Produktivitas merupakan perbandingan antara keluaran output dan masukan input. Perumusan ini berlaku untuk perusahaan, industri,
dan ekonomi keseluruhannya. Secara sederhana produktivitas adalah perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dan
jumlah setiap sumber daya yang dipergunakan selama proses berlangsung, Budiono 2003 : 201.
Menurut Siagian 2005:75 produktivitas adalah kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana
yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal.
Menurut Masofa 2008 konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi organisasi.
Dimensi individu melihat produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristi-karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam
bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas
kehidupannya. Sedangkan dimensi keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara masukan input dan keluaran
output. Oleh karena itu dalam pandangan ini terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat
dilihat dari aspek kualitas. Dari berbagai pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
produktivitas kerja adalah kemampuan menghasilkan barang dan jasa dari berbagai sumber daya atau faktor produksi yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas yang dihasilkan dalam suatu
perusahaan.
b. Faktor-faktor Penentu Produktivitas Kerja
Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan di suatu perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor penentu produktivitas
kerja. Ambar 2003 : 200-201 menyatakan bahwa faktor-faktor
penentu produktivitas kerja antara lain:
1 Knowledge Knowledge
atau pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara formal maupun non formal
yang memberikan kontribusi pada seseorang di dalam pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan
pekerjaan. 2 Skills
Skills atau ketrampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis
operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. 3 Abilities
Abilities atau kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang
dimiliki oleh seorang pegawai. 4 Attitude
Attitude merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan.
5 Behaviors Behaviors
atau perilaku dapat ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan attitude yang telah tertanam dalam diri pegawai sehingga dapat
mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya.
c. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Menurut Mangkuprawira 2007: 102 faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pada tingkat makro yang perlu diketahui
oleh seorang manajer, meliputi:
1 Kondisi perekonomian: tingkat pajak yang rendah, tabungan dan investasi yang meningkat, regulasi yang berlebihan, tingkat inflasi
tinggi, fluktuasi ekonomi, harga energi tinggi, keterbatasan bahan baku, perlindungan berlebihan dan keterbatasan kuota, serta subsidi
berlebihan yang menimbulkan inefisiensi.
2 Kondisi industri: kurangnya riset dan pengembangan serta regulasi anti monopoli berlebihan.
3 Regulasi pemerintah: birokrasi panjang, produktivitas pemerintahan rendah, pemborosan pemerintah, dan tingkat korupsi tinggi.
4 Karakteristik angkatan kerja: standar pendidikan rendah, tingkat melek huruf rendah, etos kerja rendah, pergeseran ke sektor jasa,
tingkat kriminal tinggi, pergeseran sistem nilai dan sikap. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas yang
rendah pada tingkat mikro meliputi: 1 Organisasi: pabrik-pabrik tua, mesin-mesin tua, kekurangan alat dan
pabrik, riset dan pengembangan kurang, serta kondisi fisik tempat kerja kurang nyaman.
2 Manajemen: kurang perhatian terhadap mutu, kelebihan staf pegawai, spesialisasi pekerja yang berlebihan, kurang perhatian
terhadap faktor-faktor manusia, perhatian terhadap isu legal yang berlebihan, kurangnya perhatian pada persoalan merger, kurangnya
perhatian terhadap pelatihan dan pengembangan, gaji eksekutif berlebihan sementara gaji karyawan tidak memadai, resisten
terhadap perubahan, penurunan perhatian terhadap risiko kerja, sikap bermusuhan terhadap serikat pekerja, dan manajemen kepemimpinan
otoriter. 3 Karyawan: lebih senang dengan waktu santai, resisten terhadap
perubahan, tidak bangga pada pekerjaan, kekerasan karena alkohol dan obat-obatan terlarang.
d. Indikator Produktivitas Kerja