswa dapat

mengembangkan daya pikir sehingga siswa dapat memecahkan masalah yang

ditemukan dilingkungannya dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.1.3 Indikator kreatifitas dalam pembelajaran

Langley dalam Mark K. Smith (2009: 10) berpendapat bahwa

kreatifitas dalam konteks penemuan ilmiah merupakan satu bentuk pemecahan

masalah. Secara spesifik, mereka mengajukan bahwa penemuan masalah-

masalah dan pemformulasiannya mencakup hal yang sama yang mendasari

proses-proses kognitif dari penyelidikan heuristik dan generasi sasaran antara

sebagai jenis perilaku pemecahan masalah yang lain. Siswa dapat dikatakan

memiliki tingkat kreatifitas belajar yang baik apabila: 1) sering mengajukan


(30)

pendapat secara spontan dan tidak malu-malu, 3) daya imajinasi kuat (tertarik

dengan hal yang baru), 4) dapat bekerja sendiri, 5) sering mencoba hal baru.

2.1.1.4 Faktor yang mempengaruhi kreatifitas

Kesempatan untuk belajar kreatif ditentukan oleh banyak faktor

antara lain sikap dan minat siswa, guru orang tua, lingkungan rumah dan kelas

atau sekolah, waktu, uang dan bahan-bahan (Conny Semiawan, dkk. 1990).

Menurut Amabile (1989) dalam Munandar (2004: 113-114) . Ada

beberapa faktor yang mempengaruhi kreatifitas belajar siswa :

1. Sikap orang tua terhadap kreatifitas anak

Sudah lebih dari tiga puluh tahun pakar psikologis mengemukakan

bahwa sikap dan nilai orang tua berkaitan erat dengan kreatifitas anak jika kita

menggabung hasil penelitian dilapangan dengan teori-teori penelitian

laboratorium mengenai kreatifitas dengan tes psikologis kita meperoleh

petunjuk bagaimana sikap orang tua secara langsung mempengaruhi kreatifitas

anak mereka.

2. Kebebasan

Orang tua yang percaya untuk memberikan kebebasan kepada anak

cenderung mempunyai anak kreatif. Mereka tidak otoriter, tidak selalu mau


(31)

3. Aspek

Anak yang kreatif biasanya mempunyai orang tua yang

menghormati mereka sebagai individu, percaya akan kemampuan mereka dan

mengharagai keunikan anak.

4. Kedekatan emosional

Kreatifitas anak dapat dihambat dengan suasana emosional yang

mencerminkan rasa permusuhan, penolakan dan terpisah.

5. Prestasi Bukan Angka

Orang tua anak kreatif menghargai prestasi anak, mereka

mendorong anak untuk berusaha sebaik-baikknya dan menghasilkan karya-

karya yang baik.

6. Menghargai Kreatifitas

Anak yang kreatif memperoleh dorongan dari orang tua untuk

melakukan hal-hal yang kreatif.

7. Strategi mengajar guru

Dalam kegiatan mengajar sehari-hari dapat digunakan sejumlah

strategi khusus yang dapat meningkatkan kreatifitas. Penilaian guru terhadap

pekerjaan murid yang dapat dilakukan dengan cara :

8. Memberi umpan balik berarti dari pada evaluasi yang abstrak

dan tidak jelas.


(32)

10. Penekanan terhadap “apa yang telah kamu pelajari” dan bukan

pada “bagaimana melakukannya”.

11. Hadiah

Anak senang menerima hadiah dan kadang-kadang melakukan

segala sesuatu untuk memperolehnya. Hadiah yang terbaik untuk pekerjaan

yang baik adalah kesempatan menampilkan dan mempresentasikan pekerjaan

sendiri dan pekerjaan tambahan.

12. Pilihan

Sedapat mungkin berilah kesempatan kepada anak memilih apa

yang nyaman bagi dia selama hal itu sesuain dengan ketentuan yang ada.

2.1.1.5 Model Pembelajaran Problem Based Learning

Pengertian Problem Based Learning Problem Based Learning

(pembelajaran berbasis masalah) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang

menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk

belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta

untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi

pelajaran. Pembelajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsang

berfikir tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk didalamnya

belajar bagaimana belajar. Peran guru dalam pembelajaran berbasis masalah

adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi

penyelidikan dan dialog. Problem Based Learning merupakan suatu model


(33)

tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan

yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki

keterampilan untuk memecahkan masalah. Problem Based Learning

merupakan proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan

masalah dalam kehidupan nyata dan kemudian dari masalah ini siswa

dirangsang untuk mempelajari masalah ini berdasarkan pengetahuan dan

pengalaman baru.

2.1.1.6 Keunggulan model pembelajaran Problem Based Learning adalah:

1) Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih

memahami isi pelajaran, 2) Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan

peserta didik serta memberikan kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru

bagi peserta didik, 3) Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas

pembelajaran peserta didik, 4) Pemecahan masalah dapat membantu peserta

didik bagaimana mentrasfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah

dalam kehidupan nyata, 5) Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik

untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggungjawab dalam

pembelajaran yang mereka lakukan, 6) Melalui pemecahan masalah dianggap

lebih menyenangkan dan disukai peserta didik, 7) Pemecahan masalah dapat

mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis dan

mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan

pengetahuan baru, 8) Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada


(34)

dunia nyata, 9) Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat peserta didik

untuk secara terus menerus belajar.

2.1.1.7 Kelemahan model problem based learning adalah: 1) Manakala

peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa

masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa

enggan untuk mencoba, 2) Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem

solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan, 3) Tanpa pemahaman

mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari,

maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

2.1.1.8 Langkah-langkah Penerapan Metode Problem Based Learning : 1)

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan sarana yang dibutuhkan, 2) Guru

memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktifitas pemecahan masalah nyata yang

dipilih atau ditentukan, 3) Guru membantu siswa mendifinisikan dan

mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang sudah

diorientasikan pada tahap sebelumnya, 4) Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk

mendapatkan kejelasan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah, 5)

Guru membantu siswa untuk membagi tugas dan merencanakan atau

menyiapkan karya yang sesuai sebagai hasil pemecahan masalah dalam bentuk

laporan, 6) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi


(35)

2.1.1.9 Pembelajaran tematik memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini

sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan

siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai

fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk

melakukan aktivitas belajar.

2) Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung

kepada siswa. Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada

sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih

abstrak.

3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran

menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan

tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.

4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata

pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian siswa mampu


(36)

siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan

sehari-hari.

