Progam Bantuan Operasional Sekolah BOS
                                                                                22 e.
Untuk  SDSDLB  swasta  dan  SMPSMPLBSMPT  swasta  yang mendapatkan bantuan pemerintah dan atau pemerintah daerah pada tahun
ajaran berjalan, dapat memungut biaya pendidikan yang digunakan untuk memenuhi kekurangan biaya investasi dan biaya operasi.
f. Semua sekolah yang menerima BOS harus mengikuti pedoman BOS yang
telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. g.
Sekolah  negeri  kategori  RSBI  dan  SBI  diperbolehkan  memungut  dana dari  orang  tua  siswa  yang  mampu  untuk  memenuhi  kekurangan  biaya
investasi  dan  biaya  operasi  yang  diperoleh  dari  pemerintah  pusat  dan pemerintah  daerah  dengan  persetujuan  pemerintah  daerah  sesuai
kewenangannya dan komite sekolah. h.
Sekolah dapat menerima sumbangan dari masyarakat dan orang tuawali siswa  yang  mampu  untuk  memenuhi  kekurangan  biaya  yang  diperlukan
oleh  sekolah.  Sumbangan  dapat  berupa  uang  dan  atau  barangjasa  yang bersifat  sukarela,  tidak  memaksa,  tidak  mengikat,  dan  tidak  ditentukan
jumlah maupun jangka waktu pemberiannya. i.
Pemda  harus  ikut  mengendalikan  dan  mengawasi  pungutan  yang dilakukan  oleh  sekolah  dan  sumbangan  yang  diterima  dari  masyarakat
orangtuawali  siswa  tersebut  mengikuti  prinsip  nirbala  dan  dikelola dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
j. Menteri dan kepala daerah dapat membatalkan pungutan yang dilakukan
oleh  sekolah  apabila  sekolah  melanggar  peraturan  perundang-undangan dan   dinilai meresahkan masyarakat.
23 5.
Progam BOS dan Wajib Belajar Bermutu 9 Tahun Melalui  progam  BOS  yang  terkait  pendidikan  dasar  9  tahun,  setiap
pengelola progam pendidikan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a.
BOS harus menjadi sarana penting untuk meningkatkan akses pendidikan 9 tahun, setiap pengelolaan progam pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu.
b. BOS  harus memberi kepastian bahwa tidak ada siswa miskin  yang putus
sekolah  karena  alasan  finansial,  seperti  tidak  mampu  membeli  baju seragamalat tulis sekolah, dan biaya lainnya.
c. BOS harus menjamin kepastian kelulusan setingkat SD dapat melanjutkan
ketingkat SMP. d.
Kepala  sekolah  SDSDLB  menjamin  semua  siswa  yang  akan  lulus  dapat melanjutkan ke SMPSMLB.
e. Kepala  sekolah  berkewajiban  mengidentifikasi  anak  putus  sekolah
dilingkungannya untuk diajak kembali kebangku sekolah. f.
Kepala  sekolah  harus  mengelolah  dana  BOS  secara  transparan  dan akuntabel.
g. BOS  tidak  menghalangi  siswa,  orang  tua  yang  mampu,  atau  walinya
memberikan sumbangan sukarela dari orang tua siswa harus bersifat iklas, tidak terikat waktu dan tidak ditetapkan jumlahnya, serta tidak diskriminasi
mereka yang tidak memberikan sumbangan. 6.
Penggunaan Dana BOS Penggunaan  dana  BOS  disekolah  harus  berdasarkan  pada  kesepakatan
dan keputusan bersama antara tim manejemen BOS sekolah, dewan guru dan
24 komite  sekolah.  Hasil  kesepakatan  di  atas  harus  dituangkan  secara  tertulis
dalam bentuk berita acara rapat dan tandatangi oleh peserta rapat. Dana BOS yang  diterima  sekolah,  dapat  digunakan  untuk  membiayai  komponen-
komponen kegiatan berikut: a.
