Uji Autokorelasi Uji Asumsi Klasik

2. Jika nilai sig. pada masing-masing variabel independen 5, maka mengalami heteroskedastisitas.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Autokorelasi dapat berbentuk autokorelasi positif dan autokorelasi negatif. Dalam analisis deret waktu, lebih besar kemungkinan terjadi autokorelasi positif, karena variabel yang dianalisis biasanya mengandung kecenderungan meningkat, misalnya kurs. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data bersifat time series. Uji Durbin Watson adalah cara untuk mendeteksi autokorelasi, dimana model regresi linear berganda terbebas dari autokorelasi jika nilai Durbin Watson hitung terletak di daerah “Tidak Ada Autokorelasi Positif dan Negatif” atau mendekati angka 2. Pengujian autokorelasi penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson DW test. Cara pengujiannya dengan membandingkan nilai Durbin Watson DW dengan dL dan du tertentu atau dengan melihat tabel Durbin Watson nilai DW tabelnya untuk tingkat = 5. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak 0 d dl dl d du 4 – dl d 4 4 – du d 4 – dl Du d 4 -du Berikut ini adalah daerah pengujian Durbin Watson: Hipotesis autokorelasi: Ho : Tidak terdapat masalah autokorelasi Ha : Terdapat masalah autokorelasi

I. Teknik Analisis Data

Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen X 1 , X 2 , X 3 , .......Xn dengan variabel dependen Y. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau nrgatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Rumus yang digunakan Sugiyono, 2005: 250: Y = a + b ІXІ + bЇXЇ + bЈXЈ Keterangan: Y = Tingkat keuntungan X 1 = Jumlah modal kerja X 2 = Omzet penjualan X 3 = Produktivitas kerja a = Konstanta b = Koefisien regresi 55

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Deskripsi Data Responden

Penelitian ini melakukan analisis data, terlebih dahulu dikumpulkan data yang akan diolah dengan cara menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai identitas responden dan data pertanyaan mengenai jumlah modal kerja, omzet penjualan, dan produktivitas kerja. Kuesioner yang telah disebarkan kepada responden sebanyak 40, dimana merupakan populasi dari sentra industri konveksi yang ada di Desa Pandes dan Kalitengah, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. 1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berikut merupakan data dari jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin, yakni sebagai berikut: Tabel IV.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Frekuensi Kumulatif Laki-laki 33 82 Perempuan 7 18 Jumlah 40 100 Sumber: Data diolah, 2014 Tabel IV.1 menunjukkan bahwa responden laki-laki sebanyak 33 orang dan responden perempuan sebanyak 7 orang, sehingga dapat disimpulkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki 82 lebih banyak dari responden perempuan 18. Hal ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar para pengusaha konveksi berjenis kelamin laki-laki. 2. Responden Berdasarkan Usia Umur pengusaha sangatlah berpengaruh terhadap kematangan berusaha, selain itu umur juga berpengaruh terhadap kemampuan kerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Sosial Dan Ekonomi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Industri Kecil Tahu (Studi Kasus Kecamatan Medan Deli)

0 46 72

PENGARUH MODAL, TENAGA KERJA DAN BAHAN BAKU TERHADAP KEUNTUNGAN PENGUSAHA BATIK LAWEYAN SURAKARTA

1 10 126

PENDAPATAN SENTRA INDUSTRI KECIL KONVEKSI DITINJAU DARI ASPEK MODAL, TINGKAT PENDIDIKAN DAN JUMLAH TENAGA KERJA DI DESA TAMBAK BOYO KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN TAHUN 2009.

0 0 10

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA KONVEKSI ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA KONVEKSI SONY KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN

0 0 12

Tren perkembangan sentra industri gerabah di Desa Pagerjurang, Melikan, Wedi, Klaten ditinjau dari aspek produksi, omzet penjualan jumlah tenaga kerja tahun 2006-2015.

0 17 138

Tren perkembangan sentra industri gerabah di Desa Pagerjurang, Melikan, Wedi, Klaten ditinjau dari aspek produksi, omzet penjualan jumlah tenaga kerja tahun 2006 2015

3 59 136

PENGARUH MODAL, JUMLAH TENAGA KERJA, USAHA DAN PENDIDIKAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA INDUSTRI BATIK GEDOG DI KECAMATAN KEREK KABUPATEN TUBAN

0 0 5

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PENGUSAHA KONVEKSI DI KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN

0 1 17

PENGARUH KETRAMPILAN DAN ETOS KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA SENTRA KONVEKSI TAS DI MEJOBO KUDUS

1 2 13

HALAMAN PERSETUJUAN PENGARUH FAKTOR MODAL, BIAYA TENAGA KERJA, DAN OMZET PENJUALAN TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN PADA SENTRA INDUSTRI KONVEKSI DI KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN TAHUN 2016

0 0 31