4. Faktor-faktor penyebab tindakan plagiarisme
Dalam Henry 2011, ada tiga fator yang menjadi penyebab tindakan plagiarisme yaitu sebagai berikut:
a. Aspek lemahnya etika akademik
Dari segi etika, setiap komunitas memiliki norma-norma penuntun perilaku tersendiri dalam rangka mewujudkan keutamaan
pribadi. Sebagai norma, implementasi tuntunan etika itu lebih bersifat soft ketimbang hukum. Selain itu, norma etika juga tidak
mengedepankan sanksi sekeras aturan hukum. Sanksi terhadap pelanggaran etika tidak lebih dari cela dan kecaman.
b. Aspek kohesi dengan penegakan hukum
Tindakan plagiarisme merupakan salah satu misteri pelanggaran hukum yang belakangan ini semakin meluas dan
beragam. Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, namun hasilnya tidak memuaskan atau menggembirakan. Mungkin
pemerintah dan masyarakat sudah terlalu apatis dalam menyikapinya. Para ahli hukum sering mendiagnosa sumbernya
pada tiga faktor kolektif, yakni perangkat hukumnya, pemahaman aparatnya dan kesadaran hukum masyarakat.
Pertama, makin meluasnya mentalitas menerobos jalan pintas dikalangan masyarakat, termasuk mereka yang berstatus
mahasiswa. Kedua,
menebalnya budaya
simulacra atau
ilusifkeseolah-olahan. Ketiga, minimnya sanksi hukum terhadap pelaku plagiarisme.
c. Aspek lemahnya mekanisme filtering orisinilitas
Di luar ketiga faktor di atas, ada fenomena lain yang turut mendorong intesitas praktek penjiplakan. Hal ini terkait dengan
mekanisme filtering dalam proses dan penilaian karya tulis. Betapapun, setiap orang memiliki kelemahan, kepentingan dan
kecenderungan untuk melakukan kesalahan. Oleh karena itu, penelitian terhadap keaslian dan otentitas karya ilmiah tetap harus
secara sungguh-sungguh dilakukan.
C. Penelitian-penelitian Plagiarisme yang Dilakukan Mahasiswa
Skripsi Puspita Mahesti Ririh 2010 yang berjudul Perilaku Plagiarisme Internet Studi Tentang Tipologi Perilaku Plagiarisme Internet di
Kalangan Mahasiswa Sarjana FISIP Unair terhadap 100 responden di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga menyebutkan bahwa
sebanyak 94 responden pernah melakukan copy paste dari internet tanpa mencantumkan nama penulis maupun sumber tulisannya.
Berbeda dengan skripsi dari Yohana Inga Wfy 2010 yang berjudul Perilaku Plagiat di Kalangan Mahasiswa Eksak dan Non Eksak Studi
Deskriptif Persepsi Mahasiswa dan Sikap Staf Pengajar FST dan FISIP terhadap perilaku plagiat di Unair menyebutkan bahwa mahasiswa eksak yaitu
FST lebih tinggi melakukan plagiat daripada mahasiswa non eksak yaitu FISIP. Pola tindakan plagiat yang dilakukan oleh kedua kelompok tersebut adalah