Pengembangan  perpustakaan  membeli  buku  pegangan  guru  kurikulum 2013,  mengganti  buku  teks  yang  rusakmenambah  kekurang  untuk
memenuhi  rasio  satu  siswa  satu  buku,  pemeliharaan  bukukoleksi perpustakaan,
peningkatan kompetensi
tenaga pustakawan,
pengembangan  data  base  perpustakaan,  pemeliharaan  perabotan perpustakaan, pemeliharaan, dan pembelian AC perpustakaan.
b. Kegiatan  dalam  rangka  penerimaan  siswa  baru  biaya  pendaftaran  dan
daftar ulang, termasuk didalamnya pengeluaran untuk pengadaan formulir daftar  ulang,  administrasi  pendaftaran,  penyusunan  RKSRKASRAPBS,
pengeluaran  untuk  alat  tulis,  biaya  pemasukan  data  pokok  pendidikan, pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan, dan konsumsi panitia.
c. Kegiatan pembelajaran dan ektrakurikuler peserta didik progam remedial,
progam  pengayaan,  fotokopi,  pemantapan  persiapan  ujian  olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, usaha kesehatan sekolah UKS
dll.  Dapat  digunakan  untuk  pembiayaan  guru  yang  menyelenggarakan kegiatan  ini  pembelian  alat  tulis,  pengadaan  materi  termasuk  uang  lelah
serta uang transport. d.
Kegiatan  Ulangan  dan  Ujian  ulangan  harian,  ulangan  tengah  semester, ulangan  akhir  semester,  ujian  sekolah,  dan  laporan  hasil  belajar  siswa,
25 biaya mengawas ujian bagi guru, biaya transportasi pengawas ujian di luar
sekolah, fotokopipengandaan soal, dan koreksi hasil ujian. e.
Pembelian  bahan-bahan  habis  pakai  buku  tulis  untuk  guru,  kapur  tulis, pensil, bahan pratikum, buku induk siswa, buku inventaris, minuman, dan
makanan  ringan  sehari-hari  di  sekolah,  pengadaan  suku  cadang  alat kantor, dan alat alat kebersihan sekolah.
f. Langganan  daya  dan  jasa  listrik,  air,  telepon,  internet,  dan  membeli
gensetpanel surya. g.
Pembiayaan  perawatan  sekolah  pengecatan,  perbaikan  atap  bocor, perbaikan  pintu  dan  jendela,  pembentukan  KMWC,  dan  perbaikan
mebeler. h.
Pembiayaan  honorarium  guru  dan  tenaga  kependidikan  honor  sekolah yang  tidak  dibiayai  pemerintah  dan  pemerintah  daerah.  guru  honorer,
pegawai  administrasi,  pegawai  perpustakaan,  penjaga  sekolah,  satpam, dan  pegawai  kebersihan.  Khususnya  untuk  sekolah  negeri  penggunaan
tidak melebihi 20. i.
Pengembangan  profesi  guru  KKGMGMP,  menghadiri  seminar  yang terkait  langsung  dengan  peningkatan  mutu  pendidikan  dan  ditugaskan
oleh  sekolah,  pembiayaan  transport,  fotokopi,  dan  biaya  akomodasi seminar.
j. Pembelian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin transportasi bagi
peserta didik miskin  yang menghadapi  masalah biaya transport, membeli alat transportasi sederhana, membantu membeli seragam, sepatu, dan alat
26 tulis  bagi  peserta  penerima  BMS  yang  orang  tuanya  memeliki  kartu
perlindungan sosial KPS. k.
Pembiayaan  pengelolaan  BOS  surat-menyurat  dan  penyusunan  laporan, alat tulis kantor, CD, insentif bagi bendahara, Flash disk, tinta printer, dan
biaya transporatasi pengambilan dana BOS. l.
Pembelian  dan  perawatan  perangkat  komputer  pembelian  deskop  dan printer maksimum 5 untuk SMP .
m. Bila seluruh komponen diatas telah terpenuhi pendanaanya dari BOS dan
masih  terdapat  sisa  dana,  maka  sisa  dana  BOS  tersebut  dapat  digunakan untuk  membeli  alat  peraga,    media  pembelajaran,  mesin  ketik,  peralatan
UKS, pembelian meja, dan kursi siswa jika ada yang rusak. 7.