2.1.2 Hasil Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Miadi Harseno (2013), dengan judul “upaya meningkatkan

kreatifitas belajar IPA melalui penerapan metode STAD pada siswa kelas IV

SDN 3 Monggot Geyer Grobogan tahun 2012/2013’ dengan kesimpulan bahwa

ada peningkatan kreatifitas dalam pembelajaran IPA melalui penerapan strategi

pembelajaran STAD yang dapat dilihat dari beberapa indikator, yaitu 1) adanya

peningkatan kreatifitas dalam hal bertanya, 2) adanya peningkatan kreatifitas

dalam mengembangkan dan mengajukan ide, 3) adanya peningkatan kreatifitas

memberikan jawaban atas pertanyaan dari guru atau siswa lain, dan 4) adanya

peningkatan kreatifitas mengerjakan lembar pertanyaan.

Penelitian yang kedua dikutip dari Neni Fitriawati (2010) yang berjudul

“Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dalam Meningkatkan Kreatifitas Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD

N 2 Sendangharjo ” dengan kesimpulan melalui penggunaan model Problem Based Learning pada materi masalah sosial dalam pembelajaran IPS

mengalami peningkatan dari setiap tindakan dan setiap siklusnya. Hal tersebut

dapat digambarkan pada rata-rata kemampuan siswa dalam menunjukan


(37)

memecahkan masalah. Dari ketiga indikator berpikir kritis tersebut maka pada

siklus I nilai rata-rata proses meningkatkan kreatifitas siswa yaitu 56,76,

kemudian meningkat pada siklus II menjadi 67,72 dan meningkat lagi pada

siklus III menjadi 84,38.

2.2 Kerangka Berpikir

Praktisi pendidikan Arief Rachman menilai, kreatifitas dikembangkan dari

proses pembelajaran yang tepat bukan dari materi-materi kurikulum, tapi

bagaimana guru menciptakan proses pembelajaran di dalam kelas agar anak

senang bertanya, suka meneliti, dan senang menciptakan. Dari penjelasan

diatas dapat diambil kesimpulan bahwa seorang guru diharapkan mampu

memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendemontsrasikan perilaku yang

kreatif. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan

kreatifitas siswa antara lain : 1) Guru menghargai hasil-hasil pikiran kreatif

siswa, 2) Guru respek terhadap pertanyaan, ide dan solusi siswa yang tidak

biasa (unusual), 3) Guru menunjukkan bahwa gagasan siswa adalah memiliki

nilai yang ditunjukkan dengan cara mendengarkan dan mempertimbangkan.

Pada tataran ini, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan

kepada orang lain.

Adapaun siswa dapat dikatakan memiliki tingkat kreatifitas belajar


(38)

malu-malu, 3) daya imajinasi kuat (tertarik dengan hal yang baru), 4) dapat

bekerja sendiri, 5) sering mencoba hal baru.

KONDISI AWAL TINDAKAN Guru belum menggunakan model Problem Based Learning Guru menggunakan model Problem Based Learning

Banyak siswa yang ramai

Banyak siswa yang tidak fokus dalam pembelajaran

SIKLUS I

SIKLUS II

Diduga melalui penerapan model

Problem Based learning dapat

meningkatkan kreatifitas KONDISI

AKHIR

pembelajaran tematik sub tema: jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas IV SDN 6 Sendangharjo Tahun 2014/2015

Gambar 1. Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas

2.3 Hipotesis Tindakan

Adapun langkah-langkah singkat dari model problem based learning

yaitu 1) orientasi siswa pada masalah, 2) guru menjelaskan tujuan

pembelajaran, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah

yang dipilihnya, 3) mengorganisasi siswa untuk meneliti, 4) guru membantu

siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan


(39)

kelompok, 6) guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang

sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan

pemecahan masalah, 7) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, 8) guru

membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai

seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas

dengan temannya, 9) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

masalah, 10) guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

Diharapkan siswa kelas IV SD N 6 Sendangharjo dapat meningkatkan

kreatifitasnya dalam pembelajaran tematik sub tema jenis-jenis pekerjaan


(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Prosedur

penelitian yang dilakukan berbentuk siklus yang mengacu pada model Kemmis

& Taggart (Depdiknas, 2005:11). Setiap siklus terdiri empat kegiatan pokok,

yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan

refleksi (reflection). Sejalan dengan pendapat tersebut di atas maka alur

penelitian dilaksanakan sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arikunto

(2007:16) dengan tahapan yang lazim dilalui, meliputi: (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi serta revisi.

Perencanaan

Refleksi

Refleksi

SIKLUS I

Pengamatan Perencanaan

SIKLUS II

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Pengamatan Tercapai?


(41)

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN 6 Sendangharjo Desa

Sendangharjo, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan November semester ganjil tahun

2014/2015.

3.2.3 Subyek Penelitian

3.2.3.1 Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 6

Sendangharjo yang berjumlah 25 anak.

3.2.3.2 Guru kelas IV SDN 6 Sendangharjo Kecamatan

Karangrayung, Kabupaten Grobogan.

3.2.4 Objek Penelitian

Obyek yang akan diteliti adalah peningkatan kreatifitas siswa kelas IV SD

N 6 Sendangharjo dengan sub tema jenis-jenis pekerjaan menggunakan model

Problem Based Learning.

3.3 Persiapan Penelitian

3.3.1 Perijinan

a) Membuat proposal perijinan terlebih dahulu. b) Mengajukan

persetujuan proposal kepada dosen mata kuliah. c) Setelah dosen menyetujui


(42)

penelitian di SD yang sudah ditujukan dari proposal. e) Setelah surat permohonan

ijin dari kampus disetujui, lalu datang ke sekolah untuk meminta permohonan ijin

melakukan penelitian. f) Setelah pihak kepala sekolah dan pihak guru sudah

memberi ijin, peneliti menyusun jadwal kegiatan penelitian. g) Peneliti kembali

melakukan penelitian di SD N 6 Sendangharjo.

3.4 Rencana Tindakan

3.4.1 Siklus I

3.4.1.1 Perencanaan

Siklus penelitian tindakan kelas dimulai dengan kegiatan perencanaan.

Tahap ini merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan dan menjadi acuan

dalam melaksanakan tindakan. Perencanaan tindakan merupakan kegiatan

mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penelitian,

diantaranya; 1) Identifikasi masalah dan menetapkan alternatif pemecahan masalah,

2) Menetapkan kompetensi dasar dan indicator, 3) Merencanakan pembelajaran, 4)

Memilih bahan pelajaran yang sesuai, 5) Menyusun RPP, 6) Menyiapkan lembar

observasi, 7) Menyusun format catatan kejadian, 8) Menyusun format kegiatan

refleksi, 9) Menyusun alat-alat evaluasi.

Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan identifikasi dan perumusan

masalah yang telah dibuat sebelumnya. Sebelum melakukan penelitian pada tema

berbagai pekerjaan, Subtema jenis-jenis pekerjaan, pembelajaran 1 peneliti

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) dari tiap siklus. RPP siklus


(43)

dengan RPP siklus II, dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 6 x 35

menit. Selain menyusun RPP peneliti juga mempersiapkan lembar evaluasi dan

pedoman observasi.

