Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang di maksudkan merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu
dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki respons. LaPierre dalam Azwar, 2007
mendefinisikan sikap sebagai „suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi
sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan‟.
Kelompok pemikiran ketiga adalah kelompok yang berorientasi kepada skema triadik triadic scheme. Menurut kerangka pemikiran ini
suatu sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan
berperilaku terhadap suatu objek. Jadi berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap
adalah kecenderungan individu untuk memahami, merasakan, bereaksi dan berperilaku terhadap suatu objek yang merupakan hasil dari interaksi
komponen kognitif, afektif dan konatif.
2. Ciri-ciri sikap
Walgito 1990: 113-115 mengemukakan pendapat bahwa sikap memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Sikap tidak dibawa sejak lahir
Manusia pada waktu dilahirkan belum membawa sikap- sikap tertentu terhadap sesuatu objek. Karena sikap tidak
dibawa sejak individu dilahirkan, ini berarti bahwa sikap itu
terbentuk dalam perkembangan individu yang bersangkutan. Oleh karena sikap itu terbentuk atau dibentuk, maka sikap itu
dapat dipelajari, dan karenanya sikap itu dapat berubah.
b. Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap.
Sikap selalu terbentuk atau dipelajari dalam hubungannya dengan objek-objek tertentu, yaitu melalui proses persepsi
terhadap objek tersebut. Hubungan yang positif dan negatif antara individu dengan objek tertentu, akan menimbulkan sikap
tertentu pula dari individu terhadap objek tersebut.
c. Sikap dapat tertuju pada satu objek saja, tetapi juga dapat
tertuju pada sekumpulan objek-objek.
Bila seseorang mempunyai sikap negatif pada seseorang, orang tersebut akan mempunyai kecenderungan untuk
menunjukkan sikap yang negatif pula kepada kelompok di mana seseorang tersebut tergabung didalamnya. Di sini terlihat adanya
kecenderungan untuk menggeneralisasikan objek sikap.
d. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar.
Kalau sikap telah terbentuk dan telah merupakan nilai dalam kehidupan seseorang, secara relatif sikap itu akan lama
bertahan pada diri orang yang bersangkutan. Sikap akan sulit berubah, dan kalaupun dapat berubh akan memakan waktu yang
relatif lama. Tetapi sebaliknya bila sikap itu belum begitu
mendalam ada dalam diri seseorang, maka sikap tersebut secara relatif tidak bertahan lama, sikap tersebut akan mudah berubah.
e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi.
Sikap terhadap suatu objek tertentu akan selalu diikuti oleh perasaan
tertenyu yang
dapat bersifat
positif yang
menyenangkan tetapi juga dapat bersifat negatif yang tidak menyenangkan
terhadap objek
tersebut. Sikap
juga mengandung motivasi, ini berarti bahwa sikap itu mempunyai
daya dorong bagi individu untuk berperilaku secara tertentu terhadap objek yang dihadapinya.
Sedangkan menurut Brigham dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2012 ada empat ciri-ciri sifat karakteristik dasar
dari sikap yaitu: 1 Sikap
disimpulkan dari
cara-cara individu
bertingkah laku; 2 Sikap ditujukan mengarah kepada obyek psikologis
atau kategori, dalam hal ini skema yang dimiliki orang
menentukan bagaimana
mereka mengkategorisasikan target object dimana sikap
diarahkan; 3 Sikap dipelajari;
4 Sikap mempengaruhi perilaku. Mengukuhi suatu sikap yang mengarah pada suatu obyek memberikan