Definisi Plagiarisme SIKAP MAHASISWA TERHADAP TINDAKAN PLAGIARISME (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan Implikasinya terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi da

2. Tipe-tipe Plagiarisme

Dalam Henry 2011, ada empat tipe plagiarisme yaitu sebagai berikut: a. Plagiarisme Ide Plagiarism of Ideas Tipe plagiarisme ini relatif sulit dibuktikan karena ide atau gagasan itu bersifat abstrak dan berkemungkinan memiliki persamaan dengan ide orang lain. Atau, ada kemungkinan adanya dua ide yang sama pada dua orang pencipta yang berbeda. Oleh sebab itu, perlu bahan bukti yang cukup untuk memastikan adanya plagiarisme. Namun demikian, salah satu kunci untuk membuktikan adanya plagiarisme adalah dengan mempertanyakan apakah ia mendapatkan keuntungan dari pemikiran orang lain. b. Plagiarisme Kata Demi Kata Word for Word Plagiarism Tipe ini serupa dengan slavish copy, yaitu mengutip karya orang lain secara kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya. Plagiarisme dianggap terjadi karena skala pengutipannya sangat substansial, sehingga seluruh ide atau gagasan penulisannya benar- benar terambil. Plagiarisme seperti ini banyak dilakukan pada karya tulis puisi. c. Plagiarisme Atas Sumber Plagiarisme of Source Plagiarisme tipe ini memiliki banyak „dosa‟ karena tidak menyebutkan secara lengkap selengkap-selengkapnya referensi yang dirujuk dalam kutipan. d. Plagiarisme Kepengarangan Plagiarisme of Autoship Plagiarisme kepengarangan terjadi apabila seseorang mengaku sebagai pengarang dari karya tulis yang disusun oleh orang lain. Tindakan ini terjadi atas dasar kesadaran dan motif kesengajaan untuk „membohongi‟ publik.

3. Bentuk-bentuk Tindakan Plagiarisme

Felicio Henry 2011: 35-36 mengemukakan beberapa bentuk tindakan plagiarisme antara lain: a. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri; b. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri; c. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri; d. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri; e. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tana menyebutkan asal-usulnya; f. Meringkas dan memparafrasekan mengutip tidak langsung tanpa menyebutkan sumbernya; dan g. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu mirip dengan sumbernya.

4. Faktor-faktor penyebab tindakan plagiarisme

Dalam Henry 2011, ada tiga fator yang menjadi penyebab tindakan plagiarisme yaitu sebagai berikut:

a. Aspek lemahnya etika akademik

Dari segi etika, setiap komunitas memiliki norma-norma penuntun perilaku tersendiri dalam rangka mewujudkan keutamaan pribadi. Sebagai norma, implementasi tuntunan etika itu lebih bersifat soft ketimbang hukum. Selain itu, norma etika juga tidak mengedepankan sanksi sekeras aturan hukum. Sanksi terhadap pelanggaran etika tidak lebih dari cela dan kecaman.

b. Aspek kohesi dengan penegakan hukum

Tindakan plagiarisme merupakan salah satu misteri pelanggaran hukum yang belakangan ini semakin meluas dan beragam. Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, namun hasilnya tidak memuaskan atau menggembirakan. Mungkin pemerintah dan masyarakat sudah terlalu apatis dalam menyikapinya. Para ahli hukum sering mendiagnosa sumbernya pada tiga faktor kolektif, yakni perangkat hukumnya, pemahaman aparatnya dan kesadaran hukum masyarakat. Pertama, makin meluasnya mentalitas menerobos jalan pintas dikalangan masyarakat, termasuk mereka yang berstatus mahasiswa. Kedua, menebalnya budaya simulacra atau

Dokumen yang terkait

Tanggung jawab mahasiswa (studi deskriptif tanggung Jawab dari mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma dan implikasinya pada usulan topik-topik peningkatan tanggung jawab mahasiswa Program Studi Bimbingan Da

1 3 100

Persefsi mahasiswa terhadap perilaku asertifnya : studi deskriftif pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial.

0 2 99

Konsep diri mahasiswa : studi deskriptif pada mahasiawa angkatan 2015/2016 program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan.

0 3 120

Motivasi belajar pada mahasiswa : studi deskriptif tingkat motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan akademik.

0 1 79

Deskripsi tingkat kesiapan mahasiswa menghadapi pernikahan (studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan persiapan berkeluarga).

0 0 84

Gaya belajar mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan belajar.

0 2 87

Tingkat kemampuan berpikir positif mahasiswa dan impilkasinya terhadap penyusunan topik-topik bimbingan pribadi-sosial (studi deskriptif pada mahasiswa prodi bimbingan dan konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma).

0 1 112

Kecerdasan emosi mahasiswa baru : studi deskriptif pada mahasiswa semester II kelas A angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan pribad

0 0 132

Deskripsi tingkat prokrastinasi akademik dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar : studi deskriptif pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, angkatan 2013, semester 2 - USD Reposito

0 0 109

Deskripsi tingkat kemandirian belajar mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 112