3.4.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan adalah langkah yang kedua dalam siklus penelitian

tindakan kelas dan merupakan kegiatan proses pembelajaran yang sesuai dengan

perencanaan yang telah disiapkan. Jadi pelaksanaan tindakan merupakan

implementasi dari perencanaan penelitian yang telah ditetapkan dalam setiap siklus.

1. Pendahuluan ( 15 menit )

1.1 Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan menyakan kabar

mereka.

1.2 Guru mengajak siswa untuk berdoa dan meminta seorang siswa memimpin

doa.

1.3 Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum

melaksanakan pembelajaran inti.

1.4 Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

1.5 Guru menyampaikan tujuan

1.6 Guru melaksanakan kegiatan penyegaran untuk membuat siswa


(44)

2.1 Mengorientasi peserta didik pada masalah

Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-

aktivitas yang akan dilakukan.

2.2 Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.

Siswa dalam kelompok membagi kegiatan pembelajaran.

2.3 Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok

Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugasnya secara mandiri dan

berkelompok dan siswa mampu mengumpulkan informasi sebangyak-banyaknya.

2.4 Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya

Siswa mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator

pameran. Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-

guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan

balik.

2.5 Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah

Siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan

penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta

siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama

proses kegiatan belajarnya.

3. Penutup ( 15 menit )

3.1 Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil kegiatan yang telah

dilakukan.


(45)

3.3 Guru mengajak siswa untuk berdoa sebalum mengakhiri pelajaran.

3.4.1.3 Observasi

Melakukan observasi untuk merekam data yang diperlukan. Indikator

yang diamati meliputi: (1) sering mengajukan pertanyaan, (2) mampu

mengungkapkan pendapat dengan tidak malu-malu, (3) daya imajinasi kuat (

tertarik dengan hal yang baru ), (4) dapat bekerja sendiri, (5) sering mencoba hal

yang baru. Setelah pengamatan dilakukan selama proses tindakan berlangsung,

maka hasil pengamatan di diskusikan dengan teman sejawat guna mendapatkan

refleksi. Observer dalam memantau proses belajar mengajar menggunakan lembar

observasi.

3.4.1.4 Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan evaluasi dan observasi proses pembelajaran

baik mengenai kekurangan maupun keberhasilan bagi siswa. Adapun pelaksanaan

refleksi sebagai berikut : 1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan

selama pelaksanaan tindakan, 2) Melakukan pertemuan dengan observer untuk

membahas hasil evaluasi tentang pelaksanaan tindakan pembelajaran, 3)

Mencermati berbagai kelemahan atau kelebihan yang telah terjadi, 4) Menetapkan

alternatif perbaikan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus


(46)

3.4.2 Siklus II

3.4.2.1 Perencanaan

Perencanaan tindakan merupakan kegiatan mempersiapkan segala

sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, diantaranya; 1) Peneliti

mengidentifikasi masalah yang muncul pada siklus I yang belum teratasi dan

menetapkan alternatif pemecahan masalah, 2) Peneliti menyiapkan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang berbeda dengan yang diterapkan di siklus I, 3)

Menyiapkan lembar observasi, 4) Menyiapkan soal yang akan diujikan.

3.4.2.2 Pelaksanaa Tindakan

Pelaksanaan program tindakan siklus II yang mengacu pada identifikasi

masalah yang muncul pada siklus I, sesuai dengan alternatif pemecahan masalah

yang sudah ditentukan, antara lain melalui: 1) Memantapkan kemampuan dasar

siswa sebelum pembelajaran dimulai, 2) Menerapkan pembelajaran dengan model

problem based learning upaya meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran

tematik sub tema: jenis-jenis pekerjaan. Dengan kegiatan diantara:

1. Pendahuluan ( 15 menit )

1.1 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan

kabar mereka.

1.2 Guru mengajak siswa untuk berdoa dan meminta seorang siswa memimpin


(47)

1.3 Guru melakukan apersepsi sebagai awal komunikasi guru sebelum

melaksanakan pembelajaran inti.

1.4 Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti

pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan bernyanyi” gundul-gundul pacul” bersama.

1.5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

1.6 Siswa dibentuk kelompok dengan setiap kelompok beranggotakan 5 siswa.

2. Kegiatan inti ( 180 menit )

2.1 Mengorientasi peserta didik pada masalah

2.1.1 Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan

aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.

2.1.2 Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.

2.1.3 Siswa dalam kelompok membagi kegiatan pembelajaran.

2.1.4 Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok

2.1.5 Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugasnya secara mandiri

dan berkelompok dan siswa mampu mengumpulkan informasi sebangyak-

banyaknya.

2.1.6 Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya

2.1.7 Siswa mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai

organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa

lainnya, guru-guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.


(48)

2.1.8 Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah

siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan

penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta

siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama

proses kegiatan belajarnya.

3. Penutup ( 15 menit )

3.1 Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil kegiatan yang telah

dilakukan.

3.2 Siswa diminta untuk refleksi dari kegiatan yang sudah dilakukan.

3.3 Guru mengajak siswa untuk berdoa sebalum mengakhiri pelajaran.

3.4 Pada setiap sesi kegiatan penerapan lanjutan perlu ada waktu jeda untuk

mengecek penguasaan siswa, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pada sesi

berikutnya.

3.4.2.1 Observasi

Peneliti melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran. Pengamatan

atau observasi dilaksanakan untuk mengamati cara guru mengajar dengan model

problem based learning dan pengamatan terhadap kreativitas siswa dalam proses


(49)

3.4.2.2 Refleksi

Peneliti mengadakan refleksi dari evaluasi dan observasi selama kegiatan

pelaksanaan tindakan. Hasil evaluasi siswa menunjukkan kreativitas siswa dalam

pembelajaran tematik subtema: jenis-jenis pekerjaan meningkat dan sangat

memuaskan, yaitu dengan pencapaian 80 % dari siswa.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan tehnik non tes,

pengamatan/observasi, wawancara, angket, skala, dan dokumentasi digunakan pada

akhir siklus I dan siklus II yang terdiri atas materi sub tema jenis-jenis pekerjaan,

sedangkan tehnik non tes meliputi, observasi, dokumentasi, dokumentasi

digunakan untuk mengumpulkan data tentang kreatifitas dalam pembelajaran.

Adapun penjelasan tentang teknik pengumpulan data sebagai berikut :

Non Tes

Teknik tes bukanlah satu-satunya teknik untuk melakukan evaluasi hasil

belajar, sebab masih ada teknik lainnya yang dapat digunakan, yaitu teknik non tes.