Larang Penggunaan Dana BOS Adapun larangan penggunaan dana BOS sebagai berikut:
a. Disimpan dimaksud dibungakan.
b. Dipinjam kepihak lain.
c. Membeli SofwarePerangkat lunak untuk pelaporan keuangan BOS
d. Membiayai  kegiatan  yang  bukan  menjadi  prioritas  sekolah  dan
memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, tur studi karya wisata, dan sejenisnya.
e. Membayar  iuran  kegiatan  yang  diselenggaran  oleh  UPTD
KecamatanKabupatenKotaProvinsiPusat,  atau  pihak  lainya,  kecuali untuk  menanggung  biaya  peserta  didikguru  yang  ikut  serta  dalam
kegiatan tersebut.
27 f.
Membayar bonus dan transparansi g.
Membeli  pakaianseragamsepatu  bagi  gurupeserta  didik  untuk kepentingan pribadi bukan investasi sekolah, kecuali untuk peserta didik
penerima BSM. h.
Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat. i.
Membangun gedungruangan baru. j.
Membeli  lembar  kerja  siswa  LKS,  serta  bahan  peralatan  yang  tidak mendukung proses pembelajaran.
k. Menanamkan saham.
l. Membiayai  kegiatan  yang  telah  dibiayai  dari  sumber  dana  pemerintah
pusat atau pemerintah daerah secara penuhwajar. m.
Membiayai  kegiatan  penunjang  yang  tidak  ada  kaitannya  dengan operasional  sekolah,  misalnya  membiayai  iuran  dalam  rangka  perayaan
hari besar nasional dan upacara keagamaanacara keagamaan. n.
Membiayai  kegiatan  dalam  rangka  mengikuti  pelatihansosialisasi pendampingan  terkait  progam  BOSperpajakan  progam  BOS  yang
diselenggarakan  lembaga  diluar  SKPD  Pendidikan  ProvinsiKabupaten Kota dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
8. Mekanisme Pembelian BarangJasa di Sekolah
Pembelian barangjasa dilakukan oleh Tim Manejemen BOS sekolah dengan: a.
Menggunakan  prinsip  keterbukaan  dan  ekonomi  dalam  menentukan barangjasa dan tempat pembeliannya sesuai dengan peraturan perundang-
28 undangan  yang  berlaku,  dengan  cara  membandingkan  harga  penawaran
dari penyedia barangjasa dengan harga pasar dan melakukan negosiasi. b.
Memperlihatkan kualitas barangjasa, ketersediaan, dan kewajaran harga. c.
Membuat laporan singkat tertulis tentang penetapan penyedia barangjasa. d.
Diketahui oleh komite sekolah. e.
Terkait  dengan  biaya  untuk  rehabilitasi  ringanpemeliharaan  bangunan sekolah, Tim Manejemen BOS Sekolah harus;
f. Membuat rencana kerja
g. Memilih  satu  atau  lebih  pekerja  untuk  melaksanakan  pekerjaan  tersebut
dengan standar upah yang berlaku dimasyarakat. 9.
Pertangungjawaban Keuangan Dana BOS Dalam  hal  pertanggungjawaban  keuangan  ini  dilakukan  mulai  dari
penerimaan sampai pengeluaran antara lain: a.
Dana BOS yang diterima sekolah harus didaftarkandicatat sebagai salah satu  sumber  penerimaan  dalam  Rencana  Anggaran  Pendapatan  dan
Belanja Sekolah RAPBSRKAS. b.
Pengeluaran dana harus berdasarkan RAPBSRKAS yang telah disepakati oleh KepalaDewan guru, komite sekolah dan ketua yayasan bagi sekolah
swasta. c.
Pengeluaran berdasarkan permintaan penanggungjawab kegiatan diajukan kepada sekolah dengan melampirkan proposal kegiatan.
d. Penerimaan dan pengeluaran dana dicatat dalam buku khas.
