I.10 Sistematika Penulisan BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesa, definisi
konsep, dan sistematika penulisan.
BAB II : METODE PENELITIAN
Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian.
BABIII : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang gambaran atau karakteristik lokasi penelitian berupa sejarah singkat, visi dan misi dan struktur
organisasi.
BAB IV : PENYAJIAN DATA
Bab ini memuat penyajian data yang dilakukan dengan menguraikan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan
menganalisanya berdasarkan metode yang digunakan.
BAB V : ANALISA DATA
Bab ini memuat pembahasan atau interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab-bab sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI : PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang dianggap penting bagi pihak yang
membutuhkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sumatera Utara
BAB II METODE PENELITIAN
II.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian eksplanatif bertujuan untuk menemukan
gambaran mengenai hubungan sebab akibat antara variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Pendekatan kuantitatif diterapkan dengan menggunakan
rumus statistik untuk membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh.
II.2 Lokasi Penelitian
Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Bank Perkreditan Rakyat Solider, Jalan Sisingamangaraja Nomor 85 K Pematangsiantar.
II.3 Populasi dan Sampel II.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono 2005:90, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan yang ada pada Bank Perkreditan Rakyat Solider Cabang Pematangsiantar yang berjumlah 20 orang.
Universitas Sumatera Utara
II.3.2 Sampel
Sampel menurut Sugiono 2005:1 adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dengan kata lain, sampel
merupakan bagian dari populasi. Pengambilan sebagian dimaksudkan sebagai representasi dari seluruh populasi sehingga kesimpulan juga berlaku bagi
keseluruhan populasi. Menurut Arikunto 2006:131, apabila populasi kurang dari 100 orang,
maka diambil keseluruhannya, namun apabila populasinya kurang dari 100 orang, makasampel yang diambil diantara 10-15 dan 20-25 atau lebih.
Adapun jumlah karyawan di Bank Perkreditan Rakyat Solider ini berjumlah 20 orang dan kurang dari 100, maka yang dijadikan sampel adalah
seluruh karyawan di Bank Perkreditan Rakyat Solider Cabang Pematangsiantar yaitu 20 orang.
II.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data suatu informasi dan keterangan-keterangan lain yang diperlukan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut: 1. Teknik Pengumpulan Data Primer, yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrument:
a. Kuesioner Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan
daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan alternatif jawaban.
Universitas Sumatera Utara
b. Observasi Yaitu kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala-gejala
yang ditemukan dilapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau.
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan yang terdiri dari:
a. Penelitian Kepustakaan Pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah,
pendapat ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. b. Studi Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang
relevan dengan objek penelitian.
II.5 Teknik Pengukuran Skor
Untuk membantu menganalisa data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan teknik pengukuran skor. Menurut Sugiono 2005:55, teknik
pengukuran skor yang digunakan adalah dengan skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner responden.
Adapun skor yang digunakan untuk setiap pertanyaan adalah: 1. Untuk alternatif a diberi skor 5
2. Untuk alternatif b diberi skor 4 3. Untuk alternatif c diberi skor 3
Universitas Sumatera Utara
4. Untuk alternatif d diberi skor 2 5. Untuk alternatif e diberi skor 1
Untuk mengetahui kategori dari jawaban masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, atau rendah, maka terlebih dahulu ditentukan skala
interval dengan cara sebagai berikut:
Interval =
� ��� ���− � �
�ℎ �� � �� � ��
=
−
= 0,8 Dengan interval 0,8 maka kategori jawaban responden masing-masing variabel
dapat dikalsifikasikan sebagai berikut: 1. Skor untuk kategori sangat tinggi
: 4,24 – 5,00
2. skor untuk kategori tinggi : 3,34
– 4,23 3. Skor untuk kategori sedang
: 2,62 – 3,24
4. Skor untuk kategori rendah : 1,81
– 2,61 5. Skor untuk kategori sangat rendah
: 1,00 – 1,80
Dari hasil pembagian tersebut, maka akan diketahui jawaban responden termasuk dalam kategori mana.
II. 6 Teknik Analisa Data II.6.1 Penggunaan Regresi Linear Sederhana
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif regresi linear sederhana. Menurut Subagyo 2004:153, analisis regresi digunakan
Universitas Sumatera Utara
untuk menguji atau menunjukkan hubungan kausalitas atau sebab akibat antar variabel bebas independen dengan variabel terikat dependen.