Dengan teknik non tes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik

dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik melainkan dilakukan melalui:

Pengamatan atau observasi

Secara umum, pengertian observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan


(50)

No Aspek Nilai

1 Siswa dapat mengajukan pertanyaan 4

2 Siswa mampu mengungkapkan pendapat 4

3 Siswa tertarik dengan hal baru 4

4 Siswa dapat bekerja sendiri 4

5 Siswa mampu memcoba hal baru 4 sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran

pengamatan. Alat yang digunakan berupa lembar observasi yang disusun dalam

bentuk check list atau skala penilaian. Observasi yang dilakukan adalah observasi

langsung, observasi ini di lakukan pada siswa kelas IV SDN 6 Sendangharjo,

Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan yang seluruhnya berjumlah 25

siswa. Observasi di lakukan untuk mengetahui kreatifitas siswa selama proses

pembelajaran. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan oleh peneliti selama proses

pembelajaran sub tema jenis-jenis pekerjaan.


(51)

No Aspek TIDAK YA

1 Apakah kamu bekerja sama dengan kelompok?

2

Apakah kamu selalu memberikan masukan

didalam kelompok?

3

Apakah kamu selalu bertanya guru ketika

mengalami kesulitan?

4

Apakah kamu mengerjakan soal yang diberikan

guru? Wawancara

Secara umum yang dimaksud dengan wawancara adalah cara menghimpun

bahan-bahan keterangan yang dilasanakan dengan melakukan tanya jawab lisan

secara sepihak. Alat yang digunakan adalah pedoman wawancara yang mengacu

pada tujuan yang telah ditetapkan.

Angket

Angket adalah wawancara yang dilakukan secara tertulis. Angket dapat

digunakan sebagai alat penilaian hasil belajar. Angket dapat diberikan langsung

kepada peserta didik.


(52)

No

Nama Siswa

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5

Jumlah Rata

- Rata

% 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Aji

2 Krisna 3 Nur S

4 Putri

5 Sholikin

6 Farid

7 Adra 8 Ika

9 Ahmad

10 Alex

11 Niken

12 Rizky 13 Ficky Skala

Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat, perhatian, dan lain-lain

yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden dan hasilnya

dalam bentuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Dokumentasi

Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan keterangan dan penerangan pengetahuan dan bukti instrumen penelitian dari data yang sudah ada.


(53)

14 Febri

15 Bagas 16 Sakha

17 Ilham

18 Wahyu

19 Dimas

20 Aditya 21 Sekar

22 Thomas

23 Bagus

24 Isma 25 Reza

Keterangan:

Indikator 1= Siswa dapat mengajukan pertanyaan

Skor 1 = siswa tidak pernah mengajukan pertanyaan

Skor 2 = siswa kadang – kadang mengajukan pertanyaan Skor 3 = siswa sering mengajukan pertanyaan

Skor 4 = siswa selalu mengajukan pertanyaan

Indikator 2 = siswa mampu mengungkapkan pendapat

Skor 1 = siswa tidak pernah mengungkapkan pendapat

Skor 2 = siswa kadang-kadang mengungkapkan pendapat

Skor 3 = siswa sering mengungkapkan pendapat

Skor 4 = siswa selalu mengungkapkan pendapat

Indikator 3 = Siswa tertarik dengan hal baru (daya imajinasi kuat)


(54)

lanjutan

Skor 2 = siswa kadang-kadang tertarik dengan hal baru

Skor 3 = siswa sering tetarik dengan hal baru

Skor 4 = siswa selalu tertarik dengan hal baru

Indikator 4 = siswa dapat bekerja sendiri

Skor 1 = siswa tidak pernah dapat bekerja sendiri

Skor 2 = siswa kadang-kadang dapat bekerja sendiri

Skor 3 = siswa sering dapat bekerja sendiri

Skor 4 = siswa selalu dapat bekerja sendiri

Indikator 5 = siswa senang mencoba hal yang baru

Skor 1 = siswa tidak pernah senang mencoba hal yang baru

Skor 2 = siswa kadang-kadang senang mencoba hal yang baru

Skor 3 = siswa sering senang mencoba hal yang baru

Skor 4 = siswa selalu senang mencoba hal yang baru

3.6 Instrumen Penelitian

3.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, maka dilakukan

uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian.

3.6.1.1 Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau


(55)

mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang

diteliti secara tepat (Notoatmodjo, 2005). Instrumen dikatakan valid jika intrumen

mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Penelitian ini dilakukan uji validitas

instrumen (kuesioner) dengan menggunakan korelasi product moment (Arikunto,

2006). Adapun ketentuan hasil pengujiannya adalah apabila diperoleh nilai r hitung

lebih besar dari r tabel, maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Uji validitas kuesioner kreativitas anak sebanyak 5 pertanyaan telah dilakukan

pada 25 siswa kelas IV SD N 6 Sendangharjo. Uji validitas dilakukan di SD N 6

Sendangharjo karena memiliki karakteristik yang sama dengan SD N 1

Sendangharjo.

Nilai r tabel dengan menggunakan df = n-2 = 25-2 = 23 pada tingkat

kemaknaan 5% didapat nilai r tabel 0,444. Nilai r hitung (Corected Item-Total

Correlation) 40 pertanyaan pada rentang 0,447 sampai 0,946 sehingga kuesioner

dinyatakan valid.

3.6.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat pengumpulan data atau instrument cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah

baik (Arikunto, 2006). Penilaian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

internal consistency yaitu melakukan uji coba instrumen satu kali saja. Teknik

analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan Alpha Cronbach. Instrumen


(56)

Presentase Kriteria

>75% – 100% Sangat tinggi >50% – 74,99% Tinggi >25% – 49,99% Sedang 0% – 24,99% Rendah

Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach alpha = 0,979 > dari 0,6

sehingga kuesioner tersebut dinyatakan reliabel.

Presentase pencapaian kreatifitas = jumlah skor yang diperoleh setiap siswa

jumlah skor maksimal x100

Misalnya : 15

20

× 100

= 75 %

Skor maksimal = skor maksimal tiap indikator x jumlah indikator

3.7 Teknik Pengujian Instrumen

Tabel 2 : Kriteria Kreatifitas Siswa

3.7.1 Analisis Angket Respon Siswa

Angket respon siswa terdiri atas 14 butir pertanyaan dengan rincian 12 butir

pertanyaan positif dan dua butir pertanyaan negatif. Data hasil angket dibuat


(57)

3.8 Teknik Analisis Data

Indikator kinerja pencapaian yang diharapkan peneliti adalah dapat

meningkatkan kreatifitas pembelajaran tematik sub tema: jenis-jenis pekerjaan

melalui model Problem Based Learning pada siswa kelas IV SDN 6 Sendangharjo

tahun 2014/2015, dengan pencapaian 80% dari jumlah siswa.

