signifikansi p 0,05, normalitas juga tergambar pada histogram. Gambar histogram akan menggambarkan data terdistribusi normal apabila berbentuk
simetris, yaitu tidak miring ke kiri ataupun ke kanan dan tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah Dahlan, 2011. Karakteristik responden ini diuji
normalitas dan didapat semuanya terdistribusi normal yang dibuktikan dengan nilai p 0,05.
1. Usia
Menurut Santrock 2004, kategori dewasa pertengahan adalah dari usia 40-60 tahun. Responden penelitian ini termasuk dalam kategori middle aged yakni
staf pria Universitas Sanata Dharma dengan rentang usia 40-50 tahun, nilai tengah 45 tahun dan rerata usia 44,48 tahun. Uji normalitas usia responden menggunakan
uji Kolmogorov-Smirnorv pada taraf kepercayaan 95. Uji normalitas usia responden memperoleh nilai signifikansi p=0,070 dan disimpulkan distribusi usia
responden terdistribusi normal p0,05. Usia memegang peranan penting dalam kejadian sindrom metabolik
karena semakin meningkatnya usia, maka prevalensi sindrom metabolik semakin meningkat. Semakin bertambahnya usia seseorang, maka fungsi organ tubuh akan
semakin menurun. Jumlah lemak akan meningkat sesuai dengan terjadinya peningkatan usia Jalal, Indrawaty, Susanti, dan Oenzil, 2008. Kolesterol akan
menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah arteri, sehingga lumen pembuluh darah menyempit. Penyempitan ini akan menghambat bahkan
menyumbat aliran darah yang memberi oksigen Anwar, 2004. Penelitian oleh Darmawan, dkk 2007 didapatkan hasil semakin meningkatnya usia akan
semakin meningkatnya juga kolesterol total,HDL, dan LDL. Kolesterol darah mulai meningkat setelah berusia 20 tahun Hasselbring, 2014 dan pada usia 40-
49 tahun akan memiliki risiko 3 kali lebih besar sindrom metabolik dibandingkan pada usia 20-39 tahun.
Penelitian oleh Jalal, dkk 2008 berdasarkan kategori usia, jumlah penderita sindroma metabolik pada kelompok usia 30-40 tahun yaitu 4 dari 24
orang 16,7, meningkat persentasenya pada kelompok usia 40-50 tahun menjadi 25 , persentase yang sama pada usia 50-60 tahun.
2. BMI Body Mass Index
Pada penelitian ini didapatkan hasil rerata BMI responden pada penelitian ini yaitu sebesar 24,96 kgm
2
normal, nilai tengah 25,10 kgm
2
overweight , nilai BMI berkisar antara 15,98 kgm
2
- 34,32 kgm
2.
. Subyek penelitian ini masuk dalam kategori rendah, normal, overweight, dan obesitas
kelas 1. BMI pada penelitian ini terdistribusi normal dengan nilai signifikansi p = 0,200.
Status gizi dapat dikatakan sebagai bentuk ketidakseimbangan antara asupan intake dengan kebutuhan tubuh yang mengakibatkan kurangnya gizi
maupun gizi berlebih. Penentuan status gizi dapat dilakukan dengan perhitungan BMI sebagai indikator untuk menilai obesitas. BMI ditunjukkan dengan
perhitungan kilogram per meter kuadrat kgm
2
, berkorelasi dengan lemak yang terdapat dalam tubuh Demy, 2009. Kadar kolesterol total yang tinggi disertai
dengan obesitas berhubungan dengan kondisi patologis, seperti aterosklerosis dan
penyakit kardiovaskular Wongkar, Kepel, dan Hamel, 2013. Obesitas dapat menyebabkan beberapa penyakit antara lain hipertensi, osteoartritis, dan
dislipidemia. Peningkatan BMI merupakan salah satu faktor risiko terjadinya CVD Sanlier, et al., 2007.
3. Kolesterol total