Kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat
dengan mengemukakan ide-ide, gagasan, dan kritik terhadap sesuatu.
Menurut Maslow, faktor-faktor ini merupakan hirarkis kebutuhan, dimana kebutuhan fisiologi adalah kebutuhan dasar sampai ke tingkat
kebutuhan yang mengaktualisasi diri ke puncak.
c. Teori Harapan Victor Vroom
Teori harapan expectancy theory ini dikemukakan oleh Vroom 1964 dan dikembangkan oleh Ronen dan Livingstone dalam Lyne
1995. Esensi teori ini adalah bahwa perilaku individu dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Dalam teori ini dijelaskan
bahwa motivasi adalah proses pilihan diantara beberapa alternative kegiatan sukarela. Menurut pandangan Vroom 1964, sebagian besar
individu dianggap berada dibawah pengendalian orang dan karenanya perlu dimotivasi. Ia menganjurkan untuk menerapkan prinsip
kompensasi reward yang berkaitan dengan perilaku dan harus dilaksanakan secara konsisten. Expectancy theory ini mengandung 3
tiga variabel. 1. Daya tarik, yaitu sampai sejauh mana seseorang merasa penting atas
hasil atau imbalan yang diperolehnya sebagai akibat dari tugas yang diselesaikan.
Universitas Sumatera Utara
2. Hubungan antara prestasi kerja dengan imbalan, yaitu tingkat keyakinan seseorang tentang hubungan anggaran tingkat prestasi
kerjanya dengan imbalan yang diterima. 3. Hubungan antara usaha dan prestasi kerja, yaitu persepsi seseorang
tentang kemungkinan bahwa usaha tertentu yang dilakukannya akan menghasilkan prestasi kerja.
d. Teori Dua Faktor Frederick Herzberg
Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg dalam Sule dan Kurniawan 2005:245 yang menyatakan bahwa terdapat 2 dua
pandangan yang jelas berbeda mengenai motivasi. Berikut ini adalah pandangan mengenai motivasi.
1. Faktor yang mendorong kepada kepuasan dalam pekerjaan motivating factors adalah berbagai kebutuhan yang terdapat
dalam seseorang yang menuntut untuk terpenuhi sehingga jika terpenuhi akan mendorong tercapainya kepuasan seseorang
dalam pekerjaannya. Contoh: kesempatan berprestasi, pengakuan dalam lingkungan kerja, dan kesempatan dalam
mengembangkan diri.
2. Faktor yang mendorong kepada ketidakpuasan dalam pekerjaan
hygien factors adalah kebutuhan yang terdapat dalam seseorang akan kondisi dari lingkungan pekerjaannya, yang jika
kebutuhan akan kondisi lingkungan yang diinginkan tidak terpenuhi, maka dirinya akan mengalami ketidakpuasan dalam
pekerjaannya. Contoh: gaji atau upah yang tidak layak, hubungan dengan rekan yang tidak baik, tidak adanya
penghargaan dan sebagainya.
e. Teori ERG Aldefer