Untuk mengetahui keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dilakukan

analisa terhadap data yang diperoleh. Analisa data dilakukan dengan cara:

1. Menentukan persentase kreatifitas siswa cukup tes dengan

menggunakan rumus :

Keterangan:

X = rata-rata kreatifitas cukup

X= ∑ 1 ∑ x1 = jumlah persentase kreatifitas

cukup

N = banyak siswa yang mengikuti tes

2. Menentukan daya serap siswa

2.1 Daya serap perorangan

Seorang siswa dikatakan kreatifitasnya cukup apabila ia telah mencapai nilai ≥ 70.

2.2 Daya serap klasikal

Suatu kelas dikatakan kreatifitasnya cukup apabila kelas tersebut telah mendapat


(58)

Untuk mengetahui ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus:

Keterangan:

P = Pencarian Persentase

P = x 100% B = Banyak siswa yang kreatifitasnya

cukup

N = Banyak siswa yang mengikuti tes

3.9 Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila rata – rata skor

kemampuan berpikir kreatif mencapai jumlah skor yang diperoleh atau persentase


(59)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Penelitian Siklus I

4.1.1.1 Perencanaan

Pada perencanaa proses pembelajaran tematik sub tema: jenis-jenis pekerjaan

pada siswa kelas IV yang bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas siswa.

Perencanaan tindakan kelas pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 4 November

2014 dengan alokasi waktu 6 x 35 menit.

Perencanaan tindakan kelas pada siklus I mulai menerapkan model pembelajaran

problem based learning. Materi pembelajaran yang disampaikan adalah sub tema:

jenis-jenis pekerjaan, pembelajaran 1.

4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus satu ini

dilaksanakan tanggal 4 November 2014 dimulai dari 07.00-12.10 WIB dengan

jumlah siswa 25 siswa. Materi subtema: jenis-jenis pekerjaan.

Pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran ( RPP ). Guru terlebih dahulu mengucapkan salam dan menanyakan

kabar mereka, kemudian berdoa dan mengecek kehadiran siswa sebelum memulai

pelajaran. Guru memotivasi siswa dengan cara siswa diajak bernyanyi “lihat kebunku”. Kemudian siswa dibentuk kelompok yang berangotakan 5 siswa setiap


(60)

untuk siklus I, dengan terlebih dahulu menjelaskan langkah-langkah pembelajaran

model problem based learning. Langkah petama guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan memotivasi siswa, mengorganisasikan siswa, membimbing

penyelidikan individual, mengembangkan dan menyajikan hasil kemudian siswa

menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. kemudian siswa diajak

Siswa mengamati gambar proses pembuatan teh ( buku siswa halaman 1 ),

mengamati tiga gambar yeng berisi jenis profesi dari tempat yang berbeda ( buku

siswa halaman 2 ), mengamati peta sederhana ( buku siswa halaman 3 ), Siswa

membaca dalam hati, bacaan tentang Ulil Si Daun Teh ( buku siswa halaman 4 ).

Kemudian guru memberikan rumusan masalah.

Permasalahan tersebut dipecahkan dengan melaksanakan kegiatan scientific

yang meliputi: 1) mengamati, 2) menanya, 3) menalar, 4) mencoba, dan 5)

mengkomunikasikan, setelah siswa selesai melaksanakan kegiatan scientific

tersebut dan memperoleh penyelelesaian dari rumusan masalah, kemudian siswa

diminta untuk mempresentasikan jawabannya di depan kelas, sementara itu siswa

yang lain mengamati jawaban yang dipresentasikan temannya sudah benar atau

belum. Siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan tanggapan serta bertanya

apabila mereka belum paham.

Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, dengan

tujuan untuk mengetahui seberapa paham mereka mengenai materi tersebut.

Peneliti bertindak sebagai pengajar sekaligus melakukan observasi terhadap


(61)

mencatat dalam lembar observasi. Hasil dari penelitian ini akan digunakan sebagai

bahan untuk menyusun refleksi.

4.1.1.3 Pengamatan tindakan kelas siklus I

Tindak mengajar

Pembelajaran pada siklus I dimulai dengan salam dan menanyakan kabar,

kemudian berdoa dan mengecek kehadiran siswa serta memotivasi siswa dengan

cara mengajak siswa membuat teh hangat kemudian meminumnya bersama-sama

setalah itu menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Permasalahan yang disajikan oleh guru adalah contoh permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan jenis-jenis pekerjaan. Kemudian

permasalahan tersebut dicari solusi pemecahannya dengan melaksanakan kegiatan

yang meliputi:

a) Mengamati: Siswa mengamati gambar proses pembuatan teh ( buku siswa

halaman 1 ), Siswa mengamati tiga gambar yeng berisi jenis profesi dari tempat

yang berbeda ( buku siswa halaman 2 ), Siswa mengamati peta sederhana ( buku

siswa halaman 3 ), Siswa membaca dalam hati, bacaan tentang Ulil Si Daun The (

buku siswa halaman 4 ).

b) Menanya: siswa berfikir tentang proses pembuatan teh, jenis-jenis profesi,

jenis-jenis pekerjaan yang ada di dataran rendah, dataran tinggi, perairan dan jenis

pekerjaan yang terdapat di teks bacaan Ulil Si Daun Teh.


(62)

d) Menalar: siswa menuliskan laporannya tentang proses pembuatan teh, siswa

menuliskan keterangan tentang tiga jenis profesi dibagian bawah gambar, siswa

menganalis pengaruh antara jenis pekerjaan dan kondisi geografis tempat tinggal

suatu masyarakat, siswa menuliskan proses Ulil Si Daun Teh (buku siswa halaman

4)

e) Mengkomunikasikan: siswa menceritakan kembali proses pembuatan teh,

menceritakan keadaan wilayah tempat tinggal mereka dan jenis-jenis pekerjaan

yang ada, siswa menceritakan kembali bacaan Ulil Si Daun Teh.

Siswa memperoleh penyelesaian dari kegiatan tersebut, kemudian siswa

mempresentasikan di depan kelas, sementara siswa yang lain mengamati jawaban

yang dipresentasikan temannya apakah sudah benar atau belum. Siswa diberi

kesempatan untuk menyampaikan tanggapan serta bertanya apabila belum paham.

Kemudian guru mengoreksi jawaban siswa apakah sudah tepat atau belum.

Guru menyampaikan materi-materi mengenai jenis-jenis pekerjaan pada

pembelajaran 1. Sebagai penutup pembelajaran siswa dipandu guru membuat

kesimpulan mengenai materi jenis-jenis pekerjaan.

Tindak Belajar

Diawal pembelajaran, siswa masih belum terbiasa dengan model pembelajaran

problem based learning, sehingga mengakibatkan siswa susah dikondisikan.

