BAB II METODE PENELITIAN
II.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian eksplanatif bertujuan untuk menemukan
gambaran mengenai hubungan sebab akibat antara variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Pendekatan kuantitatif diterapkan dengan menggunakan
rumus statistik untuk membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh.
II.2 Lokasi Penelitian
Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Bank Perkreditan Rakyat Solider, Jalan Sisingamangaraja Nomor 85 K Pematangsiantar.
II.3 Populasi dan Sampel II.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono 2005:90, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan yang ada pada Bank Perkreditan Rakyat Solider Cabang Pematangsiantar yang berjumlah 20 orang.
Universitas Sumatera Utara
II.3.2 Sampel
Sampel menurut Sugiono 2005:1 adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dengan kata lain, sampel
merupakan bagian dari populasi. Pengambilan sebagian dimaksudkan sebagai representasi dari seluruh populasi sehingga kesimpulan juga berlaku bagi
keseluruhan populasi. Menurut Arikunto 2006:131, apabila populasi kurang dari 100 orang,
maka diambil keseluruhannya, namun apabila populasinya kurang dari 100 orang, makasampel yang diambil diantara 10-15 dan 20-25 atau lebih.
Adapun jumlah karyawan di Bank Perkreditan Rakyat Solider ini berjumlah 20 orang dan kurang dari 100, maka yang dijadikan sampel adalah
seluruh karyawan di Bank Perkreditan Rakyat Solider Cabang Pematangsiantar yaitu 20 orang.
II.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data suatu informasi dan keterangan-keterangan lain yang diperlukan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut: 1. Teknik Pengumpulan Data Primer, yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrument:
a. Kuesioner Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan
daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan alternatif jawaban.
Universitas Sumatera Utara
b. Observasi Yaitu kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala-gejala
yang ditemukan dilapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau.
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan yang terdiri dari:
a. Penelitian Kepustakaan Pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah,
pendapat ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. b. Studi Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang
relevan dengan objek penelitian.
II.5 Teknik Pengukuran Skor
Untuk membantu menganalisa data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan teknik pengukuran skor. Menurut Sugiono 2005:55, teknik
pengukuran skor yang digunakan adalah dengan skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner responden.
Adapun skor yang digunakan untuk setiap pertanyaan adalah: 1. Untuk alternatif a diberi skor 5
2. Untuk alternatif b diberi skor 4 3. Untuk alternatif c diberi skor 3
Universitas Sumatera Utara
4. Untuk alternatif d diberi skor 2 5. Untuk alternatif e diberi skor 1
Untuk mengetahui kategori dari jawaban masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, atau rendah, maka terlebih dahulu ditentukan skala
interval dengan cara sebagai berikut:
Interval =
� ��� ���− � �
�ℎ �� � �� � ��
=
−
= 0,8 Dengan interval 0,8 maka kategori jawaban responden masing-masing variabel
dapat dikalsifikasikan sebagai berikut: 1. Skor untuk kategori sangat tinggi
: 4,24 – 5,00
2. skor untuk kategori tinggi : 3,34
– 4,23 3. Skor untuk kategori sedang
: 2,62 – 3,24
4. Skor untuk kategori rendah : 1,81
– 2,61 5. Skor untuk kategori sangat rendah
: 1,00 – 1,80
Dari hasil pembagian tersebut, maka akan diketahui jawaban responden termasuk dalam kategori mana.
II. 6 Teknik Analisa Data II.6.1 Penggunaan Regresi Linear Sederhana
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif regresi linear sederhana. Menurut Subagyo 2004:153, analisis regresi digunakan
Universitas Sumatera Utara
untuk menguji atau menunjukkan hubungan kausalitas atau sebab akibat antar variabel bebas independen dengan variabel terikat dependen.
Persamaan regresi linear sederhana: Y= A + Bx
Keterangan: A= lingkungan kerja fisik Y bila X=0 harga konstan
B= koefisien regresi Y= variabel dependen
X= Variabel independen Nila-nilai a dan b dapat dihitung dengan metode Least Square:
A = ∑ − �∑
�
B =
∑ −∑ .∑ ∑
2
− ∑
2
Sumber: Supranto 2000:174
II.6.2 Koefisien Korelasi
Untuk mencari koefisien korelasi dapat digunakan rumus koefisien korelasi pearson yaitu:
� =
N ∑xy − ∑x ∑y √N∑ − ∑
[ N ∑ − ∑
Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
Rxy = angka indeks korelasi product moment N = jumlah sampel
∑x = jumlah skor x ∑y = jumlah skor y
∑xy = jumlah hasil kali antar x dan y Sumber:Supranto 2000:153
Untuk melihat hubungan antar kedua variabel, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Nilai r positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif dimana kenaikan nilai variabel yang satu diikuti dengan variabel yang lain.
2. Nilai r negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif dimana kenaikan variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel kedua.
3. Nilai r sama dengan nol artinya tidak menunjukkan hubungan dimana variabel yang satu tetap meskipun variabel yang lain berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinngi atau rendah antar kedua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi digunakan penafsiran atau interpretasi dari
korelasi menurut ukuran yang konservatif adalah sebagai berikut: Interval Koefisien rxy
Tingkat Hubungan Antara 0,00
– 0, 199 Antara 0,20
– 0, 399 Antara 0,40
– 0,599 Antara 0,60
– 0,799 Sangat Rendah
Rendah Sedang
Tinggi
Universitas Sumatera Utara
Antara 0,80 – 1,00
Sangat Tinggi
Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan r dalam tabel r hitung r tabel maka nilai r yang diperoleh itu signifikan Ha diterima dan H0 ditolak .
Dan sebaliknya apabila r yang diperoleh lebih kecil dari nilai r dalam tabel, r hitung r tabel, maka nilai r yang diperoleh itu tidak signifikan. Ho diterima
dan Ha ditolak. Dari nilai r yang diperoleh, dapat dilihat secara langsung melalui tabel
korelasi untuk menguji apakah nilai r yang diperoleh tersebut berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mancantumkan batas-batas r yang signifikan tertentu dalam hal
ini yang signifikan 5. Bila nilai r tersebut adalah signifikan, berarti hipotesa kerjahipotesa alternatif dapat diterima.
II.6.3 Koefisien Determinan
Menurut Subagyo 2004:166, koefisien determinan menunjukkan perubahan nilai dependen variabel yang disebabkan oleh perubahan independent
variabel. Perhitungan dilakukan dengan menguadratkan nilai koefisien korelasi product moment rxy2 dan dikalikan dengan 100. Cara perhitungan digunakan
rumus sebagai berikut:
D = rxy x 100
Keterangan: D = Koefisen Determinasi
Universitas Sumatera Utara
Rxy= Koefisien korelasi product moment antara x dan y Sumber: Subagyo 2004:166
II.6.4 Uji Hipotesis II.6.4.1 Uji Regresi
a. Uji t
Menurut Subagyo 2004:165, uji t dilakukan untuk mengetahui korelasi atau hubungan diantara variabel-variabel itu kuat atau tidak. Untuk menguji
signifikansi koefisien korelasi, maka dapat menggunakan statistik uji t student dengan rumus sebagai berikut:
� = r√n −
√ − �
Keterangan: t = nilai uji t
r = koefisien korelasi n = jumlah sampel
Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya hipotesis, Ridwan dan Sunarto 2007: 83 mengungkapkan kaidah yang digunakan dalam pengujian terhadap hipotesis
sebagaimana dikutip sebagai berikut: “ jika t hitung t tabel, maka tolak Ho artinya signifikan
t hitung t tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan”
Nilai t tabel bisa ditemukan dengan bantuan tabel distribusi t student yang sudah tersedia secara umum.
Universitas Sumatera Utara
BAB III Deskripsi Lokasi Penelitian
III.1 Sejarah Berdiri
Pada tahun 1988, pemerintah bersama Bank Indonesia melakukan deregulasi perbankan dengan mengeluarkan paket kebijakan deregulasi perbankan
1988 Pakto 88 yang menjadi titik balik bagi berbagai kebijakan penertiban perbankan 1971-1972. Pemberian izin usaha bank baru yang telah dihentikan
sejak tahun 1971 dibuka kembali oleh pakto 88. Demikian pula dengan izin pembukaan kantor cabang atau pendirian Bank Perkreditan Rakyat lebih
dipermudah dengan persyaratan ringan. Pakto 88 itu menarik perhatian almarhum P. Fidelis Sihotang, OFMCap,
karena beliau sudah sejak tahun 1982 bergerak dalam bidang pengembangan ekonomi kerakyatan melalui lembaga keuangan non bank, yaitu Simpan Pinjam
Credit Union. Beliau memahami bahwa Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah lembaga keuangan yang bisa: 1. Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk
deposito berjangka dan tabungan; 2. Menyalurkan kredit dalam bentuk kredit modal, kredit investasi, dan kredit konsumsi.
Karena tujuan luhur itulah, beliau mengajak beberapa awam Katholik dan beberapa kongregasi suster untuk menjajaki pendirian Bank Perkreditan Rakyat
BPR. Beliau memilih nama SOLIDER, agar BPR ini sunggu-sungguh mau menanamkan nilai solider bagi orang-orang kecil pengembangan keuangan
mikro dan mengembangkan nilai ekonomi kerakyatan. Diharapkan kehadiran BPR Solider membantu masyarakat sekitar untuk menata keuangannya melalui
pinjaman yang bersuku bunga rendah, persyaratan yang tidak berbelit-belit.
Universitas Sumatera Utara