3. Kerjasama, yaitu kemampuan pegawai dalam membina hubungan dengan
pegawai lain dan pimpinan 4.
Pemanfaatan waktu, sesuai tidaknya dengan waktu yang sudah direncanakan
I.5.2.3 Tolok Ukur Kinerja
Menurut Hasibuan 2002:56, kinerja pegawai dapat dikatakan baik dinilai dari beberapa hal:
1. Kesetiaan Kesetiaan adalah tekad dan kesanggupan mentaati, melaksanakan dan
mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan kesadaran dan tanggungjawab. Tekad dan kesanggupan tersebut harus dibuktikan dengan sikap dan perilaku pegawai
yang bersangkutan dalam kegiatannya sehari-hari serta dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.
2. Prestasi Kerja Prestai kerja adalah kinerja yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Pada umumnya, prestasi kerja seorang pegawai dipengaruhi kecakapan, pengalaman, dan
kesanggupan pegawai dalam bekerja. 3. Kedisplinan
Kedisplinan adalah kesanggupan pegawai untuk mentaati segala ketetapan, peraturan perundang-undangan dan peraturan organisasi yang diberikan oleh yang
berwenang serta kesanggupan untuk tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan baik tertulis maupun lisan.
Universitas Sumatera Utara
4. Kreativitas Kreativitas adalah kesanggupan pegawai dalam mengembangkan dan
mengeluarkan potensi atau ide-ide yang ada dalam menyelesaikan suatu pekerjaan ataupun permasalahan dalam suatu organisasi.
5. Kerjasama Kerjasama adalah kemampuan seorang pegawai untuk bekerja bersama-
sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang ditetapkan sehingga mencapai daya guna dan berhasil guna yang sebesar-besarnya.
6. Kecakapan Kecakapan adalah keterampilan pegawai dalam menyelesaikan tugas
pekerjaannya dilihat dari pelaksanaan kerjanya sesaui dengan hasil yang dicapai. 7. Tanggungjawab
Tanggungjawab adalah
kesanggupan seorang
pegawai dalam
menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik- baiknya dan tepat waktu maka serta berani memikul resiko atau keputusan yang
diambilnya atau tindakan yang dilakukan serta atas penanggungjawaban fasilitas yang ada.
8. EFektivitas dan Efisiesensi Efektivitas dan efisiensi dalam hal ini menyangkut tentang pekerjaan yang
dilakukan oleh pegawai dapat berhasil guna sesuai dengan kualita s yang ditentukan dan dapat berdayaguna sesuai dengan kuantitas yang ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
.5.2.4 Penilaian Kinerja
Evaluasi kinerja atau penilaian kinerja karyawan yang dikemukakan oleh Mengginson dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara 2006:10 adalah sebagai
beri kut: “penilaian kinerja adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk
menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya”. Selanjutnya, pengertianevaluasi kinerja oleh Sikula
yang dikutip dalam Mangkunega ra 2006:10 mengemukakan bahwa “ penilaian
kinerja merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai pegawai dan potensi yang dapat dikembangkan” .
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi kinerja yang dilakukan secara sistematis bertujuan untuk mengetahui hasil pekerjaan
pegawai dan kinerja organisasi. Prestasi yang dicapai itu akan menghasilkan suatu kepuasan kerja yang nantinya berpengaruh terhadap tingkat imbalan. Dalam
penilaian kinerja melibatkan komunikasi dua arah yaitu antara pengirim pesan dengan penerima pesan sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik.
Penilaian kinerja dilakukan untuk memberitahu karyawan apa yang diharapkan pengawas untuk membangun pemahaman yang lebih baik satu sama lain.
Penilaian kinerja menitikberatkan pada penilaian sebagai suatu proses pengukuran sejauh mana kerja dari orang dapat bermanfaat untuk mencapai tujuan yang ada.
1.5.2.5 Tujuan Penilaian Kinerja