Selama proses pembelajaran siswa cenderung gaduh kurang memperhatikan


(63)

No

Nama

Siswa

Indikator

Jumlah % Kriteria 1 2 3 4 5

1 Aji 1 1 1 1 1 13 65% Tinggi Pada pelaksanaan tindak siklus I diperoleh hasil siswa yang kreatifitasnya

rendah ada 2 siswa (8%), siswa yang kreatifitasnya cukup ada 3 siswa (12%), siswa

yang kreatifitasnya baik ada 5 siswa (20%) dan siswa yang kreatifitasnya sangat

baik ada 15 siswa (60%).

4.1.1.4 Refleksi Terhadap Tindakan Siklus I

Refleksi tindakan kelas siklus I dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas IV

pada tanggal 5 November 2014 yang dapat digunakan untuk perbaikan tindakan

kelas pada siklus II. Penelitian pada siklus I belum menunjukkan peningkatan yang

maksimal. Berdasarkan hasil refleksi ini diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat

sebagai saran untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya yaitu,

Tindakan yang sudah berhasil pada siklus I

Tindakan yang sudah berhasil pada siklus I berdasarkan analisis tindakan antara

peneliti dan teman sejawat adalah: a) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran sudah

sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) tindakan siklus I, b)

Kreatifitas siswa dalam pembelajaran sudah mengalami peningkatan.

Dari hasil yang didapat maka kegiatan belajar siswa dapat dibuat tabel sebagai

berikut :


(64)

2 Krisna 3 4 3 3 3 16 80% Sangat

Tinggi

3 Nur S 3 3 3 3 4 16 80% Sangat

Tinggi

4 Putri 3 3 2 2 3 13 65% Tinggi

5 Sholikin 4 3 3 3 3 16 80% Sangat

Tinggi

6 Farid 4 3 3 3 3 16 80% Sangat

Tinggi

7 Adra 3 3 3 3 4 16 80% Sangat

Tinggi

8 Ika 3 2 3 2 3 13 65% Tinggi

9 Ahmad 3 2 3 2 3 13 65% Tinggi

10 Alex 4 4 4 3 4 19 95% Sangat

Tinggi

11 Niken 1 1 1 1 1 5 25% Cukup

12 Rizky 3 4 3 3 4 17 85% Sangat

Tinggi

13 Ficky 3 3 3 3 4 16 80% Sangat

Tinggi

14 Febri 3 3 4 3 4 17 85% Sangat


(65)

15 Bagas 3 2 2 2 3 12 60% Tinggi

16 Sakha 3 3 3 3 4 16 80% Sangat

Tinggi

17 Ilham 3 2 2 2 3 12 60% Tinggi

18 Wahyu 3 3 4 3 3 16 80% Sangat

Tinggi

19 Dimas 3 2 2 3 1 11 55% Tinggi

20 Aditya 2 1 2 2 3 10 50% Tinggi

21 Sekar 3 3 3 3 4 16 80% Sangat

Tinggi

22 Thomas 3 3 3 4 3 16 80% Sangat

Tinggi

23 Bagus 2 2 2 2 2 10 50% Tinggi

24 Isma 3 3 4 3 3 16 80% Sangat

Tinggi

25 Reza 4 3 3 3 3 16 80% Sangat

Tinggi

Jumlah 73 66 69 65 76 357 1745%


(66)

Skor

(%)

Kategori Banyaknya siswa Kreatifitas (%)

0 – 25 Kreatifitas siswa rendah 2 8% 26 - 50 Kretifitas siswa cukup 3 12%

51 - 75 Kreatifitas siswa tinggi 5 20%

76 - 100 Kreatifitas siswa sangat

tinggi

15 60% Tabel 4 : Pencapaian Kreatifitas Siswa Pada Siklus I

Grafik 1 : Pencapaian Kreatifitas Siklus I

70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%

Kreatifitas Rendah Kreatifitas Cukup Kreatifitas Tinggi Kreatifitas Sangat Tinggi

1) Tindakan yang belum berhasil pada siklus I

Tindakan yang belum berhasil pada siklus I berdasarkan analisis tindakan

antara peneliti dengan guru kelas IV adalah sebagai berikut: a) Kreatifitas siswa


(67)

mengerjakan tugas masih banyak siswa yang belum bisa menyelesaikan persoalan

yang diberikan oleh guru secara mandiri.

Solusi tindakan perbaikan untuk siklus I

Peneliti dan guru kelas IV bersepakat untuk melakukan perbaikan pada

siklus II. Tindakan yang akan dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut: a)

Peneliti harus lebih memfokuskan perhatian pada siswa untuk mengurangi

kegaduhan yaitu dengan memberikan peringatan pada siswa, b) Peneliti perlu

memberikan motivasi kepada siswa dan memberikan arahan mengenai hal-hal yang

harus dilakukan dalam diskusi kelompok, c) Peneliti perlu mengoptimalkan

penggunaan model pembelajaran problem based learning untuk upaya

meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran tematik subtema: jenis-jenis

pekerjaan.

Evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan kelas siklus I

Hasil refleksi menunjukkan bahwa pada siklus I masih perlu perbaikan

kerena belum menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Evaluasi pada

siklus I ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang akan terjadi pada siklus

berikutnya. Adapun evaluasi tersebut adalah: a) Pada pertemenuan berikutnya

peneliti harus lebih memfokuskan perhatian pada siswa untuk mengurangi

kegaduhan yaitu dengan memberikan peringatan pada siswa, b) Peneliti perlu


(68)

harus dilakukan dalam diskusi kelompok, c) Peneliti perlu mengoptimalkan

penggunaaan model pembelajaran problem based learning.

4.1.2 Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

4.1.2.1 Perencanaan Tindakan Kelas Siklus II

Perencanaan proses pembelajaran tematik subtema: jenis-jenis pekerjaan pada

pembelajaran 3 pada siswa kelas IV SDN 6 Sendangharjo bertujuan upaya

meningkatkan kreativitas pembelajaran siswa. Perencanaan tindakan kelas pada

siklus II ini dilaksanakan tanggal 6 November 2014 dengan alokasi waktu 6 x 35

menit, berdasarkan RPP yang telah dibuat oleh peneliti. Perencanaan siklus II ini

menggunakan model pembelajaran problem based learning, dengan materi

pembelajaran Subtema: jenis-jenis pekerjaan pembelajaran 3.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 6 November

2014 dimulai pukul 07.00-12.10 WIB, dengan jumlah siswa 25 siswa. Materi

pembelajaran adalah subtema: jenis-jenis pekerjaan, pembelajaran 3. Pembelajaran

dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sebelum

memulai pembelajaran guru terlebih dahulu mengucapkan salam dan menanyakan

kabar siswa, kemudian berdoa dengan dipimpin salah satu siswa serta guru

mengecek kehadiran siswa dan memotivasi siswa.

