Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

tampak bahwa empati terjadi dalam hubungan antara manusia dengan manusia. Empati mempersyaratkan beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap individu. Empati yang dapat menimbulkan kepuasan siswa atas pelayanan yang diberikan oleh sekolah adalah: - Personil sekolah guru, kepala sekolah, dan staff administrasi dapat memahami siswa dengan cara mengindera perasaan siswa dan memperhatikan kepentingan mereka. - Berorientasi melayani, meliputi mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan belajar siswa. - Kegiatan yang dapat mengembangkan potensi dan kemampuan siswa. 5 Berwujud Berwujud dalam dunia pendidikan berhubungan dengan aspek fisik sekolah yang diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar. Aspek berwujud yang baik akan memengaruhi persepsi siswa dan pada saat bersamaan juga akan memengaruhi harapan siswa. Dapat disimpulkan bahwa definisi kepuasan belajar siswa adalah sikap individu siswa yang memperlihatkan rasa senang atas pelayanan proses belajar mengajar karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dari pelayanan tersebut dibandingkan dengan kenyataan yang diterimanya.

B. Kerangka Berpikir

Dalam proses belajar mengajar, guru dituntut untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya. Pernyataan ini beralasan mengingat proses belajar-mengajar, kepuasan belajar siswa, dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Menurut UU RI tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 10 kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Secara teoritis keempat kompetensi tersebut dapat dipisahkan, tetapi dalam praktiknya, keempat kompetensi ini tidak mungkin terpisahkan. Seorang guru yang ideal harus menguasai keempat kompetensi tersebut agar dapat melaksanakan tugas utamanya yaitu mendidik, mengajar, dan melatih dengan baik. Dari kompetensi guru itu akan dapat menimbulkan persepsi siswa dan kepuasan siswa yang berpengaruh pada hasil belajar siswa. Persepsi pada dasarnya menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya, bagaimana ia mengerti dan mengintrepretasikan stimulus yang ada di lingkungan dengan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya Desmita, 2009: 118. Setelah individu mengindrakan objek di lingkungannya, kemudian ia memproses hasil pengindraannya itu, sehingga timbullah makna tentang objek itu. Persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi yang positif kiranya akan memberikan pengaruh positif pula terhadap kepuasan belajar akuntansi siswa. Hal ini dapat dipahami karena guru yang mempunyai kompetensi yang baik dalam kelas akan mampu menjelaskan pelajaran dengan benar, mampu menggunakan model pembelajaran yang tepat, dan mampu membimbing dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa merasa senang dan semangat untuk mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut. Siswa tersebut dikatakan puas akan pembelajaran apabila ada kesesuaian antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kondisi nyata yang diterimanya saat pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat terlihat dari sikap yang ditunjukkan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa yang puas terhadap pembelajaran yang diberikan guru, pasti akan terlihat aktif dan ikut serta dalam proses pembelajaran dan hasil belajarnya juga pasti akan baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Khulaimah 2009 dihasilkan kesimpulan bahwa persepsi siswa dan kepuasan siswa tentang kompetensi guru ekonomi akuntansi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan Aji 2010 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang rendah tapi signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa kelas X program keahlian akuntansi di SMK N 1 Lumajang. Devi 2011 hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika. Penelitian yang dilakukan Indiarti 2011 dihasilkan kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dan prestasi belajar siswa. Sopiatin 2008, meneliti tentang manajemen belajar berbasis kepuasan siswa: Studi tentang kajian faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mutu proses belajar mengajar dan kepuasan siswa pada Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Serang Banten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru berpengaruh signifikan terhadap mutu proses belajar mengajar di tingkat SMA Kabupaten Serang. Berdasarkan penelitian terdahulu yaitu kompetensi guru berpengaruh pada 1 prestasi atau hasil belajar 2 motivasi belajar 3 mutu proses belajar mengajar 4 kepuasan siswa. Peneliti menduga bahwa persepsi siswa yang positif terhadap kompetensi guru akuntansi memiliki korelasi dengan kepuasan belajar siswa karena pada dasarnya prestasi belajar dan motivasi belajar siswa menjadi baik atau meningkat karena dilandasi adanya kepuasan belajar siswa terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut.

C. Hipotesis Penelitian