Perbandingan LDL pada BMI ≥25 kgm Perbandingan Kolesterol total HDL pada

yang mengalami obesitas mempunyai risiko sebesar 1,121 lebih sering untuk mengalami kadar kolesterol yang tidak normal dibanding responden yang tidak obesitas. Hasil penelitian yang berbeda dilakukan Sanlier, et al. 2007 yang membandingkan perbedaan HDL pada tiga kelompok BMI yaitu BMI18,5 kgm 2 underweight, BMI 18,5-24,9 kgm 2 normal dan BMI 25,0 kgm 2 overweight diperoleh hasil yang dengan nilai p=0,52 yang artinya tidak ada perbedaan yang bermakna kadar HDL pada ketiga kelompok BMI ini. Berdasarkan penelitian ini rerata kadar HDL tertinggi didapat pada kelompok underweight dan kelompok normal, rerata kadar HDL terendah pada kelompok overweight. Hasil yang berbeda dikarenakan jumlah responden penelitian ini lebih sedikit, usia responden, dan pembagian kelompok BMI.

3. Perbandingan LDL pada BMI ≥25 kgm

2 dan BMI 25 kgm 2 Data kadar LDL dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan nilai BMI, BMI tinggi dan BMI rendah kemudian diuji normalitasnya. Uji normalitas dilakukan menggunakan Shapiro Wilk. Nilai signifikansi didapat 0,010 yang artinya terdistribusi tidak normal pada BMI tinggi dan 0,256 pada BMI rendah artinya terdistribusi normal karena nilai p0,05 maka dilakukan uji komparatif dengan uji Mann-Whitney. Hasil uji Mann-Whitney didapat signifikansi 0,862 yang artinya ada perbedaan yang tidak bermakna antara kadar LDL dengan BMI ≥25 kgm 2 dan BMI 25 kgm 2 . Hasil penelitian yang sejalan dilakukan oleh Setiono 2012 dengan kelompok obesitas terdapat 55 sampel kadar LDL tinggi 55,6 dan tidak obesitas terdapat 44 sampel LDL tinggi 44,4. Hasil distribusi LDL tinggi antara 2 kelompok obesitas dan tidak obesitas berbeda tetapi tidak bermakna p=0,256. Penelitian oleh Supriyono 2008, proporsi responden dengan kadar LDL 130 mgdL pada kelompok kasus sebesar 60,7 nilai dan pada kelompok kontrol 68,6. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kenaikan kadar LDL dalam darah dengan kejadian PJK p=0,862.

4. Perbandingan Kolesterol total HDL pada

BMI ≥25 kgm 2 dan BMI 25 kgm 2 Data rasio kolesterol total HDL dibagi menjadi 2 kelompok, BMI tinggi dan BMI rendah kemudian diuji normalitasnya. Uji normalitas dilakukan menggunakan Shapiro Wilk. Nilai signifikansi didapat 0,301 yang artinya terdistribusi normal pada BMI tinggi dan 0,029 pada BMI rendah artinya terdistribusi tidak normal karena nilai p0,05 maka dilakukan uji komparatif dengan uji Mann- Whitney. Hasil uji Mann- Whitney didapat signifikansi 0,316 yang artinya ada perbedaan yang tidak bermakna antara rasio kolesterol total HDL dengan BMI ≥25 kgm 2 dan BMI 25 kgm 2 . Penelitian yang serupa hasilnya dilakukan oleh Herawati 2013 didapatkan hasil rasio kolesterol totalHDL responden pria pada kelompok BMI 23 kgm 2 dan kelompok BMI ≥23 kgm 2 mendapatkan nilai p=0,051 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara rasio kolesterol totalHDL pada kelompok BMI 23 kgm 2 dan kelompok BMI ≥23 kgm 2 . Hasil penelitian Prayogie 2011 membandingkan nilai rasio kolesterol totalHDL pada BMI tidak normal BMI≥23 kgm 2 dibandingkan kelompok BMI normal BMI23 kgm 2 memperoleh p= 0,200 yang artinya terdapat perbedaan yang tidak bermakna.

5. Perbandingan Rasio