Pada saat pembelajaran, guru menerapkan model pembelajaran problem based

learning, dengan terlebih dahulu menjelaskan langkah-langkah pembelajaran


(69)

dengan anggota masing-masing kelompok 5 siswa, kemudian guru menyajikan

permasalahan mengenai jenis-jenis pekerjaan.

Permasalahan yang disajikan oleh guru adalah contoh permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari. Kemudian permasalahan tersebut di diskusikan bersama

dalam kelompok masing-masing. Dalam diskusi tersebut siswa melaksanakan

kegiatan scientific yang meliputi: 1) mengamati, 2) menanya, 3) mengumpulkan

informasi, 4) menalar, 5) mengkomunikasikan. Setelah siswa melaksanakan

kegiatan tersebut dan memperoleh penyelesaian kemudian beberapa siswa

mempresentasikan jawabannya di depan kelas, sementara siswa yang lain

mengamati jawaban yang dipresentasikan di depan kelas apakah sudah benar atau

belum. Siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan tanggapan serta bertanya

apabila mereka belum mengerti. Kemudian guru menyampaikan materi dan setelah

itu siswa berlatih mengerjakan lembar kerja siswa yang sudah dipersiapkan, diakhir

pembelajaran siswa dipandu guru menyimpulkan hasil kegiatan yang sudah

dilakukan.

Peneliti bertindak sebagai pengajar sekaligus melakukan observasi terhadap

kreatifitas siswa dalam pembelajaran tematik subtema: jenis-jenis pekerjaan.

Peneliti juga mencatat hal-hal penting yang terjadi selama proses pembelajaran

yang dicatat dalam lembar observasi, catatan lapangan dan setelah pembelajaran

selesai teman sejawat diminta untuk memberi tanggapan. Hasil dari penelitian ini

akan digunakan sebagai bahan untuk menyusun refleksi.


(70)

Pembelajaran pada siklus II dimulai dengan salam, menyapa siswa, berdoa dan

mengecek kehadiran siswa, memotivasi siswa serta menyampaikan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai. Dalam kelompok siswa melakukan kegiatan 1)

mengamati: Siswa mengamati gambar jenis pekerjaan dan benda yang

dihasilkannya (buku siswa halaman 6), Siswa membaca materi tentang luas bangun

datar (buku siswa halaman 7), Siswa membaca dalam hati, bacaan tentang semut

dan belalang ( buku siswa halaman 9 ). Kemudian guru menjelaskan materi dengan

singkat. 2) menanya: siswa diberi kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum

mereka pahami 3) mengumpulkan informasi: siswa mengidentifikasi jenis-jenis

pekerjan dan benda yang dihasilkannya,siswa menghitung luas permukaan meja,

siswa menuliskan manfaat bekerja dan siswa menjelaskan sikap-sikap yang harus

dimiliki oleh seorang pekerja, 4) Menalar: siswa menuliskan hasil diskusinya

bersama anggota kelompoknya 5) Mengkomunikasikan: siswa

mengkomunikasikan hasil hasil diskusinya.

Siswa memperoleh penyelesaian dari kegiatan tersebut, kemudian siswa

mempresentasikan di depan kelas, sementara siswa yang lain mengamati jawaban

yang dipresentasikan temannya apakah sudah benar atau belum. Siswa diberi

kesempatan untuk menyampaikan tanggapan serta bertanya apabila belum paham.

Kemudian guru mengoreksi jawaban siswa apakah sudah tepat atau belum.

Guru menyampaikan materi materi mengenai jenis-jenis pekerjaan. Kemudian

siswa mengerjakan soal yang ada dilembar kerja siswa, Sebagai penutup

pembelajaran siswa dipandu guru menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.


(71)

Tindak belajar pada siklus II ini sudah terlaksana dengan baik, siswa sudah

terbiasa dengan model pembelajaran problem based learning sehingga terlihat

bahwa siswa lebih kreatif dalam pembelajaran tematik subtema: jenis-jenis

pekerjaan. Hal itu terbukti dengan adanya peningkatan yang signifikan.

Pada pelaksanaan tindakan siklus II diperoleh hasil siswa yang kreatifitasnya sangat

baik mencapai 22 siswa (88%) dan 3 (12%) siswa lainya mempunyai kreatifitas

baik.

4.1.1.4 Refleksi Terhadap Tindakan Siklus II

Refleksi tindakan kelas siklua II dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas IV pada

tanggal 7 November 2014. Hasil observasi tindakan kelas siklus II yang telah

dilaksanakan, di diskusikan bersama-sama dengan guru kelas IV bahwa pada siklus

II terjadi peningkatan yang optimal dan sudah sesuai dengan harapan peneliti yaitu

lebih dari 80% dari jumlah siswa yang kreatifitasnya sangat baik.

Tindakan yang sudah berhasil pada siklus II berdasarkan analisis tindakan peneliti

adalah sebagai berikut: 1) Suasana pembelajaran dikelas sudah kondusif, karena

peneliti sebagai guru dapat mengendalikan siswa sehingga kagiatan belajar siswa

menjadi lebih tearah, 2) Peneliti sudah menerapkan model pembelajaran problem

based learning sesuai dengan rencana, 3) Kreatifitas siswa dalam pembelajaran

sudah mengalami peningkatan yang optimal sesuai dengan harapan peneliti,

Tabel 5 : Hasil Pencapaian Kreatifitas Siswa Pada Siklus II


(72)

No Nama siswa 1 2 3 4 5 Jumlah %

1 Aji 3 2 2 3 3 13 65%

2 Krisna 3 4 3 3 3 16 80%

3 Nur S 4 3 3 3 4 17 85%

4 Putri 3 3 4 3 3 16 80%

5 Sholikin 4 4 4 4 4 20 100%

6 Farid 3 4 3 3 3 16 80%

7 Adra 3 4 3 3 4 17 85%

8 Ika 4 3 3 3 3 16 80%

9 Ahmad 3 4 4 3 4 18 90%

10 Alex 4 4 4 4 4 20 100%

11 Niken 3 3 3 3 2 14 70%

12 Rizky 3 3 3 2 3 14 70%

13 Ficky 4 3 3 3 4 17 85%

14 Febri 4 4 3 4 4 19 95%

15 Bagas 4 3 3 3 4 17 85%

16 Sakha 4 3 3 4 4 18 90%

17 Ilham 3 3 4 3 3 16 80%

18 Wahyu 4 4 4 4 4 20 100%

19 Dimas 3 3 4 3 4 17 85%

20 Aditya 4 4 3 3 4 18 90%


(73)

22 Thomas 4 3 4 3 4 18 90%

23 Bagus 3 4 3 3 4 17 85%

24 Isma 3 3 4 3 3 16 80%

25 Reza 4 3 3 3 4 17 85%

Jumlah 88 85 84 80 90 427 2135%

Rata-rata 88% 85% 84% 80% 90% 85%

Skor

(%)