29 Pelaporan
Jenis pelaporan yang harus dibuatdidokumentasikan oleh sekolah: a
Nama-nama siswa penerima bantuan. b
Lembar pencatatan pertanyan kritiksaran. c
Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah. d
Rincian penggunaan dana sejenis anggaran. e
Buku Khas. f
Bukti-bukti pengeluaran yang sah Laporan pengeluaran harus memenuhi unsur-unsur:
a Singkat tapi jelas, lengkap,dan tertata rapi.
b Membuktikan  semua  transaksi  penerimaan  dan  pengeluaran  sesuai
dengan ketentuan dan menutup buku pada akhir bulan. c
Laporan keuangan BOS haru dilampirkan dengan: 1
Bukti kwitansi pembayaran. 2
Fotokopi bukti Surat Setoran Pajak SSP. d
Seluruh arsip data keuangan, baik yang berupa laporan-laporan keuangan maupun dokumen pendukungnya disimpan dan ditata dengan rapi dalam
urutan  nomer  dan  tanggal  kejadiannya,  serta  disimpan  di  tempat  yang aman
dan mudah
untuk ditemukan
setiap saat.
Laporan pertanggungjawaban  keuangan  disampaikan  kepada  tim  PKPS-BBM
Kabupatenkota  dan  kepada  yang  berkepentingan  setiap  triwulan, semesteran dan tahunan dengan dilampiri bukti pengeluaran dan fotokopi
bukti Surat Setoran Pajak SSP.
30 10.
Pengawasan dan Monitoring BOS Pengawasan progam BOS Depdiknas, 210:22, meliputi:
a. Pengawasan melekat,
b. Pengawasan fungsional, dan
c. Pengawasan masyarakat.
Prioritas  utama  dalam  progam  BOS  adalah  pengawasan  yang dilakukan  oleh  Dinas  Pendidikan  KabupatenKota  kepada  sekolah.
Pengawasan  fungsional  internal  dilakukan  oleh  Inspektorat  Jendral Depdiknas  serta  Daerah  Provinsi  dan  KabupatenKota.  Instasi  pengawasan
eksternal yang melakukan pengawasan progam BOS adalah Badan Pengawas Keuangan  dan  Pembangunan  BPKP  maupun  Badan  Pemeriksa  Keuangan.
Dalam rangka transparansi pelaksanaan progam BOS, unsur masyarakat dan unit-unit  pengaduan  masyarakat  yang  terdapat  disekolah  juga  dapat
mengawasi  pelaksanaan  progam  BOS  namun  tidak  melakukan  audit Depdiknas, 2010.
Selain  kegiatan  pengawasan  pengelolaan  dana  BOS  juga dilakukan  pemeriksaan  dalam  bentuk  monitoring.  Kegiatan  internal
dilakukan  oleh  pengawas  sekolah.  Sedangkan  monitoring  eksternal dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pembangunan Balitbang dan lembaga
independen lain yang kompeten. Adapun  komponen  utama  yang  dimonitoring,  Depdiknas,  2010:18
adalah: a.
Alokasi dana sekolah penerima bantuan.
31 b.
Penyaluran dan penggunaan dana. c.
Pelayan dan penanganan pengaduan. d.
Administrasi keuangan. e.
Pelaporan. 11.
Tim Manajemen BOS KabupatenKota a.
Penanggung jawab Kepala SKPD Pendidikan KabupatenKota
b. Tim Pelaksana BOS
a Manajer;
b Unit Pendataan SDSDLB;
c Unit Pendataan SMP
d Unit Monitoring dan Evaluasi dan Pelayanan dan Penanganan Pengaduan
Masyarakat. 12.
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Manajemen BOS KabupatenKota a.
Melatih, membimbing, dan mendorong sekolah untuk memasukan data pokok pendidikan dalam system pendataan yang telah disediakan oleh Kemdikbud;
b. Melakukan rekonsiliasi dan verifikasi data dari sekolah;
c. Melakukan  monitoring  perkembangan  pemasukanupdating  data  yang
dilakukan oleh sekolah secara online; d.