Persamaan regresi linear sederhana: Y= A + Bx
Keterangan: A= lingkungan kerja fisik Y bila X=0 harga konstan
B= koefisien regresi Y= variabel dependen
X= Variabel independen Nila-nilai a dan b dapat dihitung dengan metode Least Square:
A = ∑ − �∑
�
B =
∑ −∑ .∑ ∑
2
− ∑
2
Sumber: Supranto 2000:174
II.6.2 Koefisien Korelasi
Untuk mencari koefisien korelasi dapat digunakan rumus koefisien korelasi pearson yaitu:
� =
N ∑xy − ∑x ∑y √N∑ − ∑
[ N ∑ − ∑
Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
Rxy = angka indeks korelasi product moment N = jumlah sampel
∑x = jumlah skor x ∑y = jumlah skor y
∑xy = jumlah hasil kali antar x dan y Sumber:Supranto 2000:153
Untuk melihat hubungan antar kedua variabel, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Nilai r positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif dimana kenaikan nilai variabel yang satu diikuti dengan variabel yang lain.
2. Nilai r negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif dimana kenaikan variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel kedua.
3. Nilai r sama dengan nol artinya tidak menunjukkan hubungan dimana variabel yang satu tetap meskipun variabel yang lain berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinngi atau rendah antar kedua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi digunakan penafsiran atau interpretasi dari
korelasi menurut ukuran yang konservatif adalah sebagai berikut: Interval Koefisien rxy
Tingkat Hubungan Antara 0,00
– 0, 199 Antara 0,20
– 0, 399 Antara 0,40
– 0,599 Antara 0,60
– 0,799 Sangat Rendah
Rendah Sedang
Tinggi
Universitas Sumatera Utara
Antara 0,80 – 1,00
Sangat Tinggi
Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan r dalam tabel r hitung r tabel maka nilai r yang diperoleh itu signifikan Ha diterima dan H0 ditolak .
Dan sebaliknya apabila r yang diperoleh lebih kecil dari nilai r dalam tabel, r hitung r tabel, maka nilai r yang diperoleh itu tidak signifikan. Ho diterima
dan Ha ditolak. Dari nilai r yang diperoleh, dapat dilihat secara langsung melalui tabel
korelasi untuk menguji apakah nilai r yang diperoleh tersebut berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mancantumkan batas-batas r yang signifikan tertentu dalam hal
ini yang signifikan 5. Bila nilai r tersebut adalah signifikan, berarti hipotesa kerjahipotesa alternatif dapat diterima.
II.6.3 Koefisien Determinan
Menurut Subagyo 2004:166, koefisien determinan menunjukkan perubahan nilai dependen variabel yang disebabkan oleh perubahan independent
variabel. Perhitungan dilakukan dengan menguadratkan nilai koefisien korelasi product moment rxy2 dan dikalikan dengan 100. Cara perhitungan digunakan
rumus sebagai berikut:
D = rxy x 100
Keterangan: D = Koefisen Determinasi
Universitas Sumatera Utara
Rxy= Koefisien korelasi product moment antara x dan y Sumber: Subagyo 2004:166
II.6.4 Uji Hipotesis II.6.4.1 Uji Regresi
a. Uji t
Menurut Subagyo 2004:165, uji t dilakukan untuk mengetahui korelasi atau hubungan diantara variabel-variabel itu kuat atau tidak. Untuk menguji
signifikansi koefisien korelasi, maka dapat menggunakan statistik uji t student dengan rumus sebagai berikut:
� = r√n −
√ − �
Keterangan: t = nilai uji t
r = koefisien korelasi n = jumlah sampel
Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya hipotesis, Ridwan dan Sunarto 2007: 83 mengungkapkan kaidah yang digunakan dalam pengujian terhadap hipotesis
sebagaimana dikutip sebagai berikut: “ jika t hitung t tabel, maka tolak Ho artinya signifikan
t hitung t tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan”
Nilai t tabel bisa ditemukan dengan bantuan tabel distribusi t student yang sudah tersedia secara umum.
