ilusifkeseolah-olahan. Ketiga, minimnya sanksi hukum terhadap pelaku plagiarisme.
c. Aspek lemahnya mekanisme filtering orisinilitas
Di luar ketiga faktor di atas, ada fenomena lain yang turut mendorong intesitas praktek penjiplakan. Hal ini terkait dengan
mekanisme filtering dalam proses dan penilaian karya tulis. Betapapun, setiap orang memiliki kelemahan, kepentingan dan
kecenderungan untuk melakukan kesalahan. Oleh karena itu, penelitian terhadap keaslian dan otentitas karya ilmiah tetap harus
secara sungguh-sungguh dilakukan.
C. Penelitian-penelitian Plagiarisme yang Dilakukan Mahasiswa
Skripsi Puspita Mahesti Ririh 2010 yang berjudul Perilaku Plagiarisme Internet Studi Tentang Tipologi Perilaku Plagiarisme Internet di
Kalangan Mahasiswa Sarjana FISIP Unair terhadap 100 responden di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga menyebutkan bahwa
sebanyak 94 responden pernah melakukan copy paste dari internet tanpa mencantumkan nama penulis maupun sumber tulisannya.
Berbeda dengan skripsi dari Yohana Inga Wfy 2010 yang berjudul Perilaku Plagiat di Kalangan Mahasiswa Eksak dan Non Eksak Studi
Deskriptif Persepsi Mahasiswa dan Sikap Staf Pengajar FST dan FISIP terhadap perilaku plagiat di Unair menyebutkan bahwa mahasiswa eksak yaitu
FST lebih tinggi melakukan plagiat daripada mahasiswa non eksak yaitu FISIP. Pola tindakan plagiat yang dilakukan oleh kedua kelompok tersebut adalah
sama-sama pada saat menyusun tugas individu. Yang menjadi stimulus atau perangsang mahasiswa dalam melakukan tindakan plagiat adalah teman sekelas
karena beberapa mahasiswa tidak ketahuan disaat melakukan plagiat, maka tindakan plagiat itu pun ditiru oleh mahasiswa lainnya. Sikap para staf pengajar
baik di kalangan mahasiswa eksak maupun non eksak beragam, ada yang bersikap kognitif atau cenderung melarang atau bersikap normal atau biasa saja
karena mengganggap bahwa tindakan plagiarisme mahasiswa adalah suatu hal yang wajar.
D. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma tergolong dalam Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Strata
1. Program Studi Bimbingan dan Konseling menyelenggarakan pendidikan akademik yang menghasilkan Sarjana Pendidikan yang unggul dan
profesional dalam bindang helping profession yang piawai dalam merancang dan melaksanakan program layanan sosio-psikologis edukatif bagi individu
maupun kelompok pada semua jenjang. Program Studi Bimbingan dan Konseling mempunyai Visi yaitu
menghasilkan sarjan pendidikan bidang Bimbingan dan Konseling yang profesional, berkarakter tangguh, dan kompeten menyelenggarakan pelayanan
bimbigan dan konseling yang bermartabat di sekolah, luar sekolah dan institusi rehabilitas sosial dikutip dari selebaran prodi BK.
Sikap mahasiswa terhadap tindakan plagiarisme sepertinya acuh dan tidak begitu perduli. Tindakan plagiarisme hanya dianggap sepele dan sudah