Bagian mesin yang berbahaya harus diberi pelindung dan petugas yang memakainya harus terlatih.
10.Pemberitahuan Kecelakaan Kecelakaan dalam kantor yang menyebabkan kematian atau absen pegawai
lebih dari 1 minggu harus dilaporkan kepada pihak berwajib. 11. Penjagaan Kebakaran
Di dalam kantor harus disediakan alat untuk memadamkan kebakaran baik itu lonceng ataupun alarm.
I.5.1.4 Manfaat Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik yang aman, sehat, dan nyaman memiliki berbagai manfaat bagi karyawan dan perusahaan. Rivai 2009:793 mengemukakan bahwa
manfaat lingkungan kerja fisik yang aman dan sehat adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah hari yang hilang
2. Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih berkomitmen 3. Menurunnya biaya-biaya kesehatan asuransi
4. Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah karena menurunnya pengajuan klaim
5. Fleksibilitas dan adaptasibilitas yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikan
6. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena naiknya citra perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Ishak dan Tanjung 2006:26 manfaat lingkungan kerja fisik adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja
meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang- orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Yang
artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standard yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Prestasi kerjanya akan dipantau oleh individu yang bersangkutan dan
tidak akan menimbulkan banyak pengawasan serta semangat juangnya akan tinggi.
I.5.1.5 Hal-Hal yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja Fisik
Nitisemito 1984:184 menetapkan faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan kerja fisik yang harus diperhatikan antara lain: penerangan, warna,
kebersihan, pertukaran udara, musik, keamanan, dan suara.Menurut moekijat 1995: 135 faktor-faktor penting dari kondisi kerja fisik dalam kebanyakan
kantor yaitu: penerangan, warna, musik, udara, dan suara. Menurut Sedarmayanti 2001:21, hal-hal yang mempengaruhi lingkungan
kerja fisik adalah:
1. Penerangan atau cahaya
Berjalannya suatu
perusahaan tak
luput dari
adanya faktor
penerangan,Begitu pula untuk menunjangkondisi kerja, penerangan memberi arti yang sangat penting. Salah satu faktor yang penting dari lingkungan kerja yang
dapat memberikan semangat dalam bekerja adalah penerangan yang baik. Karyawan yang terlibat dalam pekerjaan sepanjang hari rentan terhadap
ketegangan mata yang disertai dengan keletihan mental, perasaan marahdan
Universitas Sumatera Utara
gangguan fisik lainnya. Dalam hal penerangan di sini tidak hanya terbatas pada penerangan listrik saja tetapi juga penerangan cahaya matahari.
Menurut C.L.Littlefield dan R.L. Petersonada dalam buku Moekijat 1995:136, beberapa keuntungan penerangan yang baik:
a. Produktivitas yang bertambah meskipun sulit untuk mengukur dengan tepat berapabanyaknya
b. Kualitas pekerjaan kurang baik c. Mengurangi ketegangan mata dan kelelahan rohaniah
d. Semangat kerja pegawai yang lebih baik e. Prestise yang lebih baik untuk perusahaan
2. Temperatur Atau Suhu Udara
Lingkungan kerja dapat dirasakan nyaman manakala ditunjang oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang memberikan andil adalah suhu udara. Suhu
udara dalam ruangan kerja merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh manajemen perusahaan agar karyawan dapat bekerja dengan menggunakan
seluruh kemampuan sehingga menciptakan hasil yang optimal. Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai temperatur yang berbeda. Tubuh
manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal, dengan suatu sistem tubuh sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang
terjadi di luar tubuh.
3. Kelembaban
Universitas Sumatera Utara
Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase. Kelembaban ini berhubungan atau
dipengaruhi oleh temperatur udara dan secara bersama-sama antara temperatur, kelembaban, kecepatan udara bergerak dan radiasi panas dari udara tersebut akan
mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya. Suatu keadaan dengan temperatur udara sangat panas dan
kelembaban tinggi akan menimbulkan pengurangan panas dari tubuh secara besar- besaran karena sistem penguapan. Pengaruh lain adalah makin cepatnya denyut
jantung karena makin aktifnya peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen, dan tubuh manusia selalu berusaha untuk mencapai keseimbangan antar
panas tubuh dan disekitarnya.
