Latar Belakang Masalah Evaluasi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Kabupaten Halmahera Utara.
4 sekolah-sekolah di daerah terpencil. Karena kebutuhan sekolah yang berada
di daerah terpencil berbeda dengan kebutuhan sekolah di pusat kota. Pulang Pisau merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan
Tengah yang memberikan perhatian lebih kepada dunia pendidikan, terutama tingkat SD hingga SMA.Sejak tahun 2008, pendidikan tingkat SD
hingga SMA telah digratiskan dengan memadukan BOS. Sekolah gratis di SDN Bahaur Hulu 2, memiliki 206 siswa.
Sekolah ini mendapat dana BOS Rp 30, juta setiap triwulan yang diambil melalui Kantor Pos, dan BOS triwulan IV tercatat sudah cair. Dana BOS
dipergunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan sekolah seperti alat tulis kantor, buku, membayar listrik, telepon, rehab ringan serta membayar
guru honorer. Sekolah ini juga mendapat bantuan rehab ruang kelas pada tahun 2012 sebesar Rp 302 juta. Dana tersebut untuk merehab 3 ruang
kelas, sehingga menjadi layak untuk kegiatan belajar mengajar. Dengan perbaikan ini, ruang kelas yang tadinya bocor, lantai lapuk dan dinding juga
sudah rusak, kini menjadi bagus kembali. Beberapa ruang kelas memang masih ada yang belum direhab, tapi kondisinya masih layak untuk kegiatan
belajar mengajar.Toilet siswa perlu diperbaiki karena saat ini tidak bisa dipergunakan sama sekali, sehingga para siswa menumpang di toilet guru.
Sekolah gratis juga di SMPN 1 Kahayan Kuala yang memiliki 291 siswa, sehingga dana BOS yang diterima berjumlah Rp 51.652.500 per
triwulan dan total dana BOS tahun 2013 mencapai Rp 205,9 juta. Pencairan dana BOS setiap triwulannya telah tepat waktu sehingga sangat membantu
5 kelancaran proses pembelajaran. Pada tahun 2012, sekolah ini mendapat
dana sebesar Rp 360 juta untuk memperbaiki 3 ruang kelas. Dari jumlah ruang kelas yang ada, tercatat ada 3 ruang yang rusak dan membutuhkan
perbaikan dan perpustakaan darurat yang sangat tidak layak digunakan. Selain itu terdapat 2 ruang kelas yang telah dibangun tahun 2009, tetapi
tidak dipergunakan sejak selesai pembangunannya, karena kualitas bangunan yang tidak memadai. Hal ini hendaknya menjadi perhatian
Pemda, untuk pengawasan terhadap mutu bangunan sekolah yang selesai dibangun. Pelaksanaan sekolah gratis diakui siswa, salah satunya Yulianti
siswa kelas 8. “Saya senang bisa sekolah gratis, ruang kelas juga sudah
banyak yang diperbaiki, kalau bisa pemerintah menambah buku pelajaran dan buku ilmiah,” tuturnya.
Di tingkat SMA, sekolah gratis salah satunya terlaksana di SMA Negeri 1 Kahayan Hilir yang memiliki 514 siswa. Sejak tahun 2008,
sekolah ini mendapat dana BOS Daerah sebesar Rp 650 ribusiswatahun. Selain itu, sekolah ini juga mendapat dana rintisan BOS sebesar Rp 120
ribusiswatahun. Dengan dana tersebut, penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di sekolah ini dibebaskan dari biaya. Perbaikan ruang kelas yang
rusak juga terus dilakukan antara lain pada tahun 2011 sebanyak 2 ruang kelas diperbaiki dan pembangunan 2 ruang kelas baru serta pada tahun
2013 dibangun ruang kelas baru. Hanya saja kondisi ruang perpustakaan yang perlu mendapat perbaikan. Selain itu, masih ada satu ruang kelas yang
menyatu dengan ruang laboratorium IPA, sehingga sekolah ini
6 membutuhkan tambahan satu ruang kelas baru. Diakui para siswa salah
satunya, Ayu Lestari, siswa kelas XII IPA “Sekolah sudah gratis, tapi
mohon bantuan agar ruang perpustakaan diperbaiki karena sudah rusak serta tambahan ruang laboratorium IPA
” tutur siswa yang bercita-cita menjadi analis kimia ini.
Hal yang sama juga terjadi di kabupaten Halmahera Utara, Sekolah-sekolah masih memungut biaya cukup besar setiap kali penerimaan
siswa siswi tahun ajaran baru, terdapat pula sekolah yang belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai seperti koleksi buku diperpustakaan
yang kurang menunjang pencarian informasi belajar, bahkan sebagian besar sekolah hanya memiliki perpuskaan darurat kurangnya media pendukung
pembelajaran seperti, viewer, komputer, papan tulis masih menggunakan kapur, alat peraga olah raga, dan laboratorium IPA, Kondisi WC tidak
layak digunakan, Dinding sekolah yang kotor penuh dengan coretan bisa menjadi sumber penyakit bagi siswa.
Dengan ditambahnya nominal dana BOS setiap tahunnya diharapkan sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan seperti layaknya
sekolah di ibu kota. Evaluasi Progam adalah upaya untuk mengetahui efektifitas komponen progam dalam mendukung pencapaian tujuan
progam. Dengan demikian, jika diketahui hasil belajar sebagai harapan dari progam pembelajaran tidak memuaskan dapat dicari letak kekurangannya
atau komponen mana saja yang bekerja tidak semestinya. Dengan demikian
7
penulis mengajukan judul Evaluasi Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah BOS di SMP Kabupaten Halmahera Utara.