Mengkompilasi nomor rekening seluruh sekolah; e.
Kepala  SKPD  Pendidikan  Kabupaten  sebagai  penanggung  jawab  Tim Manajemen  BOS  Kabupaten  menandatangani  naskah  hibah  mewakili  satuan
dasar dengan melampirkan daftar rekening sekolah;
32 f.
Bersama  Tim  BOS  Tingkat  Provinsi  melakukan  rekonsiliasi  data  jumlah peserta didik tiap sekolah untuk disampaikan ke pusat;
g. Melakukan  sosialisasipelatihan  kepada  sekolah,  komite  sekolah,  dan
masyarakat tentang progam BOS; h.
Melakukan  monitoring  pelaksanaan  progam  BOS  di  sekolah  dengan memperdayakan pengawas sekolah sebagai Tim Monitoring KabupatenKota
i. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat;
j. Memverifikasi sekolah kecil  yang memenuhi syarat memperoleh dana BOS
dengan ketentuan alokasi minimal; k.
Mengupayakan  penambahan  dana  untuk  sekolah  dan  untuk  manajemen progam BOS dari sumber APBD;
l. Melakukan  pembinaan  terhadap  sekolah  dalam  pengelolaan  dan  pelaporan
dana BOS; m.
Merencanakan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi; n.
Mengusulkan revisi SK alokasi dana BOS tiap sekolah; o.
Memerintahkan  dan  memantau  pelaporan  penggunaan  dana  BOS  secara online oleh sekolah;
p. Mengumpulkan  dan  merekapitulasi  laporan  penggunaan  dana  BOS  dari
sekolah,  selanjutnya  melaporkan  kepada  kepala  SKPD  Pendidikan  Provinsi paling lambat 10 januari tahun berikutnya;
q. Melakukan pendataan peserta didik penerimaan bantuan siswa miskin BSM
dari Tim Manajemen BOS Sekolah.
33 13.
Monitoring Bentuk  kegiatan  monitoring  adalah  melakukan  pemantauan,  pembinaan,
dan penyelesaian masalah terhadap pelaksanaan progam BOS. Komponen utama yang dimonitoring antara lain:
1. Alokasi dana sekolah penerimaan bantuan
2. Penyaluran dan penggunaan dana
3. Pelayanan dan penanganan pengaduan
4. Administrasi keuangan
5. Pelaporan,  serta  pemanjangan  rencana  penggunaan  dan  pemakaian  dana
BOS. Selain  itu  juga  dilakukan  monitoring  terhadap  pelayanan  dan
penanganan  pengaduan,  sehingga  pelayanan  pengaduan  dapat  ditingkatkan. Dalam
pelaksanaannya, monitoring
pengaduan dapat
dilakukan bekerjasamam  dengan  lembaga-lembaga  terkait.  Kegiatan  ini  dilakukan
dengan  mencari  fakta,  menginvestigasi,  menyelesaikan  masalah,  dan mendokumentasi:
Monitoring oleh Tim Manajemen BOS KabupatenKota a.
Monitoring  ditujukan  untuk  memantau  penyaluran  dana,  penyerapan dana, dan penggunaan dana di tingkat sekolah;
b. Responden terdiri sekolah dan muridorangtua murid;
c. Monitoring dilakukan melalui kunjungan lapangan;
d. Monitoring dilaksanakan pada saat penyaluran dana dan pasca penyaluran
dana;
34 e.
Bila terjadi permasalahan biaya monitoring, disarankan  agar  monitoring dilakukan secara terpadu dengan progam lain selain progam BOS;
f. Monitoring  dapat  melibatkan  pengawas  sekolah  secara  terintegrasi
dengan kegiatan pengawasan lainya oleh pengawas sekolah; g.
Tim    Manajemen  BOS  Kabupatenkota  agar  memanfaatkan  pengawas sekolah  yang  kredibel  dan  bertanggung  jawab  untuk  membantu
monitoring.
                