4. Sirkulasi Udara
Udara disekitar kita dikatakan kotor apabila keadaan oksigen di dalam udara tersebut telah berkurang dan bercampur denga gas-gas lainnya yang
membahayakan kesehatan tubuh. Hal ini diakibatkan oleh perputaran udara yang tidak normal. Sirkulasi udara dengan memberikan ventilasi yang cukup dan
penggunaan Air Conditioning membantu penggantian udara kotor dengan udara bersih.
Menurut Moekijat 1989:145, keuntungan udara yang baik adalah: a. Produktivitas yang tinggi
b. Mutu pendidikan yang lebih baik c. Kesenangan dan kesehatan pegawai
d. Semangat kerja lebih tinggi e. Kesan yang menyenangkan bagi para tamu
Universitas Sumatera Utara
5. Kebisingan
Menurut Moekijat 1989:145, Tingkat kebisingan pada kantor merupakan faktor lingkungan yang harus dipertimbangkan untuk mengelola tingkat kinerja
pegawai yang diinginkan. Apabila tingkat kebisingan melampaui batas yang tidak diinginkan, beberapa gangguan fisik dan psikologi terhadap mereka akan terjadi.
Kebisingan dapat mengganggu konsentrasi dan menimbulkan kekacauan dalam bekerja. Oleh karena itu, setiap perusahaan hendaknya dapat menghilangkan
kebisingan tersebut, setidak-tidaknya mengurangi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat peredam suara bilamana mungkin mengusahakan sedemikian
rupa sehingga kebisingan menjadi berkurang. Menurut Moekijat dalam bukunya Tata Laksana kantor 1989:145,
adapun pengaruh suara yang bising: a. Gangguan mental dan syaraf pegawai
b. Kesulitan dalam konsentrasi, mengurangi hasil, kesalahan yang lebih banyak
c. Kesulitan dalam menggunakan telepon, dan ketidakhadiran yang lebih banyak
d. Kesalahan yang bertambah dan semangat kerja pegawai yang berkurang
6. Bau-Bauan
Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, karena dapat mengganggu konsentrasi bekerja, dan bau-bauan yang
terjadi terus-menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Temperatur dan
Universitas Sumatera Utara
kelembaban mempengaruhi tingkat ketajaman penciuman seseorang. Oleh karena itu, penggunaan Air Conditioning yang tepat merupakan salah satu cara yang
dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang mengganggu di sekitar tempat kerja.
7. Getaran Mekanis
Getaran mekanis diartikan debagai getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis, yang sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh karyawan dan dapat
menimbulkan akibat yang tidak diinginkan. Getaran mekanis pada umumnya sangat mengganggu tubuh karena ketidak teraturannya, baik tidak teratur dalam
intensitas maupun frekuensinya. Gangguan terbesar terhadap suatu alat dalam tubuh terdapat frekuensi alam ini beresonansi dengan frekuensi dari getaran
mekanis dapat mengganggu tubuh dalam hal: konsentrasi kerja; b. datangnya kelelahan; c. timbulnya beberapa penyakit diantaranya karena gangguan terhadap
mata, syaraf, peredaran darah, otot, tulang, dan lain-lain.
8. warna
Menurut Gie dalam bukunya berjudul Administrasi Perkantoran Modern 1991: 216, warna merupakan faktor yang penting untuk memperbesar efisiensi
kerja para pegawai. Khususnya warna akan mempengaruhi keadaan jiwa mereka. Warna yang tepat juga akan mencegah kesilauan yang timbul karena cahaya yang
berlebih-lebihan. Penggunaan cahaya dalam ruangan maksudnya adalah bagaimana
pengaruh warna terhadap gairah dan semangat kerja karyawan. Untuk ruangan
Universitas Sumatera Utara
kerja hendaknya dipilihkan warna-warna lembut dan dingin, misalnya cokelat muda atau krem, abu-abu, abu-abu muda, hijau muda, dan sebagainya. Untuk
warna putih dapat memberikan kesan ruang yang sempit menjadi tampak luas dan bersaih serta membantu pekerjaan yang membutuhkan ketelitian.