Universitas Sumatera Utara
BAB III Deskripsi Lokasi Penelitian
III.1 Sejarah Berdiri
Pada tahun 1988, pemerintah bersama Bank Indonesia melakukan deregulasi perbankan dengan mengeluarkan paket kebijakan deregulasi perbankan
1988 Pakto 88 yang menjadi titik balik bagi berbagai kebijakan penertiban perbankan 1971-1972. Pemberian izin usaha bank baru yang telah dihentikan
sejak tahun 1971 dibuka kembali oleh pakto 88. Demikian pula dengan izin pembukaan kantor cabang atau pendirian Bank Perkreditan Rakyat lebih
dipermudah dengan persyaratan ringan. Pakto 88 itu menarik perhatian almarhum P. Fidelis Sihotang, OFMCap,
karena beliau sudah sejak tahun 1982 bergerak dalam bidang pengembangan ekonomi kerakyatan melalui lembaga keuangan non bank, yaitu Simpan Pinjam
Credit Union. Beliau memahami bahwa Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah lembaga keuangan yang bisa: 1. Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk
deposito berjangka dan tabungan; 2. Menyalurkan kredit dalam bentuk kredit modal, kredit investasi, dan kredit konsumsi.
Karena tujuan luhur itulah, beliau mengajak beberapa awam Katholik dan beberapa kongregasi suster untuk menjajaki pendirian Bank Perkreditan Rakyat
BPR. Beliau memilih nama SOLIDER, agar BPR ini sunggu-sungguh mau menanamkan nilai solider bagi orang-orang kecil pengembangan keuangan
mikro dan mengembangkan nilai ekonomi kerakyatan. Diharapkan kehadiran BPR Solider membantu masyarakat sekitar untuk menata keuangannya melalui
pinjaman yang bersuku bunga rendah, persyaratan yang tidak berbelit-belit.
Universitas Sumatera Utara
Bank Perkreditan Rakyat Solider didirikan berdasarkan Akta Nomor 15 tahun 1997 di hadapan notaris Sartono Simbolon,SH. Akta pendirian telah
disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 27 Mei 1997. Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan. Dengan Akta nomor
17 tanggal 15 Agustus 2008, Anggaran dasar Bank Perkreditan Rakyat telah disesuaikan dengan UU RI no. 40 tahun 2007. Kantor pusat yang berkedudukan di
Jalan Jamin Ginting nomor 18A, Pancur Batu dimulai 14 Februari 1998. Lima tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 2003 Bank Perkreditan
Rakyat Solider membuka cabang di Pematangsiantar guna memperluas pangsa pasar dan ekspansi perusahaan. Pada tanggal 17 Maret 2003 Bank BPR Solider
cabang Pematangsiantar yang beralamat di Jalan Sisingamangaraja No.85K Parluasan, Pematangsiantar resmi beroperasi dengan wilayah operasional cabang
Pematangsiantar. Selama kurun waktu 2003 sampai tahun 2009, Bank BPR Solider cabang
Pematangsiantar dipimpin oleh Juliati A. Sitepu selaku pimpinan cabang. Kemudian setelah itu ada pergantian, yang mana Juliati A. Sitepu
dipindahtugaskan ke Kantor pusat yang berada di jalan Letjend Jamin Ginting Nomor 18 A, Pancur Batu-Deli Serdang yang ditugaskan sebagai direktur.
Pimpinan cabang Pematangsiantar digantikan oleh bapak Hisar Sitanggang, SE sampai dengan sekarang.
Jumlah karyawan di Bank Perkreditan Rakyat Solider cabang Pematangsiantar adalah 20 orang yang terdiri dari: 1 orang pimpinan cabang, 1
orang internal control, 1 orang kepala seksi operasional, 1 orang kepala seksi umum dan personalia, 1 orang kepala seksi marketing Acount Office, 1 orang
Universitas Sumatera Utara
teller, 1 orang customer service, 1 orang administrasi kredit, 1 orang akunting, 7 orang acunt officer, 1 orang satpam dan 1 orang supir, 1 orang office boy, dan 1
orang penjaga malam.
III.2 Visi Dan Misi Visi:
1. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam konteks ekonomi kerakyatan
dengan memupuk sikap solider serta mengembangkan sikap kemitraan. 2.
