G. Teknik Sampling
Sampel pada penelitian ini diambil secara non-random sampling pengambilan sampel secara tidak acak dengan jenis purposive sampling.
Pengambilan sampel secara non-random sampling berarti tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai responden, melainkan
harus memenuhi kriteria inklusi yang telah dibuat sebelumnya. Pengambilan sampel secara purposive sampling artinya sampel diambil berdasarkan pada
pertimbangan tertentu yang telah dibuat peneliti berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Peneliti awalnya mengidentifikasi
semua karakteristik populasi, kemudian peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangan peneliti sendiri sebagian dari anggota populasi untuk menjadi
sampel penelitian Notoatmodjo, 2010.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan yang digunakan untuk mendapatkan nilai BMI.
Timbangan berat badan merk Nagako
®
dan alat pengukur tinggi badan merk Height
®
, pengukuran kadar lipid menggunakan Cobas C 581
®
. Pemeriksaan rasio lipid dari sampel darah responden dilakukan oleh tenaga ahli dari Laboratorium
Rumah Sakit Bethesda. Suatu instrumen perlu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas,
bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat. Validitas intrumen merupakan suatu pengujian untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam mengukur suatu data. Reliabilitas intrumen adalah suatu indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya atau diandalkan, artinya bahwa hasil pengukuran tetap konsisten dan ajeg apabila dilakukan
sebanyak 2 kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan instrumen yang sama Notoatmodjo, 2010. Ketelitian atau presisi suatu alat
dilakukan dengan cara menghitung nilai coefficient variance CV. Suatu alat dikatakan memenuhi nilai presisi jika nilai CV ≤ 5 Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, 2011.
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi awal
Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi mengenai jumlah staf pria dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma. Dilakukan observasi tempat
yang akan digunakan untuk melakukan pengukuran beberapa parameter pada responden yang meliputi kriteria inklusi.
2. Permohonan Izin dan Kerja Sama
Permohonan izin penelitian diajukan ke Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma. Surat nomor 068CWR IFVIII2014 peneliti dapatkan tanggal 4
Agustus 2014 dengan tembusan ke Kepala Biro Personalia untuk pendataan calon responden. Permohonan izin berupa Ethical Clearance diajukan ke Komisi Etik
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta untuk memenuhi etika penelitian dengan menggunakan sampel
biologis manusia yaitu darah. Ethical Clearance: KEFK896EC diterima peneliti tanggal 14 Agustus 2014. Izin peminjaman alat diajukan ke Biro Layanan Umum,
izin penggunaan tempat diajukan ke Kepala Bagian Rumah Tangga. Permohonan
kerja sama diajukan ke responden berupa informed consent dan diajukan pula permohonan kerja sama dengan laboratorium patologi Rumah Sakit Bethesda.
3. Pembuatan Leaflet dan Informed Consent
Leaflet diberikan kepada calon responden untuk mempermudah peneliti memberikan penjelasan. Isi leaflet mengenai pengukuran antropometri body mass
index, body fat percentage, abdominal skinfold thicknes, lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul sebagai suatu metode deteksi dini beberapa
penyakit, serta informasi mengenai pengukuran laju filtrasi glumerolus nilai normal pengukuran laboratorium pada profil lipid, klirens kreatinin dan HbA1c.
Surat persetujuan merupakan bukti tertulis yang berisikan pernyataan kesediaan responden untuk ikutserta dalam penelitian ini. Responden yang
menyetujui bekerja sama dalam penelitian ini diminta untuk mengisi informed consent mengenai nama, usia, alamat dan juga menandatangani sebagai tanda
persetujuan. Informed consent yang dibuat telah memenuhi persyaratan Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah
Mada.
4. Pencarian responden
Pencarian responden dilakukan setelah peneliti mendapatkan surat izin penelitian dari Wakil Rektor I. Surat izin penelitian disertakan tembusan ke Biro
Personalia untuk mendapatkan data staf yang berisikan nama, tanggal lahir, jenis kelamin, dan bagian kerja. Data calon responden merupakan data dari biro
personalia yakni seluruh staf pria yang berjumlah 446 orang, namun belum dikelompokkan berdasarkan kriteria inklusi. Teknik sampling adalah non-random
sampling dengan pendekatan purposive sampling. Calon responden kemudian
disortir berdasarkan usia yang masuk dalam kriteria inklusi yaitu usia 40-50 tahun saja dan didapatkan sejumlah 194 orang. Calon responden yang berusia 40-50
tahun dicari satu per satu untuk diberi penjelasan mengenai penelitian ini, diberi leaflet dan wawancara. Pada akhirnya tidak semua staf yang ada di dalam daftar
nama dapat ditemui dan bersedia untuk mengikuti penelitian ini. Calon responden yang bersedia dan memenuhi kriteria inklusi akan menandatangani informed
consent sebagai pernyataan tertulis kesanggupan menjadi responden dalam penelitian ini dan mengisi beberapa data seperti usia, alamat, nomor telepon agar
bisa dihubungi kembali. Responden akan dihubungi 1 hari sebelum pengukuran dilakukan untuk mengingatkan akan adanya penelitian dan mengingatkan untuk
berpuasa. Responden yang tidak hadir pada saat pengukuran akan dikonfirmasi kehadirannya.