Kategori Banyaknya siswa Kreatifitas (%)

0 – 25 Kreatifitas siswa rendah - 0% 26 - 50 Kretifitas siswa cukup - 0%

51 - 75 Kreatifitas siswa tinggi 3 12% Presentase pencapaian kreatifitas = jumlah skor yang diperoleh setiap siswa

jumlah skor maksimal x100

Misalnya : 15

20

× 100

= 75 %

Skor maksimal = skor maksimal tiap indikator x jumlah indikator


(74)

88 %

12 % 0 0

76 - 100 Kreatifitas sangat tinggi 22 88%

Jumlah 25 100%

Grafik 2 : Pencapaian Kreatifitas Siklus II

Grafik Pendapaian Kreatifitas Siswa Pada Siklus II

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Pencapaian Kreatifitas Pada Siklus II Kreatifitas Rendah Kreatifitas Cukup Kreatifitas Tinggi Kreatifitas Sangat Tinggi

4.1.1.5 Evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan kelas siklus II

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II maka peneliti menyimpulkan bahwa

kegiatan pembelajaran terjadi peningkatan kreatifitas siswa yang optimal.

Peningkatan kreatifitas siswa dalam pembelajaran terlihat dari meningkatnya rata-

rata yaitu 85%.

Indikator-indikator sudah terpenuhi, maka pelaksanaan penelitian dirasa sudah

cukup sampai siklus II, yang artinya tidak perlu lagi dilakukan penelitian

selanjutnya.


(75)

No Nama Siswa %

Pra siklus Siklus I Siklus II

1 Aji 25% 25% 85%

2 Krisna 30% 80% 95%

3 Nur S 40% 80% 85%

4 Putri 25% 65% 90%

5 Sholikin 55% 80% 95%

6 Farid 25% 80% 95% Berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan pada tindakan siklus I dan

siklus II melalui penerapan model pembelajaran problem based learning, terjadi

peningkatan pada kreatifitas siswa dalam pembelajaran tematik subtema: jenis-jenis

pekerjaan. Peningkatan yang terjadi sesuai dengan indikator kreatifitas siswa dalam

pembelajaran yang digunakan oleh peneliti yang meliputi: 1) kemampuan siswa

dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membangun, 2) kemampuan siswa

dalam mengungkapkan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu, 3)

kemampuan imajinasi siswa, 4) kemampuan siswa untuk bekerja sendiri, 5)

kemampuan siswa dalam mencoba hal baru.

Data yang diperoleh peneliti mengenai kreatifitas siswa dalam pembelajaran

tematik subtema: jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas IV SDN 6 Sendangharjo

mulai dari sebelum dilakukan tindakan sampai dengan tindakan siklus II disajikan

dalam tabel berikut.


(76)

8 Ika 25% 80% 80%

9 Ahmad 25% 90% 95%

10 Alex 80% 100% 100%

11 Niken 25% 70% 70%

12 Rizky 25% 70% 95%

13 Ficky 35% 85% 95%

14 Febri 25% 95% 90%

15 Bagas 25% 85% 95%

16 Sakha 30% 90% 100%

17 Ilham 25% 80% 95%

18 Wahyu 35% 100% 100%

19 Dimas 25% 85% 95%

20 Aditya 30% 90% 90%

21 Sekar 25% 100% 95%

22 Thomas 30% 90% 95%

23 Bagus 30% 85% 85%

24 Isma 30% 80% 80%

25 Reza 55% 85% 85%

Jumlah 815% 1745% 2135%


(77)

Adapun grafik yang menunjukkan peningkatan kreatifitas pembelajaran tematik

sub tema: jenis-jenis pekerjaan mulai dari sebelum tindakan sampai pada siklus II

dapat digambarkan sebagai berikut:

Grafik 3 : Pencapaian Kreatifitas Siswa Sebelum Siklus (Pra Siklus)

100%

80%

60%

40%

20%

0%

Pencapaian kreatifitas dari sebelum siklus hingga siklus II

Sebelum Siklus 1 Siklus 2 siklus

4.2 Pembahasan

SDN 6 Sendangharjo berdiri tahun 1985 dengan luas tanah 3420 m2. Sekolah

dasar tersebut memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru dan kepala sekolah.

Dalam lingkungan SDN 6 Sendangharjo terdapat variasi kehidupan masyarakat.

Rata-rata latar belakang para siswa yang bersekolah di SDN 6 Sendangharjo berasal

dari kalangan masyarakat menengah ke bawah.


(78)

Dengan mengharap Ridho Allah SWT di bawah pimpinan Bapak Tri

Wibowo,S.Pd, SDN 6 Sendangharjo bertekat meningkatkan kwalitas pendidikan

yang memadai agar meningkatkan kinerja semua guru yang pada akhirnya dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

4.2.1 Letak Geografis Tempat Penelitian

SDN 6 Sendangharjo terletak di dusun Sendangharjo, Desa Sendangharjo,

Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan. Letaknya dipinggir jalan depan

pasar Sendangharjo arah menuju kota Purwodadi jika dari Juwangi. SDN 6

Sendangharjo juga terletak menjadi satu dengan SDN 1 Sendangharjo, PAUD Bina

dan TK (Taman Kanak-Kanak) Bina.

4.2.2 Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

Visi sekolah

1. Cerdas berpikir, terampil berkarya, berbudi luhur.

Misi sekolah

1. Mewujudkan lulusan yang bermutu, berprestasi di bidang akademik dan non

akademik, memiliki ketrampilan dan berbudi pekerti luhur.

2. Mewujudkan dokumentasi KTSP dan Kurikulum 2013 secara lengkap, sesuai


(1)

Kondisi Kelas dan Siswa Saat Mengisi Lembar Kuisioner dan KBM

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

Daftar Riwayat Hidup

Nama lengkap penulis, yaitu Purnamaningsih lahir di

Surakarta. Pada tanggal 29 November 1992, merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara dari pasangan Bapak Haji Witono dan Ibu Sri Suwarni. Penulis berkebangsaan Indonesia dan beragama Islam. Kini penulis beralamat di Gadoh Rt 04/Rw 08, Sendangharjo, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan. Adapun riwayat pendidikan penulis, yaitu pada tahun 1999 lulus dari TK Muhammadiyah Klaten. Kemudian melanjutkan di SD Negeri 4 Barenglor, Klaten Utara dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2008 lulus dari SMP Negeri 1 Klaten dan melanjutkan ke SMA Negeri 3 Klaten, lulus tahun 2011 . Setelah itu kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pada semester akhir tahun 2015 penulis telah menyelesaikan Skripsi yang berjudul “PENINGKATAN KREATIFITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK SUB TEMA: JENIS-JENIS PEKERJAAN MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV SDN 6 SENDANGHARJO TAHUN2014/2015“.

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI