Hasil Penelitian Kontribusi gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru SMP di Kecamatan Tempel.

72

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2015. Objek dalam penelitian ini adalah kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru SMP di Kecamatan Tempel. Responden dalam penelitian ini adalah guru-guru SMP di Kecamatan Tempel. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebanyak 100 responden kepada 100 guru yang tersebar di empat SMP Negeri di Kecamatan Tempel meliputi SMP N 1 Tempel, SMP N 2 Tempel, SMP N 3 Tempel, SMP N 4 Tempel dan SMP Muhamadiyah 1 Tempel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 80 kuesioner respon rate 80. Kuesioner yang berubah semua butir pernyataannya diisi secara lengkap. Berikut ini akan disajikan mengenai identitas dan deskripsi responden berdasarkan data penelitiannya.

A. Hasil Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara menyebar kuesioner untuk mendapat data dari para guru. Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2, pertama data yang berisi pernyataan tentang kepemimpinan transformasional kepala sekolah, dan yang kedua adalah tentang efikasi kolektif guru. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Demografi Responden Demografi responden dalam penelitian ini meliputi karakteristik responden dan analisis statistik deskriptif kedua variabel yang meliputi kepemimpinan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru. Adapun pembahasan mengenai masing-masing analisis deskriptif adalah sebagai berikut: a. Karakteristik Responden Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, status pekerjaan dan masa kerja. 1 Tingkat Pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan dalam penelitian ini dibedakan menjadi lima kelompok tingkat pendidikan terakhir yaitu S2, S1, D3, D2 dan D1. Hasil analisis data berdasarkan tingkat pendidikan dapat ditunjukan pada tabel berikut : Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase S2 1 1 S1 65 81 D3 10 12 D2 2 3 D1 2 3 Jumlah 80 100 Sumber : Data Primer, diolah 2015 Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan S1 sebanyak 65. Hal itu dikarenakan guru-guru di wajibkan berijasah strata 1 dapat sesuai dengan bidangnya. Dengan demikian responden penenelitian dengan sampel sebanyak 65 responden didominasi oleh tingkat pendidikan S1. 2 Status Pekerjaan Dalam penelitian ini, status pekerjaan responden dikelompokan menjadi tiga kelompok guru tetap yayasan, PNS dan honorer. Hasil analisis data berdasarkan status pekerjaan dapat ditunjukan pada tabel berikut : Tabel 5.2 Karakteristi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Status Pekerjaan Jumlah Persentase Guru tetap yayasan 11 14 PNS 62 77 Honorer 7 9 Jumlah 80 100 Sumber : Data Primer, diolah 2015 Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa sebagian besar responden sebanyak 62 guru berstatus pekerjaan PNS. Hal ini dikarenakan guru yang memiliki status PNS dianggap memiliki kesetian, kejujuran, prestasi kerja, loyalitas, dedikasi dan partisipasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berstatus PNS. 3 Masa Kerja Dalam penelitian ini masa kerja responden dikelompokan menjadi empat kelompok masa kerja, seperti tercantum pada tabel berikut : Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja tahun Jumlah Persentase 0-3 pemula 7 9 4-10 15 19 11 58 72 Jumlah 80 100 Sumber : Data Primer, diolah 2015 Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa sebagian besar masa kerja responden di atas lebih dari 11 tahun. Hal ini dikarenakan guru-guru di sekolah tersebut lebih berpengalaman. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kelima sekolah yang di teliti kebanyakan guru-guru memiliki masa kerja di sekolah lebih dari 11 tahun.

2. Deskripsi Variabel

Deskripsi variabel bertujuan untuk menggambarkan masing-masing variabel yang terdapat dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini variabel-variabel tersebut meliputi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan efikasi kolektif guru. Berikut hasil deskripsi variabel kepemimpinan transformasional yang dihitung per dimensinya dan efikasi kolektif guru. a. Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah 1 Dimensi Visi Bersama Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai kepemimpinan kepala sekolah pada dimensi visi bersama bersifat transformatif. Artinya kepala sekolah mampu untuk mengembangkan dan menyalurkan visi kepada guru maupun karyawan serta mampu membuat mereka memahami dan terinspirasi untuk melakukan visi tersebut.Berikut ini di sajikan tabel dimensi visi bersama Tabel 5.4 Kategori Dimensi Visi Bersama Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase Sangat Transformatif 21-25 18 22,5 Transformatif 16-20 59 73,75 Cukup transformatif 11-15 3 3,75 Tidak Transformatif 6-10 Sangat tidak Transformatif 1-5 Jumlah 80 100 Sumber: Data Primer, diolah 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Dimensi Membangun Konsensus Sekolah Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai kepemimpinan kepala sekolah pada dimensi membangun konsensus sekolah bersifat transformatif. Artinya kepemimpinan kepala sekolah sudah berupaya mendorong supaya para guru dan staf dapat bersatu dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Berikut ini di sajikan tabel membangun konsensus sekolah. Tabel 5.5 Kategori Dimensi Membangun Konsensus Sekolah Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase Sangat Transformatif 13-15 5 6,25 Transformatif 10-12 68 85 Cukup transformatif 7-9 7 8,75 Tidak Transformatif 4-6 Sangat tidak Transformatif 1-3 Jumlah 80 100 Sumber: Data Primer, diolah 2015 3 Dimensi Ekspektasi Kinerja yang Tinggi Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai kepemimpinan kepala sekolah pada dimensi ekspektasi kinerja yang tinggi bersifat transformatif. Artinya kepemimpinan kepala sekolah menunjukan ekspektasi kinerja yang tinggi terhadap guru dan karyawan agar guru bekerja secara inovatif, pekerja keras serta profesional. Berikut ini disajikan tabel ekspektasi kinerja yang tinggi SMP di Kecamatan Tempel. Tabel 5.6 Kategori Dimensi Ekspektasi Kinerja yang Tinggi Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase Sangat Transformatif 17-20 12 15 Transformatif 13-16 61 76,25 Cukup transformatif 9-12 7 8,75 Tidak Transformatif 5-8 Sangat tidak Transformatif 1-4 Jumlah 80 100 Sumber: Data Primer, diolah 2015 4 Dimensi Menjadi Model Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai kepemimpinan kepala sekolah pada dimensi menjadi model bersifat transformatif. Artinya kepemimpinan kepala sekolah sudah memberikan contoh yang baik baik bagi para guru, karyawan dan siswa. Berikut ini di sajikan tabel dimensi menjadi model SMP di Kecamatan Tempel. Tabel 5.7 Kategori Dimensi Menjadi Model Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase Sangat Transformatif 38-45 24 30 Transformatif 30-37 42 52,5 Cukup transformatif 22-29 14 17,5 Tidak Transformatif 14-21 Sangat tidak Transformatif 6-13 Jumlah 80 100 Sumber: Data Primer, diolah 2015 5 Dimensi Dukungan Sosial Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai kepemimpinan kepala sekolah pada dimensi dukungan sosial bersifat transformatif. Artinya kepemimpinan kepala sekolah sudah mau mendegarkan ide dari para guru, memahami betul kemampuan dan ketertarikan mereka serta mencari tahu pemahaman para guru terhadap suatu masalah serta memberikan pujian atas kerja keras yang baik. Berikut ini di sajikan tabel dimensi dukungan sosial. Tabel 5.8 Kategori Dimensi Dukungan Individual Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase Sangat Transformatif 29-35 26 32,5 Transformatif 22-28 48 60 Cukup transformatif 15-21 6 7,5 Tidak Transformatif 8-14 Sangat tidak Transformatif 1-7 Jumlah 80 100 Sumber: Data Primer,diolah 2015 6 Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai kepemimpinan kepala sekolah pada dimensi memberi stimulasi intelektual bersifat transformatif. Artinya kepemimpinan kepala sekolah sudah mendorong staf dan guru untuk mencoba sesuatu yang baru serta mengajak guru dan staf untuk memikirkan dan mempertimbangkan asumsi-asumsi mengenai pekerjaan supaya asumsi itu bisa diwujudkan. Berikut ini di sajikan tabel dimensi memberi stimulasi intelektual. Tabel 5.9 Kategori Dimensi Memberi Stimulasi Intelektual Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase Sangat Transformatif 29-35 22 27,5 Transformatif 22-28 54 67,5 Cukup transformatif 15-21 4 5 Tidak Transformatif 8-14 Sangat tidak Transformatif 1-7 Jumlah 80 100 Sumber: Data primer, diolah 2015 7 Dimensi Membangun Kultur Sekolah Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai kepemimpinan kepala sekolah pada dimensi membangun kultur sekolah bersifat transformatif. Artinya kepemimpinan kepala sekolah sudah mampu membangun nilai, keyakinan dan norma sekolah serta menciptakan suasana saling percaya dan perhatian satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai bersama. Berikut ini di sajikan tabel dimensi membangun kultur sekolah. Tabel 5.10 Kategori Dimensi Membangun Kultur Sekolah Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase Sangat Transformatif 34-40 21 26,25 Transformatif 27-33 43 53,75 Cukup transformatif 20-26 14 17,5 Tidak Transformatif 13-19 2 2,5 Sangat tidak Transformatif 6-12 Jumlah 80 100 Sumber: Data Primer, diolah 2015 8 Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai kepemimpinan kepala sekolah pada dimensi menciptakan struktur kolaboratif bersifat transformatif. Artinya kepemimpinan kepala sekolah sudah memberikan kesempatan kepada para guru dan staf untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan yang membuat guru merasa bahwa diri mereka sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan untuk kebaikan bersama. Berikut di sajikan tabel dimensi menciptakan struktur kolaboratif. Tabel 5.11 Kategori Dimensi Menciptakan Struktur Kolaboratif Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase Sangat Transformatif 29-35 13 16,25 Transformatif 22-28 63 78,75 Cukup transformatif 15-21 4 5 Tidak Transformatif 8-14 Sangat tidak Transformatif 1-7 Jumlah 80 100 Sumber: Data Primer, diolah 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Efikasi Kolektif Tabel di bawah menunjukan bahwa guru menilai efikasi kolektif masuk kategori tinggi. Artinya tingkat kepercayaan atau tingkat efikasi terhadapa sesama rekan kerja sangat baik. Mereka saling percaya dan bergantung satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan bersama. Berikut di sajikan tabel efikasi kolektif guru. Tabel 5.12 Kategori Efikasi kolektif Guru Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase Sangat Tinggi 88-105 17 21,25 Tinggi 70-87 61 76,25 Cukup 52-69 2 2,5 Rendah 34-51 Sangat Rendah 16-33 Jumlah 80 100 Sumber: Data Primer, diolah 2015 3. Analisis Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Dalam penelitian ini, uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Normalitas dari distribusi data yang terkumpul perlu diuji untu menentukan langkah selanjutnya dalam analisis data. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji sample Kolmogorrov-Smirnov dengan tingkat kepercayaan 5. Untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi normal atau tidak dapat ditentukan dengan: 1 Jika nilai probabilitas asym sig 0,05 maka distribusi dapat dikatakan normal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Jika nilai probabilitasnya asym sig 0,05 maka distribusi tersebut tidak normal. 3 Output dari hasil olah data normalitas menggunakan SPSS dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 5.13 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KT EKG N 80 80 Normal Parameters a Mean 0.019088 76.4625 Std. Deviation 0.208663 4.69026 Most Extreme Differences Absolute .126 .102 Positive .093 .102 Negative -.126 -.096 Kolmogorov-Smirnov Z 1.130 .910 Asymp. Sig. 2-tailed .155 .379 Sumber: Data diolah 2015 Berdasarkan output normalitas diatas dapat dilihat bahwa nilai asym. Sig 2- tailed pada variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah sebesar 0,155 dan efikasi kolektif guru sebesar 0,379. Berdasarkan ketentuan bahwa dikatakan normal jika nilai asym. Sig 2-tailed 0,05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Varians Uji homogenitas varians dilakukan untuk membuktikan data yang akan dianalisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Tabel 5.14 Uji Homogenitas Varians Test of Homogeneity of Variances TOTALEKG Levene Statistic df1 df2 Sig. .961 16 41 .513 Sumber: Data diolah 2015 Dari data di atas menunjukkan bahwa nilai sig sebesar 0,513 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan variabel efikasi kolektif guru memiliki varians yang tidak jauh berbeda keragamannya. c. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah memiliki hubungan yang linear atau tidak dengan efikasi kolektif guru. Tabel 5.15 Hasil Uji Linearitas Variabel Df F hitung F tabel Kesimpulan Kepemimpinan transformasionalEfikasi kolektif guru 1;37 0,029 4,10 Linear, karena nilai signifikansi 0,029 4,10 Sumber: Data primer, diolah 2015 Data dinyatakan linear apabila nilai F hitung F tabel. Berdasarkan tabel Anova di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 0,029 F tabel sebesar 4,10. Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan kepemimpinan transformasional dengan efikasi kolektif guru dinyatakan linear. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Uji Hipotesis Dalam penelitian ini analisis regresi sederhana dilakukan untuk menguji dan menganalisis variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru. Hipotesis dalam variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif guru adalah sebagai berikut: Ho: tidak ada kontribusi positif antara kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru. Ha: ada kontribusi positif antara kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru. Hasil output dari SPSS sebagai berikut: Tabel 5.16 Hasil Uji Hipotesis Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 62.900 6.233 10.092 .000 KT .094 .032 .311 2.895 .005 Sumber: Data primer, diolah 2015 Berdasarkan hasil uji regresi di atas, maka didapatkan rumus sebagai berikut: Y= 0,311X Berdasarkan persamaan di atas, maka dapat deiketahui bahwa: Koefisien regresi kepemimpinan transformasional kepala sekolah b kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dapat dilihat dari koefisien b 0,311 dengan signifikan sebesar 0,005. Artinya adalah variasi di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam kepemimpinan transformasional kepala sekolah berpengaruh terhadap variasi dalam efikasi kolektif guru. Berdasarkan tabel 5.15, dapat disimpulkan bahwa kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah berpengaruh signifikan dengan efikasi kolektif guru sig= 0,005, sig 0,05. Oleh karena nilai sig = 0,005 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru. 5. Uji R 2 Uji koefisien determinasi R 2 dilakukan untuk mengetahui kekuatan pengaruh dan hubungan antara variabel penduga kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap variabel bergantung efikasi kolektif guru. Hasil output R 2 dari SPSS dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 5.17 Uji R 2 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .311 a .097 .085 6.02040 Sumber: Data diolah 2015 Melihat tabel di atas menunjukkan bahwa nilai R 2 sebesar 0,097, atau 9,7 dimana nilai R 2 tersebut mendekati 0. Artinya kekuatan kontribusi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan efikasi kolektif bersifat lemah. Selain itu sisa 90,3 yang artinya adalah efikasi kolektif dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. 6. Uji F Uji F digunakan untuk menguji model, maksudnya untuk mengukur kemampuan variabel independen yaitu kepemimpinan transformasional dapat menjadi prediktor variabel dependen yaitu efikasi kolektif guru. Hasil output dari Uji F dapat dilihat pada tabel 5.18 Tabel 5.18 Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 303.757 1 303.757 8.381 .005 a Residual 2827.131 78 36.245 Total 3130.888 79 Sumber: Data primer, diolah 2015 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai sig sebesar 0,005, jadi dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan transformasional kepala dapat menjadi prediktor variabel efikasi kolektif

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN EFIKASI DIRI Hubungan antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah dan Efikasi Diri dengan Kinerja Guru.

0 3 22

HUBUNGAN PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN EFIKASI DIRI Hubungan antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah dan Efikasi Diri dengan Kinerja Guru.

0 2 20

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI, DAN KETERAMPILAN GURU Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Dan Ketrampilan Guru Terhadap Kinerja Guru SD Di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan

0 1 14

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI, DAN KETERAMPILAN GURU Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Dan Ketrampilan Guru Terhadap Kinerja Guru SD Di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan

0 1 16

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN EFIKASI KOLEKTIF DENGAN HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN EFIKASI KOLEKTIF DENGAN KINERJA PERANGKAT KERJA DAERAH KABUPATEN BLORA.

2 3 18

KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI, KESEJAHTERAAN, DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU Kontribusi Iklim Komunikasi,Kesejahteraan, dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali

0 2 22

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru.

0 0 16

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN JOMBANG BANTEN.

0 0 74

Kontribusi gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru SMP Negeri Kecamatan Negara Batin.

1 2 202

Kontribusi gaya kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap efikasi kolektif guru SMA di Magelang tahun 2015.

0 1 207