9. Musik
Musik digunakan untuk membantu pekerjaan, karena penggunaan musik dapat membentuk pola tingkah laku yang baik Moekijat, 1989:144. Musik
menghasilkan beberapa keuntungan diantaranya membantu meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja pegawai dengan menghilangkan rasa bosan dan
monoton dalam melakukan pekerjaan kantor. Tipe musik yang dimainkan akan mempengaruhi kinerja pegawai.
Meskipun demikian, dalam perusahaan bila musik yang diperdengarkan tidak menyenangkan, maka lebih baik tanpa musik sama sekali. Sebaiknya bila
musik diperdengarkan menyenangkan, maka akan menimbulkan suasana gembira dan mengurangi kelelahan dalam bekerja. Perlu ditegaskan lagi musik yang
menyenangkan disini tergantung kesenangan karyawan.
10. Dekorasi
Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi berkaitan juga
Universitas Sumatera Utara
dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan, dan lainnya untuk bekerja.
11. Keamanan
Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman maka perlu diperhatikan adanya keberadaannya. Salah satu upaya untuk
menjaga keamanan di tempat kerja dapat memanfaatkan tenaga Satuan Petugas Keamanan SATPAM. Rasa aman bagi karyawan sangat berpengaruh terhadap
semangat dan gairah kerja karyawan. Jika di tempat kerja tidak aman, karyawan tersebut akan menjadi gelisah, tidak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaannya
serta semangat kerja karyawan akan mengalami penurunan. Keamanan disini sebenarnya lebih luas dari semua itu, sehingga disini konstruksi gedung tempat
mereka bekerja, konstruksi gedung yang sudah tua, tanpa adanya perbaikan sewaktu-waktu gedung itu bisa roboh dan bisa memakan korban jiwa. Suatu
perusahaan hendaknya terus berusaha untuk menciptakan dan mempertahankan suatu keadaan dan suasana aman tersebut agar karyawan tersebut tidak merasa
terganggu dalam melaksanakan pekerjaannya.
I.5.1.6 Indikator Lingkungan Kerja Fisik
Menurut Sedarmayanti 2001:26, indikator lingkungan kerja fisik sebagai berikut:
1. Temperatur
2. Sirkulasi udara
3. Pencahayaan
Universitas Sumatera Utara
4. Kebisingan
5. Bau tidak sedap
6. Tata warna
7. Keamanan
I.5.1.7 Penilaian Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik dapat mendorong kegairahan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Lingkungan kerja fisik yang aman, sehat dan
nyaman merupakan syarat penting sehingga karyawan dapat mengerjakan pekerjaanya dengan kondisi yang prima. Untuk menjamin kearah ini diperlukan
penilaian terhadap lingkungan tempat kerja. Menurut Anies 2005:121 penilaian lingkungan kerja fisik terhadap
semua unit perusahaan bertujuan untuk: a. Memastikan apakah lingkungan kerja tempat kerja tersebut telah memenuhi
persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3. b. Sebagai pedoman untuk bahan perencanaan dan pengendalian terhadap bahaya
yang ditimbulkan oleh faktor-faktor yang ada di setiap tempat kerja. c. Sebagai data pembantu untuk mengkorelasikan hubungan sebab akibat
terjadinya suatu penyakit akibat kerja maupun kecelakaan. d. Bahan dokumen untuk mengembangkan program-program K3 selanjutnya.
Untuk mengantisipasi dan mengetahui kemungkinan bahaya di lingkungan kerja fisik ditempuh tiga langkah utama, yakni:
Universitas Sumatera Utara
1. Pengenalan lingkungan kerja, ini biasanya dilakukan dengan cara melihat dan mengenal, dan ini merupakan langkah dasar yang pertama kali dilakukan
dalam upaya mewaspadai faktor bahaya. 2. Evaluasi lingkungan kerja, merupakan tahap penilaian karakteristik dan
besarnya potensi-potensi bahaya yang mungkin timbul, sehingga bisa untuk menentukan prioritas dalam mengatasi permasalahan.
3. Pengendalian lingkungan kerja, dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan keadaan berbahaya di lingkungan kerja. Kedua tahapan
sebelumnya, pengenalan dan evaluasi, tidak dapat menjamin sebuah lingkungan kerja yang sehat. Jadi hanya dapat dicapai dengan teknologi
pengendalian memadai untuk pencegahan yang dapat merugikan karyawan.
I .5.2Kinerja
I.5.2.1 Pengertian Kinerja