Mengupayakan sumber pendapatan asli daerah
Misi:
1. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang mumpuni
2. Menjalankan usaha sebagai BPR sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3. Sebagai mitra usaha masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup melalui
layanan jasa BPR yang profesional 4.
Membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan daerah di segala bidang
Bank Perkreditan Rakyat Solider cabang Pematangsiantar adalah sesuai kedudukannya sebagai perantara keuangan, maka Bank BPR Solider merumuskan
visi dan misi yaitu: “ikut serta dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui mitra usaha dan pendamping, baik kelompok usaha maupun perorangan.
III.3 Sasaran Kerja
Sasaran kerja operasional Bank Perkreditan Rakyat Solider Cabang Pematangsiantar adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Pegawai Swasta
2. Pegawai Negeri
3. Pengusaha
4. Petani
5. Peternak, dan lainnya untuk membantu roda perekonomian masyarakat
sekitarnya.
III.4 Struktur Organisasi
III.5 Tujuan
Tujuan strategi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai dalam jangka waktu 1 tahun. Adapun tujuan Bank
Perkreditan Rakyat Solider Cabang Pematangsiantar ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya adalah menghimpun dana pihak ketiga dalam bentuk
tabungan dan depositi berjangka serta memberikan fasilitas dalam bentuk pinjaman Kredit kepada masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
III.6 Program
Dalam rangka menciptakan sistem perbankan yang sehat, maka manajemen bank dituntut untuk dapat mengopersikan bank sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Rencana kerja tahunan dibuat setelah terlebih dahulu melakukan evaluasi terhadap pencapaian target untuk tahun yang sudah lewat,
juga merupakan bagian dari pencapaian sasaran stategi tahun yang akan datang, untuk menjadikan Bank BPR Solider cabang Pamatangsiantar sebagai Bank BPR
yang tanggap, profesional, dan terpercaya. Dalam rencana kerja tahunan Bank BPR Solider cabang Pematangsiantar
menggambarkan operasional Bank BPR meliputi penghimpunan dana dari pihak ketiga dalam bentuk tabungan dan deposito serta penyaluran dana kembali kepada
masyarakat dalam bentuk kredit, serta kebijakan-kebijakan operasional yang akan diterapkan.
III.7 Kebijaksanaan
Kebijaksanaan pada dasarnya merupakan ketentuan yang harus dijadikan pedoman, pegangan dan petunjuk untuk melaksanakan kegiatan opersional Bank
Perkreditan Rakyat Solider Cabang Pematangsiantar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta dikaitkan dengan visi
misinya, adalah: 1.
Sistem dan prosedur 2.
Peraturan Bank Indonesia
Universitas Sumatera Utara
3. Kebijakan-kebijakan direksi
Tabel 1 : Sarana Dan Prasarana Di Bank Perkreditan Rakyat Solider Cabang Pematangsiantar
NO Nama Barang
Jumlah Unit Keadaan
1 Komputer
7 Baik
2 AC
5 Baik
3 Laptop
2 Baik
4 Meja
18 Baik
5 Mesin Ketik
3 Baik
6 Telepon Intercome
8 Baik
7 HP Kantor
2 Baik
8 Fax
1 Baik
9 Papan Pengumuman
3 Baik
10 Printer
9 Baik
11 Dispenser
2 Baik
12 Lemari
9 Baik
13 File Kabinet
2 Baik
14 Cash Box
2 Baik
15 Brankas
1 Baik
16 Mobil Kantor
1 Baik
17 Rak Buku
2 Baik
18 Lampu Ultra Violet
1 Baik
19 Cermin
2 Baik
Universitas Sumatera Utara
20 Tangga
2 Baik
21 Kursi tamu
1 Baik
22 CCTV
6 Baik
23 UPS
7 Baik
24 Stabilizor
7 Baik
25 Genset
1 Baik
26 Kotak Saran
1 Baik
27 Plank BPR Solider
2 Baik
28 Kipas Angin
2 Baik
29 Mesin Penghitung Uang
1 Baik
30 Kursi Plastik
5 Baik
31 Kursi Rotan
5 Baik
Sumber: Bank Perkreditan Rakyat Solider Cabang Pematangsiantar
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENYAJIAN DATA