Gambar 4. Skema pencarian responden
5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini yang divalidasi adalah timbangan berat badan merk Nagako
®
dan alat pengukur tinggi badan merk Height
®
. Suatu
instrumen penelitian dapat dikatakan baik apabila nilai CV atau koefisien variansi 5 , nilai CV ini didapat dengan melakukan pengukuran reliabilitas sebanyak 5
446 staff
pria di USD
194 Orang
usia 40- 50
78 orang menandata
ngani informed
consent 12 orang
tidak hadir
66 orang responden
kali. Timbangan didapat nilai CV 0,455 , alat pengukur tinggi badan didapat nilai CV 0,173 , berdasarkan nilai CV tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
instrumen timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan memenuhi syarat validasi.
6. Pengukuran Parameter
Untuk mendapatkan nilai BMI Body Mass Index perlu dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan.
a. Berat badan . Responden menimbang berat badan dengan timbangan, harus melepas alas kaki untuk mengurangi faktor koreksi. Responden
harus berdiri di atas posisi timbangan dengan posisi tegak lurus. b. Tinggi badan . Responden diukur tinggi badan dengan menempelkan
meteran pada dinding datar. Responden harus melepas alas kaki untuk mengurangi faktor koreksi, berdiri tegak lurus sampai meteran
menyentuh ujung kepala responden. c. Kadar kolesterol total, HDL, LDL, rasio kadar kolesterol total HDL,
LDLHDL. Pengambilan darah responden yang telah berpuasa 10-12 jam sebelum waktu pengambilan darah, dilakukan oleh analis dari
Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda.
7. Pembagian hasil
Pembagian hasil pemeriksaan diberikan langsung ke responden, meliputi hasil laboratorium dan pengukuran antropometri. Peneliti memberikan penjelasan
makna dari hasil pemeriksaan dan memberikan saran untuk menjaga kesehatan, pola makan jika ditemukan hasil pemeriksaan yang tidak normal.
8. Pengolahan Data
Data diolah dengan menyusun data yang sejenis, kemudian menggolongkan berdasarkan yang telah ditetapkan dan kemudian melakukan
analisis data menggunakan ibm spss 22.
J. Analisis Data Statistik
Langkah awal analisis data adalah mendeskripsikan data. Data yang dianalisis meliputi usia, BMI, kadar LDL, HDL, kolesterol total, rasio kolesterol
totalHDL, dan rasio LDLHDL. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov, dikarenakan seluruh data lebih dari 50 data. Langkah selanjutnya
dilakukan uji komparatif, dimana pada uji ini diawali dengan mengelompokkan data kadar LDL, HDL, kolesterol total, rasio kolesterol totalHDL, dan rasio
LDLHDL berdasarkan nilai BMI ≥25 kgm
2
dan BMI 25 kgm
2
. Tiap-tiap kelompok diuji normalitasnya, jika kedua kelompok data terdistribusi normal,
maka dilanjutkan dengan uji t tidak berpasangan. Apabila salah satu atau kedua kelompok data tidak terdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji Mann -
Whitney. Uji korelasi dilakukan untuk melihat adanya korelasi antara BMI terhadap rasio kolesterol totalHDL, dan LDLHDL. Seluruh data yang akan diuji
korelasi terdistribusi normal, maka digunakan uji Pearson. Taraf kepercayaan yang digunakan sebesar 95 Dahlan , 2011.
Tabel VII. Interpretasi Uji Statistik Dahlan,2011
No Parameter
Nilai Interpretasi
1 Kekuatan korelasi
r 0,00 - 0,199
0,20 - 0,399 0,40 - 0,599
0,60 - 0,799 0,80 - 1,000
Sangat lemah Lemah
Sedang Kuat
Sangat kuat 2
Nilai signifikansi p
p 0,05 P 0,05
Korelasi bermakna antara 2 variabel yang diuji
Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara 2 variabel yang
di uji 3
Arah korelasi +
positif -
negatif Searah, makin besar nilai 1
variabel, makin besar pula variabel lainnya
Berlawanan arah, makin besar nilai 1 variabel, makin kecil nilai
variabel lainnya
K. Keterbatasan Penelitian